Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Operation & Supply


Chain Management

Location Strategy

Sekolah Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Pascasarjana Magister 201411003 Tim Dosen
Manajemen

Abstract Kompetensi
Materi ini menjelaskan mengenai Mahasiswa memiliki kemampuan
penentuan lokasi dengan metode menentukan lokasi strategis dengan
factor-rating, break-even analysis, menggunakan metoda yang paling
center of gravity, transportation. sesuai, menghitung lokasi strategis
yang dipilih atau ditentukan dengan
beberapa metode.
Isi

Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik tertentu dalam


menjawab masalah lokasi, mengingat lokasi sangat memengaruhi biaya baik biaya tetap
maupun biaya variable. Lokasi sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan
secara keseluruhan. Keputusan mengenai lokasi harus diambil oleh perusahaan sesekali
saja, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena
perubahan produktivitas tenaga kerja, nilai tukar, biaya-biaya dan sikap masyarakat
setempat. Perusahaan memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa karena pergeseran
demografi dan permintaan pelanggan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi
1. tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada,
2. mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain, atau
3. menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industri,
strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya meskipun
inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang
digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi
lokasi pemilihan gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan
pengiriman. Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan
usahanya secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar
melebihi batas Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan uyang
beroperasi secara global dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih
Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai memilih tempat. Faktor yang
dipertimbangkan dalam mengambil keputusan pemilihan lokasi negara :
1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja adalah
sangat penting bagi perusahaan.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan
perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi
maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat fluktuatif
akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

2020 Operation Supply Chain Management


2 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region), faktor yang dipertimbangkan diantaranya:
1. Keinginan perusahaan
2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
6. Insentif dari pemerintah.
7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.
Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site), faktor pertimbangannya :
1. Ukuran dan biaya lokasi
2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.
3. Pembatasan daerah.
4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
5. Permasalahan dampak lingkungan.
6. Globalisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi antara lain globalisasi,


produktivitas tenaga kerja, nilai tukar valuta asing, budaya, perubahan sikap terhadap
industri, kedekatan terhadap pasar, pemasok dan pesaing.

Produktivitas Tenaga Kerja


Saat memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah
yang rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah atau kebiasaan
kerja yang buruk, pekerja yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi
perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau tidak
konsisten dalam bekerja tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya
rendah.
Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah negara
terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan
penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan
dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produk
kenegara asing. Walau demikian, nilai mata uang asing di hampir semua negara
terus berfluktuasi.
Biaya-biaya

2020 Operation Supply Chain Management


3 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya tidak
nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat diidentifikasi langsung dan dihitung cepat.
Biaya nyata meliputi biaya layanan umum tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan,
serta biaya lain yang dapat biaya lain yang dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi
dan pihak manajemen. Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya yang meliputi pendidikan,
fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, serta
kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup
seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.
Resiko Politik Nilai dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah
nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan
zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi
dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian pihak manajemen mungkin
mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Sikap
pekerja mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah lain.
Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan
penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah kelokasi baru.
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan
budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal ketetapan waktu
membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman.
Kedekatan pada Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan
adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau
pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama.
Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman
barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau
mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang just in
time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
Kedekatan Pada Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena
(1) barang–barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang sangat
banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku berhubungan
dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat
pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat
atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji
besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya transportasi
menjadi faktor utama.

2020 Operation Supply Chain Management


4 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kedekatan pada Pesaing
Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para
pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering
terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi
sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.

Terdapat empat metode untuk menyelesaikan masalah lokasi yaitu metode


pemeringkatan faktor (factor-rating), analisis titik impas lokasi (break-even analysis), metode
pusat gravitasi (center of gravity), dan model transportasi (transportation).

A. Metode Factor-Rating
Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup beragam faktor,
mulai dari pendidikan, rekreasi, hingga keterampilan tenaga kerja. Metode pemeringkatan
faktor memiliki enam langkah yaitu :
1. Membuat daftar yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan
2. Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan
relative dalam tujuan perusahaan
3. Membuat sebuah skala untuk setiap faktor (sebagai contoh : 1 hingga 10 atau 1 hingga
100 poin)
4. Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap factor dengan
menggunakan skala pada langkah 3
5. Kalikan nilai dengan bobot setiap factor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi
6. Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga mempertimbangkan
hasil dari pendekatan kuantitatif
Jika sebuah keputusan bersifat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, maka
analisis lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan
sebagai alternatif lain, manajemen dapat menyimpulkan faktor tidak nyata bukan merupakan
criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh karena itu, manajer
menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.

Contoh :
Metode pemeringkatan faktor untuk memperluas taman bermain
Five Flags over Florida-yang merupakan salah satu dari sepuluh rantai taman hiburan
keluarga di Amerika-telah memutuskan untuk memperluas operasinya ke luar negeri dengan
membuka taman hiburan pertamanya di Eropa. Five Flags ingin memilih antara Perancis
dan Denmark.

2020 Operation Supply Chain Management


5 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Tabel 1. Perhitungan metode pemeringkatan faktor
Nilai Nilai Berbobot
Faktor Penentu Keberhasilan
Bobot Perancis Denmark Perancis Denmark
Sikap dan ketersediaan tenaga kerja 0,25 70 60 (0,25)(70) = 17,5 (0,25)(60) = 15,0
Rasio orang-mobil 0,05 50 60 (0,05)(50) = 2,5 (0,05)(60) = 3,0
Pendapatan per kapita 0,10 85 80 (0,10)(85) = 8,5 (0,10)(80) = 8,0
Struktur pajak 0,39 75 70 (0,39)(75) = 29,3 (0,39)(70) = 27,3
Pendidikan dan kesehatan 0,21 60 70 (0,21)(60) = 12,6 (0,21)(70) = 14,7
Total 1 70,4 68
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi terbaik untuk memperluas taman
bermain yaitu di Perancis.

B. Metode Break-Even Analysis


Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi
untuk membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternative lokasi yang ada. Berikut
tiga langkah analisis titik impas :
1. Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap lokasi
2. Petakan biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertical dan jumlah
produksi tahunan pada sumbu horizontal
3. Pilih lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan

Contoh :
John Kros, pemilik Carolina Ignitions Manufacturing, ingin memperluas kapasitasnya. Ia
mempertimbangkan tiga lokasi untuk pabrik barunya : Akron, Bowling Green, dan Chicago.
Perusahaan berharap dapat menemukan lokasi yang paling ekonomis untuk jumlah produksi
yang diharapkan, yaitu 2.000 unit per tahun.

2020 Operation Supply Chain Management


6 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Gambar 1. Diagram titik persilangan untuk analisis titik impas lokasi

Tabel 2. Perhitungan metode analisis titik impas


Akron Bowling-Green Chicago
Produksi (unit) 2.000 2.000 2.000
Biaya tetap ($) 30.000 60.000 110.000
Biaya variable ($) 75 45 25
Harga jual ($) 120 120 120
Nilai ekonomis ($) (120  2.000) – (30.000 + (120  2.000) – (60.000 + (120  2.000) – (110.000
(75  2.000) = 60.000 (45  2.000) = 90.000 + (25  2.000) = 80.000

Dengan jumlah produksi yang diharapkan sebesar 2.000 unit per tahun, Bowling Green
memberikan biaya lokasi yang paling rendah dan keuntungan paling tinggi sebesar $ 90.000
per tahun.

C. Center of Gravity
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk
menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini
memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim ke pasar tersebut, dan
biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi. Pusat
gravitasi dapat ditentukan menggunakan rumus :

2020 Operation Supply Chain Management


7 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
di mana : dix = koordinat-x lokasi i
diy = koordinat-y lokasi i
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Metode pusat gravitasi mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada
jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak
berbobot antara gudang dan toko ecerannya, di mana pembobotan jarak sesuai dengan
jumlah container yang dikirim. Kelemahan metode pusat gravitasi yaitu perbedaan biaya
distribusi dan produksi untuk setiap lokasi tidak diperhitungkan dan dalam mencari
optimalisasi lokasi perlu memasukkan biaya produksi.

Contoh :
Quain’s Discount Department Store merupakan satu rantai dari empat took besar sejenis
Target. Toko ini berlokasi di Chicago, Pittsburgh, New York dan Atlanta. Sekarang,
keempatnya dipasok dari sebuah gudang tua yang tidak memadai di Pittsburgh, lokasi
pertama dari rantai tersebut. Perusahaan telah memutuskan untuk mencari sejumlah lokasi
“pusat” untuk membangun sebuah gudang baru.

Gambar 2. Lokasi koordinat Keempat Quain’s Discount Department Store & Pusat Gravitasi

2020 Operation Supply Chain Management


8 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Tabel 3. Perhitungan Metode Pusat Gravitasi
Lokasi Toko Qi dix Qi dix diy Qi diy
Chicago 2.000 30 (2.000)(30) = 60.000 120 (2.000)(120) = 240.000
Pittsburgh 1.000 90 (1.000)(90) = 90.000 110 (1.000)(110) = 110.000
New York 1.000 130 (1.000)(130) = 130.000 130 (1.000)(130) = 130.000
Atlanta 2.000 60 (2.000)(60) = 120.000 40 (2.000)(40) = 80.000
Jumlah 6.000 400.000 560.000

D. Transportation
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa
titik pemasok (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian sehingga
meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Sebagai contoh, jaringan
pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke
Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor
pusatnya di Jerman.
Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis
masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk
aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang pantas, kemudian
perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai. Asumsi yang dipakai dalam
aplikasi transportasi ada empat macam, yaitu:
1. Terdapat sejumlah sumber yang dapat dialokasikan dengan kuantitas tertentu.
2. Terdapat sejumlah tujuan yang memerlukan pasokan dari sumber yang ada.
3. Unit yang didistribusikan adalah homogen.
4. Biaya transport konstan.
Metode transportasi meliputi pemecahan permasalahan-permasalahan seperti :
1. Penetapan supply yang cukup untuk beberapa lokasi tujuan dari beberapa sumber
tertentu pada tingkat biaya yang minimal
2. Pemilihan lokasi untuk fasilitas-fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
akan datang
3. Penetapan berbagai macam bentuk/sumber produksi guna memenuhi kapasitas
produksi sesuai dengan demand yang akan dating dan biaya produksi yang minimal,
khususnya yang berkaitan dengan proses subkontrak

2020 Operation Supply Chain Management


9 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Metode transportasi meliputi :
1. Metode Pojok Kiri atas (Northwest Corner Rule Method-NCR)
2. Metode Biaya Minimum (Heuristic)
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Langkah penyelesaian dengan Northwest Corner Rule Method (NCR)


1. Diawali dengan alokasi pada sel matriks yang terletak pada pojok kiri atas (north west)
2. Memakai suplai dari sumber yang tersedia semaksimal mungkin disesuaikan dengan
kebutuhan dari lokasi tujuannya, sisa kapasitas dialokasikan pada baris horizontal
berikutnya
3. Mengalokasikan kebutuhan dari lokasi tujuan kolom kedua sejumlah sisa kebutuhan
yang masih belum terpenuhi secara maksimum disesuaikan dengan kapasitas yang
tersedia di baris sumber terakhir dan seluruh sumber tujuan yang membutuhkan sumber
suplai dapat dipenuhi
Contoh

Total biaya = 2.300($10) + 100($8) + 3.300($2) + 700($6) + 1.800($4) + 1.800($7)


= $ 54.400

2020 Operation Supply Chain Management


10 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kelemahan Metode NCR yaitu tidak memperhatikan unit biaya dari masing-masing sel
matriks yang ada pada saat kita mengalokasikan suplai untuk memenuhi kebutuhan dari
lokasi tujuan.

Metode Biaya Minimum (Heuristic) bertujuan untuk meminimumkan total biaya untuk
alokasi/distribusi suplai produk untuk setiap lokasi tujuan. Dengan mengalokasikan demand
sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-
kecilnya secara berturut-turut.
Contoh :

Total biaya = 3.400($2) + 600 ($3) + 2.500($4) + 1.200($6) + 1.100($9) + 1.200($10)


= $ 47.700

2020 Operation Supply Chain Management


11 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Langkah penyelesaian dengan metode VAM
1. Menghitung perbedaan di antara dua nilai unit biaya trasportasi yang terkecil dari setiap
baris dan kemudian mengulanginya lagi untuk setiap kolom yang ada
2. Memilih baris atau kolom dengan perbedaan unit biaya terbesar dan mengalokasikan
suplai maksimum yang dimungkinkan dalam sel matriks yang justru memiliki nilai unit
biaya terkecil
3. Selanjutnya baris kolom yang telah dipilih ‘dihilangkan’, dan kerja diulangi seterusnya
sampai semua alokasi m+n-1 terpenuhi lengkap
Contoh

2020 Operation Supply Chain Management


12 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2020 Operation Supply Chain Management
13 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Total biaya = 600($10) + 600($5) + 1.100($9) + 3.400($2) + 1.800($6) = $ 46.500

Strategi Lokasi Pada Industri Jasa


Analisis lokasi di sector industry terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus
pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan
perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda di antara lokasi-lokasi
yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering berdampak terhadap
pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik
kerap lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus
lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan
pendapatannya. Ada delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa.
1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan
2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat
menarik pelanggan
3. Persaingan di wilayah tersebut
4. Kualitas persaingan
5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing
6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya
7. Kebijakan operasional perusahaan
8. Kualitas manajemen
Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi analisis korelasi,
perhitungan lalu lintas, analisis demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor,
metode pusat gravitasi, dan sistem informasi geografi.

2020 Operation Supply Chain Management


14 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Tabel 4. Strategi Lokasi – Organisasi Jasa versus Manufaktur
Lokasi Organisasi Jasa/Eceran/Profesional Lokasi Perusahaan Manufaktur
Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya
Volume/pendapatan Biaya nyata
Lokasi yang menarik pelanggan; daya beli Biaya pengiriman bahan mentah
Persaingan; iklan/penentuan harga Biaya pengantaran barang jadi
Biaya energi dan layanan umum; tenaga kerja;
Kualitas fisik bahan mentah; pajak; dan lain-lain
Parkir/akses; keamanan/penerangan;
penampilan/citra Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi
Sikap terhadap serikat pekerja
Penentu biaya Kualitas hidup
Sewa Biaya pendidikan yang ditanggung pemerintah
Manajemen yang berkualitas negara bagian
Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah) Kualitas pemerintahan negara bagian dan lokal
Teknik Teknik
Model regresi untuk menetapkan kepentingan Metode transportasi
beragam faktor yang ada
Metode pemeringkatan faktor Metode pemeringkatan factor
Perhitungan lalu lintas Analisis titik impas lokasi
Analisis demografis lokal yang menarik Diagram titik persilangan
pelanggan
Analisis daya beli lokasi
Metode pusat gravitasi
Sistem informasi geografis
Asumsi Asumsi
Lokasi merupakan penentu utama pendapatan Lokasi adalah penentu utama biaya
Permasalahan hubungan yang erat dengan Sebagian besar biaya utama dapat
pelanggan sangat penting diidentifikasikan secara eksplisit untuk setiap
lokasi
Biaya cenderung konstan pada daerah tertentu. Hubungan rendah dengan pelanggan
Oleh karena itu, fungsi pendapatan sangat memungkinkan perusahaan berfokus pada biaya
penting yang dapat diidentifikasi
Biaya tidak nyata dapat dievaluasi
Lokasi dapat menentukan hingga 10% dari biaya total sebuah perusahaan industri.
Lokasi juga merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan bagi perusahaan
jasa, eceran, dan professional. Perusahaan industri perlu mempertimbangkan baik biaya
nyata maupun biaya tidak nyata. Permasalahan lokasi industri biasanya diatasi dengan

2020 Operation Supply Chain Management


15 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
metode pemeringkatan faktor, analisis titik impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode
transportasi dari pemrograman linier.
Untuk organisasi jasa, eceran, dan professional, analisis biasanya dibuat dengan
berbagai variabel, ternasuk daya beli suatu daerah, persaingan, iklan dan promosi, kualitas
fisik lokasi, serta kebijakan operasional organisasi.

Latihan Soal
1. Mengapa lokasi FedEx dapat menjadi keunggulan bersaingnya ? Bahaslah.
2. Mengapa begitu banyak perusahaan AS membangun fasilitasnya di negara lain ?
3. Mengapa begitu banyak perusahaan asing membangun fasilitasnya di AS ?
4. Arsenal berencana membangun pabrik semikonduktor baru senilai $1.2 milyar dan
menyeleksi empat kota sebagai daerah potensial di Midwest. Faktor lokasi dan peringkat
dari tiap kota sebagai berikut :
Nilai (0 – 100)
Faktor Lokasi Bobot Abbeton Bayside Cane Dunnville
Creek
Budaya kerja 0.18 80 90 70 75
Kualitas hidup 0.16 75 85 95 90
Peraturan pekerja 0.12 90 60 60 70
Infrastruktur 0.10 60 50 60 70
Pendidikan 0.08 80 90 85 95
Kemampuan pekerja dan 0.07 75 65 70 80
pendidikan
Biaya hidup 0.06 70 80 85 75
Pajak 0.05 65 70 55 60
Insentif 0.05 90 95 70 80
Regulasi pemerintah 0.03 40 50 65 55
Regulasi lingkungan 0.03 65 60 70 80
Transportasi 0.03 90 80 95 80
Kesempatan ekspansi 0.02 90 95 90 90
Akses ke kota 0.02 60 90 70 80
a. Lokasi mana yang akan dipilih berdasarkan faktor lokasi dan peringkat?
b. Apa tujuan dari strategi lokasi pabrik?
5. Tabel berikut memberikan koordinat peta dan bebanpengiriman sejumlah kota yang
akan dihubungkan melalui suatu hub pusat. Di dekat koordinat peta apakah hub tersebut
seharusnya ditempatkan?

2020 Operation Supply Chain Management


16 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Kota Koordinat (x,y) Beban Pengiriman
A (5,10) 5
B (6,8) 10
C (4,9) 15
D (9,5) 5
E (7,9) 15
F (3,2) 10
G (2,6) 5

Daftar Pustaka

1. Dyahrini, dkk. 2020. Modul Perkuliahan : Manajemen Operasi. Bandung : Universitas


Widyatama.
2. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi. Buku 1 Edisi 9. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
3. Heizer, Jay; Render, Barry and Munson, Chuck. 2016. Operation Management,
Sustainability and Supply Chain Management. 12th Edition. Pearson.

2020 Operation Supply Chain Management


17 Tim Dosen
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai