Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTEK KERJA LAPANGAN ONLINE (PKLO)


PT. SUMATRA TROPICAL SPICES

PENGAWASAN K3 BIDANG KELEMBAGAAN, KEAHLIAN, PENERAPAN


K3 DAN SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 50

OLEH
Anshari

PENYELENGGARA
PT. WELL WIN NUSANTARA
Tahun 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................................................1

1.3 Ruang Lingkup...................................................................................................1

1.4 Dasar Hukum......................................................................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 8

2.1 Profil Perusahaan................................................................................................8

2.2 Visi dan Misi Perusahaan...................................................................................9

BAB III ANALISIS TEMUAN 10

3.1 Hasil Observasi Temuan...................................................................................10

BAB IV PENUTUP 16

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................16

4.2 Saran.................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis
sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan
kinerja karyawan dan perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja
semakin sedikit terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu sangat penting bagi
sebuah perusahaan untuk menyediakan fasilitas kesehatan dankeselamatan kerja.
Kesehatan kerja adalah penting dan perlu di perhatikan oleh pihak perusahaan.
Bahan berbahaya dan beracun adalah alat atau bahan-bahan lainyang dapat
membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup manusia, makhluklain dan atau
lingkungan hidup lainnya. Karena sifat-sifatnya itu, bahan berbahayadan beracun
serta limbahnya memerlukan penangan khusus.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering
terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaankerja.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesiasecara umum
diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah faktor penting bagi
kegiatan perusahaan, karena perusahaan tidak mungkin bisa lepas dariyang namanya
tenaga kerja. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan
Indonesia didunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akansulit mengalami
pasar global karena mengalami ketidak efesienan pemanfaatantenaga kerja. Padahal
kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenagakerjanya. Karena itu di
samping perhatian perusahaan pemerintah juga perlumemfasilitasi dengan peraturan
atau aturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Laporan kunjungan praktik kerja lapangan online (PKLO) ini merupakan salah
satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT.
Well Win Nusantara bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Maka pada tanggal 15 Juni 2023, dilakukan Laporan kunjungan praktik kerja
lapangan Online di PT. Sumatera Tropical Spices (PT STS) berlokasi di Dusun
Talang Jala, Pasar Usang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia. Terletak
pada KM 24 Jalan Raya Padang Bukittinggi dan berjarak 400 m dari jalan raya
tersebut. Luas lokasi yang dijadikan ruang kerja pabrik seluas 3,4 ha.

1
1.2 Tujuan
Tujuan PKLO ini adalah untuk:
1. Melakukan observasi/pengamatan terhadap kondisi area kerja di PT. Sumatra
Tropical Spices berdasarkan norma-norma K3.
2. Mengidentifikasi bahaya dan melakukan analisa potensi bahaya yang ada
dilingkungan PT. Sumatra Tropical Spices.
3. Memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen mengenai pengendalian
bahaya yang dapat dilakukan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.

1.3 Ruang Lingkup


1. Kelembagaan dan Penerapan K3

2. Penerapan K3

3. SMK3

1.4 Dasar Hukum

Kelembagaan dan Keahlian K3


1. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 18 tahun 2016 tentang Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3N)
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 04/Men/1987 tentang Panitia
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3).
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
5. Peraturan Mentri RI No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemn
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3)

2
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi No.04 Tahun 1987 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi No.02 Tahun 1992 tentang tata
cara penunjukan Kewajiban dan Kewenangan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi RI No.239 Tahun 2003 tentang
pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli K3 Umum
9. Surat Edaran Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no 02 tahun 2011
tentang peningkatan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan jasa
keselamatan dan kesehatan kerja (PJK3)
10. Surat Edaran Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no 03 tahun 2011
tentang Pelaksanaan penunjukan ahli K3 sebagaimana dimaksud dalam UU no 1
tahun1970 yang selanjutnya disebut Ahli K3
11. Keputusan direktur jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan no 48
tahun 2011 tentang Jasa Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penerapan K3

1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan


2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.
08/MEN/VII/2010 Alat Pelindung Diri.
3. Permenaker Trans No: Per 01/Men/1980 tentang Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. Per.01/Men/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Konstruksi Bangunan.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi No.04 Tahun 1987 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI No 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
6. Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat Kerja

3
7. Permenaker Trans No: Per 01/Men/1980 tentang Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. Per.01/Men/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Konstruksi Bangunan.
8. Surat Edaran Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No 03 tahun 2011
tentang Pelaksanaan Penunjukan ahli K3 sebagaimana dimaksud dalam UU
No 1 tahun 1970 yang selanjutnya disebut Ahli K3

SMK3

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI No 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992 Tentang Tata
Cara Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
5. Keputusan menteri tenaga kerja RI No Kep 245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan dan Kesehatan Nasional
6. Keputusan Menteri Tenaga kerja Nomor KEP. 1135/MEN/1987 tentang
Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja

4
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


PT Sumatera Tropical Spices (STS) terletak di dusun Talangjalang JL Raya
Padang Bukittingi km 24 Pasarusang Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia
(berjarak 400 m dari jalan raya). Perusahaan ini mendapatkan izin pada tahun 1991
dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang pangan dan hasil tani.
Didirikan pada 18 Maret 1992 dengan luas area produksi 3,4 Ha sebagai
perusahaan pengelolaan kayu manis. Hasil dari proses pengolahan PT STS ialah
produk setengah jadi berupa broken sticks dan produk jadi berupa stick.
Jumlah pekerja +- 250 orang Tujuan didirikannya : semua pemegang saham
setuju untuk penanaman modal di Indonesia dengan tujuan memperoses produksi dan
pemasan remha2 exportlainnya dari indo 99% hasil prod diekspor kembali ke USA
dan negara eropa seumbr bahan bakuberasal dari kerinci produksi kasia 1993 expor
perdana 18 mar 1993 Pemasan kasiavera : USA, eropa, malay, local

2.1 Visi dan Misi Perusahaan


Visi
Menjadikan perusahaan terbaik dan terbesar dalam mengolah rempah-rempah
Indonesia yang berkualitas nasional dan internasional.

Misi
a. Meningkatkan komitmen untuk terus meningkatkan mutu dan layanan
produk.
b. Meningkatkan inovasi dan melakukan riset dalam memenuhi sesuai
permintaan pasar
c. Mengutakamakan kepuasan konsumen.
d. Menggunakan teknologi yang terus bekelanjutan untuk meningkatkan
keefektifan dan efisiensi produksi

6
BAB III

ANALISIS TEMUAN

3.1 Hasil observasi temuan

Temuan Positif

7
POTENSI REKOMENDASI /
NO. DOKUMENTASI TEMUAN DASAR HUKUM
BAHAYA PENGENDALIAN

Kelembagaan dan Keahlian

Perusahaan harus Undang-Undang No.


melakukan pembinaan 1 Tahun 1970 Tentang
Perusahaan
K3 kepada tenaga kerja Keselamatan Kerja
memiliki SK
(safety talk, sosialisasi, Pasal 9 ayat 3 :
P2K3 yang
simulasi keadaan bahaya Pengurus diwajibkan
disahkan oleh
setiap 3 bulan) menyelenggarakan
DISNAKER
pembinaan K3 bagi
seluruh tenaga kerja.

Peraturan Menteri
Tenaga Kerja,
Transmigrasi No.04
Tahun 1987 tentang
Panitia Pembina
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

8
2. P2K3 diperusahaan harus Permenaker Trans No.
terus dilaksanakan 04 Tahun 1987
Perusahaan
maksimal 1 per 3 bulan tentang panitia
telah
berikut pelaporan. pembina keselamatan
melaporkan
dan kesehatan kerja.
P2K3 per 3
Pasal 12: Sekurang-
bulan.
kurangnya 3 bulan
sekali pengurus wajib
menyampaikan
laporan tentang
kegiatan P2K3 kepada
Menteri melalui
Kantor Departemen
Tenaga Kerja
setempat.
2. Mensertifikasi 1 orang Peraturan Menteri
tim HSE untuk AK3U / Tenaga Kerja,
merekrut tenaga kerja Transmigrasi No.02
Perusahaan
baru yang telah memiliki Tahun 1992 tentang
memiliki 1
sertifikt AK3U tata cara penunjukan
orang ahli K3
Kewajiban dan
umum
Kewenangan Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pasal
2 ayat 2 huruf a
Setiap perusahaan
dengan jumlah tenaga
kerja diatas 100 orang
atau lebih perusahaan
wajib memiliki ahli 1
orang K3 umum
dengan sertifikasi
Kemenaker RI
3 Perusahaan memastikan Permenaker Nomor 12
masa aktif sertifikasi Tahun 2015 tentang
Perusahaan
tidak habis dan K3 Listrik
sudah memiliki
melakukan sertifikasi
teknisi listrik
ulang sebelum masa
yang
berlaku habis.
tersertifikasi

4 - Perusahaan - Undang-Undang No.


memberikan 1 tahun 1970 ttg
Perusahaan
pemeriksaan kesehatan Keselamatan Kerja.
memiliki
1x dalam setahun untuk - Permennaker No.
petugas P3K:
setiap tenaga kerja Per. 03/Men/1982 ttg
-M. Abdul
Pelayanan Kesehatan
Hafizh
Kerja.
-Desi Ilhami
- Permennakertrans
-Trisna Ovita
No. Per.
15/Men/VIII/2008
P3K di Tempat Kerja
Permenakertrans No.
Per-01/Men/1976
1.
tetang kewajiban
pelatihan hiperkes
bagi dokter & tenaga
medis.
Perusahaan
memiliki 1
orang tenaga
kesehatan
(bidan) yang
bersertifikasi
HIPERKES
Penerapan K3

1. .
PP No 50 Th 2012
Perusahaan
Pasal 6 Ayat 1 a.
memiliki
penetapan kebijakan
kebijakan K3
K3;
2.
Kepmenaker
Perusahaan
No.
memiliki tim
Kep-186/MEN/1999
tanggap darurat
tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja, Pasal 5
Unit penanggulangan
kebakaran terdiri atas
petugas peran
kebakaran, regu
penanggulangan
kebakaran,
koordinator unit
penanggulangan
kebakaran, ahli K3
spesialis
penanggulangan
kebakaran sebagai
penanggungjawab
teknis

3 Perusahaan
menjalankan PP No 50 Th 2012
pelatihan Pasal 11 Ayat 2 g.
Penanggulanga upaya menghadapi
n Kebakaran keadaan darurat
kecelakaan dan
bencana industri; dan
h. rencana dan
pemulihan keadaan
darurat.
4. Perusahaan PP No. 25 Thn 2021
memiliki SLO Pasal 27, ayat 5
GENSET menyebutkan:
Pembangkit tenaga
listrik untuk
kepentingan sendiri
dengan total kapasitas
lebih dari 500 KW
yang terhubung dalam
1 sistem Instalasi
Tenaga Listrik, wajib
memiliki Sertifikat
Laik Operasi (SLO).
Perusahaan Undang-Undang No.
memiliki 1 tahun 1970 ttg
Sertifikat Belt Keselamatan Kerja
Conveyor (9 Pasal 3 ayat (1) huruf
unit) n

Perusahaan Surat Edaran Menteri


memiliki Tenaga Kerja dan
Sertifikat Transmigrasi RI No.
Bejana Tekan SE.05/MEN/DJPPK/II
(Air I/2011 tentang
Compressor) Lisensi/Surat Ijin
Operator Pesawat Uap
Perusahaan Permenaker No.5
memiliki Hasil tahun 2018 tentang
Pengujian K3 Lingkungan Kerja
Lingkungan Pasal 5 ayat (2)
Kerja PT STS pengukuran dan
(Okt '21) pengendalian
lingkungan kerja

SILO Instalasi Permenaker Nomor 12


Listrik Tahun 2015 - K3
Listrik;
SILO Instalasi Permenaker Nomor 12
Penyalur Petir Tahun 2015 - K3
Listrik

Sudah tersedia Penyediaan tempat Permenaker No.5


tempat sampah sampah yang dipilah, tahun 2018 ttg K3
yang terpisah sebaiknya tersedia juga Lingkungan Kerja
berdasarkan di area fasilitas lainnya pasal 5 ayat (3)
jenisnya (kantin & kantor) penerapan hygiene
dan sanitasi huruf b
fasilitas kebersihan

Tersedianya Kebersihan sanitasi perlu Peraturan Menteri


Sanitasi dan dirawat dan dibersihkan Tenaga Kerja No. 05
higienitas secara berkala agar tetap Tahun 2018 tentang
terjaga higienis dan sehat Lingkungan Kerja
Pasal 5.ayat (3)
Penerapan Higiene
dan Sanitasi
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) huruf b meliputi:
a. Bangunan
Tempat Kerja;
b. fasilitas
Kebersihan;
c. kebutuhan
udara; dan
d. tata laksana
kerumahtanggaan

Perusahaan
memberikan
Peraturan Menteri
APD yang
Tenaga Kerja dan
digunakan oleh
Transmigrasi RI
karyawan.
No. Per.
08/MEN/VII/2010
Alat Pelindung
Diri.

Perusahaan Permenaker No. 187


menyediakan Th 1999 Tentang
MSDS di Pengendalian Bahan
tempat kerja Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja
Perusahaan Peraturan Menteri
menyediakan Lingkungan Hidup
tempat Dan Kehutanan
penyimpanan Republik Indonesia
limbah Nomor
sementara P.12/MENLHK/SETJ
(TPS) EN/PLB.3/5/2020
Tentang Penyimpanan
Limbah Bahan
Berbahaya Dan
Beracun.
Pasal 5 Persyaratan
dan tata cara
Penyimpanan Limbah
B3 meliputi: a. tempat
Penyimpanan Limbah
B3; b. cara
Penyimpanan Limbah
B3; dan c. waktu
Penyimpanan Limbah
B3.

Perusahaan Kotak sebaiknya tidak - Undang-Undang No.


menyediakan terkunci/tergembok 1 tahun 1970 ttg
kotak P3K Keselamatan Kerja.
- Permennaker No.
Per. 03/Men/1982 ttg
Pelayanan Kesehatan
Kerja.
- Permennakertrans
No. Per.
15/Men/VIII/2008
P3K di Tempat Kerja
Perusahaan Permenaker No. 187
menyediakan Th 1999 Tentang
pelayanan Pengendalian Bahan
kesehatan Kimia Berbahaya di
(klinik) Tempat Kerja

Pencahayaan Pencahayaan di tempat Peraturan Menteri


pada siang hari kerja sangat membantu Tenaga Kerja No. 05
sudah untuk penglihatan pada Tahun 2018 tentang
memenuhi saat bekerja K3 lingker Pasal 4;
standar Pelaksanaan syarat-
syarat K3
Lingkungan Kerja
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
3 bertujuan untuk
mewujudkan
Lingkungan Kerja
yang aman, sehat, dan
nyaman dalam rangka
mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit
akibat kerja

Penerapan SMK3

1. Peraturan Mentri RI
No 50 tahun 2012
Perusahaan
tentang Penerapan
telah
Sistem Manajemen
mengimplenta
Keselamatan dan
sikan sistem
Kesehatan Kerja
(SMK3)
2.

Perusahaan Peraturan Menteri


memasang Tenaga Kerja Dan
kebijakan K3 Transmigrasi RI
di area umum No 50 tahun 2012
yang dapat tentang Penerapan
diakses oleh Sistem
karyawan Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(SMK3).

3. Pemasangan bendera Keputusan Menteri


sangat penting untuk Tenaga kerja Nomor
Penerapan
simbol perusahaan KEP.
Bendera K3 di
sudah membuat SMK3 1135/MEN/1987
dengan baik tentang Bendera
keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Peusahaan

4. Pemasangan Peraturan Menteri


rambu/informasi terkait Tenaga Kerja Dan
Perusahaan
APD dipasang di area Transmigrasi No. 08
memasang
yang tidak tahun 2010
informasi/ram
terhalang/mudah
bu terkait area
terlihat PP No 50 Th 2012
wajib APD
Pasal 12 c. membuat
petunjuk K3 yang
harus dipatuhi oleh
seluruh
pekerja/buruh, orang
lain selain
pekerja/buruh yang
berada di
perusahaan, dan
pihak lain yang
terkait;
Temuan Negatif

POTENSI REKOMENDASI /
No. DOKUMENTASI TEMUAN DASAR HUKUM
BAHAYA PENGENDALIAN

Kelembagaan dan Keahlihan

1. Perusahaan Tidak Mensertifikasi Peraturan Menteri


memiliki 2 Tenaga Kerja,
terpenuhin 1 orang tim
orang tim Transmigrasi No.02
ya HSE untuk Tahun 1992 tentang
HSE, 1
tata cara penunjukan
orang yang peraturan AK3U /
Kewajiban dan
baru permenake merekrut Kewenangan Ahli
tersertifika Keselamatan dan
r tenaga kerja
si Kesehatan Kerja pasal
baru yang telah 2 ayat 2 huruf a
Setiap perusahaan
memiliki
dengan jumlah tenaga
sertifikt AK3U
kerja diatas 100 orang
atau lebih perusahaan
wajib memiliki ahli 1
orang K3 umum
dengan sertifikasi
Kemenaker RI

Penerapan K3

1. Perusahaan
memiliki 1
orang
teknisi
PPA PTP
tapi tidak
ditemukan
sertifikasi
2.

Perusaha

30
an tidak
memiliki
operator
generato
r yang
tersertifi
kasi

4. Bahaya Pemasangan PP RI No 50 Tahun


biologi rambu-rambu 2012
Tidak di TPS
berupa Tentang :
ada
bakteri Penerapan Sistem
Rambu-
dan virus Manajemen
rambu di
yang Keselamatan dan
TPS
mungkin Kesehatan Kerja
dapat (SMK3)
menyebab
kan Pasal 12 Ayat 1 point
penyakit d yang Berbunyi:
d. membuat prosedur
informasi;

Penerapan SMK3

Alur proses
1.
produksi
tidak
ditemukan/
tidak
dipasang di
area kerja

Karyawan Membuat peta PP No. 50 tahun 2012


2. jalur evakuasi
tidak tentang SMK3 pasal
Ukuran yang besar dan
mengetahu 9, terkait perencaan
peta ditempelkan di
i saat setiap gedung K3
jalur
terjadi
evakuasi
keadaan Pasal 12 ayat 1 poin d
tidak
darurat yang berbunyi :
terlihat
Membuat prosedur
jelas informasi

3. Terkena Membuat Keputusan Menteri


Tenaga Kerja R.I.
iritasi kulit prosedur
Upaya penggunaan No.Kep.
& 187/MEN/1999
pengend bahan kimia
Tentang
gangguan tersebut
alian Pengendalian Bahan
pernapasa (termasuk Kimia Berbahaya
penggun penggunaan Di Tempat Kerja
n
aan APD)
bahan
imia
berbahay
a

4. Tertabrak Diberi marka PP No 50 tahun 2012


untuk area tentang SMK3 pasal
kendaraan
Tidak pejalan kaki 9, terkait perencaan
bemotor K3
adanya
saat
Jalur
sedang
khusus
berjalan
untuk
pejalan
kaki

BAB IV

PENUTUP

1.5 Kesimpulan
Secara kualitas tenaga K3 sudah baik karena telah memiliki pengalaman dan
skill sebagai ahli K3 umum dan telah mengikuti berbagai macam training dan
pelatihan.
a. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang dalam penerapan SMK3 sudah
baik dan disediakan sesuai kebutuhan pekerjaan .
b. Bahaya dan risiko dari mesin dan peralatan yang digunakan telah
diminimalisir dengan menggunakan metode HIRARC.
c. Metode yang digunakan untuk meminimalisir unsafe action sudah baik
namun masih ada individu yang tidak menerapkan ilmu dan materi K3

Komponen proses dalam penerapan SMK3 di PT. SUMATRA TROPICAL


SPICES yaitu dimulai dari :
a. Penetapan kebijakan sudah baik karena mempunyai sistem manajemen yang
terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya yang ada di perusahaan. Visi dan misi
perusahaan menetapkan K3 sebagai salah satu item yang utama di dalam kebijakan
perusahaan.
b. Perencanaan K3 telah melibatkan semua unsur dalam menetapkan tujuan
dan sasaran K3. Perusahaan menggunakan metode HIRARC setiap melakukan
kegiatan serta masing-masing departemen mengadakan pre start meeting dan JSA
yang bertujuan untuk meminimalisir angka 82 kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dan melindungi lingkungan dari limbah B3.

1.6 Saran

1. Untuk mengurangi dan meminimalisir kejadian kecelakaan kerja yang terjadi


sebaiknya tenaga K3 (personil HSE) melakukan pengawasan penerapan SMK3 di
perusahaan secara optimal.
2. Dalam upaya peningkatan rasa aman dalam bekerja diperlukannya evaluasi
yang bersifat rutin untuk selalu mengingatkan pentingnya bekerja dalam keadaan
sehat dan aman seperti melakukan siklus aktivitas penanganan K3 secara periodik
harian, mingguan, dan evaluasi bulanan dapat dimulai dari kelompok-kelompok kecil
pekerja yang menangani pekerjaan sejenis, dipimpin langsung oleh kepala grup
kerja.
4. Mengenai pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, perlu adanya
penambahan materi, penjadwalan dan pelatihan tambahan (re-training).
5. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa karyawan sudah memahami
akan pentingnya peraturan dan pelaksanaan K3. Namun pada realisasinya, tidak
sepenuhnya maksimal. Diharapkan para karyawan dapat merubah persepsinya
menjadi berorientasi profesional, sehingga pelaksanaan K3 dapat terealisasi dengan
maksimal.
6. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan K3 dan berbagai informasi tentang K3
dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus oleh pihak manajemen dengan
melibatkan semua unsur dalam perusahaan agar penerapan SMK3 di perusahaan
dapat mencapai nilai optimal
DAFTAR PUSTAKA

1. Profil Perusahaan
2. Buku Peraturan Perundangan K3
3. Modul Ahli K3 Umum
4. Video PKL

35

Anda mungkin juga menyukai