Anda di halaman 1dari 5

BAHAN PA – MEI 2022

Bahan Bacaan: Kisah Para Rasul 2:1-21

HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS

PENGANTAR

Kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus.


Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya mulut yang mengaku percaya kepada Tuhan
Yesus. Tidak cukup hanya membawa tubuh ke dalam ibadah gerejawi. Tidak cukup
hanya terlibat dalam pelayanan. Menjadi orang Kristen berarti seluruh hidup kita
dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup dalam pimpinan Roh Kudus artinya membuka hati
dan menundukkan diri pada kehendak Tuhan serta mau terlibat dan dilibatkan dalam
karya kesaksian dan pemberitaan Injil dalam kehidupan sehari-hari. Secara khusus
memberikan diri dipakai Tuhan untuk memulihkan kehidupan supaya tercipta damai
sejahtera.

HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari 2 tahun dan telah mengubah
banyak hal dalam segala segi kehidupan manusia, khususnya dalam relasi kehidupan
sosial. Pandemi ini membuat batasan yang sangat tegas bahwa seseorang harus berjarak
dan meniadakan kerumunan, termasuk kerumunan dalam kegiatan rohani. Pandemi
Covid-19 mengharuskan gereja mematuhi protokol kesehatan dengan meniadakan
ibadah Minggu, persekutuan wilayah dan menggantikannya dengan sistem daring.
Tanpa disadari bahwa hal tersebut telah menjadi kebiasaan baru dan sebagian jemaat
telah merasa nyaman, sehingga tatkala penanganan Pandemi Covid-19 semakin
membaik dengan vaksinasi dan booster tidak serta merta dapat mengembalikan
kebiasaan dan cara jemaat dalam beribadah dan membangun relasi secara langsung.
Secercah harapan untuk kembali hidup normal pun seakan kembali meredup ketika di
akhir bulan Februari terjadi pergolakan politik di Eropa timur. Invasi Rusia ke Ukraina
menjadi masalah baru yang cepat atau lambat akan memengaruhi kehidupan manusia
di seluruh muka bumi. Setidaknya kesulitan ekonomi dan sosial akan dirasakan oleh
negara-negara karena dipicu harga minyak yang mahal. Hal tersebut bisa
memperlambat pemulihan kehidupan masyarakat, termasuk di negara kita Indonesia.
Dalam situasi dan kondisi sekarang ini kita tetap harus memenuhi panggilan kita untuk
bersaksi menghadirkan damai sejahtera dan pemulihan. Hanya oleh pimpinan Roh
Kudus dalam segala kelemahan dan keadaan kita dimampukan untuk
melaksanakannya.

Dalam Kisah Para Rasul 2:1-21 oleh Rasul Petrus dikatakan bahwa pencurahan
Roh Kudus atas orang-orang percaya merupakan penggenapan nubuat Tuhan yang
disampaikan oleh nabi Yoel bahwa pada saatnya Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke
atas semua manusia. Roh Allah yang tercurah atas manusia inilah yang
memampukannya melakukan hal-hal yang tidak biasa dan menimbulkan keheranan.
Pada peristiwa Pentakosta para rasul mampu berkata-kata dan bersaksi yang dipahami
oleh orang-orang dengan berbagai bahasa yang digunakan mereka saat itu. Hal lain juga
terjadi pada Rasul Petrus setelah mengalami pencurahan Roh Kudus, yang
menjadikannya sebagai sosok yang berbeda. Petrus yang sebelum peristiwa Pentakosta
sebagai sosok yang penakut (bahkan dengan seorang hamba perempuan sekalipun)
tetapi setelah dirinya dipenuhi oleh Roh Kudus, Petrus menjadi sosok yang berani
tampil dan berkata-kata serta bersaksi tentang Yesus Kristus tanpa takut.

Kita juga merupakan orang-orang yang menerima curahan Roh Kudus atas hidup
kita. Melalui baptisan yang telah kita terima Roh Kudus telah bersemayam dalam
kehidupan kita. Roh Kudus, Roh Allah telah memimpin kita dalam keseluruhan
langkah kehidupan hingga saat ini. Semua orang percaya yang telah menerima Roh
Allah maka Roh inilah yang memimpin orang-orang percaya untuk menjalani
kehidupan sehari-hari. Dipimpin oleh Roh bukan hanya mulut yang bisa mengucap
percaya, bukan hanya tubuh yang dibawa ke dalam ibadah gerejawi, dan bukan hanya
sekadar terlibat dalam karya pelayanan, melainkan menyerahkan diri dan
menundukkan diri kepada kehendak Allah dalam seluruh segi kehidupan.

Orang yang menerima curahan Roh Kudus menjadi anak-anak Allah yang harus
mau melakukan setiap kehendak Allah dalam kehidupan. Kita telah diangkat menjadi
anak Allah. Allah tidak lagi jauh tetapi Allah bersama-sama dengan kita orang percaya.
Sebagai anak kita patut untuk menuruti apa yang diperintahkan oleh orangtua kita.
Allah adalah orangtua kita. Kita dapat memanggil-Nya dengan sapaan intim “ya Abba,
ya Bapa” yang menunjukkan kedekatan dan kesatuan. Oleh karena itu kita harus
mengerjakan apa yang dikehendaki Allah dalam kehidupan kita.

Terkadang dalam menghadapi pergumulan dan kesulitan hidup kita lupa bahwa
Roh Kudus selalu ada bersama-sama dengan kita, menyertai dan menolong kita. Kita
tidak mampu mengenali kehadiran Roh Kudus karena terlalu terfokus kepada
kekhawatiran dan ketakutan kita. Roh Kudus lah yang akan memimpin kita sehingga
kita akan dapat mengerjakannya tanpa rasa takut dan gentar. Sebagaimana dikatakan
oleh Tuhan Yesus kepada Filipus bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya maka ia
harus melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Kondisi pandemi saat ini sudah lebih baik dibanding dengan tahun lalu. Bahkan
sudah santer terdengar wacana bahwa negeri kita sudah bersiap untuk bergeser dari
status pandemi ke endemi dengan telah dilaksanakan vaksinasi lengkap dan booster.
Selanjutnya yang menjadi fokus adalah pemulihan ekonomi masyarakat dan kehidupan
sosial lainnya. Gereja pun tidak lepas dari kondisi dan perkembangan tersebut. Gereja
dan orang percaya dihadapkan kepada situasi yang sama yaitu pemulihan kehidupan
gerejawi dan rohani jemaat. Setelah sekian lama jemaat lebih familier dan nyaman
dengan sistem daring dalam berkegiatan rohani, kini saatnya memulihkan keadaan
seperti saat sebelum pandemi. Sebagian orang sudah nyaman berinteraksi dengan
teknologi dibanding membangun pertemuan dan persekutuan. Orang cenderung lebih
mudah tersenyum dan ramah di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Hal
seperti ini juga dihadapi oleh gereja. Ada tantangan-tantangan yang dihadapi ketika
ingin mengembalikan situasi sebelum pandemi.

Kita diingatkan bahwa masalah apa pun yang terjadi, kita adalah orang-orang
yang telah menerima curahan Roh Kudus yang memampukan kita menghadapi segala
pergumulan dalam pelayanan. Oleh karena itu dalam mengemban tugas pelayanan dan
kesaksian sebagai orang percaya mari kita yakini bahwa Roh Kudus akan
memampukan kita dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan ini. Mari kita
serahkan diri untuk dipimpin oleh Roh untuk memuliakan nama Tuhan di sepanjang
hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati

oo
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Apakah peranan Roh Kudus bagi Anda? Silahkan bagikan

2. Mengapa dalam menghadapi situasi sulit, terkadang kita lupa bahwa: Roh
Kudus memampukan kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
dikehendaki Allah dalam hidup kita?

3. “Mari bagikan, baik pengalaman” atau praktik tindakan nyata yang bisa
atau telah Anda lakukan, mengimani bahwa Roh Kudus yang memimpin
hidup, khususnya dalam konteks, keluarga, jemaat dan lingkungan kita
pada pandemi saat ini?

Anda mungkin juga menyukai