Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SIKAP MAHASISWA DI LINGKUNGAN KAMPUS DALAM BIDANG


PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SAMPAH

OLEH :
NATASYA AYUNDA DWI PUTRI
C30122192

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI S1 AKUNTANSI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia

dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas tengah

semester .Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

pertengahan semester di prodi S1 Akuntansi dan Bisnis Universitas Tadulako.

Dibalik keberhasilan penulis dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, maka sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima

kasih yang sangat mendalam kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam

menyusun makalah ini khususnya kepada :

1. Kedua Orang tua tercinta yakni Bapak dan Ibu yang telah memberikan

motivasi, semangat, dan dukungan kepada penulis, baik dukungan secara

moril maupun materil.

2. Ibu Ielda Paramitha , S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu

Kealaman Dasar atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan

makalah ini.

3. Kepada seluruh dosen Program Studi S1 Akuntansi dan Bisnis yang telah

menuangkan ilmunya kepada saya.

4. Rekan - rekan seperjuangan yang telah membantu memberikan dorongan

moral dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada

semua pihak yang berperan dalam penyelesaian makalah. Semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan.

Palu, 30 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN-----------------------------------------------------

1.1 LATAR BELAKANG-------------------------------------------


1.2 RUMUSAN MASALAH ----------------------------------------
1.3 TUJUAN PENELITIAN-----------------------------------------
1.4 MANFAAT PENELITIAN--------------------------------------

BAB II TINJAUAN PUSTAKA---------------------------------------------

2.1 DEFINISI SIKAP-------------------------------------------------


2.2 TUJUAN PERAN MAHASISWA DILINGKUNGAN
KAMPUS----------------------------------------------------------

BAB III METODE RISET---------------------------------------------------------

3.1 LOKASI PENELITIAN -----------------------------------------


3.2 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ------------------
3.3 METODE PENGUMPULAN DATA--------------------------

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -----------------------------------------

4.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN---------------


4.2 LETAK LOKASI RISET-----------------------------------------
4.3 DATA RESPONDEN---------------------------------------------
4.4 ANALISIS DATA-------------------------------------------------

BAB V KESIMPULAN-------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kampus berkelanjutan harus direalisasikan dalam lingkungan kampus

yang sehat melalui pengurangan konsumsi energi dan sumber daya alam, produksi

sampah, pengelolaan lingkungan, menjunjung keadilan sosial di segala bidang,

yang keseluruhan nilainya harus direpresentasikan di tingkat masyarakat, kota,

dan nasional (Purwanta, Wahyu 2009). Kehidupan manusia sendiri tidak bisa

dipisahkan dari baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Sebagai

individu, mahasiswa seharusnya dapat menjaga kelestarian lingkungannya.

Perilaku manusia terhadap lingkungan dipengaruhi oleh pemahaman sehingga

terdapat dan positif antara pemahaman tentang lingkungan dengan perilaku peduli

lingkungan pada seseorang (Dewi dalam Sujana. 2018). Sikap terdiri dari aspek

kognitif, afektif, dan konatif (Schröder & Wolf dalam Palupi 2017).

Kesadaran mahasiswa merupakan bagian dari kesadaran masyarakat yang

terdidik sehingga Abdul Karim (2017) dalam hasil penelitannya menyatakan

bahwa kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan dilakukan melalui

partisipasi kelompok lembaga masyarakat. Lingkungan tidak bisa dipisahkan

dengan sampah, seringkali dianggap sudah tidak berguna dan tidak dikehendaki,
namun bahan tersebut masih dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan bahan

baku (Damanhuri et.all 2010).

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan (PP no 21 tahun 2010).

Milfont dan Duckitt (2004) mengartikan kepedulian lingkungan sebagai suatu

derajat pengukuran dimana seseorang dalam mengekspresikan kepeduliannya

pada isu-isu lingkungan. Kesadaran Lingkungan menurut Neolaka (2008) dapat

diraih melalui pendidikan lingkungan hidup yaitu masalah kependudukan dan

lingkungan tidak hanya diatasi dengan melakukan usaha yang bersifat teknis,

tetapi harus didukung dengan upaya yang bersifat edukatif dan persuasif, caranya

dengan melaksanakan PKLH dari kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Penanaman sikap terhadap lingkungan kepada mahasiswa dipandang sangat

penting karena mahasiswa merupakan bagian agen perubahan. Dengan adanya

kesadaran mahasiswa terhadap perlindungan lingkungan ini namun pada faktanya

belum memeperlihatkan kondisi perbaikan lingkungan sehingga perlu dilakukan

kajian tentang sikap mahasiswa terhadap lingkungan. Komponen-komponen sikap

sadar lingkungan diterapkan dalam prisip konservasi menurut Rahmadi (2011).

