Anda di halaman 1dari 32

HALAMAN DEPAN

i
BIODATA PENYUSUN

Vira rosari adalah penyusun Proposal permintaan dana usaha Ayam

Pertelur ini. Lahir Pada Tanggal 25 Mei 2004 di Pangkep Sulawesi Selatan,

Penulis Anak ke 3 Dari 5 Bersaudara, 1 Laki-laki dan 4 Perempuan. Orang tua

Penulis Bernama (Alm) Lasahari Dan ibunya Rosanaeni, Keduanya Menikah pada

6 September 1999.

Saat Memasuki Umur 6 Tahun, Penulis Memulai pendidikan

pertamanya Di SD 23 TAKKU Pada Tanggal 12 Juli, 2010. Setelah 6 Tahun Duduk

di Bangku SD Penulis Melanjutkan Sekolah Menengahnya Di SMP NEGERI 1

SEGERI Setelah Lulus Pada Tanggal 10 Juni, 2016. Dan Pada Tahun 2019

Penulis Memutuskan Bersekolah di SMA NEGERI 2 PANGKEP dan Mengambil

Jurusan IPA, Selain itu Penulis Memasuki Organisasi OSIS dan Terpilih Menjadi

Wakil sekertaris. Serta Mengambil Ekstrakulikuler ICT.

i
BIODATA PERUSAHAAN

CV. Fram Jaya Akan Mulai Beroperasi 1 Januari 2023 , Perusahaan ini

di bangun di Cempae, Kelurahan Segeri, Kabupaten Pangkep, Provinsi

Sulawesi Selatan. CV. Fram Jaya memiliki 4 kariyawan yang akan di

pekerjakan, Perusahaan ayam pertelur ini akan jadi perusahaan pertama di

sulawesi selatan.

Perusahaan ini didirikan oleh Vira rosari dan di bantu oleh 4 orang yang

merupakan lulusan Fakultas Peternakan, vira dan 4 orang ini mulai

membangun perusahaan CV. Fram Jaya sejak 2 tahun terakhir. Tepatnya

pada 7 Agustus 2021, terinspirasi dari perusahaan Oli Company ( Saudi

Aramco). Vira berusaha agar perusahaan yang ia bangun akan menjadi

perusahaan yang berkembang seperti Oli Company ( Saudi Aramco).

ii
DAFTAR ISI

BIODATA PENYUSUN ............................................................................................... i


BIODATA PERUSAHAAN ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iiiii
RINGKASAN PROPOSAL.........................................................................................iv
A. MANAJEMEN .....................................................................................................................iv
B. PEMASARAN .....................................................................................................................iv
C. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................iv
BAB 1 ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 4
C. TUJUAN USAHA ............................................................................................................... 5
D. MANFAAT USAHA ............................................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................ 6
GAMBARAN RENCANA USAHA
A. KELAYAKAN USAHA ....................................................................................................... 6
B. KELANGSUNGAN USAHA ............................................................................................. 6
C. ANALISIS PEMASARAN ................................................................................................. 6
D. STRATEGI PEMASARAN ............................................................................................... 7
BAB III ....................................................................................................................... 9
METODE PELAKSANAAN
A. PEMILIHAN LOKASI ......................................................................................................... 9
B. PENYIAPAN SARANA DAN PERALATAN ................................................................ 10
C. JENIS KANDANG ............................................................................................................ 11
D. PENYIAPAN BIBIT/DOC ............................................................................................... 12
E. PEMELIHARAAN ............................................................................................................. 14
F. MASA PRODUKSI AYAM PETELUR......................................................................... 17
BAB IV ..................................................................................................................... 18
BIAYA JADWAL PELAKSANAAN
A. ANGGARAN BIAYA ........................................................................................................ 18
B. JADWAL PELAKSANAAN PETERNAKAN AYAM PETELUR ............................ 18
LAMPIRAN .............................................................................................................. 24

iii
RINGKASAN PROPOSAL
A. MANAJEMEN

 Nama Perusahaan = CV. Fram Jaya

 Nama Pemilik Perusahaan = Vira rosari

 Bidang Usaha = Peternakan Ayam Petelur

 Jumla Tenaga Kerja = 4 Orang

B. PEMASARAN

 Peoduk Pemasaran = Ayam Petelur

 Sasaran Konsumen = - Pasar tradisonal


-Masyarakat umum
 Wilayah Pemasaran = Se-Kabupaten Pangkep

 Penetapan Harga = Rp 45.000.00 Per rak

 Rencana Penjualan/Tahun = 14.400 rak / tahun

C. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 Nama = Vira rosari

 Tempat, Tanggal Lahir = Pangkep, 25 Mei 2004

 Agama = Islam

 Alamat rumah = Segeri, Kec. Segeri, Kab. Pangkep

 Alamat Tepat Perusahaan = Segeri, Kec. Segeri, Kab. Pangkep

 Pendidikan Terakhir = SMA

iv
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Lapangan Pekerjaan pada saat ini semakin sulit. Apalagi dimasa

Sekarang ini banyak perusahaan yang terdampak Covid-19,Banyak

Perusahaan yang terpaksa merumahkan pekerja nya, hal ini menyebabkan

jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual

tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia

mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon

tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu

membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis

pekerjaan saja.

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi

meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi

ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu

usahausaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah

dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam petelur karena banyak orang yang

membutuhkannya.

Berbicara tentang peluang, tentu kita akan selalu berhubungan dengan

data yang ada di lapangan. Berdasarkan data, konsumsi telur nasional pada

tahun 2017 mencapai 1,5 juta ton. Angka ini terus meningkat seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat. Bahkan

masyarakat indonesia membutuhkan 6,53 kg telur perkapita per

1
tahunnya.Semua angka itu membuktikan bahwa komoditas telur masih

menjadi salah satu primadona di sektor peternakan. Dengan begitu, Anda

masih memiliki peluang besar dalam membudidayakan ayam petelur di

berbagai wilayah di Indonesia.

Ayam petelur memiliki masa produktiv yang lama yaitu sekitar 1,5 – 2

tahun. Puncak produksi dapat dicapai pada minggu 90. Selama masa

produktiv tersebut, Anda bisa terus memanen telur ayam setiap harinya. Hal

inilah yang menjadikan bisnis ayam petelur sangat layak untuk

dikembangkan. Ayam petelur yang dibudidayakan haruslah memiliki kualitas

telur yang tinggi. Kualitas telur dapat diketahui melalui bentuknya, ruang

udara, serta kejernihannya.Pilihlah strain ayam yang memiliki kualitas yang

tinggi jika ingin menargetkan pasar yang berkelas. Namun jika ingin

menargetkan pasar biasa maka strain ayam petelur biasa pun bisa dipilih.

Suhu dalam kandang sangat mempengaruhi perkembangan Ayam

Petelur. Suhu adalah salah satu yang harus dijaga oleh peternak mulai dari

Ayam masih DOC sampai masa produksi. Menjaga suhu dari awal sangat baik

untuk perkembangan Ayam Layer nanti, tentu saja akan berpengaruh pada

produksi telur dan berujung pada keberhasilan usaha. Suhu yang dibutuhkan

setiap fase Ayam Petelur berbeda. Ayam masih DOC membutuhkan suhu

yang lebih hangat dan akan menurun kebutuhan suhu seiring bertambah umur

Ayam tersebut. Waktu masih DOC masih rentan terhadap penyakit dan anak

ayam belum bisa mengatur suhunya sendiri maka dari itu bantuan dari luar

sangat di butuhkan. Begitu juga masa pertumbuhan dan masa produksi agar

tercapai performance yang optimal.

2
Suhu kandang yang dibutuhkan Ayam Petelur
1.Umur 0-3 hari = 32-34 derajat Celcius

2.Umur 4-7 hari = 31-33 derajat Celcius

3.Umur 8-14 hari = 28-30 derajat Celcius

4.Umur 15-21 hari = 26-28 derat Celcius

5. Umur 22-Seterusnya = 23-25 derajat Celcius

Selama masa pertumbuhan, pullet membutuhkan pakan dengan

kualitas baik sesuai kebutuhan. Suhu kandang yang tetap memegang peran

penting dalam menentukan berapa jumlah pakan yang harus dikonsumsi.

