KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
merupakan bentuk atau warna yang bisa diamati dengan mata kita atau berupa
bunyi yang bisa diamati dengan telinga. Sedangkan signifie (shoki) merupakan
makna yang terkandung di dalam bentuk atau bunyi tersebut. Contoh pada huruf
Lambang/記号
Signifant/能記
Signifie/所記
木 [k i]
Huruf kanji yaitu huruf yang merupakan lambang, ada yang berdiri sendiri, ada juga yang harus
digabung dengan huruf kanji yang lainnya atau dengan diikuti huruf Hiragana ketika digunakan
untuk menunjukkan suatu kata. Kanji juga memilki dua cara baca, yaitu onyomi dan kunyomi
(Situmorang,2007 : 100).
Kunyomi adalah cara baca wago (bahasa Jepang asli), huruf tersebut dibaca dari arti dalam
bahasa Jepang. Oleh karena itu sebuah huruf kanji dapat dibaca banyak dari bacaan kunyomi.
Contohnya : kanji 冬 dalam lafal Cina dibaca
dengan dong tetapi apabila dibaca dengan sistem kun-yomi dibaca dengan fuyu
(Suzuki,1988:47).
Onyomi adalah cara baca kanji menurut daerahnya di Cina, bunyi tersebut ada yang sama ada
juga yang berbeda.
Kanji pada umumnya berupa kombinasi dari bermacam-macam unsur. Salah satu cara agar
mendapat semangat dalam proses mempelajarinya ialah dengan mengenal unsur-unsurnya. Salah
satu unsur pembentuk kanji adalah bushu. Bushu adalah bagian penting atau karakter dasar yang
terdapat dalam suatu kanji (Moriyama,2008:16).
甲骨 (kokotsu)
金文 (kinbun)
篆文 (tenbun)
楷書 (kaisho)
2.3 Cara Baca Kanji Telah disebutkan bahwa Jepang kuno meminjam tulisan dari Tiongkok.
Peminjaman huruf ini tidak hanya bentuknya saja tetapi juga lafal dan makna dari tulisan
tersebut. Dikarenakan Jepang pada waktu itu telah mempunyai bahasanya sendiri. Maka dengan
masuknya huruf Tiongkok yang lafalnya berbeda telah menimbulkan dualisme cara baca huruf
dalam bahasa Jepang, yaitu On’yomi dan Kun’yomi (Nandi,2003:12).
On’yomi yaitu pembacaan kanji dengan cara meniru pengucapannya dalam bahasa Cina zaman
dahulu. Kun’yomi yaitu pembacaan kanji dengan cara menetapkan bahasa Jepang sebagai cara
membaca kanji berkenaan dengan arti kanji tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Huruf kanji 人 dapat dibaca ジン (jin) dan dapat dibaca ニン (nin). Namun
selain itu, huruf 人 pun dapat dibaca ひと(hito). Pembacaan kanji yang pertama
yaitu dengan bunyi baca ジン (jin) atau ニン (nin) disebut on’yomi sedangkan
pembacaan yang kedua yaitu dengan bunyi baca ひと disebut kun’yomi. Munculnya cara baca
On’yomi yang lebih dari satu disebabkan karena kanji
yang masuk ke Jepang dipengaruhi oleh perubahan dan perkembangan zaman di Cina. Karena itu
dalam On’yomi dikenal ada istilah ‘Go-on’ (abad 6-7), ‘Kan-on’ (abad 8), dan ‘To-on’ (abad
12).
Go-on adalah bunyi huruf kanji yang paling awal dibawa ke Jepang. Bunyi huruf ini didatangkan
dari Cina bagian selatan, yaitu bunyi lafal yang digunakan masyarakat yang tinggal di hilir
Sungai Yangtse. Cara baca ini banyak ditemui dalam naskah Budha. Sehingga dipakai di Jepang
adalah sebagai pengaruh agama Budha. Contoh : 行列 (gyōretsu), 苦行 ( kugyō).
Kan-on merupakan cara baca huruf di bagian utara Cina. Bunyi huruf ini dibawa ke Jepang oleh
Kentoshi dan Kenzuishi yang dikirim oleh pemerintah Jepang untuk belajar ke luar negeri tahun
607-894. Contoh : 行動 (kōdō), 銀 行 (ginkō).
