Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ENTERPREUNERSHIP “KONVEKSI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Enterpreuner

Dosen Pengampu :

Dr. Nur Izzah, Skp., M. Kes

Disusun Oleh :

1. Auliya Rachma 202002030050


2. Rizqiana Aulia Purnami 202002030103
3. Rosi Kusumaningrum 202002030108

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis konveksi adalah salah satu bisnis yang tidak akan ada matinya karena
produk yang dihasilkan usaha ini yang berupa pakaian, akan selalu dibutuhkan mulai
dari anak kecil hingga orang dewasa. Selain itu kami memilih usaha konveksi
berdasarkan rasa kesukaan masing-masing dari kami akan seni visual dan fashion
yang sedang berkembang pesat saat ini, banyak sekali peluang yang kami lihat jika
menjalankan bisnis di bidang konveksi, dengan berbisnis di bidang konveksi kami
mengharapkan bisa manuangkan kreatifitas dan inovasi di bidang fashion serta
mendapatkan keuntungan yang besar di perusahaan konveksi yang akan kami
rencanakan.
Rencana bisnis kami di bidang konveksi akan memproduksi daster, gamis dan
mukenah yang sedang berkembang pesat sekarang ini dengan mempertimbangkan
beberapa kompetitor bisnis di bidang yang sama, seperti yang dialami perusahaan
konveksi lainnya dewasa ini, menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis yang
semakin ketat.  Dalam mencapai tujuan perusahaannya, meningkatkan volume
penjualan, harus memiliki strategi bisnis yang efektif dengan mengamati lingkungan
eksternal (faktor eksternal) dan lingkungan internal (faktor internal), yaitu dengan
menggunakan analisis lingkungan SWOT (Strengths,  Weaknesses, Oportunities, dan
Threats) yang akan kami bahas di makalah ini.

B. Biografi Enterpreuner
Siti Mundiroh adalah seorang pengusaha di Kajen yang berasal dari Desa
Gandarum. Beliau lahir di Pekalongan, 7 Agustus 1979. Siti mundirih merupakan
pengusaha Home Industri yang merintis dari nol. Beliau menunjukkan tekad
kewirausahanya dengan cara belajar dan mengikuti biro jasa dari Pasar Regional
Tanah Abang di Jakarta Pusat dari tahun 2000-2010. Selam 10 tahun beliau belajar
berwirausaha dan mencari modal untuk merintis usaha sendiri di desa kelahirannya
serta beliau ingin membuka lapangan kerja untuk orang lain.
C. Tujuan
Tujuan home industri konveksi ini untuk membuka lapangan pekerjaan bagi
yang membutuhkan dan mempunyai keterampilan menjahit.

D. Visi dan Misi


Visi
Menjadi home industri pakaian yang bisa dipercaya dengan kualitas yang baik dan
pelayanan yang profesional

Misi
1. Memberikan produk fashion terutama pada daster, gamis, dan mukenah yang
berkualitas dan inovatif
2. Memberikan layanan dan produk pakaian terbaik kepada setiap pelanggan
3. Menjadikan produk pakaian dipakai oleh semua kalangan
4. Membentuk karyawan yang jujur, tulus, dan profesional
5. Memberikan manfaat bagi masyarakat setempat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Jenis Usaha


Pasar yang mudah dijangkau dan tidak banyak makan biaya angkut. Bisnis konveksi
sangat menjanjikan untuk menjadi pengusaha sukses. Saat ini banyak pedagang grosir yang
menjual berbagai jenis pakaian jadi di pasaran dengan desain yang cenderung biasa saja. Hal
ini menjadi peluang potensial untuk membuka bisnis konveksi yang bernuansa tradisional
sampai yang mewah. Karena setiap orang memiliki selera yang berbeda. kebanyakan
pedagang hanya mengandalkan harga murah saja, namun kualitas bahan yang digunakan tidak
diperhatikan. Bisnis yang kami rencanakan ini akan membuat konsumen tidak hanya puas
dengan harga yang relatif murah, namun konsumen juga akan puas dengan desain yang
ditawarkan. Sehingga konsumen akan menjadi loyal. Hal ini akan di pantau dengan selalu
mencari desain yang lebih baru dan memperhatikan motif yang bagus dan menarik.

B. Faktor Internal
Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka
pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal terdiri dari keuangan dan Akuntansi,
SDM, Pemasaran, Operasi, dan Penelitian/Pengembangan.

C. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan
yang daripadanya muncul peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industri
dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi
ini hidup. Lingkungan industri atau lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau
kelompok yang secara langsung berpengaruh langsung pada perusahaan dan pada gilirannya
akan dipengaruhi oleh perusahaan. Elemen tersebut adalah pemilik, pemerintah, pemasok,
komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus,
dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah industri dimana
perusahaan dioperasikan.
Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang
tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat
dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan
besar membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat
kategori, terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam
hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.

D. Target Pelanggan
Target pelanggan Home Industri ini adalah semua kalangan masyarakat, dari
anak-anak sampai dewasa.

E. Waktu Operasional
Waktu untuk melakukan pelayanan home industri ini dibuka dari pukul 09.00
pagi sampai dengan pukul 20.00 dan juga melayani pemesanan online sampai pukul
21.00.

F. Sumber-sumber Produk / Bahan


Untuk sumber-sumber bahan baku mengambil perusahaan yang sudah
terjamin dan terbukti kualitas bahannya dan belanja bahan baku secara mandiri oleh
enterpreuner itu sendiri. Sehingga dengan begitu tidak merugikan berbagai pihak, baik
dari pihak perusahaan maupun konsumen yang membelinya.

G. Produk yang dihasilkan


Produk yang dihasilkan pada home industri ini ada 3 macam produk, yaitu :
1. Daster : 40.000 – 50.000/pcs
2. Gamis : 80.000 – 100.000/psc
3. Mukenah : 100.000 – 150.000/pcs
Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki
beberapa keunggulan:
1. Berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen,
2. Bermacam-macam bentuk dan ukurannya dengan style yang menarik.
3. Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen,
4. Kualitas produk terjamin
5. Sesuai dengan selera konsumen.
H. Analisa SWOT
STRENGTHS ( KEKUATAN ) WEAKS ( KELEMAHAN )
Kreativitas Desain Keterbatasan Kreasi
Inovasi Desain Tenaga Kerja
Kemudahan Promosi Manajerial Terbatas
Kurangnya Modal

OPPORTUNITIES ( PELUANG ) THREATS ( ANCAMAN )


Perluasan Pasar Sasaran Banyaknya Pesaing
Efisiensi Biaya Trend Cenderung Tidak Stabil
Maksimalisasi Laba Daya Saing Harus Kompetitif

I. Modal dan Peralatan


Modal awal untuk home industri ini adalah 20 juta dari penghasilan biro jasa
selama 10 tahun. Penghasilan dalam sebulan tidak menentu sekitar 3-5 juta. Konveksi
home industri akan membutuhkan ruang untuk produksi. Memiliki tempat produksi
sendiri adalah sebuah keuntungan bagi usaha kami karena tak perlu menyewa tempat
yang relative mahal biayanya. Untuk peralatan produksi konveksi home industri akan
memerlukan beberapa jenis mesin pendukung sealain mesin jahit.

J. Rencana Penjualan Produksi


Kami mempunyai penjahit profesional 5 orang setiap orang minimal perhari
20 potong. Omset yang didapatkan 200 pcs/minggu masing-masing produk.

K. Strategi Persaingan
1. Fokus dengan kualitas yang lebih baik
Suatu cara untuk memenangkan persaingan khususnya pada konveksi adalah
dengan membandingkan produk yang di hasilkan dengan produk pesaing. Dalam
hal ini keunggulan produklah yang akan membedakannya dari produk pesaing.
Kami menggunakan strategi kwalitas barang yang bagus, desain sesuai trend,
unik, menarik, kreatif, inovatif dan jahitan yang rapi untuk bersaing dengan
konveksi lain.
2. Strategi pengembangan produk
Produk baru dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar
dan dengan selalu mengikuti trend yang ada, dengan melihat dan mengikuti
pameran-pameran busana. Kami juga menerima masukan dari para pelanggan
tentang produk-produk yang lebih bagus, unik, menarik, dan kreatif. Selain itu
kami selalu menjaga kualitas jahitan dan kemasan untuk menjaga produk kami.

L. Strategi Promosi
1. Penjualan personal (Personal Selling)
Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak banyaknya
konsumen yang kami rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk
kami menawarkan langsung pada calon pelanggan atau konsumen kami.
2. Hubungan Masyarakat (publik relation)
Promosi kami juga dengan mengenalkan, membangun citra produk dan
memberi kesan yang baik pada masyarakat lewat berbagai jejaring sosial
seperti facebook dan instagram. Dengan seperti itu kami bisa lebih menghemat
biaya promosi, karena di social media promosinya gratis.
3. Penjualan ke Toko-toko
Dengan pemasaran masuk ke toko-toko dapat memberi kesan yang baik dan
membina hubungan yang baik untuk mengembangkan pemasaran lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai