Anda di halaman 1dari 3

NAMA : VCIKY AGUNG PRIHANTORO

NPM : 20710042

PRODI : HUKUM 3A

UAS HUKUM ISLAM

JAWABAN

1. -( PENGERTIAN HAKIM )
‫ – يق قاض‬- ‫ ض ق‬qadhi )‫ ض‬dengan artinya sama) ‫ حكم‬- ‫ ي ح كم‬- ‫) حاكم‬kata dari berasal Hakim
)artinya memutus, sedangkan menurut bahasa adalah orang yang bijaksana atau orang yang
memutuskan perkara, sedangkan secara syara‟ pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan
kehakiman, yakni pejabat peradilan yang diberi wewenang oleh kepala negara untuk
menjadi hakim dalam menyelesaikan gugat-menggugat dalam bidang perdata. Istilah
pejabat membawa konsekuensi yang berat oleh karena kewenangan serta tanggung
jawabnya terumuskan dalam rangkaian tugas, kewajiban, sifat, dan sikap tertentu, yaitu
penegak hukum dan keadilan. Hakim adalah Pejabat Negara.
• Contoh : yaitu seorang istri yang mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya. Seorang
istri mohon agar diperkenankan untuk meninggalkan tempat tinggal bersama selama proses
berlangsung. Hakim yang memeriksa akan menjatuhkan putusan sela atas permohonan
untuk meninggalkan tempat tinggal bersama tersebut. Putusan provisional selalu dapat
dilaksanakan terlebih dahulu (Pasal 180 HIR).

-( PENGERTIAN HUKUM )
Pengertian hukum menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu atas yang lain. Sedangkan
hukum menurut istilah agama (syara') adalah tuntutan dari Allah yang berhubungan dengan
perbuatan-perbuatan bagi tiap-tiap orang mukallaf .
• Contoh : Hukum publik, hukum privat, hukum pidana, hukum sipil, hukum perdata, hukum
dagang, hukum tata negara, hukum internasional

-( PENGERTIAN MAHKUM FIIH )


Mahkum fih atau sering dikenal dengan mahkum bih atau arti dalam bahasa Indonesianya
adalah objek hukum adalah perbuatan mukalaf atau muslim yang sudah dewasa yang
dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama serta sehat akalnya. Menurut
Usuliyyin,yang dimaksud dengan Mahkum fih adalah obyek hukum, yaitu perbuatan seorang
mukallaf yang terkait dengan perintah syari’(Allah‫ى‬dan‫ى‬Rosul-Nya), baik yang bersifat
tuntutan mengerjakan; tuntutan meninggalkan; tuntutan memilih suatu pekerjaan.
• Contoh : Perbuatan orang mukalaf ditempat.

-( PENGERTIAN MAHKUM ALAIH )


Mahkum Alaih adalah seseorang atau pelaku atau yang melakukan hukum syar'i, atau yang
lebih dikenal dengan sebutan mukalaf/ subjek hukum. Disebut sebagai mukalaf karena
merekalah yang dibebani oleh hukum-hukum syara' tersebut. Kemudian untuk
perbuatannya sendiri disebut dengan istilah mahkum bih. seseorang dapat disebut sebagai
seorang mukalaf karena disebabkan oleh tiga hal, orang yang sadar, baligh dan berakal.
seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits riwayatkan oleh Bukhori yang menyebutkan: ‫ح‬
‫ت ح يحتلم و عن المجنون ت الص ت ح يستيقظ و عن ت ر فع القلم عن ثال ث عن النا ئم يفق(رواه البخا رى‬
pembebanan angkat Di:Artinya ‫والت مذى والنساى ئ طا لب )ئ وابن ما جه والدارقط ت عن عا ئثه وا‬
hukum dari 3 (jenis orang) orang tidur sampai ia bangun,anak kecil sampai baligh,dan orang
gila sampai sembuh. Dengan demikian ada dua syarat yang harus dimiliki seorang mukalaf
untuk dibebankan hukum-hukum syar'i tersebut/ ditaklif. pertama, mampu memahami -
hukum-hukum syar'i yang telah ditentukan dalam Al-Quran dan Sunnah. Kemudian, seorang
mukalaf juga mampu melaksanakan hukum-hukum tersebut.
• Contoh : Kewajiban zakat, nafkah dan jaminan atas anak kecil dan orang gila bukan
merupakan beban atas keduanya, akan tetapi beban si wali untuk melaksanakan kewajiban
harta, sebagaimana membayar pajak dan harta milik keduanya.

