Anda di halaman 1dari 6

a.

mikroskop dan fungsinya

1. Lensa okuler atau lensa mata: lensa yang dekat dengan mata ini berfungsi untuk
memperbesar bayangan benda (sifat bayangan: maya, tegak diperbesar). Umumnya bayangan
yang dibentuk bisa diperbesar hingga 6, 10 atau 12 kali.

2. Tabung mikroskop: meneruskan cahaya dari lensa obyektif ke lensa okuler.

3. Revolver: mengganti lensa obyektif dengan perbesaran yang diinginkan.

4. Lensa obyektif: lensa obyektif adalah lensa yang dekat degan obyek yang diamati dan
berguna memperbesar bayangan benda. Bergantung pabrik pembuatnya, perbesaran obyek
bekisar 10X, 40X, hingga 100X dan memiliki nilai apertura (NA). Yang dimaksud dengan nilai
apertura yakni adalah ukuran kemampuannya untuk mengumpulkan cahaya dan menyelesaikan
detail spesimen halus saat bekerja pada jarak objek tetap (atau spesimen). Nilai aperture numerik
yang lebih tinggi memungkinkan sinar yang semakin miring memasuki lensa depan objektif,
yang menghasilkan gambar yang lebih jelas dan memungkinkan struktur yang lebih kecil
divisualisasikan dengan kejernihan yang lebih tinggi.

5. Penjepit obyek: menjepit kaca benda.

6. Meja mikroskop: tempat meletakkan obyek.


7. Cermin terdiri atas dua cermin, yaitu cermin cekung dan cermin datar. Cermin cekung
berfungsi mengumpulkan, mencari, dan mengarahkan sinar pada obyek yang diamati. Cermin
datar berfungsi memantulkan cahaya apabila sumber cahaya cukup terang.

8. Diafragma: mengatur banyak sedikitnya cahaya.

9. Kaki mikroskop: penyangga mikroskop.

10. Lengan mikroskop: untuk memegang mikroskop.

11. Pemutar kasar: berfungsi untuk memperjelas bayangan.

12. Pemutar halus: berfungsi untuk mempertajam bayangan.

# objek mikroskop
a. batang

b. akar
2. percobaan respirasi
Reaksi yang terjadi dalam proses respirasi adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6H2O
Reaksi tersebut menjelaskan bahwa, glukosa diurai sampai menjadi H2O, CO2 dan juga
energi. Proses penguraiannya terjadi melalu tiga tahapan, yaitu dari glikolisis, daur
Krebs, dan transpor elektron.

Perbedaan jenis suhu pada proses respirasi kecambah mempengaruhi laju respirasi kecambah.
Semakin tinggi suhu maka akan semakin banyak CO2 yang dibebaskan, menyebabkan laju
respirasi semakin meningkat.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/praktikum-fisiologi-
tumbuhan/laporan-resmi-fisiologi-tumbuhan-respirasi/26299856

3. percobaan uji makanan

Uji Amilum
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum (karbohidrat) adalah lugol atau kalium
iodida.

 Ambil 6 buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai,
putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
 Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti roti, kedelai, putih telur rebus,
pisang, dan kemiri.
 Letakkan bahan makanan yang sudah diproses ke cawan petri.
 Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
 Pada masing-masing bahan makanan, ditetesi lugol atau kalium iodida.
 Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya

Uji Lemak

Alat yang digunakan untuk melakukan uji lemak adalah kertas buram.

 Persiapkan kertas buram.


 Oleskan bahan makanan yang dimiliki, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang,
kemiri, dan margarin pada kertas buram yang telah disediakan.
 Beri nomor tingkat transparansi kertas buram, no 1 untuk kertas buram yang paling
 transparan.

Uji Glukosa

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji glukosa adalah benedict (Fehling A + Fehling
B).

 Siapkan 6 tabung reaksi beserta raknya.


 Ambil 6 buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai,
putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
 Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti roti, kedelai, putih telur rebus,
pisang, dan kemiri.
 Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi.
 Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
 Beri 5 tetes benedict pada setiap bahan makanan.
 Panaskan diatas bunsen dan diamkan sebentar.
 Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.

Uji Protein

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji protein adalah biuret NaOH dan CuSO4
 Siapkan 6 tabung reaksi beserta raknya.
 Ambil 6 buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai,
putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
 Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti roti, kedelai, putih telur rebus,
pisang, dan kemiri.
 Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi.
 Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
 Beri 3 tetes larutan NaOH dan 3 tetes larutan CuSO4 pada setiap bahan makanan.
 Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.

https://idschool.net/smp/uji-makanan-amilum-glukosa-protein-dan-lemak/
 Pertumbuhan dan perkembangan kecambah
- Tempat gelap : lebih cepat berkembang, karena hormone auksin (merangsang
pemanjangan sel) akan aktif jika tidak terkena matahari. namun dengan kondisi tekstur
batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat. erjadi akibat tidak adanya
cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel
tumbuhan kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi).
- Tempat terang : lebih lambat tumbuhnya dengan kondisi relatif pendek, tekstur batangnya
sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta daun berkembang baik.

Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan
tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan
akan membengkok ke arah cahaya matahari. Auksin yang diedarkan ke seluruh
bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel
tumbuhan

 Praktikum uji sachs


mengetahui peran cahaya dalam proses fotosintesis dan untuk membuktikan bahwa hasil
fotosintesis adalah glukosa berupa bahan organik yang disimpan dalam bentuk amilum.
Kesimpulan Percobaan Sachs
Ada perbedaan antara daun yang ditutup aluminium foil dengan yang tidak. Setelah ditetesi
larutan, bagian permukaan daun yang terbuka berubah menjadi biru kehitaman. Ini
menandakan adanya amilum yang merupakan hasil fotosintesis.
Sedangkan bagian permukaan yang tertutup tampak berwarna pucat. Ini menandakan pada
bagian tersebut tidak terdapat amilum karena tidak berlangsung fotosintesis.
Maka, dapat disimpulkan

1. Fotosintesis memerlukan cahaya


2. Fotosintesis menghasilkan amilum. Buktinya bagian daun yang tidak terkena cahaya
berwarna pucat karena tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga tidak mengandung
amilum .

Anda mungkin juga menyukai