Anda di halaman 1dari 14

Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran ....

JURNAL AL-TA'LIM 22 (2), 2015, (180-193)

(Cetak ISSN 1410-7546 Online ISSN 2355-7893)


Tersedia online di http://journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/attalim

Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Fiqh pada Prodi Pendidikan Agama


Islam dan Fakultas Keguruan IAIN Imam Bonjol
Padang

Ahmad Sabri * 1
Jurusan Pendidikan Islam IAIN Imam Bonjol Padang

Gusmaneli
Jurusan Pendidikan Islam IAIN Imam Bonjol Padang

1 Surel : ahmadsabri81@yahoo.co.id

DOI: http://dx.doi.org/10.15548/jt.v22i2.145

Diterima: 11 April 2015; Direvisi: 6 Juni 2015; Diterima: 20 Juli 2015

Abstrak : Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan salah satu aspek penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran mudah dipahami, disamping

memberikan pembelajaran yang lebih konkrit khususnya dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap Penggunaan Media dalam Pembelajaran Fiqih di

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan IAIN Imam Bonjol Padang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, informan penelitian ini terdiri dari dosen

pengajar ilmu fikih pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, dosen fikih lainnya, mahasiswa dan selanjutnya bertambah sesuai dengan keperluan data yang diperoleh. Pengumpulan data dilakukan

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, untuk keabsahan data yang diperoleh, itu dilakukan triangulasi selama proses penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Penggunaan Media

dalam Pembelajaran Fiqih Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang oleh dosen sudah di gunakan, seperti menggunakan boneka untuk menata jenazah, kain

kafan, parfum, peti jenazah dan sesekali. Dosen menggunakan media elektronika seperti laptop. Hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana yang disediakan di Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang, dan ketidakstabilan daya listrik, sehingga media yang paling sering digunakan dosen adalah papan tulis dengan metode diskusi. . Hasil penelitian

mengungkapkan bahwa Penggunaan Media dalam Pembelajaran Fiqih Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang oleh dosen sudah di gunakan, seperti

menggunakan boneka untuk menata jenazah, kain kafan, parfum, peti jenazah dan sesekali. Dosen menggunakan media elektronika seperti laptop. Hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan

prasarana yang disediakan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang, dan ketidakstabilan daya listrik, sehingga media yang paling sering digunakan dosen

adalah papan tulis dengan metode diskusi. . Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Penggunaan Media dalam Pembelajaran Fiqih Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Keguruan IAIN Imam

Bonjol Padang oleh dosen sudah di gunakan, seperti menggunakan boneka untuk menata jenazah, kain kafan, parfum, peti jenazah dan sesekali. Dosen menggunakan media elektronika seperti laptop. Hal ini dikarenakan kete

Kata kunci: Media, Pembelajaran fiqh, Jurusan PAI (Pendidikan Islam)

PENGANTAR Dalam peningkatan mutu pendidikan, dosen atau


pendidik merupakan aspek esensial yang harus terus
Pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran; ditingkatkan dan dikembangkan, agar proses pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi berjalan dengan baik dan sempurna. Untuk mendapatkan
antara guru dan siswa, sehingga perilaku siswa menjadi dosen profesional dapat dilakukan melalui program pendidikan
lebih baik. Proses pendidikan ini merupakan upaya sadar prajabatan dan program pendidikan dalam jabatan.
yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan. Pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Proses pembelajaran di perguruan tinggi Potensi sumber daya fakultas ini perlu dikembangkan agar
merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan dosen dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Selain itu,
peningkatan sumber daya manusia. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba cepat
membantu dosen terus mengembangkan kualitasnya dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
mobilitas masyarakat. Dalam bahasa Indonesia

180

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 181

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diwakili oleh apa yang kurang mampu dikatakan dosen melalui
tertulis bahwa: kata-kata atau frasa tertentu. Bahkan abstraksi materi dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media.
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas pokok
mengajar dan mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada Artinya media pembelajaran semakin konkrit.
pendidikan formal anak usia dini, pendidikan dasar dan Semakin mudah dan cepat siswa mencerna materi yang
pendidikan menengah. disajikan. Berdasarkan kutipan diatas dapat dipahami
bahwa penggunaan media merupakan salah satu
komponen penting dalam proses pembelajaran di
Oleh karena itu, menjadi dosen tidaklah mudah, Perguruan Tinggi. Pemanfaatan media diyakini sebagai
diperlukan keahlian profesional dalam mencapai tujuan, dengan aspek penting dalam tujuan pembelajaran, oleh karena
arti pekerjaan yang statis, namun pekerjaan yang dinamis selalu itu penyusunan media pembelajaran sebagai salah satu
berubah, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tanggung jawab dosen. Sejalan dengan itu, merebaknya
teknologi, Dosen dituntut peka terhadap dinamika kehidupan. kemajuan komunikasi dan teknologi serta tingginya
perkembangan masyarakat, itu meliputi kemajuan kebutuhan dinamika dunia pendidikan juga semakin memperluas
yang senantiasa berubah, perkembangan sosial, budaya, tuntutan dan peluang penggunaan media yang lebih
politik, termasuk perkembangan teknologi. maju dan variatif dalam proses pembelajaran. Selain itu,
media juga berfungsi untuk mengatasi kejenuhan dan
Di mencapai itu belajar kelelahan akibat penjelasan dosen yang kurang jelas
Tujuannya, Dosen dituntut untuk menggunakan media untuk dipahami. Penggunaan media memungkinkan
pembelajaran dengan metode yang sesuai dan variatif. Seorang untuk mendukung tujuan pembelajaran,
dosen harus mengetahui apa yang harus dilakukan agar tercipta
suasana belajar mengajar yang kreatif sehingga mahasiswa
mudah memahami materi yang disampaikan. Serta tujuan yang
diinginkan oleh dosen dan upaya untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan menyenangkan bagi seluruh Salah satu peran guru adalah sebagai mediator;
mahasiswa, salah satu faktor yang mempengaruhi suasana Seharusnya mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman
belajar mengajar adalah penggunaan media pendidikan dalam yang cukup tentang penggunaan media, karena media
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ilmu fikih, merupakan alat komunikasi agar proses belajar mengajar lebih
dosen dituntut untuk memanfaatkan media secara maksimal, efektif. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar
sehingga proses pembelajaran yang muncul harus lebih konkrit. mengajar
Pembelajaran merupakan suatu proses dalam suatu sistem yang bisa menghasilkan motivasi dan
tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling stimulasi kegiatan pembelajaran bahkan membawa efek
berinteraksi. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah psikologis pada mahasiswa, berdasarkan observasi yang
sumber belajar; Sumber belajar merupakan suatu kekuatan yang peneliti lakukan selama mengajar di Fakultas Keguruan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar mengajar, baik dimana dosen menggunakan media dalam pembelajaran,
secara langsung maupun tidak langsung. mahasiswa yang diajar akan lebih langsung memahami dan
memahami pembelajarannya. Mereka juga memiliki motivasi
yang lebih tinggi dibandingkan dosen yang menggunakan
metode ceramah.

Di Perguruan Tinggi untuk mencapai tujuan 1. Media Pembelajaran


pembelajaran dipengaruhi oleh penggunaan media, dalam
proses pembelajaran dibutuhkan peran penting, dalam kegiatan Secara umum, Media Pembelajaran adalah alat belajar dan

pembelajaran, ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat mengajar. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau

kompleksitas materi. yang akan disajikan kepada siswa juga keterampilan peserta didik dapat mendorong proses belajar;

dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media Batasan ini cukup luas dan mencakup pemahaman yang
mendalam

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
182 | Volume 22, Nomor 2, Juli 2015, Halaman 180-193

Dari sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan 2. Jenis Media Pembelajaran
untuk tujuan pembelajaran / pelatihan, penggunaan media kreatif
akan memungkinkan siswa untuk meningkatkan Ada beberapa jenis media, diantaranya
pembelajarannya dan meningkatkan kinerjanya sesuai dengan
1. Media visual: grafik, diagram, grafik,
tujuan yang diinginkan.
bagan, poster, kartun, komik

2. Media Audio: Audio, tape recorder,


Menurut Briggs (1977) media pembelajaran
laboratorium bahasa
adalah sarana fisik untuk menyampaikan konten /
materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dll. 3. Still Projected Media: meluncur; di atas kepala
Kemudian menurut National proyektor (OHP), dalam fokus
pendidikan Asosiasi (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana 4. Media Proyeksi Gerakan: film,
komunikasi berupa pendengaran termasuk teknologi perangkat keras. televisi, video (VCD, DVD, VTR),
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan komputer.
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran
Intinya, pembelajaran bukanlah media itu sendiri yang
menempati bagian yang penting sebagai salah satu komponen
menentukan hasil belajar, keberhasilan penggunaan media
pembelajaran.
pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk
sistem, tanpa media,
meningkatkan hasil belajar bergantung pada (1) isi pesan,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai suatu
(2) bagaimana menjelaskan pesan, dan ( 3) Ciri-ciri
proses komunikasi juga tidak dapat berlangsung secara maksimal,
penerima pesan, Untuk itu dalam memilih dan
karena media pembelajaran merupakan komponen yang tidak
menggunakan media perlu diperhatikan ketiga faktor
terpisahkan dari sistem pembelajaran.
tersebut. Jika ketiga faktor tersebut mampu disampaikan
dalam media pembelajaran, tentunya akan memberikan
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media hasil yang maksimal.
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan,
3. Tujuan penggunaan media pembelajaran
dan kemauan peserta didik serta mencapai tujuan proses
pembelajaran kepada peserta didik.
Ada beberapa tujuan penggunaan media pembelajaran,
seperti:

Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan


Sebuah. Memfasilitasi Proses Belajar Mengajar
penggunaan media pembelajaran sering menggunakan
prinsip Cone Experience, membutuhkan media seperti buku b. Meningkatkan efisiensi pembelajaran
teks, bahan ajar yang dibuat oleh guru dan “audio visual”.
c. Menjaga relevansi tujuan pembelajaran

d. Membantu konsentrasi siswa

Dalam pemilihan media pembelajaran perlu disesuaikan


dengan kebutuhan, keadaan dan kondisi masing-masing. Hal
ini tergantung kepada guru bagaimana ia dapat
mengembangkannya dengan tepat, ditinjau dari isi, deskripsi
pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media
pembelajaran tersebut.

4. Kriteria Pemilihan Media

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
182
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 183

Pemilihan media tidak boleh sembarangan, d. Waktu


melainkan berdasarkan kriteria tertentu.
Arti waktu adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
Ketidakcocokan pemilihan, baik pemilihan media menggenggam atau membuat media yang kita pilih, serta berapa lama
maupun pemilihan topik, akan berdampak buruk untuk waktu yang tersedia / yang kita miliki, apakah itu cukup?
jangka panjang, Banyak pertanyaan yang perlu dijawab
sebelum menentukan pilihan media tertentu. Secara umum
kriteria yang harus diperhatikan dalam penyusunan media e. Biaya
pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
Penggunaan media pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Percuma

Sebuah. Tujuan
jika hasilnya malah mubazir. Oleh karena itu, faktor biaya harus
menjadi kriteria yang dipertimbangkan, berapa biaya yang perlu
Apa tujuan pembelajaran (standar dan kompetensi dikeluarkan, membeli atau menggunakan media tersebut,
dasar) yang ingin dicapai ?, apakah dalam ranah kognitif, Adakah alternatif media lain yang lebih murah tetapi tetap dapat
afektif, psikomotorik, atau kombinasi ?, mencapai tujuan pembelajaran? Media yang mahal belum tentu
Apa jenis dari indrawi lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dibandingkan
stimulasi yang ditekankan: penglihatan, pendengaran, atau dengan media yang sederhana dan murah.
kombinasi? Kalau visual, apakah perlu gerakan atau visual
silent saja? Jawaban dari pertanyaan tersebut akan membawa
kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio,
visual silent, visual motion, audio visual motion dan f. Ketersediaan
sebagainya.
Kesederhanaan dalam memperoleh media juga harus
diperhatikan, Adakah media di sekitar kita, di sekolah atau di

b. Target Pelajar pasaran?

g. Penggunaan Konteks
Siapa sajakah siswa sasaran yang akan menggunakan
media tersebut? Bagaimana karakteristik mereka, seberapa
Usage Context artinya dalam kondisi dan tujuan strategi
besar latar belakang sosialnya, bagaimana motivasi dan minat
bagaimana media akan digunakan. Misalnya: apakah belajar
belajarnya? Dan seterusnya, jika kita mengabaikan kriteria
individu, kelompok kecil, kelompok besar atau massal?
tersebut, maka media yang kita pilih tidak memberikan fungsi
yang berarti. Mengapa? Karena pada akhirnya, tujuan inilah
yang akan memanfaatkan media pilihan kita. Oleh karena itu, h. Kualitas teknis
media harus benar-benar sesuai dengan kondisi mereka.
Kriteria tersebut terutama untuk memilih / membeli
media siap pakai yang sudah ada, seperti program audio,
video, grafik atau media cetak lainnya. Kualitas teknis
c. Karakteristik media yang bersangkutan media, visual jelas, menarik, dan pas; suara yang jelas dan
menyenangkan
Bagaimana karakteristik media? Apa kelebihan dan
kekurangannya sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai? Kita tidak akan bisa memilih media dengan 5. Prinsip Penggunaan Media
baik jika kurang mengenal karakteristik masing-masing
media. Karena memilih pada dasarnya adalah kegiatan Media yang layak belum tentu menjamin keberhasilan
membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik pembelajaran siswa jika tidak dapat dimanfaatkan dengan
dan lebih cocok dari yang lain? Oleh karena itu, baik. Oleh karena itu, media yang telah kita pilih harus dapat
sebelum memutuskan jenis media tertentu, pahami dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
baik-baik bagaimana Karakteristik media tersebut. prinsip-prinsip pemanfaatan media.Ada beberapa prinsip
umum yang perlu kita perhatikan dalam penggunaan media
pembelajaran, yaitu: Setiap jenis media memiliki

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
184 | Volume 22, Nomor 2, Juli 2015, Halaman 180-193

keuntungan dan kelemahan Apalagi jika media pembelajarannya menarik, siswa akan
Tidak ada jenis media yang cocok untuk semua proses selalu memusatkan perhatiannya pada hal-hal baru yang
pembelajaran dan dapat mencapai semua tujuan pembelajaran. ditampilkan atau diambil oleh guru di dalam kelas. Jadi selalu
Bisa dibilang, tidak ada obat yang manjur untuk semua jenis pastikan untuk menggunakan media pembelajaran
penyakit.

Sebuah. Penggunaan berbagai jenis media memang sangat diperlukan. b. Membangkitkan Emosi Siswa
Namun perlu diperhatikan !, penggunaan berbagai media
sekaligus dalam suatu kegiatan pembelajaran akan
Emosi siswa terhadap sesuatu (materi pembelajaran) dapat

membingungkan siswa dan tidak memperjelas pelajaran, oleh


dengan mudah digerakkan dengan menggunakan media

karena itu gunakan media tersebut seperlunya.


pembelajaran. Misalnya, mereka dapat dengan cepat bersimpati
kepada para penyandang disabilitas hanya dengan menonton
video pendek tentang seorang penyandang disabilitas yang
b. Penggunaan media harus mampu memperlakukan siswa secara seharusnya bisa melakukan berbagai aktivitas sehari-hari secara
aktif. menggunakan media sederhana yang memungkinkan mandiri. Dengan media pembelajaran serupa kita dapat
semua siswa untuk aktif daripada media canggih yang mengajarkan siswa untuk mencintai lingkungan dan peduli dengan
menyebabkan siswa menjadi pasif, Sebelum media kelestarian alam sekitar.
digunakan harus direncanakan dengan sempurna dalam RPP

c. Untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran.


c. Tentukan bagian mana dari materi yang akan disajikan Jika guru bermaksud menggunakan instruksional
dengan media. Rencanakan cara penggunaan strategi dan media dan dikelola
teknik, hindari penggunaan media gangguan, jika siswa efektifnya, guru harus memilih media
menyadari bahwa media yang digunakan hanya untuk pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pengalih perhatian, maka kesan ini akan selalu muncul setiap pembelajaran
kali guru menggunakan media tersebut.
d. Bantulah siswa untuk mengatur informasi. Berbagai media
pembelajaran seperti power point yang dirancang dengan
d. Penggunaan media yang sembarangan, asal-usulnya yang sungguh-sungguh menyediakan grafik atau diagram, atau
asal-asalan, atau “bukannya tidak berguna”, akan menimbulkan diagram, membantu siswa dengan mudah menyusun materi
konsekuensi negatif atau lebih buruk lagi, media harus cukup pembelajaran. Guru memungkinkan untuk menyampaikannya
dipersiapkan sebelum digunakan, kurangnya persiapan akan dengan melampirkan simbol khusus yang memperkuat daya
mempengaruhi efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran serta ingat siswa
mengganggu proses pembelajaran. pembelajaran, berikan
perhatian yang kuat sebelum menggunakan media pembelajaran.
e. Membangkitkan motivasi belajar siswa

Guru yang menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan


belajar mengajar mampu membangkitkan suasana ruang kelas yang
e. Manfaat Umum dan Khusus Media dalam
menarik. Salah satu penyebabnya adalah karena media
Pembelajaran, manfaat media adalah untuk
pembelajaran memiliki format
memudahkan interaksi antara guru dan siswa,
sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif penting fungsi sebagai motivasi
dan efisien. Ada beberapa detail manfaat media. peningkatan. Siswa termotivasi untuk belajar ketika guru
menyediakan ragam media pembelajaran yang sesuai

Fungsi Media Pembelajaran


f. Bangun pembelajaran yang lebih konkret
Beberapa fungsi media pembelajaran adalah:
Banyak konsep abstrak yang harus dipelajari siswa di
kelas. Cara termudah untuk menyajikan sesuatu yang
Sebuah. Media pembelajaran dapat menjadi fokus abstrak adalah dengan membantu mereka melalui media
perhatian siswa. pembelajaran. Abstrak

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
184
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 185

pembelajaran itu sulit dipelajari, balas dengan pembelajaran Pengertian belajar menurut para ahli sebagai berikut:
yang lebih konkret.

g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga Sebuah. Menurut koneksionisme yang dipelopori oleh Thorndike
indera berpendapat:

Banyak peristiwa, konsep, atau objek yang harus Belajar adalah upaya untuk menjalin hubungan
dipelajari oleh siswa tetapi sulit untuk disajikan secara antara rangsangan dan
langsung. Misal, jika guru ingin mengantarkan siswanya ke tanggapan".
masa perang dunia ke-2, maka guru dapat menyajikannya
dalam media pembelajaran. Banyak sekali video b. Behaviorisme percaya
dokumentasi Perang Dunia II yang tersedia di internet,
"Belajar adalah upaya untuk beradaptasi dengan kondisi
dengan menyajikannya di kelas maka keterbatasan ruang
atau situasi di sekitar kita. Dalam beradaptasi dengan situasi
dan waktu dapat teratasi, apabila guru ingin menyampaikan
tersebut termasuk penerimaan ketangkasan pemahaman
bagaimana bentuk amuba yang sedang mengambil makanan
dan sikap baru”
hanya dengan pembelajaran media dapat dicapai.

c. Psycho Reflexology menyatakan bahwa yang dia pelajari adalah:

h. Mengaktifkan pembelajaran "Belajar dipandang sebagai upaya membentuk refleks baru.


Sekte ini percaya bahwa belajar adalah rangkaian tindakan yang
Diyakini, penggunaan media pembelajaran akan
membentuk refleks buatan."
memungkinkan pembelajaran di kelas. Apalagi media
pembelajaran yang dipilih mampu memfasilitasi banyak siswa
dan memudahkan mereka untuk berinteraksi d. Asosiasi Psikologi berpendapat demikian

“Belajar adalah proses aktif; aktif artinya bukanlah


saya. Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang berpusat pada guru kegiatan yang menyerupai gerak tubuh, tetapi
juga kegiatan mental, seperti proses berpikir,
mengingat, dan sebagainya”.
Media pembelajaran yang digunakan guru saat mengajar
dapat mencegah guru untuk selalu melaksanakan kemungkinan
tersebut, terutama guru yang cermat memilih media yang Semua pendapat tersebut menunjukkan bahwa
memungkinkan orientasi pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik
siswa. dan peserta didik dalam beradaptasi dengan keadaan,
mampu merangsang aktivitas mental, seperti dalam proses
j. Mengaktifkan respons siswa
berpikir, mengingat dan memahami.

Banyak siswa yang kurang bersemangat menanggapi


pembelajaran yang diberikan, karena guru yang monoton,
Mustaqim dan Abdul Wahib mengatakan "Mengajar
pembelajaran yang memanfaatkan berbagai media pembelajaran
dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara sempit, belajar
dan tujuan pembelajaran yang sesuai memungkinkan untuk
adalah proses penyampaian ilmu kepada siswa. Sedangkan
memunculkan solusi, siswa akan memberikan respon yang positif
dalam arti yang luas, mengajar mencakup semua kegiatan
selama proses pembelajaran.
yang menciptakan suasana belajar yang nyaman."

Dalam arti sempit, mengajar hanyalah


Proses pembelajaran
menyampaikan pemahaman kepada siswa, pengertian ini
diasumsikan bahwa siswa lebih cenderung pasif, karena
Belajar berasal dari kata "belajar" yang diperoleh imbuhan, siswa hanya menerima informasi atau pengetahuan,
prefiks pe dan sufiks sebuah. Untuk memberikan penjelasan yang dalam arti luas mengajar adalah kegiatan mengatur atau
jelas, penulis menyatakan mengatur

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
186 | Volume 22, Nomor 2, Juli 2015, Halaman 180-193

lingkungan dengan sebaik-baiknya dan berhubungan dengan guru sebagai pendidik, sedangkan pembelajaran dilakukan
siswa, sehingga proses pembelajaran sebagai upaya untuk oleh siswa atau murid. "
menciptakan kondisi yang nyaman untuk kegiatan pembelajaran
kepada siswa dan guru. Kondisi itu diciptakan dengan cara Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa
membantu anak secara optimal, baik jasmani maupun rohani, pembelajaran sebagai proses interaksi individu
baik jasmani maupun rohani dengan lingkungan, yang dikelola untuk mendorong
minat siswa berperilaku lebih baik, dan memungkinkan
peningkatan yang lebih baik.
S. Nasution merumuskan ajaran sebagai berikut:

Sebuah. Mengajar adalah mewarisi pengetahuan di antara siswa

Yurisprudensi / fiqh
b. Mengajar adalah menyampaikan budaya kepada anak-anak
Kata 'Fiqh' berasal dari bahasa Arab

c. Mengajar adalah kegiatan menata dan berhubungan


dengan anak untuk menciptakan proses belajar. " ( ‫ ﻓﻘﻬﺎ‬-‫ ﻓَﻘﻮ‬- ‫ )ﺍﻟﻔﻘﻮ‬artinya: mengetahui sesuatu dan
memahami.

Mengajar dianggap berhasil berdasarkan pengakuan ‫ﺍﻟﻔﻘﻮ ﻟﻐﺔ ﺍﻟﻔﻌﻬﻦ ﻓﻘﻬﺖ ﻛﺎﻟﻬﻚ ﺍﻱ ﻓﻬﻮﺕ‬

bahwa belajar pada dasarnya adalah bermakna


Fiqh menurut bahasanya: mengerti, maka saya tahu
proses, tidak hanya terjadi
kata-kata Anda, artinya saya mengerti.
secara mekanis.

Sedangkan menurut istilahnya, ada berbagai


Setelah memaparkan pengertian belajar dan
konsep fiqh yang diungkapkan oleh para ulama di
mengajar, maka penulis menguraikan pengertian belajar
berbagai redaksi, antara lain:
menurut ahli sebagai berikut:
1. Menurut Abu Zahra, Fiqh adalah
1. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) pasal 1 NO.20 2003. ُ‫ﺍﻟﻌﻠﻦ ﺑﺄﻟﺤﻜﺎﻡ ﺍﻟﺸﺮﻋﺔُ ﺍﻟﻌﻮﻟﻮ ﻫﻦ ﺍﺩﻟﺘﻬﺎ ﺍﻟﺘﻔﺺ ﻟُﺔ‬

"Belajar sebagai proses interaksi peserta didik Ilmu yang membahas tentang Hukum Kepribadian 'yaitu
dan sumber belajar di lingkungan" sedekah dan (diambil) dari argumentasi yang rinci

2. Menurut E. Mulyasa Berdasarkan definisi di atas, Abu Zahra membagi


Objek Fiqh menjadi dua bagian:
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga interaksi a) Ilmu hukum syariah yang bersifat amal.
berubah kearah yang lebih baik.

b) Ilmu yang membahas penjelasan rinci tentang


3. Menurut Irpan Abdul Gafur dan Muhammad Jamil setiap masalah

2. Wahab al-Zuhaili berpendapat bahwa Fiqh adalah:


“Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan perilaku
siswa setelah proses pembelajaran kearah yang lebih baik”. ‫ﺍﻟﻌﻠﻦ ﺑﺎﻟﺤﻜﻮﺓ ﺍﻟﺸﺮﻋﺔُ ﺍﻟﻌﻮﻟﺔُ ﺍﻟﺖً ًﻃﺮ ﻗَﻬﺎ ﺍﺇﻟﺠﺘﻬﺎﺩ‬

Ilmu yang terkait dengan hukum amal dan diperoleh


4. Menurut Syaiful Sagala atau dihasilkan dari argumen rinci

Pembelajaran adalah proses komunikasi dua


arah, pengajaran dilakukan oleh

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
186
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 187

3. Pasti Ibn Subki berkata dalam bukunya Jam'u mempertahankan diri. (QS. At-Tawbah:
al-Jawanni ', yurisprudensi berarti "fiqh adalah ilmu 122)
hukum syariah yang merupakan amal yang digali dan
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah
ditemukan kembali dari postulat yang sah".
memerintahkan kepada sebagian umat Islam untuk mencari ilmu
keislaman agar dapat disampaikan kepada saudara-saudaranya,
4. Abdul Hamid Hakim dalam bukunya “Sulam”, Fiqh artinya: karena itu diharapkan kepada seluruh umat Islam untuk mendalami
Islam secara mendalam. Nabi Muhammad juga bersabda:

‫ﺍﻟﻌﻠﻦ ﺑﺎﻟﺤﻜﺎﻡ ﺍﻟﺸﺮﻋﺔُ ﺍﻟﻌﻮﻟﺔُ ﺍﻟﺖً ًﻃﺮ ﻗَﻬﺎ ﺍﺍﻟﺠﺘﻬﺎﺩ‬

Mengetahui hukum Islam dengan cara atau cara apa pun


dengan rajin. ‫ﺳﻮﻋﺖ‬: ‫ﺑﻮ ﺧﺮُﺍ ﻋﻦ ﻋﺒﺬ ﺍﻟﺮﺣﻮﻥ ﺳﻮﻋﺖ ﻫﻌﺎﻭﺓَ ﺧﻄﺒُﺎ ﻗَﯩﻞ‬
‫ﻫﻦ ﺭَﺩﻫﻠﻼ‬: ‫ﺍﻟﻨﺐ ٍﺻﻞً ًﻫﻠﻼ ﻋﻠﻮُ ﻭﺳﻠﻦ ﻗَﯩﻞ‬
Berdasarkan kurikulum pesantren, Fiqh merupakan bidang )ٌ ٌ‫ﻓَﻘﻬﻮ ﻑ ٍﺍﻟﺬﻥَ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭ‬
ilmu keislaman yang dirancang untuk mempersiapkan peserta
didik mengenal, menghayati dan mengamalkan syariat Islam,
yang kemudian menjadi landasan pandangan hidup melalui
kegiatan penyuluhan, penyuluhan, pelatihan dan praktek
Artinya: Dari Abd al-Rahman, aku mendengar

pengalaman. .
Muawiya dalam khutbahnya, aku mendengar Nabi
SAW bersabda: Barangsiapa dikehendaki Allah
akan diberikan kebaikan dan kebajikannya, niscaya
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan Allah memberinya keluasan pemahaman dalam
bahwa ilmu fiqih merupakan ilmu dalam syari'ah Islam beragama "(Bukhari dan Muslim).
yang secara khusus membahas masalah kaidah-kaidah
Islam yang berkaitan dengan orangnya, baik yang
diijinkan atau diharamkan dan wajib atau dibolehkan dan Berdasarkan hadis di atas, belajar fiqh merupakan
hubungan antar manusia satu dengan yang lainnya. , kewajiban bagi muslim, ada pula yang wajib dipelajari
berdasarkan dalil ayat-ayat Al Qur'an 'an Sunnah Nabi. oleh semua muslim (wajib 'ain). Seperti mempelajari
tata cara sholat, pemurnian dan lainnya. Dan itu wajib
dipelajari oleh sebagian orang dalam kelompok
muslim (fardhu kifayah). Seperti mempelajari masalah
5. Hukum Dasar Pembelajaran Fiqh fasakh, ruju '(perceraian), syarat menjadi hakim.

Rendahnya pembelajaran fiqh dibagi menjadi dua kategori:

Sebuah. Tujuan dan kegunaan Fiqh


1) ilmu fiqh wajib dipelajari oleh seluruh umat Islam
sebagai kewajiban, seperti belajar shalat, Dasar tujuan mempelajari Fiqh:
puasa dan lain-lain
1. Untuk mencari pemahaman umum tentang agama
Islam.
2) ilmu fiqh wajib dipelajari oleh sebagian orang
2. Mempelajari hukum Islam yang terkait dengan kehidupan
muslim, fasakh, ruju ', syarat menjadi qadi,
manusia
atau hakim dan lain-lain

3. Umat Islam harus mendalami ilmu secara mendalam,


artinya memperdalam ilmu hukum agama, baik dalam
Artinya: Mengapa tidak ada seorang pun di antara
bidang keimanan, akhlak maupun akhlak serta dalam
mereka yang memutuskan untuk mencari dan
beribadah dan berdagang.
memperdalam ilmu agamanya dan memberikan
peringatan kepada umatnya ketika mereka telah kembali
kepadanya, sehingga mereka bisa
Untuk melaksanakan proses belajar mengajar
Fiqih perlu diperhatikan apa

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
188 | Volume 22, Nomor 2, Juli 2015, Halaman 180-193

yang terkandung atau dituangkan dalam pembelajaran Fiqh.Tujuan seperti jual beli, sewa guna usaha dan hak gadai.
pembelajaran Fiqh di Sekolah Menengah Pertama Islam (MTsN) Bidang tersebut kemudian disebut Fiqh muamalah.
adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu:

4. Ketentuan undang-undang yang mengatur masalah


a) Untuk dapat memahami poin-poin utama hubungan warga negara dengan pemerintah dalam
Islam hukum detail dan kaitannya dengan hak dan kewajiban. Diskusi ini
secara komprehensif, antara dalil disebut fiqh al-Siyasah
naqli (hukum dari Al-Quran dan Hadits) dan aqli
(otak atau iman). Ilmu dan pemahaman
tersebut diharapkan menjadi cara hidup 5. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan perbuatan
personal dan sosial. terhadap pelaku kejahatan atau tindak pidana,
seperti Qisas (memberikan hukuman yang adil),
Diyat (denda), dan hudud (hukuman tertentu).
b) Melakukan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan Bidang ini disebut Fiqh Jinayah
benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat
membangkitkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin
dan tanggung jawab yang tinggi dalam kehidupan pribadi
6. Hukum yang mengatur hubungan Negara Islam
dan sosial dengan negara lain

7. Ketentuan yang mengatur pergaulan antara seorang muslim


Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
dengan sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat
tujuan mempelajari Fiqh adalah syari'at Islam, dalam setiap
perkataan dan perbuatan peserta didik serta untuk
mendorong kesadaran beribadah kepada Allah dan
Menurut Dahlan Adul Aziz, ruang lingkup kajiannya
menegakkan syari'at ( hukum Islam) langsung. Fungsi
adalah:
pengkajian fiqh sangat penting bagi manusia, karena
menuntun manusia menuju kebaikan dan bertaqwa kepada "Setiap perbuatan muslim yang memiliki nilai dan
Allah. Dengan Fiqh, orang akan belajar mana yang wajib dan hukumnya ditentukan. Nilainya mungkin wajib,
larangan yang harus dijauhi. Oleh karena itu, bidang studi sunnah, boleh, haram, selain itu bidang pembahasan
Fiqh yang diberikan kepada peserta didik tersebut harus fiqh hanya berkaitan dengan masalah amaliah
dikuasai, diikuti, dianalisis dan diterapkan oleh peserta didik (amalan)."
dalam situasi konkrit yang diterimanya dalam kehidupan
sehari-hari. Pembahasan fiqh selalu dikaitkan dengan detail
amal dari Alquran dan Sunnah, melalui kajian analisis
yang mendalam. Menurut Wahab Al-Zuhaili, ia
mengatakan bahwa obyek fiqh hanya terbatas pada
b. Ruang Lingkup Fiqh hukum amaliyah, seperti; Sholat, puasa, jual beli,
hutang, dll.
Musthafa Ahmad Zarqa membagi penjelasan tentang
fiqh menjadi tujuh bagian:
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa
1. Ketentuan yang berkaitan dengan ibadah,
pokok bahasan fiqh adalah amalan mukallaf sesuai dengan
seperti shalat, puasa dan haji.
ketentuan yang telah ditentukan dalam ketentuan hukumnya.

2. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan kehidupan Oleh karena itu dalam ilmu Fiqh yang dibahas tentang

keluarga, seperti perkawinan, perceraian, kerabat, hal ini hukum-hukum syara 'tentang hubungan dengan Allah disebut

disebut dalam Fiqh ahwal alSyakhshyiyah “ibadah” dalam berbagai aspeknya, hubungan antar manusia
dengan sesamanya dalam hubungan kekeluargaan,
hubungan dengan sesamanya di bidang materi dan
3. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan sebagainya. .
hubungan sosial antar umat Islam dalam konteks
hubungan ekonomi dan hak,

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
188
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 189

Metode penelitian Dosen Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Keguruan


dan Ilmu Keguruan IAIN Imam Bonjol sebagai berikut:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif penelitian metode,
karena peneliti bermaksud untuk mengungkap pemanfaatan “Kami sebagai dosen di Jurusan Pendidikan
media dalam pembelajaran ilmu fiqh (fiqh) di Jurusan Agama Islam, menggunakan media dalam
Pendidikan Agama Islam Fakultas IAIN Imam Bonjol Padang. pembelajaran ilmu fiqih kepada mahasiswa, namun
media yang kami gunakan sangat sederhana, dan
umumnya digunakan oleh setiap dosen seperti papan
Penelitian ini menekankan pada penggunaan media tulis. Papan tulis, wayang, kain kafan, air, sajadah, dan
dalam pembelajaran yurisprudensi di Jurusan Pendidikan terkadang media kita sendiri dengan menggunakan
Islam Fakultas Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang. Dan metode demonstrasi dalam pengajarannya.Dan untuk
untuk memahami fenomena secara keseluruhan juga multimedia jarang kita gunakan, karena
harus memahami konteksnya dan melakukan analisis ketersediaannya di kampus kita, khususnya di jurusan
secara holistik dan perlu dijelaskan, teknik pengumpulan pendidikan islam sangat terbatas , dan masalah lainnya
data dalam penelitian ini menggunakan observasi, adalah ketidakstabilan listrik.
wawancara dan studi dokumentasi, sedangkan instrumen
yang digunakan peneliti sendiri.

Artinya perkuliahan menggunakan media dalam


pengajaran (fiqh) ilmu fiqh, namun medianya masih sangat
Analisis data dilakukan dengan melihat kesesuaian sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi dan
antar data. Sehingga bisa digali kebenarannya. Dan ceramah.
informan kunci dalam penelitian ini adalah guru besar yang
mengajar di departemen pengajaran dan pendidikan Islam 2. Tujuan Dosen Menggunakan Media dalam Pengajaran
serta mahasiswanya. Fiqih.

Dalam wawancara dengan Dosen Fiqih pada 8 Oktober


2013, mereka berkata:
Tujuan kami menggunakan media dalam pengajaran yurisprudensi
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN adalah untuk membantu siswa dengan mudah memahami dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Penelitian ini pada dasarnya mengikuti langkah-langkah
berikut: (1) menetapkan fokus penelitian, (2) merumuskan Makna dari keadaan tersebut adalah tujuan
pertanyaan penelitian, (3) observasi, (4) melakukan wawancara penggunaan media oleh dosen dalam pembelajaran ilmu
dengan pihak terkait, (5) triangulasi dengan pihak terkait (6) fikih agar dapat mencapai hasil belajar bagi mahasiswa,
menulis laporan penelitian. yang mana mahasiswa dapat mengamalkannya dalam
kehidupannya.

3. Fungsi Penggunaan Media dalam pembelajaran


ilmu fiqh (fiqh)
HASIL PENELITIAN
Wawancara dengan Dosen Fiqih saat ditemui di kantor pada
A.Penggunaan Media dalam Pembelajaran Fiqih
tanggal 9 Oktober 2013, menyebutkan bahwa: Penggunaan media
Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas
dalam pembelajaran tidak hanya memudahkan mahasiswa dalam
Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang
memahami tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk
mempraktekan diri sendiri atau kepada orang lain disekitarnya.

1. Pemanfaatan Media oleh dosen dalam mata


kuliah ilmu hukum (fiqh)
Makna yang terkandung dalam keadaan tersebut
Informasi yang didapat dari wawancara adalah dalam mengajarkan pembahasan yang berkaitan
tanggal 8 Oktober 2013 dengan Fiqh dengan pelaksanaan jenazah,

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
190 | Volume 22, Nomor 2, Juli 2015, Halaman 180-193

Dosen menggunakan media secara langsung dan mahasiswa juga Arti penting dari situasi ini adalah Dosen dan
dimungkinkan untuk praktek secara langsung. mahasiswa sangat ingin menggunakan media multimedia
yang lebih canggih seperti infocus, namun sarana dan
4. Pertimbangan Dosen dalam memilih media yang prasarana fakultas sangat terbatas.
akan digunakan dalam pembelajaran Fiqh.

Wawancara dengan Dosen Fiqih saat ditemui di ruang


kerjanya pada 10 Oktober 2013, beliau mengatakan: B. Ketersediaan Media dalam Pembelajaran Fiqh
Di Jurusan Pendidikan Islam.

Dalam memilih media yang akan digunakan,


pertama kita sesuaikan dengan tujuannya, kemudian 1. Jenis Media yang Tersedia di Jurusan Pendidikan
sesuaikan dengan materi apa yang akan diberikan, Islam
selanjutnya kita gunakan media tersebut. Karena kita
Wawancara Peneliti dengan Dosen Fiqih Fiqh pada 25
tahu bahwa materi pembelajaran di fiqh banyak, dan
cakupannya luas, maka kita sesuaikan medianya apa Oktober 2013 mereka mengatakan:

yang pas. Karena kita tahu tidak semua media cocok


Dalam penggunaan media pembelajaran fiqh ini
untuk semua bahan. Misalnya kadang kita hanya
kami gunakan, media yang kami gunakan dibawa oleh
menggunakan papan tulis, dengan beban siswa untuk
siswa sendiri, sebagai bahan latihan jenazah, hal ini
berdiskusi, kadang kita menugaskan siswa untuk
dikarenakan media yang akan digunakan tidak semua
mengumpulkan artikel koran dan majalah jika materi
tersedia di jurusan, kecuali peti jenazah, Dan juga media
yang akan diberikan berupa jual beli dan mudarabah
yang tersedia di fakultas adalah infokus, namun agak
(bagi hasil)
sulit untuk dipinjam karena sering digunakan untuk
kegiatan lain di fakultas, itu terbatas. Sehingga kami
jarang menggunakan media infocus, dan juga karena

Makna yang terkandung dalam keadaan tersebut ketidakstabilan listrik seperti yang telah kami sampaikan

adalah menggunakan media untuk mengajar Dosen sebelumnya.

mengamati tujuan dan materi yang akan diajarkan.

5. Jenis media yang sering digunakan dalam proses Makna dari keadaan ini hanya satu infocus
belajar mengajar Fiqh yang tersedia di jurusan, sehingga dosen agak
sulit meminjam, karena ketersediaan yang
Peneliti wawancara dengan Fiqh terbatas.
Dosen saat ditemui di ruang Dosen tanggal 10 Oktober
2013, beliau mengatakan: 2. Pengaruh media yang digunakan terhadap Hasil
Belajar Fiqih
Media yang sering kita gunakan dalam pengajaran
ilmu fiqh adalah papan dengan menggunakan metode Wawancara Peneliti dengan Dosen Fiqih pada 24

ceramah, sejujurnya sebenarnya kita bermaksud Oktober 2013, mereka mengatakan:

menggunakan media yang canggih dalam pengajaran


Jujur saja sebenarnya dengan menggunakan media
seperti multimedia misalnya di fokus untuk mengajar,
tersebut siswa dengan mudah menguasai materi yang kami
tetapi media yang tersedia di jurusan dan khususnya di
sampaikan, apalagi jika mereka yang berniat
Pengajaran Fakultas sangat terbatas, disamping itu juga
mempraktekkannya sendiri. Ini akan menjadi kelupaan yang
daya listrik tidak berfungsi dengan baik, biasanya listrik
lama. Dan kami berharap ilmu yang kami bagikan kepada para
mati sehingga menghambat penggunaan media selain
siswa ini tidak hanya berguna untuk mereka, tetapi lebih dari
papan tulis.
itu, mereka dapat mempraktikkan dan juga mengajar untuk
orang-orang di sekitarnya.

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
190
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 191

Arti penting dari situasi ini adalah belajar secara terkendala juga, selain keadaan diatas yang paling
konkret untuk meningkatkan hasil belajar siswa. mendesak adalah tingkat pemahaman siswa, karena kita
tahu bahwa latar belakang siswa tidak hanya dari
madrasah tetapi juga dari berbagai jenjang pendidikan
sekolah menengah. Bagi siswa yang berasal dari
pesantren lebih mudah memahami materi yang
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media
disampaikan, namun bagi siswa yang berlatar belakang
dalam Pembelajaran Fiqh.
pendidikan SMA atau semacamnya, hal ini memungkinkan
1. Faktor Pendukung dalam Penggunaan Media dosen untuk bekerja ekstra keras dalam menjelaskan.
Karena itulah media sangat membantu dalam menjelaskan
Hasil wawancara dengan Dosen Fiqih tanggal 22 Oktober materi yang disajikan.
2013, berpendapat:

Motivasi dan rasa ingin tahu mahasiswa terhadap


materi yang disajikan dalam pembelajaran ilmu fikih
disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga E. Upaya Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Fiqh

dituntut dosen untuk menggunakan media dalam


pembelajaran, selain media konkrit mahasiswa langsung
1. Upaya Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Fiqih
beradaptasi dengan lingkungan.

Wawancara dengan Dosen Fiqih saat ditemui


Untuk memperkuat informasi, peneliti mewawancarai
di ruang dosen pada 14 Agustus 2007
Dosen Fiqih Lainnya pada tanggal 23 Oktober 2013
menyebutkan:
mengatakan:

Kita adalah dosen pengajar WHO mengajar


Perkembangan ilmu pengetahuan dan
yurisprudensi, media seperti laptop dan infocus tidak
teknologi, sehingga menuntut para Dosen untuk
tersedia di kampus, dan kita menggunakan media kita
dapat beradaptasi dengan perkembangan tersebut.
sendiri untuk mengajar di kampus, selain itu juga
Apalagi materi fiqih sangat erat kaitannya dengan
mengharuskan mahasiswa untuk mencari media yang
perkembangan jaman, seperti perkembangan
ada disekitarnya misalnya dengan mengumpulkan
perdagangan online, kini nampak bahwa jual beli
kliping koran, kemudian mahasiswa Inisiatif membeli
online. Hal ini menjadi tantangan dosen harus siap
media, bahan-bahan terkait pelaksanaan jenazah, di
beradaptasi.
fakultas atau di Jurusan Pendidikan Agama Islam tidak
tersedia seperti media, lalu mahasiswa membelinya,
Arti penting dari situasi ini adalah untuk meningkatkan atau jika ada milik pribadi mahasiswa, mereka
motivasi dan keingintahuan siswa untuk memahami mengambilnya. menjadi belajar.
itu belajar bahan dari
yurisprudensi.

Signifikansi situasi ini dikarenakan terbatasnya


media, dosen dan mahasiswa berusaha
D. Faktor Penghambat dalam Pembelajaran Fiqh menyediakan media mereka dalam proses belajar
mengajar.
Wawancara peneliti dengan Dosen, pada tanggal 24
Oktober 2013 di ruang dosen menyatakan: .

Kami selaku dosen fikih ingin menggunakan media dalam KESIMPULAN


pembelajaran yurisprudensi, namun hal ini dikarenakan terbatasnya
media yang tersedia pada materi Pengajaran. 1. Dosen menggunakan media dalam pembelajaran
fakultas, terutama di itu ilmu fikih di Jurusan Pendidikan Agama Islam
Jurusan Pendidikan Islam, Selain Penggunaan Media Fakultas Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang
Elektronik dan Tenaga Listrik

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
192 | Volume 22, Nomor 2, Juli 2015, Halaman 180-193

2. Dosen menggunakan media dalam pembelajaran Faisal. (1990). Penelitian Kualitatif, Dasar-
yurisprudensi agar memudahkan mahasiswa dasar dan Aplikasi. Malang
memahami itu bahan Yayasan Asuh Asah Asuh.
disajikan, dan siswa mampu menerapkan dalam kehidupan
mereka.
Gay LR (1987). Riset Pendidikan
Kompetensi untuk Analisis dan Aplikasi.
3. Jenis media yang sering digunakan adalah Florida: Perusahaan Penerbitan Merril.
white board dan terkadang berupa media
elektronik, karena keterbatasan media yang
tersedia di Jurusan Pendidikan Agama Islam Himpunan Redaksi Grafika. (2003).

Fakultas Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang, UUSPN.NO. 20 th 2003. Jakarta: Sinar
dan ketidakstabilan listrik. Grafika.

IGafur rpan Abd. dan Muhammad Jamil.


4. Upaya pemanfaatan media oleh dosen fikih (2003). Reformasi Rencana

kepada mahasiswa yaitu memberikan tugas, Pembelajaran Pendidikan Agama


dan dosen membawa media elektronik sendiri Islam. Jakarta: Nur Insani.

seperti laptop.
Koto, Alauddin. (2004). Ilmu Fiqh dan Ushul
Fiqh. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

REFERENSI Mansur, Ibnu. (1992). Lisan al-Arab, Juz. 1.


Beirut: Dar Ihya '.
Asnawir dkk. (2001). Media mainan.
Padang: IAIN pers. Moleong, Lexy. (1997). Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosda
Aziz, Dahlan Abdul. (1996). Enciklopedi Karya.
Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve. Mulyasa E. (2004). Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Konsep ciri
Bogdan, R dan Biklen, KS (1982). Kualitatif, dan Implementasinya. Bandung:
Penelitian Dalam Pendidikan: Pengantar PT. Remaja Rosda Karya.
Teory dan Metode Boston: Allyn dan
Bacon Inc. Sadiman, Arief, dkk. (1996). Media
Pendidikan. Jakarta: CV Raja Wali.

Bogdan, R dan Taylor, SS (1982). Kualitatif Sagala Syaiful. (2005). Konsep dan Makna
Dasar-dasar Penelitian (Diterjemahkan: Pembelajaran ,. Bandung: Alvabeta.

A Khozin Afandi). Surabaya: Usaha


Sanjaya Wina. (2008) Strategi Pembelajaran,
Nasional.
Jakarta: Kencana.
Depag RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah
Spradley.JP (1980). Abservasi Peserta.
Standar Kompetensi, (Jakarta: tt)
Nevd: jow Rehart dan Wiston.

Depag RI (2004). Kurikulum Madrasah


Sudjana N dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan
Tsanawiyah Standar Kompetensi.
Penilaiaii Pendidikan, Bandung: Penerbit
Jakarta: Direktorat Jendral
Sinar Baru Bandung.
Kelembagaan Agama Islam.
Suhertian Piet A. (2009). Supervisi Pendidikan,
Departemen Agama RI. (1995). Al-Qur ‟an dan
Jakarta: Penerbit.
Terjemahnya. Semarang: PT. Karya
Toho Putra. Syafi 'i, Karim. (1997). Fiqih dan Ushul Fiqih.

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)
192
Ahmad Sabri, Gusmaneli, Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran .... | 193

Bandung: Pustaka Setia. Agama Islam. Padang: IAIN Press.

Syaiful, Djamarah Bahri dkk. (1997). Strategi William D. (1989). Penelitian Naturalistik
Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. (diterjemahkan: Lexy moleong) Jakarta: Pasca
Sarjana IKIP Jakarta.

Syarifuddin Amir. (2003). Garis-Garis Besar Zarqah, Musthafah Ahmad. (1968). Al-
Fiqih. Jakarta: Kencana Madkhal al-Fiqh al- „Aam, juz I.
Damaskus: al-Adid ,.
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, 2006, Bandung: Zuahaili Wahab al-. (1984). al-Fiqh al-Islam
Citra Umbara. wa Adillahu, juz I. Kairo: al-Fikr.
h.15-16
Usman B. (1999). Metodologi Pengajaran

© 2015 oleh Al-Ta'lim Semua hak dilindungi undang-undang. Karya ini berlisensi di bawah ( CC-BY-NC-ND)

Anda mungkin juga menyukai