Anda di halaman 1dari 9

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah E-
commerce dengan judul “Efektivitas Penggunaan Marketplace”.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Serang, Desember 2022

Hormat kami

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Marketplace

2.2 Jenis-Jenis Marketplace

2.3 Marketplace Di Indonesia

2.4 Peran Marketplace

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Marketplace merupakan model bisnis baru yang berkembang seiring pesatnya


perkembangan infrastruktur teknologi informasi. Marketplace ini dirancang untuk
meminimalisir proses bisnis yang kompleks sehingga tercipta efisiensi dan efektifitas.

Dengan adanya Marketplace tersebut setiap orang dapat melakukan aktivitas jual beli dengan
mudah, cepat dan murah karena tidak ada batas ruang, jarak dan waktu. Secara konvensional
pasar memiliki beberapa peran diantaranya menfasilitasi transaksi dan menyediakan
infrastruktur. Indikator dari ektivitasnya Marketplace ditentukan oleh kemampuan
Marketplace tersebut dalam menfasilitasi transaksi, mempertemukan penjual dan pembeli
serta menyediakan infrastruktur. Sedangkan indikator efisiensi berkaitan dengan ringkasnya
waktu dan biaya yang diberikan marketplace. Jika pasar konvensional memerlukan pasar fisik
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli maka marketplace emerlukan sarana
virtual sebagai tempat terjadinya transaksi. Marketplace merupakan platform transaksi
bisnis online yang menyediakan metode elektrik untuk memfasilitasi transaksi komersil
seperti menjual barang, jasa ataupun informasi secara online antara pembeli dan penjual

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Marketplace?

2. Apa saja Jenis-Jenis Marketplace?

3. Bagaimana Marketplace di Indonesia?

4. Apa peran dari Marketplace?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Marketplace

2. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Marketplace

3. Untuk mengetahui marketplace di Indonesia

4. Untuk mengetahui peran marketplace

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Marketplace

Marketplace adalah istilah dari Bahasa Inggris yang berarti pasar. Namun seiring berjalannya
waktu, kini arti marketplace berkembang menjadi lebih spesifik.

Marketplace adalah website yang dapat menghubungkan penjual dengan pembeli dalam satu
tempat melalui internet.

Singkatnya, penjual dan pembeli akan bertemu secara online di dalam website yang telah
disediakan oleh pemilik marketplace.

Setelah deal, pembeli akan melakukan pembayaran lalu barang akan dikemas dan dikirim oleh
penjual

Berikut ini pengertian Marketplace menurut Para Ahli:

1. Strauss

Marketplace adalah pemakaian data elektronik serta aplikasi perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, harga sebuah ide, distribusi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
sesuai dengan tujuan.

2. Smith dkk

Online marketplace adalah penerapan teknologi digital sebagai sarana untuk mencapai tujuan
pemasaran.

3. Opiida

Menurut Opiida, pengertian online marketplace adalah media online berbasis internet yang
digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, di mana pembeli bisa mencari penjual sebanyak
mungkin sesuai kriteria dengan harga pasar.

4. Nathasya
Menurut Nathasya (2018), marketplace dapat dedinisikan sebagai website atau aplikasi online
yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Marketplace memiliki konsep yang
kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, pemilik marketplace tidak
bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual karena tugas mereka adalah menyediakan
tempat bagi para penjual yang ingin berjualan dan membantu mereka untuk bertemu
pelanggan dan melakukan transaksi dengan lebih simpel dan mudah. Transaksinya sendiri
memang diatur oleh marketplacenya. Kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan
mengirim barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena
kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Banyak yang menggambarkan online
marketplace seperti department store. Pertama kali marketplace mulai menjadi popular pada
tahun 1995. Pada tahun itu, Amazon dan eBay mulai terkenal dan banyak orang yang
menggunakannya. Di tahun itu juga sebuah bank di Amerika bernama The Presidential Bank
meluncurkan online banking pertama. Pada tahun 1998, PayPal diluncurkan dan memberi
kemudahan lebih banyak untuk transaksi online. Di Asia sendiri, Jack Ma meluncurkan Alibaba
di China pada tahun 1999. Sekarang di Indonesia, banyak dijumpai marketplace untuk berbagai
kategori; mulai dari baju sampai bahan kerajinan. memiliki beberapa marketplace lokal terkenal
seperti Tokopedia dan Bukalapak. Kedua marketplace ini sudah sangat sukses di Indonesia
sampai mereka menjadi 2 dari 4 Startup Unicorn di Indonesia.

2.2 Jenis-Jenis Marketplace

1) Berdasarkan tempat

a Traditional marketplace

Marketplace tradisional adalah sebuah area terbuka di suatu tempat yang ditujukan untuk
orang-orang melakukan transaksi jual beli.
Contohnya adalah pasar tradisional, pasar malam, street market, retail, dan lain-lain.

b. Online marketplace

Sesuai namanya, online marketplace adalah platform pihak ketiga yang menyediakan tempat
untuk transaksi jual beli secara online.

2) Berdasarkan Target Audiens

a. Business to business (B2B) marketplace

B2B marketplace menghubungkan antara organisasi sebagai konsumen dengan organisasi bisnis
lainnya sebagai penjual, seperti perusahaan manufaktur atau retailer.

Kemudian mereka akan memfasilitasi transaksi dan kebutuhan pemesanan secara online. Baik
itu transaksi penjualan, procurement, dan lain-lain.

b. Business to customer (B2C) marketplace

B2C marketplace adalah jenis yang sering kita temui, karena fungsinya yang menjembatani
antara penjual dengan konsumen individu secara langsung.

Supaya bisa bersaing, platform jenis ini biasanya memiliki karakteristik masing-masing untuk
menarik calon konsumen.

c. Peer to peer (P2P) marketplace

Peer to peer atau consumer to consumer marketplace menghubungkan para individu untuk
dapat bertukar jasa dan produk di satu tempat saja.

Jadi, hal ini memungkinkan mereka untuk berganti peran menjadi konsumen maupun penyedia
jasa. Contohnya adalah Uber dan Etsy.
3) Berdasarkan fokus

a. Marketplace Horizontal

Horizontal marketplace adalah website dan aplikasi yang menjual berbagai barang dan jasa dari
beragam kategori.

Biasanya, marketplace horizontal melabeli dirinya sebagai toko serba ada dengan
mengandalkan kenyamanan sebagai nilai jual utamanya.

Jenis marketplace horizontal menyediakan beraneka macam barang, mulai dari kosmetik,
pakaian, makanan, minuman, elektronik, buku hingga perabot kebutuhan rumah tangga. Jadi,
platform dengan jenis horizontal ini tidak memiliki karakter khusus.

Contoh marketplace horizontal buatan anak bangsa yang terkenal adalah Tokopedia dan
Bukalapak.

b. Marketplace Vertikal

Berbeda dengan jenis horizontal yang menawarkan berbagai macam produk, konsep vertikal
marketplace adalah situs dengan spesialisasi tersendiri.

Marketplace vertikal hanya akan memasarkan produk dari satu kategori tertentu saja melalui
situs webnya.

Mengangkat konsep vertikal, salah satu contoh marketplace adalah Sociolla yang berfokus pada
produk kosmetik dan perawatan tubuh.

4) Berdasarkan pendekatan manajemen


a. Unmanaged

Dalam marketplace jenis ini, pemilik tidak melakukan quality control terhadap barang atau jasa
yang disediakan oleh pembeli.

Untuk meningkatkan kredibilitas, biasanya mereka hanya akan melihat pada umpan balik
konsumen dan rating.

b. Lightly managed

Nah, jenis yang satu ini memungkinkan pemiliknya untuk melakukan beberapa quality control
seperti verifikasi identitas.

Selain itu, mereka juga menentukan kebijakan retur, garansi barang, dan pengembalian dana.

c. Fully managed

Untuk memastikan kualitasnya, pemilik marketplace jenis ini memiliki kontrol atas segala
proses transaksi di dalamnya.

Termasuk menyeleksi kualifikasi penjual hingga mengecek kelengkapan dokumennya. Hal ini
dilakukan untuk keamanan pembeli dan pengalaman konsumen yang lebih baik.

2.3 Marketplace Di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai