Tania Intan
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Ir. Soekarno Km. 21,7 Jatinangor
Telepon: 081285319071, Pos-el: tania.intan@unpad.ac.id
Abstrak
Penelitian ini membahas resepsi pembaca aktif terhadap kisah Barbe Bleue ‘Si Janggut Biru’
karya Charles Perrault, sastrawan dari abad XVII. Pembaca aktif yang dimaksud adalah
Amélie Nothomb dan Tahar ben Jelloun, dua pengarang frankofon yang memberi tanggapan
terhadap kisah dari abad Pertengahan itu dengan menciptakan teks Barbe Bleue dalam versi
masing-masing. Penelitian ini berfokus pada perbandingan elemen-elemen narasi di antara
teks-teks tersebut seperti plot, penokohan dan latar. Teori resepsi diakronik-intertekstual
dengan metode deskriptif kualitatif digunakan untuk penelitian ini. Dapat disimpulkan
bahwa sebagai pembaca aktif dari abad XXI, Amélie Nothomb dan Tahar ben Jelloun
meresepsi kisah Barbe Bleue dengan cara menciptakan karya baru namun tidak
menghilangkan sekuen-sekuen utama dari cerita aslinya. Perubahan terjadi pada genre, dari
dongeng menjadi novel dan cerita pendek, bobot penokohan yang berimbang di antara tokoh
laki-laki dan perempuan, serta setting latar waktu-tempat-sosial-budaya. Hal ini tidak dapat
dilepaskan dari adanya perubahan zaman, semangat zaman, serta perubahan cakrawala
harapan pembaca.
Abstract
This study discusses the reception of active readers of the story of Barbe Bleue by Charles
Perrault, a writer from the seventeenth century. The active readers in question are Amélie
Nothomb and Tahar ben Jelloun, two frankophone authors who responded to the story of the
Middle Ages by creating the Barbe Bleue text in their respective versions. This study focuses on
the comparison of narrative elements between the texts such as plot, characterization and
setting. Diachronic-intertextual reception theory with qualitative descriptive method was used
for this study. It can be concluded that as active readers of the XXI century, Amélie Nothomb and
Tahar ben Jelloun perceive the story of Barbe Bleue by creating new works but not eliminating
the main sequences of the original story. Changes occur in genres, from fairy tales to novels and
short stories, the weight of balanced characterization between male and female characters, and
the setting of time-place-social-cultural settings. This cannot be separated from the changing
times, the spirit of the times, and changes in the horizon of readers' expectations.
Dari tabel di atas dapat terlihat kultural yang berlaku pada masa
hasil resepsi masing-masing penulis berbeda.
yang merupakan pembaca aktif. Hasil Apresiasi pembaca terhadap cerita
karya mereka, Barbe Bleue merupakan Barbe Bleue masih tinggi hingga saat
bukti dari tanggapan dan reaksi dari ini, selain berkat teks asli yang disusun
tindak membaca. Persamaan dan Charles Perrault, juga karena adanya
perbedaan yang ditunjukkan tabel resepsi yang dilakukan para sastrawan
tersebut menunjukkan adanya dan seniman dalam mengadaptasi
artikulasi antara elemen-elemen narasi kisah tersebut. Selain disebut pembaca
dari versi ‘asli’ dengan perubahan aktif yang menghasilkan teks baru
zaman, semangat zaman, dan berdasarkan hasil bacaannya, Amélie
cakrawala harapan pembaca. Bila Nothomb dan Tahar ben Jelloun dalam
misalnya pada abad Pertengahan perspektif Iser (1997), juga dapat
Barbe Bleue diwakili figur aristokrat digolongkan sebagai pembaca nyata
kaya, berkuasa, haus darah, dalam karena mereka melakukan pembacaan
versi empat abad kemudian, tokoh itu terhadap suatu karya sastra secara
ditunjukkan sebagai seorang relijius nyata dan ada reaksi-reaksi yang
fanatik tapi tidak mengamalkan nilai- terdokumentasi, dan juga diakui
nilai kebaikan dalam kesehariannya sebagai karya yang berkualitas.
dan cenderung abusif. Hal ini
berkelindan dengan isu-isu sosial
4. Simpulan serta perubahan cakrawala harapan
Dari pembahasan yang telah pembaca.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
sepanjang sejarah, resepsi terhadap Daftar Pustaka
kisah Barbe Bleue muncul dalam
beragam bentuk, yaitu puisi, prosa, Afriqueafrica (2017) La Barbe bleue
teks drama, skenario film, film, chez Perrault et Ben Jelloun.
sinetron, dan drama musikal. https://afrique-africa.com/la-
Munculnya bentuk-bentuk resepsi itu barbe-bleue-chez-perrault-et-
tidak terlepas dari perbedaan latar ben-jelloun/ diakses tanggal 13
belakang pembaca (yang juga Agustus 2018
merupakan pengarang) dan perubahan Aswatini (2007) ”Rancangan
zaman yang menyertainya. Skema Penelitian” dalam Modul Diklat
dasar yang dipertahankan adalah Fungsional Peneliti. Jakarta:
keberadaan seorang laki-laki kaya Pusat Pembinaan, Pendidikan,
yang mencari istri, mereka tinggal dan Pelatihan Peneliti LIPI.
