Kelompok 5
1. Roganda Uly
2. Richard Josua Ginting
3. Khaerul Budi Syahputra
4. Rolan Togar
5. Abdi Guna Rafi
6. Jordan Amadeo Palti
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan
rahmat berupa Kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Ekonomi Internasional
Kami menyadari bahwa Makalah Ekonomi Internasional ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk ini, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca sekalian
untuk penyempurnaan makalah kami yang akan dating. Akhir kata, kami mengucapkan
terima kasih
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak
zaman kuno. Dalam upaya untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan akses
terhadap sumber daya, dan memperoleh keuntungan ekonomi, individu dan entitas bisnis
terlibat dalam perjanjian perdagangan. Perjanjian perdagangan menjadi landasan hukum
yang mengatur hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Perjanjian perdagangan bukan hanya sekadar alat untuk mengatur hak dan kewajiban
para pihak, tetapi juga berfungsi sebagai landasan untuk membangun kerjasama bisnis
yang saling menguntungkan. Selain itu, perjanjian perdagangan memiliki implikasi
hukum yang signifikan, termasuk penyelesaian sengketa dan perlindungan terhadap
pelanggaran kontrak.
Dalam konteks yang lebih luas, perjanjian perdagangan juga menghadapi tantangan
dan tren yang mempengaruhi dinamika perdagangan internasional. Perubahan regulasi
perdagangan global, kemajuan teknologi, dan isu-isu lingkungan dan sosial semakin
mempengaruhi cara perjanjian perdagangan dijalin dan diimplementasikan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada pula tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Perjanjian Perdagangan
2. Untuk mengetahui bagaimana Historis Perjanjian Perdagangan
3. Untuk mengetahui apa itu Implikasi Perdagangan
BAB II PEMBAHASAN
A. Perjanjian Perdagangan
Perjanjian Perdagangan Internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama
tertentu, yang diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta
menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik untuk meningkatkan akses
pasar serta dalam rangka melindungi dan mengamankan kepentingan nasional.
1. EIF (Entry into Force): artinya perjanjian perdagangan tersebut sudah disepakati,
ditandatangani, dan mulai dijalankan
2. Conclude & Ratification: artinya perjanjian perdagangan tersebut sudah
ditandatangani, namun masih dalam proses finalisasi/penyelesaian dan proses
ratifikasi. Maksud dari ratifikasi adalah proses adopsi perjanjian internasional ke
dalam regulasi negara.
3. On-Going: artinya perjanjian perdagangan tersebut masih dalam tahapan
negosiasi/perundingan antara pihak yang terlibat untuk kesepakatan atau revisi.
4. Future: artinya perjanjian perdagangan tersebut direncanakan untuk dibahas dan
dinegosiasikan kedepannya.
Italia akan melembagakan tarif moderat pada tahun 1878 dengan tarif yang lebih
berat menyusul pada tahun 1887. Pada tahun 1879, Jerman akan kembali ke
kebijakan yang lebih proteksionis dengan tarif "besi dan gandum hitam", dan Prancis
akan mengikuti dengan tarif Méline tahun 1892. Hanya Inggris Raya, dari semua
kekuatan utama Eropa Barat, mempertahankan kepatuhannya pada kebijakan
perdagangan bebas.
Adapun AS, negara itu tidak pernah mengambil bagian dalam liberalisasi
perdagangan yang melanda seluruh Eropa selama paruh pertama abad ke-19. Tetapi
selama paruh kedua abad ini, proteksionisme meningkat secara signifikan
dengan peningkatan bea masuk selama Perang Saudara dan kemudian Undang-
Undang Tarif McKinley tahun 1890 yang ultra-proteksionis.
C. Regionalisme Multilateral
Dengan AS dan Inggris muncul dari Perang Dunia II sebagai dua negara adidaya
ekonomi yang besar, kedua negara merasa perlu merancang rencana untuk egion
internasional yang lebih kooperatif dan terbuka. Dana Moneter Internasional (IMF),
Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Internasional (ITO) muncul dari
Perjanjian Bretton Woods 1944 . Sementara IMF dan Bank Dunia akan memainkan
peran penting dalam kerangka kerja internasional yang baru, ITO gagal terwujud,
dan rencananya untuk mengawasi pengembangan tatanan perdagangan multilateral
non-preferensi akan diambil alih oleh GATT, yang didirikan pada tahun 1947.
C. Implikasi Perdagangan
Implikasi perjanjian merujuk pada konsekuensi atau dampak hukum yang timbul
sebagai hasil dari sebuah perjanjian antara dua pihak atau lebih. Implikasi perjanjian
dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk hak dan kewajiban pihak-pihak yang
terlibat, konsekuensi hukum jika perjanjian dilanggar, dan hak-hak yang dilindungi
oleh hukum.
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/perkembangan-perjanjian-
perdagangan-indonesia-di-internasional/
https://jdih.kemendag.go.id/pdf/Regulasi/2021/Permendag%20Nomor
%207%20Tahun%202021.PDF