Anda di halaman 1dari 5

ISSN : xxxx-xxxx

KETERJANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH MOJOKERTO


UNTUK PENDERITA KANKER

CICIK GUSLESTARI
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

email: lestaricicik4@gmail.com

Abstrak [Times New Roman 11 Cetak Tebal dan Miring]


Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang berisikan isu-isu pokok,
tujuan penelitian, metoda/pendekatan dan hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam satu paragraf,
tidak lebih dari 200 – 250 kata. (Times New Roman 11, spasi tunggal, dan cetak miring).

Kata Kunci: Maksimum 3 - 5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma. [Font Times New
Roman 11 spasi tunggal, dan cetak miring]

1. PENDAHULUAN pelayanan kesehatan adalah kemampuan


Fasilitas pelayanan kesehatan adalah setiap individu untuk mencari pelayanan
suatu alat dan/atau tempat yang digunakan kesehatan yang dibutuhkan (Jones, 2012
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan dalam Laksono, 2016).
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif Kanker adalah pertumbuhan abnormal
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh sel-sel jaringan dalam tubuh dan bersifat
pemerintah pusat, pemerintah daerah, jahat. Sel-sel ini dapat terus tumbuh dan
dan/atau masyarakat (Peraturan Pemerintah menyebar bagian tubuh lain dan dapat
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas mengakibatkan kematian. Sel kanker tidak
Pelayanan Kesehatan). Selain itu juga mati ketika dia sudah cukup tua tetapi terus
menjadi kewajiban pemerintah untuk tumbuh dan menjadi agresif Sel tubuh normal
menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan bisa menyusut atau mati (Pusat Data dan
fasilitas layanan umum yang layak bagi setiap Informasi Departemen Kesehatan RI, 2016).
masyarakatnya, dengan tujuan untuk memberi Kanker sebagian besar menyerang negara
pelayanan secara lebih merata dan berkualitas berkembang, sekitar 70 persen dari mereka
terutama dalam persebaran fasilitas kesehatan yang terkena dampak dari penyakit kanker ini
dan kemudahan untuk dijangkau dari aspek ((Ferlay et al., 2013) dalam Riset Kesehatan
lokasinya. Dasar (Riskesdas), (2013) Prevalensi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah penderita kanker pada populasi semua umur
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas di Indonesia adalah 1,4‰. Insidensi kanker
Pelayanan Kesehatan, yang termasuk fasilitas tertinggi adalah di Provinsi Yogyakarta. yaitu
kesehatan yaitu tempat praktik mandiri tenaga 4,1‰, jauh lebih tinggi dari nilai nasional.
kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, frekuensi nilai tertinggi kedua berada di
klinik, rumah sakit, apotek, unit transfusi provinsi Jawa Tengah dan Bali yaitu 2,1‰
darah, laboratorium kesehatan, optikal, dan 2.0‰ dan Provinsi Jawa Barat sendiri
fasilitas pelayanan kedokteran untuk berada di 20 besar dengan 1%.
kepentingan hukum, dan fasilitas pelayanan
kesehatan tradisional. Pengertian akses

Jurnal Plano Buana, Vol 1 No 1, Oktober 2020


1
ISSN : xxxx-xxxx

Analisis korelasi adalah suatu analisis 2.2 Fasilitas Kesehatan


yang melibatkan tindakan pengumpulan data
guna menentukan, apakah ada hubungan dan Dalam Peraturan Persiden Nomor 12
tingkat hubungan antara dua variabel atau tahun 2013, Fasilitas kesehatan adalah
lebih. Sukardi (2009: 166). Selain itu menurut fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan
Menurut Sudijono (1997:167), dalam ilmu untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
statistik istilah “korelasi” diberi pengertian kesehahatan perorangan, baik promotif,
sebagai hubungan dan tingkat hubungan antar preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang di
dua variable atau lebih. Adanya hubungan lakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan tingkat variable ini penting karena dan/atau masyarakat. Contoh fasilitas
dengan mengetahui tingkat hubungan yang kesehatan yaitu ada Rumah Sakit, Puskesmas,
ada, peneliti akan dapat mengembangkannya Klinik, dll.
sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut
Arikunto (2010:247-248), penelitian 2.3 Kanker
korelasional (Correlational Studies)
merupakan penelitian yang dimaksudkan Kanker adalah pertumbuhan maligna di
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan mana sel membelah tidak normal, invasi
antara dua atau beberapa variabel. jaringan sekitar dan metastasis ke tempat
Dalam penelitian ini wilayah Mojokerto yang jauh (Tambayong, 1999). Kanker dapat
ada 69 kasus penyakit kanker yang terjadi akibat kondisi fisik atau gaya hidup
menyerang masyarakat pada tahun 2022 dan yang tidak normal, tidak sehat, dan genetik.
wilayah Mojokerto hanya memiliki 1 fasilitas Kanker dapat menyerang semua lapisan
kesehatan yang bisa menangani penyakit masyarakat tanpa membedakan status sosial,
kanker, yaitu RSUD Dr. Wahidin Sudiro usia dan jenis kelamin (Mardiana, 2007).
Husodo yang terletak di Kota Mojokerto,
maka dari itu peneliti menggunakan metode Beberapa jenis kanker yang paling umum
analisis korelasi yang bertujuan untuk terjadi yaitu kanker payudara, kanker paru-
mengetahui jangkauan pelayanan kesehatan paru, kanker usus besar, dan kanker prostat.
sudah menjangkau untuk seluruh wilayah Penyebab kanker sendiri berupa gabungan
Mojokerto. dari sekumpulan faktor genetik dan
lingkungan (Akmal, dkk., 2010: 80).
Harmanto dalam Sunaryati (2011: 16)
2. KAJIAN LITERATUR DAN menyebutkan bahwa, faktor penyebab
PEGEMBANGAN HIPOTESIS (JIKA tumbuhnya kanker bersifat internal dan
ADA) eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu
faktor keturunan, baik dari pihak orang tua
2.1 Fasilitas secara langsung maupun nenek moyang, daya
Menurut Tjiptono (2014: 317) fasilitas tahan tubuh yang buruk.
merupakan sumber daya fisik yang harus ada
sebelum suatu jasa ditawarkan kepada 2.4 Metode Korelasi
konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu yang
penting dalam usaha jasa, oleh karena itu Metode korelasi adalah suatu analisis
fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas, yang melibatkan tindakan pengumpulan data
desain interior dan eksterior serta kebersihan guna menentukan, apakah ada hubungan dan
harus dipertimbangkan terutama yang tingkat hubungan antara dua variabel atau
berkaitan erat dengan apa yang dirasakan lebih. Sukardi (2009: 166).
konsumen secara langsung. Menurut Tjiptono
(2014: 318) indikator fasilitas ada enam, yaitu Tujuan dari metode ini adalah untuk
pertimbangan, perencanaan ruangan, mengetahui tingkat seberapa keterjangkauan
perlengkapan/perabotan, tata cahaya dan pelayanan kesehatan untuk penderita kanker,
warna, pesan-pesan yang disampaikan secara apakah semua wilayah Mojokerto bisa
grafis, dan unsur pendukung. menjangkau fasilitas kesehatan tersebut.

Jurnal Plano Buana, Vol 1 No 1, Oktober 2020


2
ISSN : xxxx-xxxx

2.5 Jangkauan Pelayanan sarana kesehatan. Adapun data jumlah


penderita kanker di wilayah Mojokerto :
Menurut Ullman (dalam Wahyudi, 2008),
(dalam Bamba G,2018)jangkauan pelayanan
sebuah pusat pelayanan memiliki batas
wilayah tertentu sesuai dengan
kemampuannya.
KECAMATAN JUMLAH
Jangkauan pelayanan kesehatan SUMOBITO 0
dipandang sebagai sebuah konsep yang
KESAMBEN 0
menunjukkan interaksi antara rumah sakit
GONDANG 0
dengan pasien (Tanahashi, 1978).
BALONGPANGPANG 0
PUJON 0
PUNGGING 0
3. METODE PENELITIAN
KUTOREJO 3
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian
KREMBUNG 0
ini menggunakan dua jenis pendekatan yaitu
WONOSALAM 0
pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BALONGBENDO 0
pendekatan penelitian yang mencoba DAWARBLANDONG 1
memahami semua data dan informasi berupa PRAMBON 0
numerik atau angka-angka dari proses awal DLANGGU 0
penelitian hingga penarikan kesimpulan
TROWULAN 2
(Arikunto, 2006). Metode ini digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel NGORO 4
tertentu, pengumpulan data menggunakan MAGERSARI 0
instrumen penelitian, analisis data bersifat TARIK 0
statistik (Sugiyono, 2016). Sedangkan WRINGINANOM 0
pendekatan kualitatif adalah pendekatan
KUDU 0
penelitian yang mencoba memahami semua
BUMIAJI 0
data dan informasi yang berbentuk tidak
numerik seperti data dan informasi hasil PRAJURIT KULON 0
wawancara, tulisan, rekaman, video, transkrip BENJENG 0
maupun gambar (Arikunto, 2006). MOJOSARI 0
MANTUP 0
Pendekatan kuantitatif di dalam penelitian
JATIREJO 0
ini dilakukan pada proses pengolahan data
penderita kanker dan persebaran lokasi PORONG 0
fasilitas kesehatan. Sedangkan pendekatan PRIGEN 0
kualitatif pada penelitian ini diterapkan pada KEDAMEAN 0
proses kajian teori dan literatur. Pada proses SOOKO 30
kedua pendekatan tersebut, pendekatan
SAMBENG 0
kualitatif ditunjukan dengan proses
memahami data dan informasi dari berbagai KEMLAGI 0
sumber buku, riset, teori, dan penelitian- PACET 0
penelitian terkait. MOJOAGUNG 0
JETIS 0
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
GEDEG 0
metode analisis korelasi, adapun data yang
diperlukan yaitu data persebaran kanker BANGSAL 25
wilayah Mojokerto dan data persebaran PURI 0

