Anda di halaman 1dari 17

Sumber Sumber

Hukum Internasional
OUR TEAM
PITRIYANI PUTRI KARTIKA D
221000029 221000032

NAYA ADELIANA LAILA S S


221000035 221000044
PENGERTIAN SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL
Sumber hukum dibedakan menjadi dua yaitu sumber hukum formil dan
sumber hukum materiil.
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dilihat dari
bentuknya (contoh sumber2 HI,KUHAP,UU Korupsi)
Sumber hukum materiil adalah segala sesuatu yang menentukan isi
dari hukum. Menurut Starke, sumber hukum materiil hukum
internasional diartikan sebagai bahan-bahan aktual yang digunakan
oleh para ahli hukum internasional untuk menetapkan hukum yang
berlaku bagi suatu peristiwa atau situasi tertentu.(contoh
penguasaan sepihak suatu negara, KUHP ).
PENGERTIAN SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
MENURUT MOCHTAR KUSUMAATMADJA

Material Formil
Adalah sumber hukum yang membahas Adalah sumber dari mana kita
dasar berlakunya hukum suatu negara. mendapatkan atau menemukan

ketentuan-ketentuan hukum

internasional.
A. PENGGOLONGAN HUKUM INTERNASIONAL MENURUT
PENDAPAT PARA SARJANA, MELIPUTI:

Kebiasaan
Keputusan atau
Ketetapan Traktat
Organisasi/Lembaga
Internasional

Keputusan
Karya-karya
Pemgadilan atau
Hukum
Badan-badan

Arbitras
B. PENGGOLONGAN MENURUT PASAL 38 (1) STATUTA
MAHKAMAH INTERNASIONAL, TERDIRI DARI :

Perjanjian
Internasional

Keputusan Kebiasaan
Pengadilan International

Prinsip Hukum
Umum
MENURUT MOCHTAR KUSUMAATMADJA
BERDASARKAN SIFAT DAYA IKATNYA :

SUMBER HUKUM PRIMER


1. Perjanjian Internasional
2. Hukum Kebiasaan Internasional
3. Prinsip-prinsip Hukum

SUMBER HUKUM SUBSIDER


1. Keputusan Pengadilan
2. Ajaran para sarjana terkemuka;
SUMBER-SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL
perjanjian Putusan
Internasional Pengadilan
Hukum Kebiasaan Karya
Internasional Hukum
Prinsip-prinsip Putusan
hukum umuam Organisasi
yang diakui oleh Internasional
bangsa beradab
A. PERJANJIAN INTERNASIONAL

Perjanjian Internasional merupakan sumber hukum


utama apabila perjanjian tersebut ber bentuk Law
Making Treaties, yaitu perjanjian internasional
yang berisikan prinsip-prinip dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku secara umum.
DENGAN UNDANG-UNDANG DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN

Berdasarkan pasal 10 UU No. 24 Tahun Jenis-jenis

perjanjian yang
2000 memberikan acuan bahwa pengesahannya melalui keputusan
pengesahan perjanjian internasional presiden pada umumnya memiliki
dengan UU apabila tentang: materi yang bersifat prosedural dan
1. Masalah politik, perdamaian, memerlukan penerapan dalam waktu
pertahanan, dan keamanan negara; singkat tanpa mempengaruhi peraturan
2. Perubahan wilayah atau penetapan perundang-undangan nasional, di
batas wilayah; antaranya adalah perjanjian induk yang
3. Kedaulatan negara; menyangkut kerjasama
4. Hak asasi manusia dan lingkungan di bidang Iptek, ekonomi dan teknik,
hidup; perdagangan, kebudayaan, pelayaran
5. Pembentukkan kaidah hukum baru; niaga, kerjasama penghindaran pajak
6. Pinjaman atau hibah luar negeri. berganda, dll.
B. HUKUM KEBIASAAN INTERNASIONAL

