Anda di halaman 1dari 7

ELEMEN IV - IMPLEMENTASI

Nama : Iqbal Abdurrahman


Jabatan : Junior Konsultan
Perusahaan : PT INDOSHE

1. Sebutkan 5 (lima) bagian dari Pelaksanaan pengelolaan keselamatan operasi pertambangan ?


Jawab:
No. Bagian-bagian Pelaksanaan pengelolaan keselamatan operasi pertambangan
1 Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan
2 Pengamanan instalasi
3 Kelayakan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan
4 Kompetensi tenaga Teknik
5 Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan

2. Jelaskan menurut Saudara mekanisme yang dilakukan perusahaan apabila terjadi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) ?
Jawab:
#Langkah awal adalah diagnosis
Jika merujuk kepada PMK Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
dan Juknis 185 tahun 2019, langkah penanganan PAK, di antaranya:
1. Menegakkan diagnosis klinis
Diagnosis secara klinis dilakukan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan bila diperlukan
dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan khusus.
2. Menentukan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja
Melakukan analisis paparan pekerjaan terhadap pekerja yang lengkap, mencakup:
 Periode waktu melakukan masing-masing pekerjaan
 Produk yang dihasilkan
 Bahan yang digunakan
 Cara kerja
 Proses kerja
 Riwayat kecelakaan kerja (tumpahan bahan kimia)
 Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan.
3. Menentukan hubungan pajanan dengan diagnosis klinis
4. Menentukan besarnya pajanan
Penilaian dapat dilakukan secara kualitatif (contohnya pengamatan cara kerja, lama kerja dan masa kerja)
atau secara kuantitatif (contohnya data pengukuran lingkungan atau data pemantauan biologis).
ELEMEN IV - IMPLEMENTASI
5. Menentukan faktor individu yang berperan
Faktor-faktor individu yang berperan terhadap timbulnya penyakit, diantaranya:
 Jenis kelamin
 Usia
 Kebiasaan
 Riwayat penyakit keluarga (genetik)
 Riwayat atopi
 Penyakit penyerta.
6. Menentukan pajanan di luar tempat kerja
Penyakit yang timbul mungkin diakibatkan oleh pajanan yang sama di luar tempat kerja sehingga perlu
informasi tentang kegiatan yang dilakukan di luar tempat kerja seperti hobi, pekerjaan rumah, dan
pekerjaan sampingan.
7. Menentukan diagnosis PAK
Berdasarkan 6 langkah diatas, dilakukanlah diagnosis, apakah PAK atau non-PAK dengan memperhatikan 3
hal, yaitu:
 Hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit
 Frekuensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada masyarakat
 Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
#Pelaporan PAK
Jika di diagnosa oleh dokter perusahaan bahwa kasus tersebut adalah PAK, maka wajib dilaporkan dengan
prosedur 1 x 24 jam disampaikan ke KTT atau PTL, serta kemudian KTT atau PTL segera melaporkan PAK yang
sudah ditegakan oleh dokter perusahaan kepada KaIT atau kepala dinas atas nama KaIT sesuai dengan
kewenangannya dengan menggunakan formulir yang ditentukan.
#Pencegahan dan Penanggulangan PAK
Perusahaan melakukan review terkait program pencegahan dan penanggulangan PAK di area kerja dengan
melakukan:
 Melakukan identifikasi potensi bahaya PAK
 Promosi kesehatan kerja sesuai dengan hasil identifikasi potensi bahaya yang ada di tempat kerja
 Melakukan pengendalian potensi bahaya di tempat kerja
 Pemberian informasi mengenai alat pelindung diri sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja
dan cara pemakaian alat pelindung diri yang benar
 Pemberian imunisasi bagi pekerja yang terpajan dengan agen biologi tertentu (jika diperlukan).
Dan untuk mendukung program pencegahan diatas, perusahaan juga melakukan deteksi dini dengan cara:
 Pemeriksaan kesehatan pekerja
 Pemeriksaan berkala
 Pemeriksaan khusus, dilakukan sesuai indikasi bila ditemukan ada keluhan dan/atau potensi bahaya di
tempat kerja. Sebagai pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan berkala dan menjelang masa akhir kerja.
ELEMEN IV - IMPLEMENTASI

3. Sebutkan dan Jelaskan menurut Saudara hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
dalam pelaksanaan pengelolaan operasional ? (Minimal 4, lebih dari 4 juga boleh)
Jawab:
No. Hal-hal Penjelasan
penyebab
terjadinya
kecelakaan
1 Perilaku Perilaku tidak aman yang dilakukan oleh pekerja, beberapa contoh diantaranya:
berbahaya  Mengoperasikan alat yang bukan wewenangnya
 Beroperasi dengan kecepatan yang salah
 Membuat alat pengaman tidak berfungsi
 Memakai peralatan yang rusak
 Tidak memakai / Salah menggunakan APD
 Pengangkatan / pemuatan tidak sesuai
 Berada pada posisi yang salah / tidak aman
 Menggunakan alat secara tidak benar
 Sengaja mengabaikan aturan/prosedur/ketentuan /regulasi
2 Kondisi Kondisi tidak aman yang bisa timbul di area kerja yang diakibatkan oleh faktor
tidak aman pekerja (kesalahan desain, kurang perhitungan, dll.) maupun faktor alam,
diantaranya:
 Pelindung pada alat tidak memadai ( sistem isolasi )
 APD tidak memadai
 Alat/material yang rusak
 Ruang gerak yang terbatas / sempit
 Sistim peringatan, rambu-rambu tidak memadai
 Tata rumah tangga yang buruk
 Kondisi lingkungan yang berbahaya (kabut / uap / asap / debu / jalan licin / dll.)
 (Terpapar) kebisingan tinggi
 suhu ekstrem (terlalu panas / dingin)
3 Faktor Faktor dari pribadi karyawan, diantaranya:
pribadi  Ketidakmampuan fisik
 Ketidakmampuan mental / psikologis
 Kurang pengetahuan
 Kurang ketrampilan
 Stres fisik atau mental
 Motivasi yang tidak sesuai
ELEMEN IV - IMPLEMENTASI
4 Faktor Faktor penyebab kecelakaan yang diakibatkan karena pekerjaan, contohnya:
pekerjaan  Kurangnya pengawasan / supervisi
 Desain perancangan tidak memadai
 Spesifikasi pembelian tidak memadai
 Pemeliharaan tidak memadai
 Penyalahgunaan / pemaksaan peralatan
5 Kegagalan Faktor kecelakaan yang diakibatkan karena kegagalan sistem yang mengatur terkait
sistem pekerjaan tersebut, contoh:
manajemen  SOP tidak mengikuti perkembangan di lapangan
 Peraturan yang tidak relevan dengan aktual di lapangan
 Kebijakan kurang tepat yang diambil oleh manajemen

4. Sebutkan acuan dalam pelaksanaan pengelolaan kesehatan kerja dan jelaskan menurut Saudara mengapa
dijadikan acuan ?
Jawab:
No Acuan Alasan Saudara mengapa menjadi acuan
.
1 PERMENAKERTRANS No. PER/01/MEN/1976, Sebagai dasar seleksi kompetensi untuk
tentang kewajiban Latihan hiperkes bagi melakukan rekrutmen dokter perusahaan yang
dokter perusahaan akan bekerja di site
2 PERMENAKERTRANS No.PER/01/MEN/1979, Sebagai dasar seleksi kompetensi untuk
tentang kewajiban latih hygiene perusahaan melakukan rekrutmen paramedis perusahaan
K3 bagi tenaga paramedis perusahaan yang akan bekerja di site
3 PERMENAKERTRANS No:PER/02/MEN/1980, Sebagai acuan pelaksanaan MCU bagi pekerja dan
tentang pemeriksaan Kesehatan tenaga kerja follow up dari hasil pemeriksaan tersebut untuk
dalam penyelenggaraan keselamatan kerja ditindaklanjuti menjadi program Kesehatan
perusahaan.
4 PERMENAKERTRANS No:PER/03/MEN/1982, Sebagai referensi program pelayanan Kesehatan
tentang pelayanan Kesehatan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan.
5 PERPRES No.07 tahun 2019 tentang PAK Sebagai referensi pengelolaan PAK di area kerja
6 Surat Edaran No. Sebagai referensi untuk pelaksanaan program
HK.02.01/MENKES/216/2020 tentang Satgas COVID-19 di perusahaan, mulai dari
protokol pencegahan penularan COVID-19 di prosedur sampai Tindakan pelaksanaan.
tempat kerja
7 Kebijakan K3LH Perusahaan Sebagai acuan arahan program Kesehatan dan
menindaklanjuti concern level manajerial.
8 Kempen 1827 dan Juknis 185 2019 Sebagai acuan dan referensi standar pelaksanaan
ELEMEN IV - IMPLEMENTASI
pelayanan Kesehatan di area kerja.

Jelaskan pengendalian yang dapat dilakukan pada pengelolaan lingkungan kerja terhadap bahaya-
bahaya berikut.
(dilarang menjawab dengan menggunakan APD).
Contoh:
N Bahay Contoh temuan di lapangan Pengendalian yang dilakukan
o a
1 Debu Debu di jalan hauling karena kecepatan unit di jalan Mengatur kecepatan unit di jalan hauling dan mengatur
hauling tidak diatur dan tidak ada penyiraman jalan pola penyiraman di jalan hauling.
oleh WT.

Jawab:
N Bahaya Contoh temuan di lapangan Pengendalian yang dilakukan
o
1 Debu Debu di ROM/ stockpile batu bara  Sosialisasi / training untuk operator
karena dumping buru-buru, unit unit agar dumping perlahan,
kecepatan tinggi dan aktivitas grader  mengatur kecepatan di area ROM dan
tinggi di jalan menuju area tersebut jalan hauling,
 mengurangi intensitas aktivitas grader,
 penambahan sprinkler di titik dumping
 dan review pola penyiraman dengan
menggunakan WT
2 Kebisingan Bising di Power House atau pada  Identifikasi dan Analisa sumber
kegiatan mekanikal yang kebisingan dengan alat bantu (SLM
menghasilkan kebisingan pada atau noise dosimeter)
karyawan  Metode engineering dengan
pemasangan pederam kebisingan
 Review program maintenance jika
kebisingan diakibatkan karena kondisi
abnormal.
 Mengurangi paparan dengan
pengaturan jam kerja dan pola gilir
kerja
3 Getaran Getaran di unit HD yang terpapar  Review program maintenance jika
kepada operator getaran diakibatkan karena kondisi
abnormal.
 Penggantian operator Seat jika oblak
ELEMEN IV - IMPLEMENTASI
N Bahaya Contoh temuan di lapangan Pengendalian yang dilakukan
o
 Perbaikan kontur jalan hauling agar
rata dan minim guncangan.
 Mengurangi paparan dengan
pengaturan jam kerja dan pola gilir
kerja
 Review berkala untuk paparan getaran
kepada operator melalui MCU
4 Pencahayaa Pencahayaan di area kantor kurang  Review posisi pencahayaan di area
n dari 200 Lux tersebut tergantung kebutuhan sesuai
standar.
 Secara engineering adalah
penambahan titik penerangan atau
penyusunan ulang titik penerangan di
area tersebut.
 jika diperlukan bisa dipasang
pencahayaan lokal.
5 Kimia Penggunaan bahan kimia koagulan di  Substitusi bahan kima tersebut dengan
area settling pond bahan yang lebih ramah untuk manusia
dan lingkungan.
 Menempatkan MSDS di area yang
mudah diakses untuk dibaca
 Secara engineering mengubah proses
yang sebelumnya penggunaan bahan
kimia masih secara manual,
ditambahkan alat dengan mekanis
seperti rancangan bejana pengaduk
dan pompa dengan prinsip mengurangi
paparan kepada pekerja.
 Memberikan training kepada pekerja
yang kontak dengan bahan kimia
tersebut.
 Monitoring berkala di dalam MCU jika
dalam MSDS ada indikasi efek jangka
Panjang kepada Kesehatan.
ELEMEN IV - IMPLEMENTASI

Anda mungkin juga menyukai