Jurnal Plano Buana, Vol 1 No 1, Oktober 2020


3
ISSN : xxxx-xxxx

TRAWAS 4 5. KESIMPULAN
GEMPOL 0 Kesimpulan berisi rangkuman singkat
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa atas hasil penelitian dan pembahasan. [Times
penderita kanker tertinggi berada di New Roman, 11, normal, spasi 1].
Kecamatan Sooko, dan jumlah total penderita
kanker di Wilayah Mojokerto ada 69 6. UCAPAN TERIMAKASIH
kasuskasih. Penulis mengucapkan ucapan
terimaksih kepada Dinas X yang telah
memberikan datanya dan Universitas X
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
7. REFERENSI
Bagian ini menyajikan hasil penelitian.
Penulisan naskah dan sitasi yang diacu dalam
Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan
naskah ini disarankan menggunakan aplikasi
tabel, grafik (gambar), dan/atau bagan.
referensi (reference manager) seperti
Bagian pembahasan memaparkan hasil
Mendeley, Zotero, Endnote dan lain-lain
pengolahan data, menginterpretasikan
mengikuti/merujuk kepada APA 6th Style.
penemuan secara logis, mengaitkan dengan
[Times New Roman, 11, normal].
sumber rujukan yang relevan. [Times New
Roman, 11, normal, spasi 1]. Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni,
MUse the "Insert Citation" button to add
Jika ada sub bab, maka dapat ditulis citations to this document.
. (2013). Pengembangan Desa Wisata
4.1 Analisis kebijakan Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal
di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali.
4.1.1 Aspek Fisik Kawistara, 3(2), 129–139.
https://doi.org/https://doi.org/10.22146/k
awistara.3976

Contoh penyajian gambar, tabel dan rumus.

Sumber: Kecamatan Dalam Angka, 2020


Gambar 1 Banyak Sektor Lapangan Usaha di Kecamatan Sidoarjo Tahun 2020

Tabel 1 Banyak Industri Sektor Lapangan Usaha di Kecamatan Sidoarjo Tahun 2020

Jurnal Plano Buana, Vol 1 No 1, Oktober 2020


4
ISSN : xxxx-xxxx

No Sektor Lapangan Usaha Banyak Usaha Banyak Tenaga Kerja


1 Industri Makanan dan Minuman 20 2562
2 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 3 162
3 Industri Kayu dan Sejenisnya 4 890
4 Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan 2 144
Industri Kimia, Minyak, Kecuali Minyak
5 Bumi 0 0
6 Industri Barang Galian Kecuali Minyak Bumi 0 0
7 Industri Logam Dasar 0 0
8 Industri barang dari Logam 0 0
9 Industri Pengolahan Lainnya 6 2032
  Jumlah 35 5790
Sumber: Kecamatan Sidoarjo Dalam Angka 2018
Kecepatan Berjalan (Walking Speed)
Kecepatan berjalan ialah kecepatan
pejalan kaki saat berjalan dalam keadaan
normal. Kecepatan berjalan dapat dihitung
dengan mengambil waktu rata-rata pejalan
kaki saat melintas jalan atau waktu rata-rata
pada jarak yang tertentu. Untuk menentukan
kecepatan digunakan rumus sebagai berikut
( V P x N P ) +(V w x N w)
V rt =
NP+ N w
L
V = dimana:
t
Vrt = kecepatan rata-rata
Np = jumlah pejalan kaki pria
Vp = kecepatan rata-rata pria (m/dt)
Nw = jumlah pejalan kaki wanita
Vw = kecepatan rata-rata wanita (m/dt)
1.

Jurnal Plano Buana, Vol 1 No 1, Oktober 2020


5

Anda mungkin juga menyukai