Hukum kebiasaan internasional adalah hukum yang


berasal dari praktek negara-negara melalui sikap
dan tindakan yang diambilnya terhadap suatu
persoalan.
C. PRINSIP-PRINSIP HUKUM YANG D. PUTUSAN PENGADILAN
DIAKUI OLEH BANGSA BERADAB 1. Putusan Pengaadilan diikatkan sebagai
sumber hukum tambahan karena sumber
1. Pacta Sun Servada
hukum ini tidak dapat berdiri sendiri
2. Good Faith
sebagai dasar purtusan yang diambil
3. Res Judicata
2. Putusan pengadilan hanya dapat digunakan
4. Nullun Delictun Nulla Poena Legenali
untuk mrmperkuat sumber hukum
5. Nebis In Idem
diatasnkya
6. Rektoaktif
3. Putusan pengadilan tidak menciptalkan
7. Good Governance
hukum
8. Clean Goverment
4. Putusan pengadilan hanya mengikat para
pihaknya dan hanya untuk kaqsus
terntentu saja
F. PUTUSAN ORGANISASI
E. KARYA HUKUM
INTERNASIONAL
1. Karya hukum atau doktrin merupakan 1. Putusan organisasi tidak diketemukan dalam
sumber hukum tambahan atau daftar sumber hukum pasal 38 (1) Statuta
subsider Mahkamah Internasional.
2. Meskipuncbukan hukum dan tidak 2. Alasan tersebut a/l bahwa waktu
mengikat, banyak karya hukum yang pembentukan piagam keberadaan dan peran
berperan dalam perkembangan hukum organisasi internasional belum seperti saat
internasional. ini.
3. Contoh: Pendapat Gizel tentang zona 3. Putusan yang menyatakan organisasi sebagai
tambahan yang diikuti banyak pakar subjek HI baru lahir tahun 1949.
lain akhirnya menjadi hukum 4. Alasan lain yang dikemukakan beberapa
kebiasaan internasional penulis HI adalah karena putusan organisasi
internasional sudah tercakup dalam hukum
kebiasaan internasional maupun treaty.
G. PENTINGNYA KEBERADAAN HIERARKI H. PENERAPAN HIERARKI DALAM HI STATUTA
DALAM HI ROMA 1998,

Tidak ada hieraki dalam HI mengingat


Pengadilan dapat menggunakan
sistem hukum ini berlandaskan prinsip
prinsip-prinsip dan ketentuan hukum
koordinatif, desentralisasim juga
sebagai interprestasi dari putusan-
persamaan kedudukan negara-negara
putusan sebelumnya.
berdaulat.
Statuta Roma bahwa penerapan dan
Semua aturan HI adalah sederajat,
intertasi hukum untuk pasal ini harus
sumber-sumber hukumnya juga
konsisten dengan HAM internasional
sederajat, berlandaskan kehendak negara.
tanpa diskriminasi atas dasar gender,
Pengakuan keberadaan prinsip hierarki
usia, ras, warna kulit, bahasa, agama
dalam HI adalah sangat penting untuk
dan kepercayaan, politik atau opini
proses penyelesaian sengketa
yang lain kebangsaan, etnis atau status
khususnyapenyelesaian melalui jalur
sosial, kekayaan, kelahiran ataustatus
hukum.
yang lain.
I. JUS COGENS SEBAGAI NORMA J. SUBSTANSI DAN HIERARKI
TERTINGGI DALAM HI NORMA JUS COGENS

Kelompok Pertama, atas dasar Karakter utama dari jus cogens adalah
pertimbangan adanya kepentingan sifat non derogable right dalam norma
maksimum negara untuk melindungi fondasi tersebut.
hukum, perdamaian dan kemanusian Perjanjian HAM bisa merefleksikan jus
sebagai standar minimum Hl. cogens karena diadopsi oleh mayoritas
Kelompok Kedua, prinsip dan aturan-aturan negara-negara secara luas.
hukum yang penting untuk memelihara Alasan lain yang mendukung the pedigree
kerjasama perdamaian yang dalam HI of jus cogens norm pada perjanjian HAM
bertujuan melindungi kepentingan umum. adalah banyaknya perjanjian yang
Kelompok Ketiga, mencakup norma membentuk atau mendirikan interpretive
imperative untuk melindungi kemanusian organs seperti court, tribunal,
terutama most essential human rights, commissions, committess yang memberikan
yakni melindungi harkat martabat manusia, klasifikasi lebih jauh norma-norma yang
persamaan personal dan ras, hak untuk bersangkutan juga kepatutannya.
kebebasan personal.
K. OBLIGATION ERGA OMNES

dapat dicabut dalam beberapa
Kewajiban erga ommes berbeda dengan norma jus cogens
dimana kewajiban erga omnes
situasi.
•Obligation erga omnes memiliki otoritas lebih besar
dibandingkan customary international legal norm sebab
customary international legal norm hanya mensyaratkan
penerimaan dari negara-negara.
Hukum kebiasaan internasional mewakili norma erga omnes.
•Satu-satunya pengecualian adalah jika negara membuat
reservasi atau particular derogable provision dalam perjanjian
multitateral atau juka negara mengekspersikan keberatannya
saat membuat perjanjian.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai