i
BIODATA PENYUSUN
Pertelur ini. Lahir Pada Tanggal 25 Mei 2004 di Pangkep Sulawesi Selatan,
Penulis Bernama (Alm) Lasahari Dan ibunya Rosanaeni, Keduanya Menikah pada
6 September 1999.
SEGERI Setelah Lulus Pada Tanggal 10 Juni, 2016. Dan Pada Tahun 2019
Jurusan IPA, Selain itu Penulis Memasuki Organisasi OSIS dan Terpilih Menjadi
i
BIODATA PERUSAHAAN
CV. Fram Jaya Akan Mulai Beroperasi 1 Januari 2023 , Perusahaan ini
sulawesi selatan.
Perusahaan ini didirikan oleh Vira rosari dan di bantu oleh 4 orang yang
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN PROPOSAL
A. MANAJEMEN
B. PEMASARAN
Agama = Islam
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon
tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu
dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis
pekerjaan saja.
membutuhkannya.
data yang ada di lapangan. Berdasarkan data, konsumsi telur nasional pada
tahun 2017 mencapai 1,5 juta ton. Angka ini terus meningkat seiring dengan
1
tahunnya.Semua angka itu membuktikan bahwa komoditas telur masih
Ayam petelur memiliki masa produktiv yang lama yaitu sekitar 1,5 – 2
tahun. Puncak produksi dapat dicapai pada minggu 90. Selama masa
produktiv tersebut, Anda bisa terus memanen telur ayam setiap harinya. Hal
telur yang tinggi. Kualitas telur dapat diketahui melalui bentuknya, ruang
tinggi jika ingin menargetkan pasar yang berkelas. Namun jika ingin
menargetkan pasar biasa maka strain ayam petelur biasa pun bisa dipilih.
Petelur. Suhu adalah salah satu yang harus dijaga oleh peternak mulai dari
Ayam masih DOC sampai masa produksi. Menjaga suhu dari awal sangat baik
untuk perkembangan Ayam Layer nanti, tentu saja akan berpengaruh pada
produksi telur dan berujung pada keberhasilan usaha. Suhu yang dibutuhkan
setiap fase Ayam Petelur berbeda. Ayam masih DOC membutuhkan suhu
yang lebih hangat dan akan menurun kebutuhan suhu seiring bertambah umur
Ayam tersebut. Waktu masih DOC masih rentan terhadap penyakit dan anak
ayam belum bisa mengatur suhunya sendiri maka dari itu bantuan dari luar
sangat di butuhkan. Begitu juga masa pertumbuhan dan masa produksi agar
2
Suhu kandang yang dibutuhkan Ayam Petelur
1.Umur 0-3 hari = 32-34 derajat Celcius
kualitas baik sesuai kebutuhan. Suhu kandang yang tetap memegang peran
Selama cuaca panas konsumsi pakan akan menurun. Pullet yang agresif akan
memiliki nafsu makan yang tinggi dan memiliki kapasitas fisik kuat dibanding
dengan pullet yang tidak agresif. Pullet yang kecil akan menurun nafsu
Kendala Cuaca Daerah tropis yang panas terutama pada siang hari tentu saja
menjadi kendala pada peternak Ayam Petelur. Perbedaan suhu yang terlalu
jauh antara siang dan malam, pada malam hari bisa mencapai 23 derajat dan
suhu panas saat siang hari bisa mencapai 35 sampai 37 derajat celcius. Suhu
yang tinggi pada siang hari tentu harus ada upaya mengatasinya. Cara yang
yang lebih komplek tentu saja menurunkan suhu dalam kandang. Bisa dengan
3
sebagainya. Cara lain adalah dengan menanaman pohon disisi kandang agar
Pengadaan bibit adalah hal yang paling utama dalam bisnis ayam
petelur. Harga bibit ayam petelur dapat saja berbeda antara satu daerah
dengan daerah lainnya tergantung dari stok produsen. Untuk pulau jawa, bibit
ayam petelur dapat dihargai Rp. 6.000 per ekornya. Sedangkan bibit ayami d
luar pulau Jawa harga bibit dapat lebih mahal karena sebagian besar sentra
pembibitan ayam petelur berada di pulau Jawa. Oleh sebab itulah, biaya yang
dibutuhkan untuk membeli bibit ayam petelur adalah sebesar Rp. 96.000.000.
di umur 70 minggu.
B. RUMUSAN MASALAH
berikut:
4
C. TUJUAN USAHA
Indonesia masih terbilang cukup sedikit. Oleh karena itu perusahaan ini
memiliki visi misi yang jelas, antara lain: Membuka lapangan kerja di kawasan
D. MANFAAT USAHA
5
BAB II
A. KELAYAKAN USAHA
banyak peminat untuk memulai usaha ayam petelur ini. Oleh karena itu
dengan adanya CV. Fram jaya akan Membantu masyrakat selawesi selatan
sulawesi selatan.
B. KELANGSUNGAN USAHA
primer dan sekunder, data primer di kumpulkan dengan hasil kegiatan sehari-
hari di peternakan, dan juga melakukan evaluasi setiap satu kali dalam
C. ANALISIS PEMASARAN
Pada produksi awal, produk akan di jual pada pedagang enceran dan di
6
seluruh kabupaten pangkep. Dari sini kita akan mengetahui tingkat kebutuhan
D. STRATEGI PEMASARAN
lakukan yaitu :
Strategi produk. Dalam hal ini produk menjadi hal utama untuk memenuhi
kepuasan konsumen dengan melihat mutu dan manfaat produk. Oleh karena
konsumen tidak kecewa dan merasa tidak puas atas apa yang telah di
produksi
Harga. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga akan kami lakukan
Promosi. Salah satu cara promosi yang akan kami lakukan ialah dengan
memasang brousur di tempat yang ramai atau sering dilalui oleh banyak
orang. Promosi juga akan kami lakukan secara langsung dari mulut ke mulut
7
Tempat. Tempat juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. PEMILIHAN LOKASI
ayam petelur, berikut hal yang harus di perthatikan dalam pemilihan lokasi
ayam petelur tentu akan menganggu masyarakat sekitar. Sebut saja bau
sangat menganggu. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang jauh dari
yang dekat dengan pasar tentu akan memnimalkan biaya transportas yang
peternakan dibuat
9
B. PENYIAPAN SARANA DAN PERALATAN
1. Kandang.
peternakan.
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang
bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal
litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam
dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu
b) Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur
untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih
pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak
serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga
10
telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang
c) Tempat bertengger
luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah
bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak
2. Iklim /suhu.
yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak
melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan
C. JENIS KANDANG
11
Kadang Porsal
postal adalah jenis kandang dimana sistem pemeliharaan dari ayam yang
Bahkan ayam yang dikelompokkan dalam satuan di kandang tipe postal bisa
mencapai ribuan ekor. Setiap ekor ayam memiliki ruang gerak seluas kurang
Kandang baterai
Kadang adalah salah satu jenis kandang ayam petelur yang memiliki
dan kandang dibuat bersambung antar satu sama lain. Sehingga dapat
hingga ratusan dan ribuan ekor.Kandang tipe baterai juga bisa untuk
dengan jumlah ayam. Kandang battery ini ternyata sangat baik untuk
memiliki sistem ventilasi yang sangat baik, udara dengan leluasa masuk
kedalam sangkar.
D. PENYIAPAN BIBIT/DOC
12
Ayam yang sehat dibuktikan dengan konversi ranmsum dan produksi
telur yang tinggi serta tidak memiliki cacat fisik. Kesalahan pemilihan ayam
yang tidak sehat dapat menjadi bencana besar karena penyakit yang dibawa
Pertumbuhan ayam harus wajar, hal ini bisa dilihat dari nafsu makannya
yang normal serta proses kematangan alat kelamin juga tidak terlalu lama.
Bibit ayam dapat berasal dari berbagai jenis, baik itu jenis petelur ringan
Bibit yang sehat tentu berasal dari induk yang sehat pula. Induk sehat
Salah satu tips yang perlu dicoba adalah dengan melihat kehalusan
bulunya. Ayam yang memiliki bulu yang rusak atau tidak halus patut dicurigai
berpenyakit.
13
Kecacatan dapat saja tidak terlihat sehingga perlu diteliti lebih seksama
dihindari. Oleh sebab itu, pilih DOC yang tampak bersih dan sehat.
E. PEMELIHARAAN
memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan
2. Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase
starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
14
a) Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak
2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-
3500 Kcal.
jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%;
lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9%
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43
hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor
dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah
pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-
masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu
15
ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5
liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter /hari/ekor. Jadi jumlah
air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6
liter/100 ekor. air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan
gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang
minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-6
(37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor; minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7
liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total
lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin
sakit.Macam-macam vaksin:
16
4. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
3. Sterilisasi alat-alat.
4. Pemeliharaan Kandang
kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan
Ayam petelur dapat mulai memproduksi telur sejak umur 5 bulan dan
akan terus menghasilkan telur hingga umur ayam petelur tersebut mencapai
1,5-2 tahun.
Tentu jika dipandang dari segi kelayakan bisnis, masa produktiv yang
17
BAB IV
Berikut adalah agenda pelaksanaan kegiatan ayam petelur CV. Fram jaya:
Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan lokasi
Persiapan
2.
peralatan
Persiapan bahan
3.
baku
4. Pemeliharaan
5. Produksi
6. Pemasaran
7. Promosi
Biaya tetap atau biaya tidak langsung adalah biaya yang mengalami penambahan
dalam jumlah totalnya walaupun volume penjualan atau kuantitas produksi berubah.
18
Biaya tetap tidak tergantung terhadap banyaknya produk yang di hasilkan maupun
jumlah penjualan.
Pembuatan
1. - - Rp. 39.000.000,-
kandang
Tempat
2. 15 buah @Rp. 11.000,- Rp. 165.000,-
pakang ayam
Tempat minum
3. 15 buah @Rp. 5.000,- Rp. 75.000,-
ayam
Keranjang
5. 5 buah @Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
telur
Biaya tak
7. - - Rp. 250.000,-
terduga
2. Biaya variabel
Dengan kata lain, biaya variabel artinya biaya yang besarannya naik turun
19
Tabel biaya variabel:
Biaya air - - -
6.
Biaya tak
- - Rp. 250.000,-
9.
terduga
Rp. 8.370.000,-
Total
pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut dalam
20
Tabel biaya tidak tetap:
Biaya tak
- - Rp. 250.000,-
8.
terduga
Rp. 8.370.000,-
Total
Rp 8.370.000,-.,-= Rp.33.480.000,-
Ratio sangat penting untuk mengetahui kelayakan suatu usaha. Jika hasil
perhitungan R/C Ratio > 1 maka usaha tersebut dikatakan layak untuk
diteruskan ( usaha sudah dijalankan secara efisien ). Jika R/C Ratio = 1 berarti
21
usaha berada pada kondisi titik impas. Dan sebaliknya, jika hasil perhitungan
R/C Ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak dan perlu ditinjau kembali.
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑹𝑪𝑹 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
Diasumsikan
1.200 ÷ 30 = 40 rak
Maka,
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑹𝑪𝑹 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑅𝑝. 54.000.000,−
𝑹𝑪𝑹 = Rp. 41.220.000,−+ 𝟏𝟐.𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎,−
𝑅𝑝. 54.000.000,−
RCR = Rp. 53.320.000,−
𝑹𝑪𝑹 = 𝟏, 𝟏𝟏
RCR dari usaha ayam petelur menyatakan angka 1,11 yang berarti RCR ≥ 1
dilanjutkan.
5. B/CR ( Benefit Cost Ratio ) B/C Ratio merupakan suatu cara untuk mengetahui
22
Perhitungan B/C Ratio sangat penting dalam perhitungan usaha untuk
mengetahui keuntungan. Jika hasil perhitungan B/C Ratio > 1 maka usaha
perhitungan B/C Ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak dan perlu ditinjau
kembali.
Diasumsikan
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑩/𝑪𝑹 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑅𝑝. 216.000.000,−
𝑩/𝑪𝑹 = Rp. 159.960.000,−∓ 33.480.000,−
𝑅𝑝. 216.000.000,−
B/CR = Rp. 193.440.000,−
𝑹𝑪𝑹 = 𝟏, 𝟏𝟏
karena B/C Ratio > 1 maka, usaha ayam petelur ini layak untuk
23
LAMPIRAN
24
Rincian biaya pembuatan kandang
Total Rp 39.000.000,-
25
26