Selama cuaca panas konsumsi pakan akan menurun. Pullet yang agresif akan

memiliki nafsu makan yang tinggi dan memiliki kapasitas fisik kuat dibanding

dengan pullet yang tidak agresif. Pullet yang kecil akan menurun nafsu

makannya. Selama kondisi stress akan menurun berat badannya. Manajemen

suhu yang tepat memainkan peranan penting meminimalkan masalah ini.

Kendala Cuaca Daerah tropis yang panas terutama pada siang hari tentu saja

menjadi kendala pada peternak Ayam Petelur. Perbedaan suhu yang terlalu

jauh antara siang dan malam, pada malam hari bisa mencapai 23 derajat dan

suhu panas saat siang hari bisa mencapai 35 sampai 37 derajat celcius. Suhu

yang tinggi pada siang hari tentu harus ada upaya mengatasinya. Cara yang

pernah dilakukan oleh peternak Ayam Petelur yang bersifat sementara

memanipulasi keseimbangan protein – energi saat cuaca panas atau

pemberian antistress dilakukan sebagai solusi jangka pendek. Untuk solusi

yang lebih komplek tentu saja menurunkan suhu dalam kandang. Bisa dengan

memperbaiki konstruksi kandang merencanakan ventilasi udara dan

3
sebagainya. Cara lain adalah dengan menanaman pohon disisi kandang agar

dapat mengurangi sinar matahari dari samping dan dari atap.

Pengadaan bibit adalah hal yang paling utama dalam bisnis ayam

petelur. Harga bibit ayam petelur dapat saja berbeda antara satu daerah

dengan daerah lainnya tergantung dari stok produsen. Untuk pulau jawa, bibit

ayam petelur dapat dihargai Rp. 6.000 per ekornya. Sedangkan bibit ayami d

luar pulau Jawa harga bibit dapat lebih mahal karena sebagian besar sentra

pembibitan ayam petelur berada di pulau Jawa. Oleh sebab itulah, biaya yang

dibutuhkan untuk membeli bibit ayam petelur adalah sebesar Rp. 96.000.000.

Layer (ayam petelur) memilik siklus produksi tersendiri yang biasanya

mulai bertelur di umur 18 – 20 minggu hingga puncak produksi kurang lebih

di umur 70 minggu.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat di tarik beberapa permasalahan, sebagai

berikut:

1. Apa saja risiko dalam membangun usaha ayam petelur?

2. Apa saja strategi pemasaran ayam petelur ini?

3. Bagaimana proses produksi ayam petelur?

4. Seberapa banyak dana yang di gunakan dalam 1 kali produksi?

4
C. TUJUAN USAHA

Seperti kita ketahui, Produksi atau perusahaan ayam petelur di

Indonesia masih terbilang cukup sedikit. Oleh karena itu perusahaan ini

memiliki visi misi yang jelas, antara lain: Membuka lapangan kerja di kawasan

setempat, Meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta memenuhi kebutuhan

pangan penduduk setempat.

D. MANFAAT USAHA

Manfaat usaha ayam petelur ini antara lain:

1. Mengurangi penganguran di kawasan setempat.

2. Meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia (SDM)

3. Memenuhi pasokan pangan pada konsumen

4. Menambah wawasan dalam dunia peternakan khususnya dalam

budidaya ayam petelur

5
BAB II

GAMBARAN RENCANA USAHA

A. KELAYAKAN USAHA

Usaha ini sangat layak untuk di kembangkan, mengingat usaha ayam

petelur di selawesi selatan khusnya kabupaten pangkep belum memiliki

banyak peminat untuk memulai usaha ayam petelur ini. Oleh karena itu

dengan adanya CV. Fram jaya akan Membantu masyrakat selawesi selatan

khusnya kababupaten pangkep dalam memenuhi kebutuhan telur.

Perusahaan ini juga memiliki peluang pasar yang sangat besar,

mengingat tidak ada pesaing ayam petelur di kabupaten pangkep bahkan di

sulawesi selatan.

B. KELANGSUNGAN USAHA

Kelangsungan usaha CV. Fram Jaya yaitu. Melakukan pencatatan data

primer dan sekunder, data primer di kumpulkan dengan hasil kegiatan sehari-

hari di peternakan, dan juga melakukan evaluasi setiap satu kali dalam

sebulan. Sedangkan data sekunder di kumpulkan dari hasil data perusahaan

antara lain: keadaan umum perusahaan seperti, jumlah populasi ayam

petelur, jadwal dan mekanisme vaksinasi, cara pencegahan dan

penganangan ternak yang sakit.

C. ANALISIS PEMASARAN

Pada produksi awal, produk akan di jual pada pedagang enceran dan di

masyrakat sekitar serta di pasar-pasar tradisional kabupaten pangkep, untuk

mengetahui kebutuhan pasar atau konsumen. setelah itu akan di sebar di

6
seluruh kabupaten pangkep. Dari sini kita akan mengetahui tingkat kebutuhan

pasar, dan produksi berikutnya kita akan menyesuaikan kebutuhan pasar.

D. STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan

untuk memperlancar pemasaran, ada 4 strategi pemasaran yang akan kami

lakukan yaitu :

 Strategi produk. Dalam hal ini produk menjadi hal utama untuk memenuhi

kepuasan konsumen dengan melihat mutu dan manfaat produk. Oleh karena

itu produsen harus benar-benar menghasilkan produk yang berkualitas, agar

konsumen tidak kecewa dan merasa tidak puas atas apa yang telah di

produksi

 Harga. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk

mendapatkan produk yang ditawarkan. Harga yang terlalu tinggi akan

mengurungkan niat pembeli, sebaliknya harga yang terlalu rendah di

khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi. Selain itu, pemberian

diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga akan kami lakukan

sebagai panarik minat konsumen

 Promosi. Salah satu cara promosi yang akan kami lakukan ialah dengan

memasang brousur di tempat yang ramai atau sering dilalui oleh banyak

orang. Promosi juga akan kami lakukan secara langsung dari mulut ke mulut

serta memanfatkan teknologi yang canggih, dengan promosi di sosial media.

7
 Tempat. Tempat juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

pemasaran. Penentuan tempat akan kami dasarkan dengan kemudahan

produk telur ditemukan dan di distribusikan oleh konsumen.

8
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. PEMILIHAN LOKASI

Pemilihan lokasi juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan budidaya

ayam petelur, berikut hal yang harus di perthatikan dalam pemilihan lokasi

budidaya ayam petelur:

 Lokasi yang jauh dari keramaian / perumahan penduduk. Bukan tanpa

alasan mengingat dampak lingkungan yang disebabkan oleh peternakan

ayam petelur tentu akan menganggu masyarakat sekitar. Sebut saja bau

kotoran yang menyengat hingga limbah yang dihasilkan yang notabene

sangat menganggu. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang jauh dari

pemukiman sangat diperlukan.

 Lokasi Mudah Dijangkau dari Pusat-Pusat Pemasaran. Hal ini berkaitan

dengan biaya transportasi yang haruslah ditekan seminimal mungkin. Lokasi

yang dekat dengan pasar tentu akan memnimalkan biaya transportas yang

pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.

 Lokasi harus bersifat permanen atau tidak berpindah-pindah. Suatu usaha

akan sulit berhasil jika sering berpindah-pindah tempat atau nomaden

karena dapat meresahkan konsumen atau stakeholders. Sebaiknya

peternakan dibuat

9
B. PENYIAPAN SARANA DAN PERALATAN

1. Kandang.

Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak

unggas. Kandang berguna untuk menjaga unggas agar peliharaan tidak

berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan

obat-obatan serta memudahkan dalam proses pemanenan hasil

peternakan.

Berikut adalah peralatan kandang yang di butuhkan:

a) Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang

bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal

litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam

dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu

dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

b) Tempat bertelur

Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur

tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup

untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih

tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah

pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak

serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga

10
telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang

lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

c) Tempat bertengger

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding

dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari

luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah

dari tempat bertelur.

d) Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari

bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak

berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus 1.

2. Iklim /suhu.

kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan

temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara

60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan

yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak

melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan

membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena

menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila

turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar

hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.

C. JENIS KANDANG

11
 Kadang Porsal

postal adalah jenis kandang dimana sistem pemeliharaan dari ayam yang

disatukan dalam bentuk kelompok dalam suatu luas kandang tertentu.

Bahkan ayam yang dikelompokkan dalam satuan di kandang tipe postal bisa

mencapai ribuan ekor. Setiap ekor ayam memiliki ruang gerak seluas kurang

lebih 250 cm2.

 Kandang baterai

Kadang adalah salah satu jenis kandang ayam petelur yang memiliki

panjang 40 cm dan lebar 20 cm. Sedangkan untuk tinggi kandang

menyesuaikan dengan tinggi ayam, biasanya sekitar 30 cm hingga 40 cm

dan kandang dibuat bersambung antar satu sama lain. Sehingga dapat

membentuk unit – unit memanjang yang mampu menampung ayam petelur

hingga ratusan dan ribuan ekor.Kandang tipe baterai juga bisa untuk

memelihara ayam dengan sistem kelompok. Misalnya dalam satu kandang

berisi 4 hingga 6 ayam, tentunya dengan luas kandang yang disesuaikan

dengan jumlah ayam. Kandang battery ini ternyata sangat baik untuk

diterapkan pada pemeliharaan ternak ayam petelur. Karena kandang ini

memiliki sistem ventilasi yang sangat baik, udara dengan leluasa masuk

kedalam sangkar.

D. PENYIAPAN BIBIT/DOC

Syarat Penyiapan Bibit:

 DOC Ayam harus sehat dan tidak cacat fisik.

12
Ayam yang sehat dibuktikan dengan konversi ranmsum dan produksi

telur yang tinggi serta tidak memiliki cacat fisik. Kesalahan pemilihan ayam

yang tidak sehat dapat menjadi bencana besar karena penyakit yang dibawa

ayam tersebut dapat menyebar ke seluruh kandang.

 Pertumbuhan dan perkembangan normal.

Pertumbuhan ayam harus wajar, hal ini bisa dilihat dari nafsu makannya

yang normal serta proses kematangan alat kelamin juga tidak terlalu lama.

 Ayam petelur berasal dari bibit yang jelas.

Bibit ayam dapat berasal dari berbagai jenis, baik itu jenis petelur ringan

maupun petelur medium. Disarankan memilih strain yang memiliki

produktivitas telur tertinggi seperti Hisex White dan Shaver S 228.

A. Teknis Pemilihan bibit/DOC/ayam umur sehari:

 Berasal Dari Induk Yang Sehat.

Bibit yang sehat tentu berasal dari induk yang sehat pula. Induk sehat

dapat dibuktikan dengan produksi telur yang tinggi serta performans

pertumbuhan yang normal.

 Bulu tampak halus, penuh dan baik pertumbuhannya.

Salah satu tips yang perlu dicoba adalah dengan melihat kehalusan

bulunya. Ayam yang memiliki bulu yang rusak atau tidak halus patut dicurigai

berpenyakit.

 Tidak terdapat cacat tubuh.

13
Kecacatan dapat saja tidak terlihat sehingga perlu diteliti lebih seksama

agar dihasilkan bibit yang benar-benar bebas dari kecacatan.

 Mempunyai nafsu makan yang baik.

Nafsu makan yang baik mencerminkan sehatnya ayam tersebut. Tinginya

nafsu makan akan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas telur.

 Ukuran berat badan antara 35-40 gram.

Ayam jenis petelur ringan biasanya memiliki berat badang 35-40 cm

dengan tumbuh ramping dan kurus.

 Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Tinja yang melekat di tubuh dapat mengundang penyakit sehingga perlu

dihindari. Oleh sebab itu, pilih DOC yang tampak bersih dan sehat.

E. PEMELIHARAAN

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan

merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya

dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan

memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan

pada label yang dari poultry shoup.

2. Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase

starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

14
a) Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

 Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak

2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-

3500 Kcal.

 Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu

minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-

14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66

gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi

jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu

sebesar 1.520 gram.

b) Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

 Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%;

lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9%

dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.

Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:

minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43

hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor

dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah

pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini

dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

 Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-

masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu

15
ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5

liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter /hari/ekor. Jadi jumlah

air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6

liter/100 ekor. air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan

gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang

diberikan adalah 50 gram/liter air.

Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing

minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-6

(37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor; minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7

liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total

air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

3. Pemberian Vaksinasi dan Obat

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang

menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara

teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Kekebalan yang ditimbulkan

lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin

yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah

struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang

ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga

sakit.Macam-macam vaksin:

1. Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna

2. Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)

3. Vaksin NCD HB-1/Pestos.

16
4. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.

5. Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:

1. Ayam yang divaksinasi harus sehat.

2. Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.

3. Sterilisasi alat-alat.

4. Pemeliharaan Kandang

Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan

kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan

dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki

kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa

mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

F. MASA PRODUKSI AYAM PETELUR

Ayam petelur dapat mulai memproduksi telur sejak umur 5 bulan dan

akan terus menghasilkan telur hingga umur ayam petelur tersebut mencapai

1,5-2 tahun.

Tentu jika dipandang dari segi kelayakan bisnis, masa produktiv yang

lama menjadi poin yang perlu dipertimbangkan.

17
BAB IV

BIAYA JADWAL PELAKSANAAN


A. ANGGARAN BIAYA

 Biaya Tetap = : Rp. 159.960.000,-

 Biaya Tidak Tetap = Rp. 33.480.000,-

B. JADWAL PELAKSANAAN PETERNAKAN AYAM PETELUR

Berikut adalah agenda pelaksanaan kegiatan ayam petelur CV. Fram jaya:

Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan lokasi
Persiapan
2.
peralatan

Persiapan bahan
3.
baku

4. Pemeliharaan

5. Produksi

6. Pemasaran

7. Promosi

1. Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap atau biaya tidak langsung adalah biaya yang mengalami penambahan

dalam jumlah totalnya walaupun volume penjualan atau kuantitas produksi berubah.

18
Biaya tetap tidak tergantung terhadap banyaknya produk yang di hasilkan maupun

jumlah penjualan.

Tabel biaya Tetap:

No. Nama Alat Jumlah Harga satuan Harga Total

Pembuatan
1. - - Rp. 39.000.000,-
kandang

Tempat
2. 15 buah @Rp. 11.000,- Rp. 165.000,-
pakang ayam

Tempat minum
3. 15 buah @Rp. 5.000,- Rp. 75.000,-
ayam

4. Bohlam lampu 10 buah @Rp. 25,000,- Rp. 250.000,-

Keranjang
5. 5 buah @Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
telur

Biaya tak
7. - - Rp. 250.000,-
terduga

Total Rp. 39.990.000,-

Total pengeluaran biaya tetap untuk empat kandang ( 4 x Rp. 39.990.000,-)

sebesar: Rp. 159.960.000,-

2. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah mengikuti aktivitas bisnis.

Dengan kata lain, biaya variabel artinya biaya yang besarannya naik turun

tergantung pada volume operasional perusahaan.

19
Tabel biaya variabel:

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga Total

Bibit ayam 12 dos Rp. 400.000,- Rp. 4.800.000,-


1.

Pakan ayam 10 sak @Rp. 95.000,- Rp. 950.000,-


2.

Vitamin 13 kotak @Rp. 40.000,- Rp. 520.000,-


3.

Obat-obatan 10 kotak @Rp. 35.000,- Rp. 350.000,-


4.

Tray telur 400 @Rp. 1.000,- Rp. 400.000,-


5.

Biaya air - - -
6.

Biaya listrik Perbulan - Rp. 100.000,-


7.

Biaya pajak Perbulan - Rp. 1.000.000,-


8.

Biaya tak
- - Rp. 250.000,-
9.
terduga

Rp. 8.370.000,-
Total

3. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap adalah pengeluaran atau usaha yang bergantung

pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut dalam

waktu yang ditentukan.

20
Tabel biaya tidak tetap:

No. Nama Jumlah Harga Satuan Harga Total

Bibit ayam 12 dos @Rp. 400.000,- Rp. 4.800.000,-


1.

Pakan ayam 10 sak @Rp. 95.000,- Rp. 950.000,-


2.

Vitamin 13 kotak @Rp. 40.000,- Rp. 520.000,-


3.

Obat-obatan 10 kotak @Rp. 35.000,- Rp. 350.000,-


4.

Tray telur 400 @Rp. 1.000,- Rp. 400.000,-


5.

Biaya listrik Perbulan - Rp. 100.000,-


6.

Biaya pajak Perbulan - Rp. 1.000.000,-


7.

Biaya tak
- - Rp. 250.000,-
8.
terduga

Rp. 8.370.000,-
Total

Total biaya pengeluaran tidak tetap untuk 4 kandang adalah = 4 kandang x

Rp 8.370.000,-.,-= Rp.33.480.000,-

4. R/CR ( Revenue Cost Ratio )

R/C Ratio merupakan metode analisis untuk mengukur kelayakan usaha

dengan menggunakan rasio pendapatan dan biaya total. Perhitungan R/C

Ratio sangat penting untuk mengetahui kelayakan suatu usaha. Jika hasil

perhitungan R/C Ratio > 1 maka usaha tersebut dikatakan layak untuk

diteruskan ( usaha sudah dijalankan secara efisien ). Jika R/C Ratio = 1 berarti

21
usaha berada pada kondisi titik impas. Dan sebaliknya, jika hasil perhitungan

R/C Ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak dan perlu ditinjau kembali.

Rumus menentukan nilai R/C ratio adalah sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑹𝑪𝑹 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

 Diasumsikan

12 dos = 100 ekor ayam

12 dos × 100 = 1.200 ekor ayam

1.200 ÷ 30 = 40 rak

40 rak × 45.000 = Rp. 1.800.000 (Pendapatan/hari)

Rp. 1.800.000 × 30 = Rp. 54.000. 000 (Pendapatan/bulan)

Maka,

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑹𝑪𝑹 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

𝑅𝑝. 54.000.000,−
𝑹𝑪𝑹 = Rp. 41.220.000,−+ 𝟏𝟐.𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎,−

𝑅𝑝. 54.000.000,−
RCR = Rp. 53.320.000,−

𝑹𝑪𝑹 = 𝟏, 𝟏𝟏

RCR dari usaha ayam petelur menyatakan angka 1,11 yang berarti RCR ≥ 1

sehingga usaha ayam petelur dianggap menguntungkan dan layak untuk

dilanjutkan.

5. B/CR ( Benefit Cost Ratio ) B/C Ratio merupakan suatu cara untuk mengetahui

apakah suatu usaha menguntungkan, tidak menguntungkan,atau merugi.

22
Perhitungan B/C Ratio sangat penting dalam perhitungan usaha untuk

mengetahui keuntungan. Jika hasil perhitungan B/C Ratio > 1 maka usaha

tersebut dikatakan layak untuk diteruskan. Dan sebaliknya, jika hasil

perhitungan B/C Ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak dan perlu ditinjau

kembali.

 Diasumsikan

12 dos = 100 ekor ayam

48 dos × 100 = 4.800 ekor ayam

4.800 ÷ 30 = 160 rak

1600 rak × 45.000 = Rp. 7.200.000 (Pendapatan/hari)

Rp. 7.200.000 × 30 = Rp. 216.000. 000 (Pendapatan/bulan)

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑩/𝑪𝑹 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝

𝑅𝑝. 216.000.000,−
𝑩/𝑪𝑹 = Rp. 159.960.000,−∓ 33.480.000,−

𝑅𝑝. 216.000.000,−
B/CR = Rp. 193.440.000,−

𝑹𝑪𝑹 = 𝟏, 𝟏𝟏

karena B/C Ratio > 1 maka, usaha ayam petelur ini layak untuk

diteruskan karena akan mendatangkan keuntungan

23
LAMPIRAN

24
Rincian biaya pembuatan kandang

No Nama Jumlah Harga Satuan Harga Total

1. Kayu 14 Kubik Rp. 2.000.000,- Rp. 28.000.000,-

2. Seng 100 Lembar Rp. 50.000,- Rp. 5.000.000,-

3. Pasir 4 Truk Rp. 100.000,- Rp. 400.000,-

4. Semen 10 sak Rp. 50.000,- Rp. 500.000,-

5. Kabel 200 Meter Rp. 5.000,- Rp. 1.000.000,-

6. Paku 20 Kg Rp 5.000,- Rp. 100.000,-

Tenaga 8 orang (10


7. Rp. 50.000,- Rp. 4.000.000,-
Kerja hari)

Total Rp 39.000.000,-

Biaya pembuatan kandang secara keseluruhan, yaitu: Rp. 39.000.000,- × 4

kandang = Rp. 156.000.000,-

25
26

Anda mungkin juga menyukai