Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERTEMUAN 13 || RESUME || MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : EFELITO HAYAT MUSFIZA


NO BP : 22101152610091
KELAS : SI – 11
DOSPEM : VIVI PUSPITA SARI, S.IP, M.Pd
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. ARTI OTONOMI DAERAH
Secara definitif, otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk dapat mengatur dan mengurus berbagai
kepentingan masyarakat secara mandiri serta berdasar pada aspirasi masyarakat.

 Otonomi dalam makna sempit diartikan mandiri, dan arti luas diartikan sebagai berdaya.
 Kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan
daerahnya sendiri.
 Otonomi daerah diartikan sebagai pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah
dalam mengurus rumah tangganya sendiri.

2. ARTI PENTING OTONOMI DAERAH ATAU DESENTRALISASI

 Untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan


 Sebagai sarana pendidikan politik
 Pemerintahan daerah sebagai persiapan untuk karir politik lanjutan
 Stabilitas politik
 Kesetaraan politik
 Akuntabilitas politik

3. VISI OTONOMI DAERAH

 Politik, dimana harus dipahami sebagai sebuah proses untuk membuka ruang bagi lahirnya kepala
pemerintahan yang dipilih secara demokratis dan memungkinkan penyelenggaraan pemerintahan yang
responsif
 Ekonomi, dimana mampu membuka peluang bagi pemerintah didaerah untuk mengembangkan kebijakan
regional dan lokal untuk mengoptimalkan pemberdayaan potensi ekonomi daerah
 Sosial, dimana agar mampu menciptakan masyarakat yang bisa merespon dinamika kehidupan

4. MODEL DESENTRALISASI

 Dekonsentrasi yaitu pergeseran volume pekerjaan daridepartemen pusat kepada perwakilannya yang ada
didaerah, tanpa ada penyerahan kewenangan untuk mengambil keputusan atau membuat keputusan
 Devolusi yaitu pemerintah pusat membentuk unit2 pemerintahan diluar pemeritah pusat dengan menyerahkan
fungsi2 tertentu kepada unit2 itu untuk dilaksanakan secara mandiri
 Delegasi yaitu pelimpahan kewenangan manajerial dan pengambilan keputusan untuk melakukan tugas2
khusus kepada suatu organisasi yang secara tidak langsung berada pada pengawasan pemerintah pusat
 Privatisasi yaitu suatu tindakan pemberian kewenangan dari pemerintah kepada badan2 sukarela, swasta,
swadaya masyarakat seperti BUMN
5. SEJARAH OTONOMI DAERAH DI INDONESIA
1. Pasca proklamasi UU No.1 Tahun 1945 yang berisi tentang 3 jenis daerah otonom yaitu keresidenan,
kabupaten dan kota
2. UU No. 22 Tahun 1948 tentang pengaturan tentang susunan pemerintahan daerah yang demokratis
3. UU No.1 Tahun 1957 tentang pengaturan tunggal pertama yang berlaku untuk seluruh Indonesia
4. UU No. 18 Tahun 1965 tentang sistem otonomi daerah yang seluas-luasnya
5. UU No. 5 Tahun 1974 tentang pokok2 penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjadi tugas pemerintah
pusat di daerah
6. UU No 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah

6. PEMBAGIAN KEKUASAAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH DI INDONESIA


(DALAM UU NO. 22 TAHUN 1999)
Kewenangan provinsi sebagai daerah administratif:
1. Kewenangan bersifat lintas kab/kota, seperti PU, perhubungan, perkebunan, kehutanan
2. Kewenagan pemerintah lainnya seperti pernecanaan dan pengendalian pembangunan regional secara makro
3. Kewenangan kelautan seperti ekplorasi, ekploitasi, dan pengelolaan kekayaan laut, pengaturan kepentingan
administratif, tata ruang, penegakan hukum
4. Kewenangan yang tidak/belum dapat ditangani daerah kabupaten dan kota
Kewenangan pemerintah Kabupaten Sebagai Daerah Otonom:
1. Pertanahan
2. Pertanian
3. Pendidikan dan kebudayaan
4. Tenaga kerja
5. Kesehatan
6. Lingkungan hidup
7. Perhubungan
8. Pekerjaan Umum
9. Perdangangan dan industri
10. Penanaman modal
11. koperasi
Selain 11 poin diatas, kab/kota yang mempunyai batas laut juga diberi kewenangan kelautan seluas 1/3 dan
luas kewenangan provinsi yang 12 mil.
Landasan penyerahan 11 jenis kewenangan tersebut diserahkan pada daerah otonom kab/kota:
1. Makin dekatnya produsen dan distributor pelayanan publik dengan masyarakat yang dilayani
2. Penyerahan kewenangan itu akan membuka peluang dan kesempatan bagi aktor2 politik lokal dan SDM
yang berkualitas di daerah tsb
3. Penyerahan kewenangan tersebut dimaksudkan agar SDM yang berkualitas di kota2 besar diredistribusikan
dari pusat kedaerah otonom kab/kota
4. Dengan pelimpahan kewenangan tersebut diharapkan terjadi diseminasi kepedulian dan tanggung jawab
untuk meminimalisir, atau bahkan menghilangkan masalah pengangguran pada daerah2.
7. OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI
Otonomi daerah adalah derivat dari desentralisasi; karena itu, hampir setiap negara bangsa (nation state)
menganut desentralisasi sebagai suatu asas dalam penyelenggaraan pemerintah negara. Desentralisasi dipilih bukan
hanya sekedar alternatif dari sentralisasi, melainkan merupakan subsistem dalam kerangka sistem organisasi negara.
Kebijakan desentralisasi dilakukan dalam rangka pembagian kekuasaan secara vertikal sebagai areal division of power
sebagaimana termaktub dalam konstitusi. Keberadaan pemerintahan daerah (local government) serta hubungannya
dengan pemerintah pusat (central government) tergantung pada bentuk dan susunan negaranya yakni apakah negara
itu berbentuk negara kesatuan, negara federal, atau negara serikat. Indonesia merupakan negara kesatuan berbentuk
republik, sebagai wujud kesepakatan yang dicapai oleh para the founding fathers. Dipilihnya sistem pemerintahan
desentralisasi oleh para pendiri bangsa ini adalah sangat bijaksana yaitu membangun persatuan dan kesatuan bangsa
dengan bingkai negara kesatuan melalui asas desentralisasi dan otonomi daerah sebagai elemen perekatnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
EFELITO HAYAT MUSFIZA – 22101152610091 – SI11

Anda mungkin juga menyukai