Model Pembelajaran Di SMK
Model Pembelajaran Di SMK
model-pembelajaran-di-smk
Model Pembelajaran di SMK sangat strategis efeknya. Pendidik SMK wajib menerapkan model
pembelajaran di SMK ini. Mari kita diskusikan model-model pembelajaran di SMK ini untuk
memudahkan kita mengimplementasikannya.
Pengertian Model Pembelajaran
Sedangkan menurut “Arends dalam Trianto”, mengatakan “model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas”.
Model pembelajaran SMK yang dianjurkan oleh Direktorat Pembinaan SMK ialah:
Model Pembelajaran untuk SMK dalam berbagai sumber dokumen kurikulum 2013 sering
dikaitkan dengan kata sintak atau sintaks. Tentunya anda pernah membaca atau mendengar
sendiri sintak model pembelajaran. Jujur saja, saya mengakui, kosa kata “sintak” terasa asing
buat saya (hmm..). Setelah saya coba mencari arti kata “sintak” atau “sintak model” di beberapa
kamus bahasa ternyata tidak ditemukan. Pada kamus bahasa yang bisa kita temukan adalah kata
“sintaksis”, (1) pengaturan dan hubungan kata dng kata atau dng satuan lain yg lebih besar
‘Sintak’ dalam istilah ‘sintak model pembelajaran’, mungkin diambil dari bahasa Inggris dari
kata “syntax” yang artinya a system or orderly arrangement yang artinya suatu sistem atau
susunan yang teratur.
Jadi, sintak model pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah suatu sistem atau susunan yang
teratur. Sistem artinya terdiri atas beberapa bagian atau langkah yang berhubungan satu kepada
yang lain yang susunannya atau urut-urutannya teratur. Karena itu sintak model
pembelajaran menurut logika saya perlu dilakukan dengan urut dan teratur.
Pemberian rangsangan (Stimulation)
Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
Pembuktian (Data processing dan Verification)
Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)
Model pembelajaran Discovery Learning dapat saya contohkan seperti uraian di bawah. Sebagai
ilustrasi saya coba memberikan contoh tentang fenomena Hukum Ohm. Hukum Ohm dalam ilmu
kelistrikan atau elektronika adalah pengetahuan dasar yang sangat penting. Terapan dari Hukum
Ohm ini akan selalu dipakai pada pengetahuan kelistrikan dan elektronik yang lebih tinggi, karena
itulah sangat penting bagi guru menorehkan pengalaman ‘nyata’ kepada siswa.
Hukum ohm melibatkan fenomena / fakta dimana kuat arus (I), besar potensial atau tegangan (V)
dan hambatan atau resistansi (R) berkaitan satu dengan yang lain. Hukum ohm ini sering
dinyatakan dengan kalimat “kuat arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dengan hambatan”. Secara matematis hubungan ketiganya dituliskan : I = V : R dapat ditulis V =
I x R dan juga dapat dinyatakan R = V : I . Siswa akan saya ajak belajar dengan model
pembelajaran Penyingkapan / Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Ok,
Model pembelajaran Discovery Learning akan dapat kita desain untuk mengarahkan siswa agar
dapat menemukan hubungan atau korelasi I, V dan R berdasarkan analisa dan eksperimen.
Model pembelajaran Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley,
2003:3) ini juga sangat sesuai digunakan sebagai model pembelajaran SMK. Adapun sintak model
pembelajaran SMK ini terdiri atas :
1. Mengidentifikasi masalah;
2. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi
yang relevan;
4. Mengevaluasi.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of
the Project);
1. Merencanakan produk;
2. Melaksanakan proses produksi;
Model pembelajaran dipilih dengan mempertimbangkan Kompetensi Dasar dan atau materi
pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran
tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika
menggunakan model pembelajaran tertentu pula.
Jika rumusan KD mengarah pada penguasaan konsep dan prinsip sangat tepat menggunakan
model pembelajaran Inquiry atau model pembelajaran Discovery Learning. Kedua model
pembelajaran tersebut membentuk kemampuan pengungkapan terhadap konsep-konsep pada
suatu bahan kajian.
Jika Kompetensi Dasar (KD dari KI-3 dan KD dari KI-4) pada kelompok mata pelajaran Kompetensi
Keahlian (C3) cenderung membentuk kemampuan solusi-solusi teknologi dan rekayasa atau hasil
karya, dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, model
pembelajaran Production Based Trainning, model pembelajaran Project Based Learning dan model
pembelajaran Teaching Factory.
Model pembelajaran di SMK dapat dengan tepat kita pilih manakala kita memahami dengan baik
apa dan bagaimana model pembelajaran di smk. Diskusi singkat di bawah mengajak kita
memahami model pembelajaran di SMK.
Model pembelajaran di SMK pada kurikulum 2013 mengacu pada proses berpikir ilmiah
(saintifik) dilakukan dengan tahapan 5 M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, mengomunikasikan.
1. Pernyataan KD dari KI-3 dan KD di KI-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
2. Pernyataan KD di KI-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;