Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN BULAN JUNI

BAB V
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN
Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan pada sektor jasa konstruksi, tidak hanya
bergantung pada pengguna jasa atau penyedia jasa yang saling mengikat dalam suatu
kontrak kerja. Diperlukan suatu fungsi kontrol yang dijalankan oleh pihak lain dalam
rangka mengawasi tertib usaha jasa konstruksi. Banyaknya permasalahan yang
muncul dalam penyelenggaraan usaha jasa konstruksi diakibatkan oleh beberapa hal,
mulai dari ketidak seragaman pemahaman para pemangku kepentingan terhadap
regulasi jasa konstruksi, kesalahan pada proses pengadaan jasa konstruksi, dan
kegagalan pelaksanaan konstruksi yang disebabkan oleh kempampuan penyedia jasa
yang tidak mendukung.

Oleh sebab itu diharapkan adanya sistem yang terintegrasi dan dibuat pedoman
standar untuk menunjang pelaksanaan monitoring yang dilakukan pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya. Masalah kini yang timbul adalah bagaimana pola
pendayagunaan kelembagaan yang harus diterapkan agar tertib usaha jasa konstruksi
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Peningkatan kualitas kelembagaan
dalam menjalankan fungsi monitoring sangat penting mengingat penyelenggaraan
usaha jasa konstruksi saat ini masih belum dapat dikatakan tertib. Namun, kondisi
saat ini masih belum memungkinkan karena masih minimnya dukungan pemerintah
untuk mendorong lembaga menjalankan fungsinya secara utuh. Masalah tertib
usaha jasa konstruksi berkaitan erat dengan implementasi atau hasil dari
pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi. Hal
yang paling mendasar dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi, adalah bahwa penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan untuk :

PENDAMPINGAN MONITORING PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PADA KELEMBAGAAN JASA V-1


KONSTRUKSI KABUPATEN / KOTA DI PROVINSI BANTEN
LAPORAN BULAN JUNI

a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk


mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil
Jasa Konstruksi yang berkualitas;
b. Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi;
d. Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan
publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun;
e. Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan
menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.

5.2 Rekomendasi
Atas dasar pertimbangan kesimpulan diatas, maka saran/rekomendasi untuk
memperkuat keberadaan bidang jasa konstruksi yang ada di dinas pekerjaan umum
dan penataan ruang baik kota maupun kabupaten diantaranya adalah:
- Menyusun kebijakan teknis, rencana dan program pembinaan kontruksi dan
investasi di bidang infrastruktur meliputi usaha dan kelembagaan
penyelenggaraan konstruksi.
- Menyusun rencana kerja dan rencana anggran seksi kemitraan jasa dan teknik
kontruksi.
- Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugas.
- Melaksanakan perencanaan teknis dibidang teknik konstruksi.
- Melaksanakan/ melakukan pengawasan teknis mengenai kemitraan jasa dan
teknik kontruksi.
- Mengadakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di seksi kemitraan jasa
dan teknik konstruksi.
- Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala bidang tata Kota dan
bina jasa konstruksi.
- Melakukan perluasan jejaring dengan masyarakat jasa konstruksi.

PENDAMPINGAN MONITORING PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PADA KELEMBAGAAN JASA V-2


KONSTRUKSI KABUPATEN / KOTA DI PROVINSI BANTEN

Anda mungkin juga menyukai