Klien merupakan ibu Dari lima bersaudara anak pertama sampai anak ke empat sudah
menikah, klien tinggal dengan anak terakhir dan anak pertama
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal Serumah
= Klien
7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari dua kepala keluarga yang tinggal dalam
satu rumah.
8. Suku : Ny. T dan Tn. A berasal dari suku sunda asli. Tn. A tinggal pada lingkungan
yang masih ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku yang sama.
9. Agama ; Islam, Ny. T sudah tidak mengikuti rutinan pengajian karena sudah tidak
mampu untuk berjalan dan beribadah dirumah, Tn. A selalu sholat berjamah di
tempat bekerja
10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. A Saat ini Tn. A bekerja
menjalani usaha mandiri dengan uang tambahan pensiunan dari Tn. S
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV
bersama, dan berkumpul bersama sedangkan untuk kegiatan rekreasi di luar rumah
sudah jarang dilakukan
Halaman Rumah
17. Karakteristik tetangga dan Komunitas : Lingkungan tetangga umumnya berasal dari
desa yang sama dan masih ada hubungan keluarga. Dan ada juga yang berasal dari
warga asli kp. jamban
18. Mobilitas Geografis Keluarga : rumah dari kerabat Tn. S terdapat di sekitar
lingkungan dan dua orang anak tinggal stu rumah sedangkan tiga anak lainnya
tinggal di wilayah jakarta.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. T jarang mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan ibu-ibu di kampung,
hal ini karena Ny. T sudah tidak bisa berjalan sedangkan anak pertama yang tinggal
bersama difokuskan untuk merawat Ny. T
20. Sistem Pendukung Keluarga
Saat ini jika ada kesulitan keuangan dan kebutuhan anak-anak nya selalu membantu
semua kebutuhan dari hal keuangan dan hal-hal lain
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu
mengkomunikasikannya bersama.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan ada di Tn. A anak laki laki yang tinggal bersama setelah Tn.
Meninggal
23. Struktur Peran
Peran Tn. A adalah mencari nafkah untuk keluarga dan juga yang merawatNy.t
dibantu dengan anak perempuan yang pertama yaitu Ny. R
24. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara
anggota keluarga.nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya
yaitu agama Islam.
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Tn. A meyadari banyak kebutuhan yang diperlukan dalam merawat Ny. T.
26. Fungsi sosial
Kelurga selalu mengikuti kebiojakan-kebijakan yang ada di pemerintahan baik
tinggat desa ataupun di wilayah nya yaitu tingkat RW
27. Fungsi Perawatan Keluarga
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit akan dirawat dirumah terlebioh dahulu
namun jika sudah harus dibawa berobat adakn dibawa ke klinik terdekat terlebioh
dahulu
VI. Stres dan Koping keluarga
28. Stresor Jangka pendek
Penyakit yang di derita oleh Ny. T menjadi hal yang dipikirkan oleh keluarga
29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika terjadi sesuatu termasuk askit yang sedang di derita Ny. T anggota keluarga
akan berdiskusi dan meminta pendapat dari saudara saudara nya untuk tindak
lanjutan jika ada yang sakit
30. Strategi Koping yang Digunakan
Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan berdiskusi
dengan seluruh anggota keluarga
31. Strategi adaptasi Disfungsi
Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.
32. Pemeriksaan Fisik Keluarga
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN
Utama Observasi Teurapetik Edukasi Kolaborasi
Gangguan Setelah dilakukan Dukungan • Identifikasi • Fasilitasi • elaskan tujuan
mobilitas fisik intervensi Ambulasi adanya nyeri aktivitas dan prosedur
pada keluarga keperawatan, maka atau keluhan ambulasi ambulasi
Tn. S yaitu Ny. mobilitas fisik fisik lainnya dengan alat • Anjurkan
T Berhubungan meningkat, dengan • Identifikasi bantu (mis: melakukan
dengan Trauma kriteria hasil: toleransi fisik tongkat, kruk) ambulasi dini
1. Pergerakan melakukan • Fasilitasi • Ajarkan ambulasi
ekstremitas ambulasi melakukan sederhana yang
meningkat • Monitor mobilisasi harus dilakukan
2. Kekuatan otot frekuensi fisik, jika (mis: berjalan
meningkat jantung dan perlu dari tempat tidur
3. Rentang gerak tekanan darah • Libatkan ke kursi roda,
(ROM) sebelum keluarga berjalan dari
meningkat memulai untuk tempat tidur ke
ambulasi membantu kamar mandi,
• Monitor pasien dalam berjalan sesuai
kondisi umum meningkatkan toleransi)
selama ambulasi
melakukan
ambulasi
2. Teurapetik
DX 1
- Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
- Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
DX 2
- Mendengarkan masalah, perasaan, dan
pertanyaan keluarga
- Menerima nilai-nilai keluarga dengan cara
yang tidak menghakimi
- Mendiskusikan rencana medis dan
perawatan
- Menfasilitasi pengungkapan perasaan antara
pasien dan keluarga atau antar anggota
keluarga
- Memfasilitasi pengambilan keputusan dalam
merencanakan perawatan jangka Panjang,
jika perlu
- Menghargai dan mendukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan
3. Edukasi
DX 1
- Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
DX 2
- Informasikan kemajuan pasien secara
berkala
Tgl: 15 mei jam: S : Anggota keluarga mengungkapkan perasaan antara Ny. T dan
Di rumah anggota keluarga, rentang gerak belum membaik, anggota keluarga
Melakukan Intervensi tentang : mengatakan akan meneruskan terapi yang diberikan oleh anggota
4. Observasi keluarga yaitu ROM pasif
DX1
- Mengdentifikasi adanya nyeri atau keluhan O : Ny. T TD:135/89 S: 36,7 N:90
fisik lainnya Tn. A TD:120/78 S: 36,5 N:83
- Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan A : Masalah belum tertasi
- Memonitor frekuensi jantung dan tekanan
darah sebelum memulai mobilisasi
- Memonitor kondisi umum selama P : Lanjutkan intervensi
melakukan mobilisasi
DX2
- Mengidentifikasi respons emosional
terhadap kondisi saat ini
- Mengidentifikasi beban prognosis secara
psikologis
- Mengidentifikasi kesesuaian antara harapan
pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
5. Teurapetik
DX 1
- Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
- Memfasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
- Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Memberikan terapi ROM pasif
DX 2
- Mendengarkan masalah, perasaan, dan
pertanyaan keluarga
- Menerima nilai-nilai keluarga dengan cara
yang tidak menghakimi
- Mendiskusikan rencana medis dan
perawatan
- Menfasilitasi pengungkapan perasaan antara
pasien dan keluarga atau antar anggota
keluarga
- Memfasilitasi pengambilan keputusan dalam
merencanakan perawatan jangka Panjang,
jika perlu
- Menghargai dan mendukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan
6. Edukasi
DX 1
- Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
DX 2
- Informasikan kemajuan pasien secara
berkala