MAKALAH
KELOMPOK 1
Hasibah (NIM: 11629190060)
Masudah (NIM: 11629190068)
Soimah (NIM: 11629190084)
Arina (NIM: 11629190056)
Mudhoafatul H (NIM: 11629190070)
1
LIBERALISASI PERDAGANGAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi
Internasional
KELOMPOK 1
Hasibah (NIM: 11629190060)
Masudah (NIM: 11629190068)
Soimah (NIM: 11629190084)
Arina (NIM: 11629190056)
Mudhoafatul H (NIM: 11629190070)
2
KATA PENGANTAR
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini,
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat
membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................5
A. Latar Belakang...................................................................................5
B. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................6
C. Topik Pembahasan.............................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................14
B. Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Agus Budi Santosa. Ekonomi Internasional. (Semarang: Badan Pernerbitan Stikubank Semarang,
2016).hlm.12
5
B. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara
lebih mendalam mengenai liberalisasi perdagangan.
C. Topik Pembahasan
Adapun yang menjadi topik pembahasan dalam makalah ini di antaranya adalah:
6
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu negara atau subjek pelaku perdagangan memiliki berbagai alasan dalam
melaksanakan perdagangan internasional antara lain dikarenakan perdagangan
2
Agus Budi Santosa. Ekonomi Internasional. (Semarang: Badan Pernerbitan Stikubank Semarang,
2016).hlm.13
3
Ibid.hlm.13
7
internasional adalah merupakan sumber utama bagi suatu negara untuk menjadi
makmur, sejahtera dan kuat, hal ini sudah terbukti selama perkembangan jaman.
1. Periode Merkantilisme
4
Abdul Wahab. Ekonomi Internasional. (Makassar: Alauddin University Press, 2012).hlm.47.
5
Ibid.hlm.48.
8
Disinilah letaknya benih kegagalan merkantilisme yang mencegah terwujudnya
sistem perdagangan dunia yang koheren dan stabil.
Dalam hal ini mereka juga bersepakat untuk menerapkan sistem hubungan
internasional yang lebih teratur dan lebih menjamin perdamaian dan
kesejahteraan ekonomi dan sosial. Secara minimal yang ingin dicapai adalah
pencegahan ekses-ekses tindakan sepihak yang tidak menguntungkan
masyarakat dunia, seperti tindakan-tindakan negatif yang diambil pada periode
antara kedua perang dunia oleh banyak negara, yang akibatnya membawa
sistem perekonomian ke arah malapetaka ekonomi, sosial dan politik.
Dibidang politik dan sosial telah diciptakan Perserikatan Bangsa-Bangsa,
dengan serangkaian badan-badan dibawahnya.
10
5. Periode Pasca Perang Dingin
Awal tahun 1990-an merupakan suatu pembukaan era baru yang sangat
historis dalam sejarah dunia modern. Pada awal tahun 1990-an pemikiran
bahwa mekanisme pasar merupakan instrumen yang efisien untuk melakukan
kegiatan ekonomi semakin diterima secara global. Disamping itu, semakin ada
kesadaran mengenai terbatasnya kemampuan sektor pemerintah untuk
memecahkan semua masalah ekonomi.
Pada abad ke 19, rivalitas yang terjadi adalah antar pelaku ekonomi dalam
bentuk satuan usaha atau individu yang bergerak secara leluasa dalam
perekonomian dunia dengan birokrasi pemerintah yang tidak terlalu banyak
campur tangan. Pada periode pasca Perang Dingin ini ada kesempatan bagi
sistem perekonomian dunia untuk dapat menikmati kebebasan bertransaksi
yang pernah terwujud pada waktu zaman keemasan perdagangan dunia pada
Abad ke-19, dimana dunia menyaksikan kebebasan gerak di bidang: barang-
barang, jasa-jasa modal, tekhnologi dan migrasi tenaga kerja. Terjadinya
kebebasan gerak bagi berbagai faktor produksi untuk mencari kesempatan
melakukan kegiatan yang rentable telah menimbulkan laju pertumbuhan
perdagangan yang tinggi.
Yang di maksud dengan kebijakan liberalisasi dalam hal ini adalah suatu
kebijakan yang diambil oleh suatu negara yang mencerminkan pergerakan ke arah
yang lebih netral, liberal dan terbuka. Perubahan ke arah yang lebih netral tersebut
meliputi penyamaan intensif di antara sektor-sektor perdagangan. Suatu kebijakan
11
dianggap sebagai kebijakan liberalisasi apabila tingkat intervensi secara
keseluruhan semakin berkurang. Kebijakan liberalisasi dapat tercapai melalui
pengurangan hambatan dalam perdagangan atau pemberlakuan subsidi impor.6
1. Keuntungan
2. Kelemahan
6
Serlika Aprita. Hukum Perdagangan internasional. (Depok: PT Raja Grafindo Persada,
2014).hlm.78.
12
b. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Di zaman yang semakin canggih dan berkembang tidak dapat dipungkiri bahwa
perdagangan bebas memang sangat penting karna pada hakikatnya suatu negara
tidak akan mungkin bisa hidup tanpa adanya interaksi perdagangan dengan negara
lain. Oleh karena itu suatu negara dalam menghadapi liberalisasi perdagangan
harus bisa dan mampu mengambil kebijakan yang tepat dalam menghadapi pasar
bebas sehingga tujuan kemakmuran dalam ekonomi dapat berkembang dengan
pesat dengan adanya kegiatan perdagangan bebas.
14
DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, Agus. 2016. Ekonomi Internasional. Semarang: Badan Penerbitan Sti
kubank Semarang.
15