Kesadaran lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar

tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan dan perlindungan,

tetapi juga sdar terhadap perlindungan kampus.


1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Apa saja peran mahasiswa dilingkungan kampus dalam bidang

pengelolaan lingkungan dan sampah?

2. Bagaimana cara menjaga lingkungan kampus dalam bidang

pengelolaan lingkungan dan sampah?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peran nya

dilingkungan kampus dalam bidang pengelolaan lingkungan dan

sampah

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaiamana cara menjaga

lingkungan kampus dalam bidang pengelolaan lingkungan dan sampah

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang sikap mahasiswa di lingkungan Universitas Tadulako

dalam bidang pengelolaan lingkungan dan sampah memiliki beberapa manfaat.

Pertama, penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang

tingkat kesadaran dan pemahaman mahasiswa terkait isu-isu lingkungan dan

sampah di kampus.
Hal ini dapat membantu dalam merancang program-program

edukasi dan kesadaran yang sesuai untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa

dalam pengelolaan lingkungan. Kedua, penelitian ini juga dapat memberikan

wawasan bagi pengambil kebijakan Universitas Taduklako dan pihak terkait

untuk memperbaiki kebijakan dan infrastruktur terkait pengelolaan lingkungan

dan sampah di Universitas Tadulako.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Sikap

Seorang individu sangat erat hubunganya dengan sikap masing- masing

sebagai salah satu ciri pribadinya. Sikap pada umumnya dapat diartikan sebagai

suatu tindakan yang dilakukan seseorang terhadap suatu hal. Menurut Kreitner

dan Kinicki dalam Wibowo (2014: 49) Sikap atau attitude didefinisikan sebagai

suatu kecenderungan yang dipelajari untuk merespon dengan cara menyenangkan

atas tidak menyenangkan secara konsisten berkenaan dengan objek tertentu.”

Mahasiswa merupakan generasi muda yang paling berperan besar terhadap

perubahan suatu lingkungan. Mahasiswa dianggap agent of change, dimana

meraka menjadi seseorang yang membawa perubahan dan di contoh oleh

masyarakat. Mereka harus mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal baik

yang bisa berdampak untuk Negara lain, dapat dimulai dengan hidup bersih dari

sampah. Yang dimaksud disini, bukan berarti kita tidak boleh memakai dan

menghasilkan sampah.

2.2 Tujuan Peran Mahasiswa Di Lingkungan Kampus

Peran mahasiswa disini adalah sadar terhadap lingkungan dan menjaga

kebersihan lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa harus bisa menjadi contoh

yang baik untuk adik tingkatnya, serta masyarakat, agar ikut mendukung

tercapainya tujuan dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, supaya

tidak menyebabbkan penyakit ataupun hal-hal yang tidka diingkan di masa depan.
Kesadaran mahasiswa sangat penting, jika mereka meremehkan

lingkungan kampus maka akan berdampak pada lingkungan kampus yang kotor.

Kampus yang kotor bisa menyebabkan proses belajar mengajar terhambat dan

tidak kondusif. Rasa kurang nyaman pun timbul sehingga mahasiswa tidak fokus

belajar di lingkungan yang kotor. Mahasiswa akan merasa stress dan akan

menurunnya motivasi belajar.

Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, dan merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan

dapat merubah segala aktifitas kehidupan menusia, mulai dari gaya hidup, cara

berperilaku, pola pikir bahkan kepribadian seseorang. Lingkungan yang sehat

akan memberikan dampak positif terhadap warga kampus, termasuk didalamnya

para mahasiswa. Terciptanya lingkungan yang sehat akan memberikan rasa aman

dan nyaman dalam melakukan berbagai macam kegiatan perkuliahan baik

didalam kelas maupun diluar kelas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran

berbagai pihak yang terlibat didalam kampus termasuk mahasiwa.

Kampus merupakan tempat bagi para mahasiswa untuk menuntut ilmu dan

melakukan berbagai aktifitas sehingga tak jarang mereka menjadikan kampus

sebagai rumah kedua bagi mahasiswa. Maka dari itu, peran mahasiswa sangat

dibutuhkan untuk menjaga dan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan

indah. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat mahasiswa dan dosen bisa

terhidan dari penyakit.


Kampus yang bersih dan rapi adalah dambaan semua warga kampus.

Dengan lingkungan kampus yang bersih dan sehat maka mahasiswa maupun

dosen dapat beraktifitas dengan suasana yang menyenangkan, dosen juga dapat

mengajar dengan nyaman. Kebersihan lingkungan kampus merupakan tanggung

jawab bersama, bukan hanya tnggung jawab petugas kebersihan. Oleh karena itu,

dibutuhkan kesadaran masing-masing dari semua warga kampus. Ada banyak cara

untuk menjaga lingkungan kampus yang bersih dan sehat, misalnya membuang

sampah pada tempatnya, tidak merokok di sembarang tempat, menyiram kembali

setelah menggunakan toilet kampus, dll. Hal-hal kecil tersebut memang mudah

dilakukan, namun banyak sekali yang masih enggan untuk melakukannya.

Kesadaran warga kampus masih perlu ditingkatkan, agar lingkungan kampus juga

bisa terjaga.

Dalam menciptakan lingkungan kampus yang kondusif, deiperlukan juga

kerja sama dari berbagai elemen kampus, yang terdiri dari: mahasiswa, dosen,

staff, petugas kebersihan dlll. Jika elemen-elemen tersebut terbentuk, bisa

menciptakan hubungan kampus yang harmonis, dan lingkungan kampus yang

bersih akan tercipta. Selain hubungan antar elemen-elemen kampus yang

harmonis, fasilitas kampus juga dapatb mempengaruhi terciptanya lingkungan

kampus yang nyaman untuk mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar

mengajar. Contohnya saja, tersedianya fasilitas wifi di setiap sudut gedung. Hal

ini akan memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas sehingga prestasi

pun juga bisa meningkat.


BAB III
METODE RISET

3.1 Lokasi penelitian

Lokasi yang di gunakan dalam melakukan riset ini bertempat di

Universitas Tadulako,Tondo Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi

Tengah, Indonesia

3.2 Populasi dan sampel penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2017:80)

Populasi umum dalam riset ini meliputi, seluruh mahasiswa Jurusan

Akuntansi Semester 2 angkatan 2022 yang sedang menempuh mata kuliah Ilmu

Kealaman Dasar (IKD).

Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu.

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau

sebagian dari objek yang mewakili. Arikunto dalam Riduwan (2014:8)

mengatakan bahwa Sampel adalah bagian wakil populasi (sebagian atau wakil

populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Besarnya

sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin sebagai berikut :

Dimana

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Semester 2 Angkatan 2022

E : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Dengan menggunakan rumus Slovin :

n = N / ( 1 + N e² ) = 230 Mahasiswa / (1 + 230 x 0,1²) = 69,69 (dibulatkan

menjadi 70) Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 70 orang

Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Semester 2) Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas Tadulako yang sedang menempuh mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar

(IKD).

Dari hasil perhitungan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel yang

diteliti adalah sebesar 70 orang Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Semester 2)

Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tadulako yang sedang menempuh mata

kuliah Ilmu Kealaman Dasar (IKD).


3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam melakukan analisis kesadaran diri

mahasiswa akan kebersihan lingkungan Universitas Tadulako metode survey.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari responden melalui

kuesioner. Survei dapat dilakukan secara online atau langsung kepada mahasiswa

Universitas Tadulako. Pertanyaan dalam kuesioner dapat berkaitan dengan tingkat

kesadaran diri, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan pendapat mereka terkait

kebersihan lingkungan. Adapun Langkah-langkah:

1. Menentukan populasi dan sampel: Identifikasi populasi target dalam

penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Tadulako. Kemudian,

tentukan sampel yang representatif dari populasi tersebut, baik

menggunakan pendekatan acak sederhana atau metode pemilihan

sampel yang lebih cermat seperti stratified random sampling.

2. Desain kuesioner: Susun kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-

pertanyaan yang relevan dengan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan

dapat mencakup tingkat kesadaran diri mahasiswa terhadap kebersihan

lingkungan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran diri, persepsi

terhadap kebersihan lingkungan di Universitas Tadulako, dan pendapat

mereka tentang cara meningkatkan kesadaran diri tersebut.

3. Validitas dan reliabilitas: Pastikan bahwa kuesioner yang disusun

memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas dapat diuji

melalui kajian pustaka terkait dan konsultasi dengan ahli. Untuk

reliabilitas, uji coba pra-tes kuesioner pada sejumlah kecil responden


untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah potensial sebelum

melakukan survei sebenarnya.

4. Pelaksanaan survei: Bagikan kuesioner kepada sampel responden yang

telah ditentukan. Survei dapat dilakukan secara online melalui platform

survei elektronik atau dengan metode lain yang sesuai seperti distribusi

langsung kepada mahasiswa di Universitas Tadulako.

5. Analisis data: Setelah mendapatkan data dari survei, lakukan analisis

data menggunakan metode statistik yang sesuai. Misalnya, dapat

dilakukan analisis deskriptif untuk menggambarkan tingkat kesadaran

diri mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Selain itu, analisis statistik inferensial seperti uji

beda atau uji korelasi juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi

hubungan antar variable.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Universitas Tadulako, disingkat UNTAD, adalah perguruan tinggi negeri

di Kota Palu, Indonesia, sesuai Keppres No. 36 Tahun 1981 Universitas Tadulako

berdiri pada tanggal 14 Agustus 1981.[1] Rektor yang sekarang menjabat pada

periode 2019–2024 adalah Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T.[1]

Universitas Tadulako ditandai dengan 3 (tiga) tahapan perjalanan sejarah, yaitu

periode Universitas Tadulako status swasta (1963–1966), periode status cabang

(1966–1981), dan status negeri yang berdiri sendiri Universitas Tadulako sejak

tahun 1981.[1]

Pada tanggal 8 Mei 1963, Universitas Tadulako berdiri dengan status

Swasta, dan rektor pertamanya adalah Nasri Gayur. Pada tanggal 12 September

1964, UNTAD statusnya ditingkatkan menjadi "terdaftar" sesuai dengan surat

keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dengan empat

fakultas, yaitu:

1. Fakultas Sosial Politik

2. Fakultas Ekonomi

3. Fakultas Peternakan, dan

4. Fakultas Hukum

5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

6. Jurusan Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan


Pada tanggal 1 Januari 1966, UNTAD meraih predikat perguruan tinggi

negeri dengan status cabang, yaitu Universitas Tadulako Cabang Universitas

Hasanuddin dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Makassar Cabang

Palu. Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin (UNTAD Cabang

UNHAS) terdiri dari empat fakultas, yaitu: Fakultas Peternakan

1. Fakultas Ekonomi

2. Fakultas Hukum

3. Fakultas Sosial dan Politik

4. IKIP Makassar Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas, yaitu:

5. Fakultas Ilmu Pendidikan

6. Fakultas Keguruan Sastera

7. Fakultas Seni dan Keguruan Ilmu Eksakta

Pada tahun 1978, untuk lebih mengefektifkan upaya mewujudkan sebuah

universitas negeri yang berdiri sendiri, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, membentuk koordinatorium

Perguruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang diketuai oleh Gubernur Sulawesi

Tengah, dengan enam orang wakil ketua yang berasal dari UNTAD Cabang

UNHAS (3 orang) dan IKIP Makassar Cabang Palu (3 orang). Pada tanggal 14

Agustus 1981, akhirnya status cabang kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut

di atas ditingkatkan menjadi perguruan tinggi negeri, dengan nama Universitas

Tadulako (UNTAD) sesuai dengan Keputusan Presiden. Berdasarkan keputusan

tersebut, UNTAD terdiri atas 5 (lima) fakultas, yaitu:


1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Fakultas Ekonomi

4. Fakultas Hukum

5. Fakultas Pertanian

Pada tanggal 21 Oktober 1993, satu fakultas baru —Fakultas Teknik—

didirikan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejak awal berdirinya hingga sekarang ini, Universitas Tadulako telah memiliki

11 (sebelas) fakultas, dan satu program pascasarjana, dengan rincian 43 Program

Studi Sarjana (S1), 14 Program Studi Magister (S2), 2 Program Studi Doktor (S3),

1 Profesi dan 5 Program Studi Diploma III (D3).

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Fakultas Ekonomi

4. Fakultas Hukum

5. Fakultas Pertanian

6. Fakultas Teknik

7. Fakultas MIPA

8. Fakultas Kehutanan

9. Fakultas Kedokteran

10. Fakultas Kesehatan Masyarakat

11. Fakultas Peternakan dan Perikanan


12. Pascasarjana

4.2 Letak Lokasi Riset

Riset ini berletak di Universitas Tadulako dan terdiri dari beberapa

fakultas Yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, FKIP, Fakultas Hukum, Fakultas

Teknik, FISIP, Fakultas Kehutanan dan Fakultas KESMAS.

4.3 Data Responden

Kuisioner ini di isi oleh 50 orang responden dari beberapa Fakultas,

diagram dibawah ini menunjukan presentasi jumlah responden menurut jenis

kelaminnya dan Fakultas. Menurut jenis kelaminnya 56% yang mengisi kuesioner

sikap mahasiswa di lingkungan kampus dalam bidang pengelolaan lingkungan

dan sampah adalah perempuan sedangkan 44% adalah laki-laki. Serta Menurut

data responden Fakultas ada 84% yang mengisi kuesioner nya dari Fakultas

Ekonomi dan bisnis, 12% dari fakultas Teknik, 2% dari kesmas serta 2% nya lagi

dari FKIP.
Sumber : Data di Kelola oleh kami sendiri
4.4 Analisis Data

Dapat di lihat bahwa sikap mahasiswa di lingkungan kampus dalam

bidang pengelolaan lingkungan dan sampah dengan memberikan beberapa

pertanyaan. Berikut adalah hasil analisis data dari masing-masing pertanyaan.


Dari data di atas bisa kita lihat ada sekitar 20% mahasiswa yang

berpendapat bahwa kondisi fasilitas tempat sampah di Universitas Tadulako

sangat memadai, ada sekitar 68% mahasiswa berpendapat bahwa kondisi fasilitas

tempat sampah di Universitas Tadulako cukup memadai, dan ada sekitar 12%

mahasiswa berpendapat bahwa kondisi fasilitas tempat sampah di Universitas

Tadulako tidak memadai.

Dari data di atas ada sekitar 86% mahasiswa berpendapat bahwa penting

menjaga kebersihan lingkungan kamupus Universitas Tadulako, ada beberapa

sekitar 12% mahasiswa berpendapat bahwa cukup penting menjaga kebersihan

lingkungan kampus Universitas Tadulako, dan ada sekitar 2% mahasiswa

berpendapat bahwa kurang penting menjaga lingkungan kampus Universitas

Tadulako.
Dari data di atas bisa dilihat ada sekitar 82% mahasiswa berpendapat

bahwa kebersihan ruang kelas sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran

dan ada sekitar 18% mahasiswa berpendapat bahwa kebersihan ruang kelas cukup

berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Dari data di atas bisa kita lihat bahwa ada sekitar 20% mahasiswa

berpendapat bahwa kurang puas terhadap lingkungan Universitas Tadulako, ada

sekitar 18% mahasiswa berpendapat bahwa sangat puas terhadap lingkungan

kampus, dan ada sekitar 62% mahasiswa berpendapat bahwa cukup puas terhadap

lingkungan kampus.
Bisa kita lihat dari data di atas bahwa ada sekitar 56% mahasiswa

berpendapat bahwa sangat setuju jika Untad mengadakan program terkait

pengelolaan lingkungan, ada sekitar 2% mahasiswa berpendapat tidak setuju jika

Untad mengadakan program terkait pengelolaan lingkungan, dan ada sekitar 42%

mahasiswa berpendapat bahwa setuju jika Untad mengadakan programn terkait

pengelolaan lingkungan.

Bisa di lihat dari data di atas bahwa ada sekitar 26,5% mahasiswa

berpendapat masih ada membuang sampah di Universitas Tadulako dan ada


sekitar 73,5% mahasiswa berpendapat bahwa sudah tidak ada mahasiswa yang

membuang sampah sembarangan di Universitas Tadulako

BAB V

KESIMPULAN

Sikap mahasiswa dalam bidang pengelolaan lingkungan dan sampah di

lingkungan Universitas Tadulako sangat penting dalam menciptakan lingkungan

kampus yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dari materi yang telah

disajikan, dapat disimpulkan bahwa sikap mahasiswa memiliki potensi besar

untuk mempengaruhi perubahan positif dalam pengelolaan lingkungan dan

sampah di lingkungan Universitas Tadulako. Berikut adalah beberapa poin

penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan:

Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan: Kesadaran dan pendidikan

lingkungan menjadi landasan penting untuk meningkatkan sikap mahasiswa

terhadap pengelolaan lingkungan dan sampah. Dengan adanya pemahaman yang

baik tentang isu-isu lingkungan dan dampaknya, mahasiswa menjadi lebih mampu

mengambil tindakan yang berkelanjutan.

Dalam keseluruhan, sikap mahasiswa dalam pengelolaan lingkungan dan

sampah di lingkungan Universitas Tadulako memiliki peranan penting dalam

menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan kesadaran,

partisipasi aktif, edukasi, peran model, dan infrastruktur pendukung, mahasiswa

dapat menjadi kekuatan positif yang menginspirasi dan mendorong perubahan


positif dalam pengelolaan lingkungan dan sampah di Universitas Tadulako dan

masyarakat sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://unu-ntb.e-journal.id/ije/article/download/49/81/

http://metala.ukm.ums.ac.id/2020/09/peran-penting-mahasiswa-

dalam-menjaga.html

https://feb.unimor.ac.id/2021/06/08/pelestarian-lingkungan-hidup-

kampus/

Universitas Tadulako - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anda mungkin juga menyukai