Tō-on masuk ke Jepang yaitu pada zaman feudal (zaman Heian hingga zaman Edo). Bunyi toon
dibawa oleh para pedagang Cina dari Ōchō. Contoh : 行脚 (an gya), 行灯 (andon).
Universitas Sumatera Utara
Walaupun pada bagian awal telah disebutkan bahwa huruf kanji dapat dibaca dengan on’yomi
dan kun’yomi, namun bukan berarti setiap kanji memiliki on’yomi dan kun’yomi. Sebab ada
kanji yang memiliki kun’yomi tetapi tidak memiliki on’yomi, misalnya huruf-huruf kanji 絵 (エ/
カイ)、愛 (あい)、菊 (キ ク)、dan sebagainya. Sebaliknya ada juga kanji yang memiliki
kun’yomi tetapi tidak memiliki on’yomi, misalnya huruf-huruf kanji 畑(はたけ/はた)、 扱(あ
つ かう)、 峠(とうげ)、dan sebagainya.
Di dalam Joyo kanji terdapat 2187 on’yomi dan 1900 kun’yomi sehingga jumlah keduanya
(on’yomi dan kun’yomi) mencapai 4087. Keadaan seperti ini dapat menunjukkan rata-rata setiap
satu kanji masing-masing memiliki 2,1 on’yomi dan kun’yomi (Katoo dalam Sudjianto,2007:71).
2.4 Asal Usul Kanji Asal-usul sebuah kanji dapat dilihat dari segi pembentukan serta
pemakaiannya. Menurut Nihongo Kyoiku Nyumon Yogoshu dalam Sudjianto (2007:67) bahwa
shokei, shiji, kai’i, dan keisei yang masing-masing menunjukkan pembentukan atau cara-cara
penciptaan sebuah kanji, dan terdapat tenchuu dan kasha yang masing-masing menunjukkan
pemakaian kanji. Klasifikasi 6 macam pembentukan serta pemakaian huruf kanji disebut dengan
istilah rikusho (六 書 ). Klasifikasi seperti ini diperkenalkan Xu Shen dari Dinasti Han secara
sistematik dalam bukunya Explaining and Analysing Simple Compound
Universitas Sumatera Utara
Characters( 説文解字), yang mencatat 9.353 karakter beserta asal-usul serta arti setiap
karakter (Lim,2009:29)
2.4.1 Berdasarkan Cara Pembentukan Kanji 2.4.1.1 Shokei Moji
Shokei moji yaitu huruf yang dibuat dengan cara meniru atau menggambarkan bentuk sebuah
benda.
Contoh :
→ →山 → →耳
→ →目
2.4.1.2 Shiji Moji Shiji artinya menunjuk sedangkan moji adalah huruf. Jadi, shiji moji
adalah huruf yang dibuat dari bentuk yang menunjukkan hal-hal yang abstrak yang digambarkan
dengan bantuan garis atau titik. Contoh :
上 (ue)
: atas
中 (naka) : tengah
⇢上
⇢中
⇢下
2.4.1.3 Kai’i Moji Ka’i Moji adalah huruf kanji yang terbentuk dari penggabungan beberapa
penggabungan huruf sehingga menimbulkan makna yang baru. Contoh :明 (akarui) : terang
Kanji ini dibentuk dari gabungan 日 (hi:matahari) dan 月 (tsuki:bulan). Pengertiannya adalah
bahwa suasana ‘terang’ muncul karena adanya cahaya dari matahari dan bulan.
menyatakan air dan 青 (ao-i) yang berarti biru. Oleh karena itu, air yang biru
adalah jernih/bersih Sedangkan kanji yang diambil dari bunyi atau suara biasanya digunakan
untuk memudahkan dalam membaca onyomi dengan melihat kemiripan huruf. Artinya, jika ada
huruf yang bagiannya ada kesamaan, maka sebagian besar cara bacanya pun sama
(Nandi,2003:10). Contoh bagian huruf 交 (kou)
Jika ada huruf yang mempunyai unsur 交 ini, maka akan dibaca sama ‘kou’
効 (kou)
: guna,faedah
校 (kou)
: sekolah
郊 (kou)
1 106 22
0 56 21
0 89 21
1 99 21
Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika
Indonesia Dipertanyakan")
1 88 50
1 107 20
4 89 2
1 79 45
1 90 25
0 80 24
Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor
Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria,
Sukimto dan Rekan)
4 124 18