1. Hukum
2. Kebijakan & prosedur organisasi
3. Moral sikap mental individual
Apa yang Saya Katakan Apa yang Saya Lakukan Apa Yang Mereka
Kerjakan
Saya bilang pada Saya tiba tepat waktu Mereka datang tepat
karyawan: waktu
“ D ata n g l a h ke ka nto r
tepat waktu.”
Saya katakan pada Saya menunjukkan Mereka akan
karyawan: sikap positif berperilaku positif
“Bersikaplah positif”
Saya katakan pada Saya mendahulukan M e r e k a
karyawan: konsumen mengutamakan
konsumen
“Utamakan pelanggan”
Sekarang, apa jadinya kalau hal yang saya lakukan
berbeda dengan yang saya ucapkan seperti berikut ini:
Apa yang Saya Katakan Apa yang Saya Apa Yang Mereka
Lakukan Kerjakan
Saya bilang pada Saya selalu Beberapa karyawan
karyawan: terlambat akan tepat waktu
dan yang lainnya
“Datanglah ke kantor tidak.
tepat waktu.”
Saya katakan pada Saya Hanya beberapa
karyawan: menjalankan orang yang positif,
perilaku selebihnya
“Bersikaplah positif” negatif berperilaku negatif.
Saya katakan pada Saya Hanya beberapa
karyawan: mengutamaka orang yang
n diri saya mendahulukan
“Utamakan pelanggan” lebih dulu pelanggan, yang
lainnya tidak.
Peter Koestenbaum (2002) memberikan formula untuk memahami etika
sebagai “melayani sesama”.
Karena keberadaan kita ditentukan oleh adanya orang lain, maka janganlah
melakukan sesuatu pada (untuk) orang lain atas apa yang kita sendiri tidak
senang menerimanya.
Misalnya, anda tak senang tertipu, maka janganlah melakukan penipuan
pada orang lain.
Melayani sesama juga berarti Anda mau melihat dari kacamata orang lain.
Masuklah ke dalam alam berpikir orang lain (another person’s point of view)
dan lihatlah apakah perbuatan Anda menyenangkan atau tidak.
“Melayani sesama” juga berarti Anda menjadi seorang yang lebih dari orang
yang mengembangkan orang lain (karyawan)
Sekali lagi! Bekerjalah dengan tata nilai