Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

A
DENGAN HIPERTENSI PADA NY. A DI RT 06/RW 06
KELURAHAN JATIWARINGIN

DISUSUN OLEH
WINDI MELATI
3720220049

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM
ASYAFI’IYAH JAKARTA
2023
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A
DENGAN HIPERTENSI PADA NY. A

A. PENGKAJIAN
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari sabtu, 16 desember 2023 pukul
11.00 wib. Data diperoleh dengan cara wawancara , dan observasi.

I. Data Umum Keluarga.

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : A


2. Alamat / No.Telp : RT 06/RW 06 Kel.Jatiwaringin
3. Komposisi Keluarga :

No Nama Kelamin Hub.Dg KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Tn. A L Suami 61 TH SD Tidak
Bekerja
2 Ny. A P Istri 65 TH SD Ibu Rumah
Tangga
3 Nn.E P Anak ke 3 43 TH Tidak Tidak
Sekolah Bekerja
Genogram :

Keterangan :
: Perempuan : Pasien

: Laki – laki : Meninggal

4. Tipe Keluarga :

= keluarga inti = Keluarga besar = Janda/duda

= lain-lain
5. Suku Bangsa : betawi
6. A g a m a : Islam
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Ny.A berpenghasilan sekitar kurang lebih 1,500.000 perbulan, biaya
tersebut diberikan oleh anaknya sendiri yang sudah menikah, karena Suaminya
sudah tidak bisa bekerja lagi jadi pemasukan perbulan di tanggung oleh anak Ny.
A.
II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.
8. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Ny. A saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga yang ke 7
yaitu orang tua menjelang waktu pensiun
9. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Semua tugas dalam tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi oleh anggota
keluarga Ny.A
10. Riwayat keluarga inti :
Riwayat dalam keluarga satu rumah hanya Ny.A yang mengalami Hipertensi.
Klien terakhir melakukan pemeriksaan kesehatan sekitar 1 bulan lalu. Klien
sebelumnya sudah melakukan pengobatan rutin tiap bulan di Klinik terdekat dan
meminum obat penurun tekanan darah secara teratur namun Ny. A dan keluarga
mengatakan belum tau tentang penyakit hipertensi.
11. Riwayat keluarga sebelumnya :
Keluarga Ny. A mengatakan sebelumnya anggota keluarga ada yang mengalami
penyakit hipertensi yaitu ibu dari Ny. A.
III. Lingkungan
12. Karakteristik Rumah
Rumah Ny. A Rumah yang ditinggali oleh keluarga merupakan sebuah rumah
milik sendiri permanen dengan luas rumah ± 50 m², terdiri dari 2 kamar tidur,
dimana 1 kamar tidur tidak mempunyai jendela karena dindingnya saling
berdampingan dengan rumah tetangga yang lain, terdapat pagar dan jendela
didepan rumah.
13. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Pada lingkungan sekitar, klien dan keluarga tinggal di lingkungan dengan
berbagai macam suku seperti suku Jawa, Sunda, Betawi, dan lain-lain. Hubungan
antar tetangga cukup baik, kerukunan terjaga, bila ada yang mengalami kesulitan
maka warga saling membantu
14. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny.A sejak lahir sudah tinggal di rumah saat ini dan tidak pernah
pindah-pindah
15. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
keluarga mengatakan mengikuti perkumpulan pengajian setiap minggu, interaksi
keluarga dengan masyarakat lain terjalin sangat baik. Saat keluarga mendapat
kesusahan, banyak dapat dukungan dan bantuan dari kerabat dan para tetangga.
16. Sistem pendukung keluarga :
keluarga Ny.A mengatakan dilingkungan tempat tinggal tidak ada organisasi
sosial kemasyarakatan, jika ada masalah kesehatan keluarga berobat ke
bidan/klinik/puskesmas terdekat.
IV. Struktur Keluarga.
17. Pola komunikasi keluarga :
Pola komunikasi keluarga menggunakan komunikasi verbal menggunakan
bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari dengan keluarga, dan
komunikasi melalui telfon dengan anak-anaknya yang sudah menikah dan sudah
tidak tinggal bersama lagi, tidak ada konflik yang terjadi dalam keluarga.
Keluarga melakukan musyawarah bila ada masalah dan saling menjaga
kerukunan. Antara anggota keluarga bisa berdiskusi sebelum mengambil
keputusan dan setiap anggota keluarga memiliki hak untuk menyampaikan
pendapat dengan sopan
18. Struktur kekuatan keluarga :
Dalam mengambil keputusan yang penting dalam keluarga selalu musyawarah
dengan suami dan anak , tetapi pengambil keputusan terakhir ada di tangan
kepala keluarga
19. Struktur peran
Masing –masing anggota keluarga telah memahami perannya sendiri, sehingga
tidak menimbulkan konflik dalam keluarga.
20. Nilai dan norma budaya :
Keluarga klien tidak memiliki nilai nilai tertentu yang bertentangan dengan
kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang sangat
penting dan mendasar, hanya saja keluarga terkadang hanya akan berobat jika
merasa sakit.
V. Fungsi Keluarga.
21. Fungsi Afektif :
Keluarga Tn.A saling menyayangi namun masih belum memahami bagaimana
merawat anggota keluarga yang sakit secara mandiri dikarenakan Tn. A juga
baru saja sembuh dari penyakit strokenya, dan anak ke 3 nya pun mengalami
keterbelakangan mental sehingga keluarga Tn. A termasuknya Ny. A tidak dapat
memahami penyakit yang menyerang Ny. A dan apa saja yang harus dilakukan
ketika penyakit hipertensinya kambuh kembali.
22. Fungsi sosialisasi :
Ny. A sering ikut kegiatan keagamaan seperti pengajian sampai saat ini .
23. Fungsi perawatan keluarga.
Keluarga Tn.A mengatakan tidak mengetahui secara rinci tentang penyakit
Hipertensi yang diderita Ny.A. Terkadang Ny. A pergi ke klinik sendiri dan
keluarga belum mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada
anggota keluarga yang sakit.
VI. Stress dan Koping Keluarga
24. Stressor jangka pendek
Ny. A mengatakan mudah lelah dan nyeri tengkuk serta nyeri kaki kiri apabila
sulit tidur ataupun kurang tidur dan melakukan pekerjaan yang berat.
25. Stressor jangka panjang
Ny. A khawatir ketika sakit tidak ada yang bisa merawat dikarenakan suami dan
anaknya pun membutuhkan perawatan dari Ny. A.
26. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga ataupun klien selalu datang ke klinik apabila merasakan keluhan yang
tidak dapat ditangani secara mandiri.
27. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga menyesuaikan kondisi keluarga bila ada keluarga yang sakit
apakah mau atau tidak dibawa ke fasilitas kesehatan.
28. Strategi adaptasi disfungsional :
Jika merasakan sakit, klien cenderung diam dan banyak istirahat atau tidur.
VII. Harapan Keluarga
Keluarga berharap selalu sehat dan keluarga berharap agar fasilitas kesehatan dapat
memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat bagi yang membutuhkan.
VIII. Pemeriksaan fisik :
No Sistem Tn. A Ny. A Nn
1. TTV Td: 140/90 Td: 160/90 Td: 110/80
N: 79x/mnt N: 90x/mnt N: 84x/mnt
S: 36,4 S: 36,0 S: 36,7
R: 18x/mnt R: 20x/mnt R: 18x/mnt
2. Kulit/kepala Rambut bersih Rambut bersih Kulit kepala bersih
warna hitam warna hitam Warna rambut hitam
sebagian sebagian sebagian putih
berwarna putih, berwarna Nyeri tekan (-)
penyebaran putih,
merata, tidak penyebaran
rontok, tidak ada merata, tidak
bekas luka rontok, tidak
ada bekas luka
3. Mata Mata simetris Mata simetris Mata simetris
Lensa jernih Lensa jernih Lensa jernih
Konjungtiva tdk Konjungtiva Konjungtiva tdk
anemis tdk anemis anemis
Sclera tdk Sclera tdk Sclera tdk ikterik
ikterik ikterik Nyeri tekan (-)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
4. Telinga Telinga simetris Telinga Telinga simetris
Serumen bersih simetris Serumen bersih
Tidak ada Serumen Tidak ada kelaina
kelaina bentuk bersih bentuk dan fungsi
dan fungsi Tidak ada
kelaina bentuk
dan fungsi

5. Hidung Simetris Simetris Simetris


Penciuman baik Penciuman Penciuman baik
tdk ada nyeri baik tdk ada nyeri tekan
tekan tdk ada nyeri
tekan
6. Mulut Bibir simetris Bibir simetris Bibir simetris
Mukosa lembab Mukosa Mukosa lembab
Gigi dan Lidah lembab Gigi dan Lidah bersih
bersih Gigi dan Lidah
bersih
7. Dada/thorax Dada simetris Dada simetris Dada simetris
Suara paru sonor Suara paru Suara paru sonor
Suara jantung sonor Suara jantung
dullness Suara jantung dullness
Suara paru dullness Suara paru vessikuler
vessikuler Suara paru Tidak ada kelainan
Tidak ada vessikuler bentuk
kelainan bentuk Tidak ada
kelainan
bentuk
8. Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada nyeri tekan, tekan, tidak ada
massa/pembesar tidak ada massa/pembesaran
an hepar, massa/pembesa hepar, simetris, bising
simetris, bising ran hepar, usus 16x/menit.
usus 16x/menit. simetris, bising
usus
16x/menit.
9. Ekstremitas Terdapat Tidak ada Tidak ada kelainan,
kelainan, kelainan, pergerakan bebas,
pergerakan pergerakan tidak ada cedera,
bebas, tidak ada bebas, tidak kekuatan otot baik 5
cedera, kekuatan ada cedera, 5 5 5 (mampu
otot baik 5 5 5 5 kekuatan otot menahan dorongan
(tangan sebelah baik 5 5 5 5 dengan kuat)
kanan dan kaki (mampu
sebelah kanan menahan
tidak mampu dorongan
menahan dengan kuat)
dorongan
dengan kuat)
10 Kesimpulan Sehat Sakit Sehat

Analisa Data
Nama Klien / Umur : Ny. A / 65 Tahun
No. Kamar / Ruang : kelurahan Jatiwaringin

DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS :
1.Klien mengatakan sering nyeri pada bagian tengkuk Nyeri kronis
kepala.
2. klien mengatakan sering pusing jika tidak minum obat
hipertensi .
3. klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sudah 3
tahun.
DO:
1.Klien tampak meringis sambal memegang tengkuk kepala.
2. klien tampak meminum obat amlodipine 10 mg 1xsehari
setiap malam.
3. Tekanan darah 160/90 mmHg

DS:
1. Klien mengatakan tidak memahami hipertensi secara Defisit
baik Pengetahuan
2. Klien hanya memperkira kan mengapa terkena
hipertensi
3. Klien mengatakan nyeri dibagian tengkuk apabila
melakukan aktivitas yang berlebihan
4. Klien mengatakan sering kurang tidur dan senang
makanan yang terlalu asin.
5. Klien mengatakan biasanya nyeri dibagian tengkuk
sampai ke leher dan kesemutan. Skala nyeri : 5 dan nyeri
dirasakan hilang timbul.

DO:
1. Klien terlihat bingung dengan penyakitnya dan tidak
dapat menjelaskan apa pemicu serta apa itu hipertensi
2. Klien nampak antusias untuk menerima informasi
tentang Hipertensi
3. Keluarga pasien tidak dapat menyesuaikan peran klien
sebagai ibu rumah tangga sekaligus pengambil
keputusan dalam keluarga sehingga membuat klien
sering mengalami kelelahan dan mendapatka n stressor
berlebih.
4. Tekanan darah : 160/90 mmHg, Nadi : 89x/menit

Masalah Keperawatan

1. Nyeri kronis b.d agen pencedera fisiologis (hipertensi)

NO KRITERIA SKORING BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


1. Sifat Masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny. A tidak
a. Aktual mengetahui secara
b. Resiko rinci mengenai cara
c. Sejahtera menangani nyeri
secara mandiri.
2. Kemungkinan 2 2 2x2=2 Ny. A mengatakan
masalah dapat diubah
masalah ini dapat
:
diubah apabila
a. Tinggi
b. Sedang
sudah mendapat
c. Rendah penjelasan dan
mendapat
penanganan yang
baik.
3. Potensial masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Potensial masalah
untuk diubah : dapat dicegah
a. Tinggi tinggi apabila
b. Cukup segera diberikan
c. Rendah penjelasan dan
penanganan yang
tepat seperti minum
obat.
4. Menonjolnya 3 1 3/1 x 1 = 3 Masalah diraasakan
masala dan perlu segera
a. Masalah ditangani.
dirasakan dan
perlu segera
ditangani
b. Masalah
dirasakan
c. Masalah
tidak
dirasakan
Jumlah 7

2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang


terpapar informasi hipertensi (D. 0111)

NO KRITERIA SKORING BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat Masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny. A tidak


a. Aktual mengetahui secara
b. Resiko rinci mengenai
c. Sejahtera penyebab, tanda
dan gejala,
komplikasi, dan
pencegahan
Hipertensi
2. Kemungkinan 2 2 2x2=2 Ny. A mengatakan
masalah dapat diubah
masalah ini dapat
:
diubah apabila
a. Tinggi
b. Sedang
sudah mendapat
c. Rendah penjelasan
3. Potensial masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Potensial masalah
untuk diubah : dapat dicegah
a. Tinggi tinggi apabila
b. Cukup segera diberikan
c. Rendah penjelasan
4. Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = 1 Masalah kurang
masala pengetahuan tidak
d. Masalah terlalu dirasakan
dirasakan dan Ny. A dan keluarga
perlu segera
ditangani
e. Masalah
dirasakan
f. Masalah
tidak
dirasakan
Jumlah 4

diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri kronis b.d Agen pencedera fisiologis (hipertensi) skore 7
2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang
hipertensi (D. 0111), skore : 4
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
A. Nama Klien / Umur : Ny. A/ 65 Tahun
No. Kamar / Ruang : Kelurahan Jati rahayu

DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI
UMUM KHUSUS
1. Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Verbal a. Keluarga mampu menangani nyeri secara 1. diskusikan dengan keluarga tentang cara
intervensi tindakan dan Psikomotor mandiri. penanganan nyeri secara mandiri
Agen pencedera
keperawatan keperawatan selama b. Keluarga mampu tanda dan gejala yang 2. diskusikan dengan keluarga tentang
fisiologis
selama 3 kali 3x1 jam diharapkan ditimbulkan penyakit Hipertensi kesiapan untuk dilakukan tindakan slow
(hipertensi). kunjungan keluarga mampu c. Keluarga mampu mengenal komplikasi apa yang stroke massage untuk meredakan nyeri.
diharapkan mengenal masalah mungkin muncul 3. diskusikan dengan keluarga strategi
keluarga dapat Hipertensi. d. Keluarga mampu mempraktikka n cara untuk meredakan nyeri jika hipertensi
memahami meredakan keluhan nyeri penyakit Hipertensi kambuh.
tentang penyakit pada anggota keluarga 4. minta keluarga untuk mengulang apa
Hipertensi. e. Keluarga mengetahui tentang penyebab, periode, yang telah dijelaskan.
dan strategi meredakan nyeri

1. Defisit Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Verbal f. Keluarga mampu memahami penyebab dan 1. diskusikan dengan keluarga pengertian
intervensi tindakan dan Psikomotor faktor resiko penyakit Hipertensi dan tanda gejala hipertensi .
Pengetahuan
keperawatan keperawatan selama g. Keluarga mampu tanda dan gejala yang 2. diskusikan dengan keluarga apa saja
berhubungan
dengan kurang selama 3 kali 3x1 jam diharapkan ditimbulkan penyakit Hipertensi resiko hipertensi .
kunjungan keluarga mampu h. Keluarga mampu mengenal komplikasi apa yang 3. diskusikan dengan keluarga strategi
terpapar informasi
diharapkan mengenal masalah mungkin muncul untuk meredakan nyeri jika hipertensi
tentang hipertensi
keluarga dapat Hipertensi. i. Keluarga mampu mempraktikka n cara kambuh.
(D. 0111), skore : 4 memahami meredakan keluhan penyakit Hipertensi pada 4. minta keluarga untuk mengulang apa
tentang penyakit anggota keluarga yang telah dijelaskan.
Hipertensi. a. Keluarga mengetahui tentang penyebab,
periode, dan strategi meredakan nyeri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien / Umur : Ny. A
No. Kamar / Ruang : Keluharan jatiwaringin

Hari/ No
Tanggal Dx IMPLEMENTASI EVALUASI

16/12/2023 1 TUK 1 S : Setelah dilakukan 1xkunjungan selama 30 menit klien mengatakan


1. mendiskusikan dengan keluarga tentang cara penanganan nyeri secara mandiri mengerti sebagian tentang cara mengurangi nyeri secara mandiri.
2.mendiskusikan dengan keluarga tentang kesiapan untuk dilakukan tindakan slow O : -Klien dan mampu tampak masih bingung.
stroke massage untuk meredakan nyeri. -klien tampak meringis
3.men diskusikan dengan keluarga strategi untuk meredakan nyeri jika hipertensi
kambuh. A : Tujuan belum tercapai
4. meminta keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan. P : Intervensi dilanjutkan .

TUK 1
2. S : Setelah dilakukan 1xkunjungan selama 30 menit klien mengatakan
 Mendiskusikan dengan keluarga pengertian dan tanda gejala hipertensi .
mengerti sebagian tentang tanda dan gejala hipertensi dan klien mampu
 mendiskusikan dengan keluarga apa saja resiko hipertensi .
menyebut ulang tandan dan gejala hipertensi .
 mendiskusikan dengan keluarga strategi untuk meredakan nyeri jika O : Klien dan mampu tampak masih bingung terkait penyakitnya.
hipertensi kambuh. A : Tujuan tercapai sebagian
 meminta keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan. P : Intervensi dilanjutkan .
 meminta keluarga untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan.

TUK 2 S : Setelah dilakukan 1xkunjungan selama 30 menit klien mengatakan


17/12/2023 1
1. mendiskusikan dengan keluarga tentang cara penanganan nyeri secara mandiri mengerti sebagian tentang cara mengurangi nyeri secara mandiri.
2. mendiskusikan dengan keluarga tentang kesiapan untuk dilakukan tindakan slow O : -Klien dan mampu tampak sudah mengerti
stroke massage untuk meredakan nyeri. -klien tampak meringis
3. men diskusikan dengan keluarga strategi untuk meredakan nyeri jika hipertensi
kambuh. A : Tujuan tercapai sebagian
4. meminta keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan. P : Intervensi dilanjutkan .

TUK 2
2
 Mendiskusikan dengan keluarga pengertian dan tanda gejala hipertensi .
S : Setelah dilakukan 1xkunjungan selama 30 menit klien mengatakan
 mendiskusikan dengan keluarga apa saja resiko hipertensi . mengerti sebagian tentang tanda dan gejala hipertensi dan klien mampu
 mendiskusikan dengan keluarga strategi untuk meredakan nyeri jika menyebut ulang tandan dan gejala hipertensi .
hipertensi kambuh. O : Klien dan mampu tampak masih bingung terkait penyakitnya.
 meminta keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan. A : Tujuan tercapai sebagian
 meminta keluarga untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan. P : Intervensi dilanjutkan .
20/12/2023 1 TUK 3 S : Setelah dilakukan 1xkunjungan selama 30 menit klien mengatakan
1. mendiskusikan dengan keluarga tentang cara penanganan nyeri secara mandiri mengerti sebagian tentang cara mengurangi nyeri secara mandiri.
2.melakukan tindakan slow stroke massage untuk meredakan nyeri. O : -Klien dan mampu tampak sudah mengerti
3.men diskusikan dengan keluarga strategi untuk meredakan nyeri jika hipertensi -klien tampak tidak meringis
kambuh.
4. meminta keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan. A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan.

TUK 3

2  Mendiskusikan dengan keluarga pengertian dan tanda gejala hipertensi . S : Setelah dilakukan 1xkunjungan selama 30 menit klien mengatakan
 mendiskusikan dengan keluarga apa saja resiko hipertensi . mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi dan klien mampu menyebut

 mendiskusikan dengan keluarga strategi untuk meredakan nyeri jika ulang tandan dan gejala hipertensi .

hipertensi kambuh. O : Klien tampak mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

 meminta keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan. A : Tujuan tercapai

 meminta keluarga untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan. P : Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai