Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

OBSERVASI PEDAGANG UNGGAS PEDAGING

KELOMPOK 2
1. Naila N.
2. Aslam Sarofi
3. Akmal Kurniawan
4. Maura Anandya M.
5. Fikra Nur H.
6. Ahmad Fujianto

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


KOTA TANGERANG
Jl. Panglima Polim Poris Plawad Utara, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten

JURUSAN AGAMA
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
Narasumber 1
Identitas narasumber :
1. Nama : Sri
2. Usia : 45
3. Alamat toko : Pasar Bengkok, Pinang
4. Lama usaha : 4 tahun
5. Skala usaha : kecil

 Hasil wawancara

Ibu Sri adalah salah satu dari banyaknya pedagang ayam potong di Pasar Bengkok.
Suplier ayam tersebut berasa dari daerah Kebayoran. Beliau telah menjalani usaha ini
selama 4 tahun. Dalam sehari dapat terjual 75 ekor ayam, namun jika terdapat ayam yang
tidak terjual, ayam tersebut akan dibersihkan, dipotong, lalu di ungkep dengan bumbu
kuning yang kemudian ayam ungkep tersebut dijual kembali. Ibu Sri tidak perlu repot-
repot memikirkan cara mempromosikan ayam jualannya karena biasanya pembeli yang
langsung mendatangi. Strategi yang dilakukan oleh Ibu Sri dalam menghadapi kompetitor
yaitu dengan cara menjaga kualitas ayam yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan
kepercayaan pembeli. Selain itu beliau juga memasang harga ayam yang bersahabat
untuk menarik perhatian pembeli tetapi tetap memperhatikan kualitas ayam. Peningkatan
omset biasanya meningkat saat hari-hari besar seperti lebaran dan tahun baru. Disaat
itulah dimanfaatkan Ibu Sri dalam meningkatkan omsetnya sehingga beliau akan menjual
lebih banyak ayam dari biasanya. Adapun tantangan yang dihadapi saat menjual ayam
adalah saat hujan tiba. Karena tidak banyak pembeli yang kepasar saat hujan sehingga
penjualan menjadi turun. Untuk omset dalam sehari tidak menentu tapi rata-rata dalam
sehari bisa mendapat omset sebanyak 2.625.000 sedangkan untuk keuntungan mencapai
525.000. Suka-duka selama penjualan ayam adalah usaha ayam potong ini mempunyai
peluang bisnis yang besar dimana ayam akan selalu dicari oleh masyarakat dan juga
usaha ayam potong ini bisa mendapat untung yang besar karena setiap bagian ayam akan
terjual semua dimulai dari kepala sampai ceker tetapi jika sudah masuk musim hujan
kualitas ayam akan menurun dan hanya sedikit ayam yang terjual.
 dokumentasi
Narasumber 2
Identitas narasumber :
1. Nama : udin
2. Umur : 28 tahun
3. Alamat toko : Jln. irigasi sipon
4. Lama usaha : kurang lebih 5 tahun
5. Skala usaha : besar

 Hasil Wawancara

Udin adalah seorang tukang yang di pekerjakan oleh bosnya,untuk melayani &
menjualkan ayam tersebut. Suplier ayam tersebut berasal dari kebon jeruk. Beliau
tersebut adalah orang baru di pedagangan (H. Usman), menurut udin , H usman sudah
kurang lebih 5 tahun menjalani bisnisnya.
Dalam menghadapi kompetitor H usman, mengembangkan usaha ayam tersebut dengan
meningkatkan kualitas ayamnya untuk di perjualkan, yang lebih penting menurut udin,
Penjualan yang baik adalah penjualan yang jujur.
Seiring waktu, H.usman telah mengantongi banyak sekali omset dan ke untungan
Bahkan perhari bisa terjual 300 lebih ekor ayam
Dan omset pagi-sore sebesar 10.000.000
Dan beda lagi semisal lagi wekeend kemungkinan sebesar 15.000.000
Keuntungan tersebut 20% dari omset tersebut

 Dokumentasi
Narasumber 3
Identitas narasumber :
1. Nama: Amsi
2. Usia: 43 tahun
3. Alamat toko: Pasar Pagi Blok K, Pinang
4. Lama Usaha: 5 tahun
5. Skala: Kecil

 Hasil Wawancara
Pasar Pagi Blok K merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kawasan
Kecamatan Pinang. Di dalamnya tentu ada banyak pedagang ayam potong salah satunya
yaitu Bu Amsi. Suplier ayam beliau berasal dari pemotongan ayam yang terletak di
daerah Ciledug. Beliau sudah berjualan selama 5 tahun di Pasar Pagi Blok K, Pinang.
Beroperasi mulai dari jam 06.00-12.00 WIB. Buka setiap hari. Jenis ayam yang di jual
oleh Bu Amsi adalah ayam broiler. Setiap harinya beliau menjual 15 ekor ayam broiler,
tetapi jika tidak habis, ayam tersebut diolah menjadi ayam ungkep yang kebetulan Bu
Amsi ini juga memiliki usaha ayam ungkep, kemudian dijual kembali. Bu Amsi hanya
membuka lapak di pasar saja untuk mempromosikan produk ayamnya. Dalam
menghadapi kompetitor Bu Amsi melakukan strategi memasang harga yang lebih
bersahabat dari kompetitor untuk menarik pembeli. Untuk meningkatkan omset
penjualan beliau memberi bonus jika ada langganan yang membeli, menurut Bu Amsi
meskipun pendapatannya tidak terlalu banyak tetapi jumlah ayam yang terjual lumayan
banyak. Selama berjualan ayam, tantangan yang dihadapi Bu Amsi adalah kompetitor.
Karena menurutnya, jika harga ayam kompetitor lebih murah pelanggan lari kesana.
Rata-rata omset dalam sehari yang diperoleh Bu Amsi sekitar Rp.2.000.000 sementara itu
keuntungan yang diperoleh adalah 10% dari omset yaitu sekitar Rp.200.000. Suka-duka
yang dialami Bu Amsi selama berjualan ayam adalah bisnis penjualan ayam potong ini
merupakan bisnis yang cukup menguntungkan sebab ayam selalu diminati masyarakat
dan juga semua bagian yang terdapat di tubuh ayam akan terjual semua tanpa tersisa
namun jika harga ayam sedang naik turun dan tidak pasti membuat Bu Amsi hanya
menjual sedikit ayam saja karena sulit untuk mendapatkan keuntungan.
 Dokumentasi
Narasumber 4
Identitas narasumber :
1. Nama:hasan
2. Umur :55 tahun
3. Lokasi dagangan : jln irigasi sipon
4. Lama usaha :kurang lebih 15 tahun
5. Skala : kecil

 Hasil Wawancara

Pak hasan adalah salah satu dari banyaknya pedagang ayam potong di Pasar sipon. Beliau
telah menjalani usaha ini kurang lebih selama 15 tahun. Dalam sehari dapat terjual 100
ekor ayam ketika cuaca sedang bagus, namun jika cuaca sedang buruk (hujan) Beliau
hanya bisa menjual ayam 50 ekor kebawah. Metode yg digunakan pak hasan adalah
dengan cara menjaga kualitas ayam agar tetap segar. Selain itu beliau juga menghargakan
ayam tidak begitu mahal untuk menarik perhatian pembeli dan menjaga pelanggan agar
tetap membeli ayam-ayamnya. Peningkatan pendapatan biasanya meningkat saat hari-
hari wikand seperti lebaran tahun baru, dan sabtu minggu. tantangan yg dihadapi pak
hasan adalah ketika musim hujan, penjualan ayam tidak seperti hari hari biasa.untuk
omset dalam sehari ketika bukan musim hujan bisa mendapatkan 1.000.000 sedangkan
ketika musim hujan bisa mendapatkan 500-700

 Dokumentasi
Narasumber 5
Identitas narasumber :
1. Nama:Slamet
2. Usia:35
3. Alamat toko:pasar sipon
4. Lama usaha:10 tahun
5. Skala:kecil

 Hasil Wawancara

Namanya pak slamett,ia berjualan ayam karena menerusi usaha bapaknya yang sejak
lama d jalankan,mengambil lapak di pasar sipon karena dianggap tempatnya strategis
sehari pak Slamet bisa mengantongi sampai 2.000.000 klo ramai bisa 3.500.000 ia
mengaku mengalami kesulitan karena banyaknya pesaing dari tukang ayam lainnya
 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai