Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kuretase bukan ditujukan untuk menggugurkan janin dalam kandungan. Masih banyak
kasus lain yang lebih penting untuk dilakukan tindakan kuretase, karena masalah tersebut
bisa mengganggu kesehatan. Kuretase tak bisa asal dilakukan. Selain harus ada indikasi medis,
juga harus ada persetujuan dari pasangan suami-istri. Dan, keputusan tersebut ditentukan
oleh tim dokter dari hasil diagnosa. Kebanyakan wanita memang punya bayangan mengerikan
tentang proses kuretase. Mulai rasa sakit sampai khawatir terjadi efek samping. Padahal,
menurut konsultan fertilitas dan endokrinolog RS Cipto Mangunkusumo, dr. Muharam, Sp.OG
(K), kuretase justru penting dilakukan untuk mempersiapkan kehamilan selanjutnya. Tanpa
kuretase, justru bisa memperbesar gangguan pada alat reproduksi wanita, serta dapat
menyebabkan kesulitan memiliki keturunan. Tak hanya untuk kesehatan reproduksi, kuretase
juga bisa dilakukan untuk mengetahui siklus haid yang normal hingga mendeteksi adanya
keganasan sel di dalam rahim. Berjuta-juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan dan
diantaranya mengalami komplikasi. Beberapa kehamilan berakhir dengan kelahiran tetapi
beberapa diantaranya diakhiri dengan abortus. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. (Fauziyah. Y. 2012: 37). Angka
kejadian abortus sukar ditentukan karena abortus provokatus banyak yang tidak dilaporkan,
kecuali bila sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan tidak jelas umur kehamilannya,
hanya sedikit memberikan gejala atau tanda sehingga biasanya ibu tidak melaporkan atau
berobat. Sementara itu, dari ejadian yang diketahui, 15-20 % merupakan abortus spontan.
Kalau dikaji lebih jauh kejadian abortus sebenarnya bisa mendekati 50%. Hal ini dikarenakan
tingginya angka pregnancy loss yang tidak bisa diketahui pada 2 chemical 4 minggu setelah
konsepsi. Sebagian besar kegagalan kehamilan ini dikarenakan kegagalan gamet (misalnya
sperma dan disfungsi oosit). (Martaadisoebrata. D. 2013: 2).

RUMUSAN MASALAH :
1. PENGERTIAN KURETASE

2. TUJUAN KURETASE

3. KAPAN KURETASE HARUS DILAKUKAN

4. PERSIAPAN SEBELUM KURETASE

Persiapan Pasien

Persiapan Psikologis

Persiapan Petugas

Persiapan Alat

Persiapan Obat-Obatan (indikasi,kontra indikasi dan efek samping dan mekanisme kerja obat)

Efek farmakologis

5. PERAWATAN SETELAH KURETASE

6. DAMPAK/EFEK SAMPING/KOMPLIKASI SETELAH KURETASE

7. TEKNIK PENGELUARAN JARINGAN

Anda mungkin juga menyukai