Otonomi dalam makna sempit diartikan mandiri, dan arti luas diartikan sebagai berdaya.
Kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan
daerahnya sendiri.
Otonomi daerah diartikan sebagai pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah
dalam mengurus rumah tangganya sendiri.
Politik, dimana harus dipahami sebagai sebuah proses untuk membuka ruang bagi lahirnya kepala
pemerintahan yang dipilih secara demokratis dan memungkinkan penyelenggaraan pemerintahan yang
responsif
Ekonomi, dimana mampu membuka peluang bagi pemerintah didaerah untuk mengembangkan kebijakan
regional dan lokal untuk mengoptimalkan pemberdayaan potensi ekonomi daerah
Sosial, dimana agar mampu menciptakan masyarakat yang bisa merespon dinamika kehidupan
4. MODEL DESENTRALISASI
Dekonsentrasi yaitu pergeseran volume pekerjaan daridepartemen pusat kepada perwakilannya yang ada
didaerah, tanpa ada penyerahan kewenangan untuk mengambil keputusan atau membuat keputusan
Devolusi yaitu pemerintah pusat membentuk unit2 pemerintahan diluar pemeritah pusat dengan menyerahkan
fungsi2 tertentu kepada unit2 itu untuk dilaksanakan secara mandiri
Delegasi yaitu pelimpahan kewenangan manajerial dan pengambilan keputusan untuk melakukan tugas2
khusus kepada suatu organisasi yang secara tidak langsung berada pada pengawasan pemerintah pusat
Privatisasi yaitu suatu tindakan pemberian kewenangan dari pemerintah kepada badan2 sukarela, swasta,
swadaya masyarakat seperti BUMN
5. SEJARAH OTONOMI DAERAH DI INDONESIA
1. Pasca proklamasi UU No.1 Tahun 1945 yang berisi tentang 3 jenis daerah otonom yaitu keresidenan,
kabupaten dan kota
2. UU No. 22 Tahun 1948 tentang pengaturan tentang susunan pemerintahan daerah yang demokratis
3. UU No.1 Tahun 1957 tentang pengaturan tunggal pertama yang berlaku untuk seluruh Indonesia
4. UU No. 18 Tahun 1965 tentang sistem otonomi daerah yang seluas-luasnya
5. UU No. 5 Tahun 1974 tentang pokok2 penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjadi tugas pemerintah
pusat di daerah
6. UU No 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah