Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
A. Sumber Hukum Internasional Menurut Para Ahli
Sumber-sumber hukum internasional adalah dokumen atau prinsip-prinsip yang
digunakan sebagai dasar untuk mengatur hubungan antara negara-negara di tingkat
internasional. Beberapa sumber-sumber hukum internasional utama meliputi:

1. Perjanjian Internasional (Treaties) : Ini adalah dokumen hukum yang disepakati oleh
dua atau lebih negara. Mereka bisa memiliki berbagai nama, seperti konvensi,
protokol, atau pakta.
2. Kustom Internasional (Hukum Adat Internasional) : Ini mencakup praktik-praktik
yang diterima oleh negara-negara sebagai hukum yang mengikat, bahkan jika tidak
tertulis dalam perjanjian. Contohnya adalah prinsip-prinsip hukum perang.
3. Prinsip-Prinsip Umum Hukum : Prinsip-prinsip hukum yang diakui oleh negara-
negara dalam sistem hukum mereka dan sering digunakan sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan oleh pengadilan internasional.
4. Kasus Hukum Internasional (Putusan Pengadilan Internasional) : Putusan pengadilan
internasional seperti Mahkamah Internasional PBB adalah sumber penting hukum
internasional.
5. Doktrin Hukum (Doktrin Hukum) : Pandangan dan pendapat para ahli hukum
internasional juga dapat menjadi sumber hukum internasional jika diterima oleh
negara-negara.
6. Resolusi PBB (Resolusi PBB) : Resolusi-resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum
atau Dewan Keamanan PBB dapat menciptakan kewajiban hukum bagi anggota PBB.
7. Deklarasi dan Piagam Internasional : Dokumen-dokumen seperti Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia adalah contoh penting dari sumber hukum internasional.
8. Hukum Agama (Hukum Agama) : Bagi beberapa negara, hukum agama juga dapat
menjadi sumber hukum internasional.

Misalnya, J.G. Starke29 menyatakan, ada tiga kategori pokok tentang sumber hukum
internasional, yakni:
1. Custome (Kebiasaan)
2. Treaties (Perjanjian-Perjanjian Internasional)
3. Decisions of Judicial or arbitral Tribunals (Putusan badan- badan peradilan atau
arbitrase)
4. Juristic works (karya-karya atau pendapat-pendapat para ahli hukum)
5. Decisions or determinations of the organs of international intitutions (keputusan-
keputusan dari organ-organ organisasi internasional)

Sarjana hukum internasional lainnya, seperti Louis Henkin dan kawan-


kawan30, juga menyinggung sumber hukum internasional dalam arti formal ini yang
tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dikemukakan oleh Starke, hanya saja untuk
sumber yang terakhir (butir 5) pada Starke, dia menggunakan istilah Resolutions and
declarations (resolusi dan deklarasi) dan yang dimaksudkan tampaknya hanya terbatas
pada resolusi dan deklarasi dari majelis umum PBB. Demikian juga D.J. Haris,
disamping memaparkan sumber hukum internasional dalam arti formal sebagaimana
dalam Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional, juga menambahkan sumber
yang lain yang pada dasarnya tidak berbeda dengan Starke maupun Henkin, yakni
General Assembly Resolutions (Resolusi Majelis Umum PBB). J.L. Briely 32 hanya
mengutip sumber hukum internasional dalam arti formal seperti pada Pasal 38 ayat I
Statuta Mahkamah, tanpa menambahnya dengan sumber hukum yang telah
dikemukakan ketiga sarjana di atas. Seorang sarjana hukum internasional dari
indonesia, Boer Mauna33, setelah mengutip pendapat J.G. Starke dan pasal 38 ayat 1
Statuta Mahkamah, hanya mengemukakan empat sumber saja, yakni, perjanjian
internasional, hukum kebiasaan internasional, prinsip-prinsip hukum umum, dan
keputusan-keputusan peradilan, tanpa menyinggung sedikitpun tentang keputusan
ataupun internasional. resolusi organisasi-organisasi
Dari kutipan tersebut di atas, tampaklah bahwa para sarjanapun tidak selalu
mempunyai pandangan yang sama tentang apa saja yang merupakan sumber hukum
internasional dalam arti formal, meskipun perbedaan pandangan itu bukanlah
perbedaan yang prinsip. Hal ini mungkin disebabkan karena di dunia ini terdapat lebih
dari satu sistem hukum yang berlaku dan dianut oleh berbagai negara, sehingga para
sarjana dalam mengemukakan pandangannya khususnya tentang sumber hukum
internasional dalam arti formal juga dipengaruhi oleh sistem hukum yang dianut
negaranya masing-masing. Akan tetapi, terlepas dari perbedaan- perbedaan seperti di
atas, dapatlah dijabarkan sumber-sumber hukum internasional dalam arti formal
menurut para sarjana, yakni:
No. Sumber Hukum Penjelasan Contoh
Internasional

1. Perjanjian Perjanjian internasional Konvensi Wina


internasional meakibatkan pihak-pihak yang tentang Hukum
mengadakan perjanjian saling Perjanjian tahun
menyetujui, menimbulkan hak dan 1969
kewajiban dalam bidang
internasional. kedudukan perjanjian
internasional sebagai sumber hukum
internasional sangat penting
mengingat perjanjian internasional
lebih menjamin kepastian hukum
karena dibuat secara tertulis
2. Kebiasaan- Tidak setiap kebiasaan internasional Kebiasaan untuk
kebiasaanInternasional dapat menjadi sumber hukum, ada memberikan
dua syarat untuk dapat dikatakan sambutan
menjadi sumber hukum, yaitu: harus kehormatan waktu
terdapat suatu kenbiasaan yang kedatangan tamu
bersifat umum (unsur material) dan resmi dari negara
kebiasaan itu harus diterima sebagai lain dengan
hukum (unsur psikologis). tembakan meriam

3. Prinsip-prinsip hukum Adanya prinsip-prinsp hukum Prinsip pacta sunt


umum yang diakui umum sebagai sumber hukum servanda, prinsip
primer, sangat penting bagi itikad baik, prinsip
pertumbuhan dan perkembangan resiprositas, prinsip
hukum internasional sebagai system yurisprudensi
hukum positif, karena prinsip- domestic dan
prinsip hukum umum ini melandasi prinsip-prinsip
semua hukum yang ada di dunia, hukum umum.
baik hukum internasional maupun
hukum nasional.

4. Keputusan-keputusan Keputusan-keputusan peradilan dalam sengketa–


pengadilan memainkan peranan yang cukup sengketa ganti rugi
penting dalam membantu dan penangkapan
pembentukan norma-norma baru ikan telah
hukum internasional. Keputusan- memasukkan unsur-
keputusan Mahkamah Internasional unsur baru ke dalam
dapat berupa keputusan yang bukan hukum internasional
atas pelaksanaan hukum positif
tetapi atas dasa prinsip-prinsip
keadilan dan kebenaran.

5. Ajaran-ajaran para Pendapat para sarjana terkemuka, Komisi hukum


ahli/sarjana mengenai suatu masalah tertentu, internasionakl yang
meskipun bukan merupakan hukum beranggotakan para
positif, seringkali dikutip untuk ahli hukum,
memperkuat argument tentang dibentuk oleh
adanya atau kebenaran dari suatu majelis umum PBB
norma hukum. Pendapat para berdasarkan
sarjana akan lebih berpengaruh jika Resolusi MU 1947
dikemukakan oleh perkumpulan
professional.

B. Sumber Hukum Internasional Berdasarakan Pasal 38 ayat 1

Anda mungkin juga menyukai