bersama, sang istri boleh memasuki Bettelheim, Bruno (1999) Psychanalyse
semua ruangan kecuali satu, dan sang des contes de fées. Terjemahan
istri memaksa untuk masuk ke oleh Théo Carlier, Paris: Robert
ruangan terlarang itu. Laffont 1976, rééedition Pocket,
Hasil kajian menunjukkan bahwa 1999
meskipun masih terdapat kesamaan Chamamah-Soeratno, Siti (1994)
dalam beberapa sekuen cerita, resepsi “Penelitian Resepsi Sastra dan
pembaca mengalami perubahan dari Problematikanya” dalam Teori
periode ke periode. Resepsi Charles Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Perrault pada abad XVII terhadap Masyarakat Poetika Indonesia
cerita nyata kekejaman Seigneur de dan IKIP Muhammadiyah
Rais di abad ke XV dilakukan dengan Yogyakarta.
menyusunnya menjadi dongeng Charnay, Thierry (2015) “De Perrault à
dengan struktur cerita yang lebih Tahar Ben Jelloun: Le Métissage
sederhana, penokohan terpusat pada Des Voix” dalam Réécrire,
tokoh Barbe Bleue, latar dongeng Reconfigurer, Créer En
tradisional dan citra perempuan yang Littérature De Jeunesse
lemah. Sebaliknya pada era modern Francophone Dossier 5.
abad XXI, Amélie Nothomb dan Tahar Université de Lille.
ben Jelloun, sebagai pembaca aktif, http://www.latortueverte.com/
melakukan resepsi terhadap kisah DOSSIER%206%20Litterature
Barbe Bleue dengan menciptakan %20Jeunesse%20francophone
karya baru yang masih %20dec%202015%20La
mempertahankan sekuen-sekuen %20Tortue%20Verte.pdf
utama. Perubahan terjadi pada genre diakses 14 Agustus 2018.
dongeng menjadi novel dan cerita CHEVALLIER, Jean dan Alain
pendek, bobot penokohan yang CHEERBRANT (1969)
berimbang di antara tokoh laki-laki Dictionnaire des symboles,
dan perempuan, serta setting latar mythes, rêves, coutumes, gestes,
waktu-tempat-sosial-budaya yang formes, figures, couleurs,
relevan. Perubahan-perubahan resepsi nombres. Paris: Robert
ini tidak dapat dilepaskan dari adanya Laffont/Jupiter.
perubahan zaman, semangat zaman,
Fokkema, D.W. & Elrud Kunne-Ibsch Thirard, Marie-Agnès (2015) “De
(1977) Theories of Literature in Perrault à Amélie Nothomb,
Twentieth Century: l’histoire de (la) Barbe Bleue”
Structuralism Marxism dalam Réécrire, Reconfigurer,
Aesthetics of Reception Créer En Littérature De Jeunesse
Semiotics. London: C. Hurst & Francophone Dossier 5.
Company. Université de Lille.
Iser, Wolfgang (1978) The Act of http://www.latortueverte.com/
Reading: A Theory of Aesthetic DOSSIER%206%20Litterature
Response. Fourt Printing. %20Jeunesse%20francophone
Baltimore: The John Hopkins %20dec%202015%20La
University Press. %20Tortue%20Verte.pdf
Jauss, Hans Robert (1983) Toward an diakses 14 Agustus 2018.
Aesthetic of Reception. Wellek, Rene dan Austin Warren
Translated from German by (1990) Teori Kesusasteraan.
Timothy Bahti. Introduction by Cetakan II. Terjemahan Melani
Paul de Man. Second printing. Budianta. Jakarta: Gramedia
Mennapolis: University of
Minnesota.
Jelloun, Tahar ben (2014) Mes Contes
de Perrault. Paris: Seuil.
Junus, Umar (1984) ”Di Bawah
Lindungan Ka’bah: Dialog
Antara Film dan Novel” dalam
Masyarakat Indonesia, Tahun
Ke-20, No. 2.
Junus, Umar (1985) Resepsi Sastra
Sebuah Pengantar. Jakarta: PT
Gramedia.
Lewis, Brenda Ralph (2015) Sejarah
Gelap Raja dan Ratu Eropa.
Jakarta: Elex Media Komputindo
Nazir, Moh (1999) Metode Penelitian.
Cetakan IV. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Nothomb, Amélie (2012) Barbe Bleue.
Paris: Albin Michel.
Perrault, Charles (2006) Contes.
Illustration de Gustave Doré.
Paris: Pocket.
Riffaterre, Michael (1971) Essais de
Stylistique Structurale. Paris:
Flammarion.
Segers, Rien T. 1978. The Evaluation of
Literary Texts. Lisse: The Peter
de Ridder Press.
Teeuw.A (1984) Sastra dan Ilmu
Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.