Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sholeha Miftah

NPM : 10070319037
Kelas : B
Prodi : Perencanaan Wilayah dan Kota
Quiz Akhlaq Materi 14

1. Makna dosa dan maksiat?


Jawab:
Dosa dapat dipahami sebagai pelanggaran terhadap hukum agama (islam),
atau dalam istilah fiqih dapat pula dikatakan bahwa dosa berkaitan dengan
siksa (penderitaan sebagai hukuman).
Adapun maksiat dapat dipahami sebagai pelanggaran terhadap ajaran islam
yang dilakukan oleh orang yang sudah baligh-berakal (mukallaf) termasuk
meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan oleh syari’at islam, baik dalam
hubungannya dengan Allah Swt maupun dalam hubungannya dengan sesama
manusia dan alam.

2. Kemukakan tingkatan dosa beserta penjelasannya!


Jawab:
Tingkatan dosa ada 2, yaitu sebagai berikut:
a. Dosa kecil, adalah pelanggaran hukum atas perbuatan yang tidak dirinci
sebagaimana dosa besar.
b. Dosa besar, adalah pelanggaran hukum atas perbuatan yang telah dirinci,
seperti menyekutukan Allah Swt (musyrik), menyakiti kedua orang tua,
bersaksi palsu, bunuh diri, membunuh orang lain, berzina, hirobah
(mengganggu ketentraman orang).

3. Berikan penjelasan tingkatan dan bentuk-bentuk maksiat!


Jawab:
Bentuk-bentuk maksiat jika dilihat dari segi jenisnya, terbagi menjadi 2 yaitu
sebagai berikut:
a. Maksiat lahir, meliputi:
• Maksiat lidah/lisan, seperti membicarakan hal yang tidak perlu, janji palsu,
membuka rahasia, dan sebagainya.
• Maksiat telinga, seperti mendengarkan pembicaraan atau suara yang
dapat melalaikan beribadah kepada Allah Swt, mendengarkan ghibah,
dan namimah (adu domba)
• Maksiat mata, maksudnya adalah ketika melihat hal-hal yang diharamkan
oleh Allah Swt seperti melihat aurat.
• Maksiat tangan, maksudnya adalah menggunakan tangan untuk hal-hal
yang haram atau sesuatu yang dilarang oleh agama islam seperti
merampok, merampas, mengurangi timbangan/takaran, dan sebagainya.
b. Maksiat batin, merupakan maksiat yang tidak kelihatan dan sukar
dihilangkan, pendorong terjadinya maksiat lahir. Meliputi:
• Marah (ghadhab)
• Perasaan mengkel dalam hati (hiqdun)
• Dengki (hasad)
• Sombong (takabbur)

4. Jelaskan makna pembersihan diri yang terkandung dalam Al-Qur’an Surah Al-
Muddatsir ayat 4!
Jawab:
Makna pembersihan diri dalam ayat tersebut adalah perintah untuk
membersihkan diri secara total (pembersihan jasmani dan rohani berikut
elemen-elemennya). Dimana makna pembersihan diri secara total tersebut
meliputi:
a. Pembersihan pakaian yang biasa dipakai oleh manusia secara zhahir
(pakaian sehari-hari)
b. Pembersihan ‘amal (perbuatan)
c. Pembersihan qalbun (hati)
d. Pembersihan nafsu (jiwa)
e. Pembersihan jismun (fisik/jasmani)
f. Pembersihan akhlaq (perilaku)
g. Pembersihan ahlu (keluarga)
h. Dien/ad-Dien (agama islam)

5. Jelaskan bagaimana metode pembersihan diri!


Jawab:
Pembersihan diri dapat dilakukan melalui metode muroqobah (meditasi).
Dimana muroqobah (meditasi) tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
sebagai berikut:
a. Takhliyah, yaitu meniadakan atau mengosongkan kotoran yang ada dalam
jiwa secara total kemudian mengisinya dengan kebaikan-kebaikan.
b. Tahliyah, yaitu menguatkan kebaikan yang sudah ada di dalam jiwa dan
menanamkan kebaikan-kebaikan yang baru secara rutin dengan tidak
mengosongkan terlebih dahulu kotoran-kotoran yang sudah ada pada jiwa.
Sehingga pada gilirannya kotoran-kotoran yang ada di dalam jiwa dengan
sendirinya menjadi lemah dan musnah.

6. Jelaskan makna taubat dan jenis-jenisnya!


Jawab:
Taubat dapat dipahami sebagai kembali mengikuti jalan yang benar dari jalan
sesat yanh ditempunya, dimana taubat merupakan amal yang mendatangkan
kecintaan Allah Swt. Jenis-jenis taubat adalah sebagai berikut:
a. Taubat, yaitu kembali dari kejahatan pada ketaatan karena takut akan murka
dan siksa Allah Swt.
b. Inabat, yaitu kembali dari yang baik kepada yang lebih baik karena
mengharap pahala
c. Awbah, yaitu orang-orang yang bertaubat bukan karena takut dan tidak pula
karena mengharap tambahan pahala, tetapi karena mengikuti perintah Allah
Swt.

7. Bagaimana cara taubat yang benar?


Jawab:
Cara taubat yang benar adalah sebagai berikut:
a. Menjauhi lingkungan yang tidak kondusif
b. Mendekati lingkungan yang baik
c. Meningkatkan/memperbanyak amal-amal shaleh
d. Banyak berdoa dan beristighfar
e. Tidak menyekutukan Allah Swt (syirik)

Anda mungkin juga menyukai