Hukum Internasional
OUR TEAM
PITRIYANI PUTRI KARTIKA D
221000029 221000032
Material Formil
Adalah sumber hukum yang membahas Adalah sumber dari mana kita
dasar berlakunya hukum suatu negara. mendapatkan atau menemukan
ketentuan-ketentuan hukum
internasional.
A. PENGGOLONGAN HUKUM INTERNASIONAL MENURUT
PENDAPAT PARA SARJANA, MELIPUTI:
Kebiasaan
Keputusan atau
Ketetapan Traktat
Organisasi/Lembaga
Internasional
Keputusan
Karya-karya
Pemgadilan atau
Hukum
Badan-badan
Arbitras
B. PENGGOLONGAN MENURUT PASAL 38 (1) STATUTA
MAHKAMAH INTERNASIONAL, TERDIRI DARI :
Perjanjian
Internasional
Keputusan Kebiasaan
Pengadilan International
Prinsip Hukum
Umum
MENURUT MOCHTAR KUSUMAATMADJA
BERDASARKAN SIFAT DAYA IKATNYA :
perjanjian yang
2000 memberikan acuan bahwa pengesahannya melalui keputusan
pengesahan perjanjian internasional presiden pada umumnya memiliki
dengan UU apabila tentang: materi yang bersifat prosedural dan
1. Masalah politik, perdamaian, memerlukan penerapan dalam waktu
pertahanan, dan keamanan negara; singkat tanpa mempengaruhi peraturan
2. Perubahan wilayah atau penetapan perundang-undangan nasional, di
batas wilayah; antaranya adalah perjanjian induk yang
3. Kedaulatan negara; menyangkut kerjasama
4. Hak asasi manusia dan lingkungan di bidang Iptek, ekonomi dan teknik,
hidup; perdagangan, kebudayaan, pelayaran
5. Pembentukkan kaidah hukum baru; niaga, kerjasama penghindaran pajak
6. Pinjaman atau hibah luar negeri. berganda, dll.
B. HUKUM KEBIASAAN INTERNASIONAL
Kelompok Pertama, atas dasar Karakter utama dari jus cogens adalah
pertimbangan adanya kepentingan sifat non derogable right dalam norma
maksimum negara untuk melindungi fondasi tersebut.
hukum, perdamaian dan kemanusian Perjanjian HAM bisa merefleksikan jus
sebagai standar minimum Hl. cogens karena diadopsi oleh mayoritas
Kelompok Kedua, prinsip dan aturan-aturan negara-negara secara luas.
hukum yang penting untuk memelihara Alasan lain yang mendukung the pedigree
kerjasama perdamaian yang dalam HI of jus cogens norm pada perjanjian HAM
bertujuan melindungi kepentingan umum. adalah banyaknya perjanjian yang
Kelompok Ketiga, mencakup norma membentuk atau mendirikan interpretive
imperative untuk melindungi kemanusian organs seperti court, tribunal,
terutama most essential human rights, commissions, committess yang memberikan
yakni melindungi harkat martabat manusia, klasifikasi lebih jauh norma-norma yang
persamaan personal dan ras, hak untuk bersangkutan juga kepatutannya.
kebebasan personal.
K. OBLIGATION ERGA OMNES
dapat dicabut dalam beberapa
Kewajiban erga ommes berbeda dengan norma jus cogens
dimana kewajiban erga omnes
situasi.
•Obligation erga omnes memiliki otoritas lebih besar
dibandingkan customary international legal norm sebab
customary international legal norm hanya mensyaratkan
penerimaan dari negara-negara.
Hukum kebiasaan internasional mewakili norma erga omnes.
•Satu-satunya pengecualian adalah jika negara membuat
reservasi atau particular derogable provision dalam perjanjian
multitateral atau juka negara mengekspersikan keberatannya
saat membuat perjanjian.
TERIMAKASIH