-( PENGERTIAN AZIMAH ATAU RUKHSAH )


‫ى‬Kata‫”ى‬.kuat‫ى‬yang‫ى‬keinginan“‫ى‬bermaksud‫ى‬bahasa ‫ى‬menurut‫ى‬Azimah kerjanya ). Di(
fi’il(‫ى‬adalah‫”ى‬azama(“‫ ى(عزم‬. Kata‫ى‬jamak‫) ى‬plural(‫ى‬bagi‫ى‬azimah‫ ى‬ialah‫”ى‬imazaa“‫عزائم (ى‬
dalam Al-Quran, perkataan azmu, iaitu kata akar bagi azimah, disebutkan bagi menunjukkan
arti kemahuan yang kuat . Azimah menurut istilah.
ramai‫ى‬ulama‘‫ى‬telah‫ى‬memberikan‫ى‬pengertian‫ى‬azimah.‫ى‬Antaranya‫ى‬Imam‫ى‬
AlGhazali‫ى‬mendefinisi‫ى‬azimah‫ى‬sebagai ‫“ى‬sesuatu ‫ى‬yang‫ى‬menyebabkan‫ى‬kamu
melakukan‫ى‬apa‫ى‬yang‫ى‬diwajibkan‫ى‬Allah”.‫ى‬Imam ‫ى‬As-Syathibi pula mendefinisikannya
‫ى‬sebagai‫“ى‬beberapa‫ى‬hukum‫ى‬umum ‫ى‬yang‫ى‬telah ditetapkan sejak‫ى‬awal‫ى‬lagi” .
• Contoh : Syariat Islam menjadikan suci sebagai syarat sahnya shalat, hadats sebagai
penghalang sahnya shalat, dan kepemilikan satu nishab harta sebagai sebab zakat.

2. Ijma' adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum hukum dalam agama
berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis dalam suatu perkara yang terjadi.
Contohnya:
1).Saudara-saudara seibu –sebapak, baik laki-laki ataupun perempuan (banu al-a’yan wa al-
a’lat) terhalang dari menerima warisan oleh bapak. Hal ini ditetapkan dengan ijma’.
2).Menjadikan as Sunah sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah Al Qur’an. Para
mujtahid bahkan seluruh umat Islam sepakat menetapkan as Sunah sebagai salah satu
sumber hukum Islam.

3. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 menyebutkan bahwa sebagai Negara yang
berdasarkan Pancasila, dimana Sila yang pertamanya ialah ke Tuhanan Yang Mahaesa, maka
perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama/kerohanian, sehingga
perkawinan bukan saja mempunyai unsur lahir/jasmani, tetapi unsur bathin/rokhani juga
mempunyai peranan yang penting. Membentuk keluarga yang bahagia rapat hubungan
dengan keturunan, yang pula merupakan tujuan perkawinan, pemeliharaan dan pendidikan
menjadi hak dan kewajiban orang tua.

4. Terkadang anak perempuan mendapatkan sisa karena ahli waris lainnya (‘a habah bi ghairih)
yaitu anak laki-laki. Maka, anak laki-laki memperoleh dua kali lipat bagian anak perempuan.
Allah berfirman, ”Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepada kalian tentang (pembagian
warisan untuk) anak-anak kalian,yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua
orang anak perempuan.” (QS.An-Nisa [4]: 11). Dalam ayat ini Allah menyampaikan wasiat
yang mewajibkan kepada kaum muslimin yang telah mukalaf untuk menyelesaikan harta
warisan bagi anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya, baik mereka laki-laki atau
perempuan. Apabila ahli waris itu terdiri dari anak-anak laki-laki atau perempuan, maka
berikan kepada yang laki-laki dua bagian dan kepada yang perempuan satu Bagian.
Adapun hikmah anak laki-laki mendapat dua bagian, karena laki-laki memerlukan harta
untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan nafkah istrinya serta anaknya, sedang perempuan
hanya memerlukan biaya untuk diri sendiri. Adapun Jika ia telah menikah maka kewajiban
nafkah itu ditanggung oleh suaminya.Karena itu wajarlah jika ia diberikan satu bagian.
Dalam perspektif keadilan, pembagian kewarisan dalam Islam (2:1 antara laki-laki dengan
perempuan) sudah adil, karena sesuai dengan bagian yang proposional antara hak dan
kewajiban antara keduanya. Konsep keadilan tersebut dapat dikaitkan dengan ketentuan
tentang hak dan kewajiban suami istri dalam hukum perkawinan dan kewajiban seorang
anak laki-laki dalam pengurusan dan pemeliharaan orangtuanya setelah berumah tangga
karena tanggung jawab anak laki-laki lebih banyak daripada anak perempuan, seperti
menafkahi dirinya, anak anaknya, istrinya, dan kerabat yang berada di bawah
tanggungannya. Sedangkan anak perempuan tidak demikian.

5. Menurut saya dalam UU Ketenagakerjaan mengenai pembayaran upah oleh Pengusaha


dilakukan dalam jangka waktu paling cepat seminggu 1 (satu) kali atau paling lambat sebulan
1 (satu) kali kecuali bila Perjanjian Kerja untuk waktu kurang dari satu minggu. Dalam Pasal 1
angka 29 UU Ketenagakerjaan disebutkan pengertian seminggu adalah waktu selama tujuh
hari.Jika berdasarkan hadits tersebut tidak ada kejelasan waktu mengenai kapan keringat
mengering, namun bisa diartikan upah diberikan setiap 1 hari sekali, hal tersebut berbeda
dengan uu Ketenagakerjaan namun bisa disanggah dengan perjanjian awal kontrak kerja.

Anda mungkin juga menyukai