Anda di halaman 1dari 41

JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS

MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI


Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

BAB 1
endahuluan

Lingkungan permukiman yang bersih dan sehat merupakan salah satu


kebutuhan dasar manusia. Pelayanan sanitasi dan kesadaran masyarakat secara
nasional untuk menunjang peningkatan kualitas sanitasi lingkungan masih
sangat rendah. Terutama di kawasan padat penduduk,yang kumuh dan miskin di
perkotaan dan perdesaan, tidak ditunjang dengan penyediaan sarana sanitasi
yang baik. Akses penduduk kepada prasarana dan sarana penanganan air limbah
permukiman berkaitan erat dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup,
pendidikan dan sosial budaya. Apabila pemahaman tentang kebersihan dan akses
penduduk kepada fasilitas prasarana dan sarana air limbah permukiman semakin
besar, maka akan semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran
penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases)

Pemerintah telah mengembangkan Kegiatan Pembangunan MCK Plus,


yaitu sebuah inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan penyediaan
prasarana dan sarana air limbah permukiman yang berbasis masyarakat, yang
bertujuan memperbaiki sarana sanitasi masyarakat yang tinggal di perkampungan
kumuh, miskin dan padat di perkotaan dengan pendekatan sanitasi berbasis
masyarakat dan peningkatan perilaku sehat serta pemanfaatan sarana sanitasi
yang berkelanjutan, yang diselenggarakan bersama oleh pemerintah daerah dan
masyarakat setempat.

1
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

1.1 LATAR BELAKANG KEGIATAN


Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus yang
berlokasi diKawasan Daruba Pantai Kec.Morotai Selatan Kab. Pulau Morotai ini
merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Balai
Penelitian Dan Pengembangan Penerapan Teknologi Permukiman
sumber danaAPBN Tahun Anggaran 2018, melalui jasa konsultansi.

Konsultan setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan mengikuti


aanwijzing untuk pekerjaan tersebut di atas; dengan ini memahami bahwa
lingkup pekerjaan ini meliputi Review Desain, Pengawasan dan Pengendalian
yang tepat mutu sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana,
yaitu dengan tepat waktu dan tepat biaya serta efisien, maka konsultan sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut diperlukan menerapkan standar persyaratan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau ketentuan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Salah satu tahapan pekerjaan Pengawas konstruksi
yang sistematis adalah untuk pencapaian target pengawasan dan pengendalian
kegiatan yang baik dan konsisten.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEKERJAAN


1.2.1 Maksuddan Tujuan Pekerjaan
Maksud dan Tujuan dari kegiatan Jasa Konsultansi Pengawasan
Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus adalah sebagai berikut :
Maksud dari kegiatan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan
Teknologi Terbatas MCK Plus adalah sebagai berikut :
a) Mengawasi pelaksanaan pemakaian material, peralatan serta metode
palaksanaan, mengawasi ketepatan waktu dan pembiayaan konstruksi;
b) Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari aspek kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian volume pekerjaan;
c) Menginventarisasi perubahan dan penyesuaian yang harus dilakukan
dilapangan sehubungan dengan permasalahan yang timbul;

2
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

d) Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala, membuat laporan


pekerjaan pengawasan berkala mingguan dan bulanan dengan
masukan hasil rapat lapangan serta laporan-laporan pelaksanaan
harian, mingguan dan bulanan yang dibuat oleh kontraktor;
e) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
f) Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh kontraktor.
g) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(As Built Drawings) sebelum serah terima I.
h) Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima I, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir
pekerjaan pengawasan.

Tujuan yang ingin dicapai Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan


Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus ini adalah sebagai berikut:
a) Mendampingi Kontraktor Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan
konstruksi.

b) Membantu pengelola proyek dalam menyusun Dokumen Pendaftaran.

c) Membantu pengelola proyek mengurus sampai mendapatkan IPB (Izin


Penggunaan Bangunan Gedung) sesuai dengan peraturan yang
ditentukan.

1.2.1 Sasaran Pekerjaan


Untuk mencapaitujuan-tujuan diatas, maka perlu diperhatikan juga
sasaran-sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan Jasa Konsultansi
Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus yang meliputi :
1. Terwujudnya suatu bentuk kerjasama dan Koordinasi antar satuan
organisasi pelaksana sehingga terwujud suatu semangat bersama
untuk melaksanakan kegiatan proyek secara terperinci, dan cukup

3
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

cermat dalam mengatasi masalah-masalah yang akan timbul dalam


pelaksanaannya.
2. Terwujudnya system pengawasan yang mendasar, kokoh dan terpadu,
lebih meningkatkan upaya koordinasi dan pengendalian terutama
dalam rangka upaya menghasilkan kualitas hasil pekerjaan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Dengan terwujudnya sasaran diatas, maka terwujud pula hasil Konstruksi
yang bermutu, tepat guna dan tepat sasaran.

1.3 JENIS DAN LINGKUP JASA KONSULTANDAN FASILITAS


PENUNJANG.
1.3.1 Jenis Jasa Konsultan
Sesuai sasaran tersebut di atas, maka jenis jasa konsultan yang
dibutuhkan yaitu konsultan pengawasan, mengendalikan dan mengawasi
seluruh kegiatan teknis maupun non teknis pada Kegiatan Jasa Konsultansi
Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus, Yang berpedoman
pada berbagai aturan dan sistem pengawasan, struktur engineer dan
sosiokultural setempat dan berpedoman pada peraturan yang terkait.
1.3.2 Lingkup Jasa Konsultan
Lingkup jasa konsultan yang diperlukan dan persyaratan teknis yang
tercakup dalam KAK, secara garis besar terdiri dari bagian pekerjaan
berikut:
1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh pelaksana konstruksi;
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik;
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
4. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
5. Melakukan kegiatan pengawasan pada semua item pekerjaan.

4
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

6. Menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan konstruksi.


Uraian detail lingkup layanan di atas dijabarkan lebih jauh pada bagian
berikutnya.
1.3.3 Data dan Fasilitas Penunjang
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna jasa yang dapat
digunakan harus dipelihara oleh Penyedia jasa.
a. Laporan dan Data
Laporan dan data, yaitu berupa dokumen hasil perencanaan teknis.
b. Akomodasi dan Ruangan Kantor
Akomodasi yang berupa kendaraan roda dua, dan fasilitas lainnya
termasuk kantor dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh Penyedia
jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui kontrak.
Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum
pada Rincian Biaya Langsung Non Personil.
c. Staf Pengawas/ Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan jasa konsultansi ini.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan

1.4 SUBSTANSI PELAPORAN


Pelaporan sebagai salah satu indikator kemajuan dan pencapaian pekerjaan
dalam setiap tahapannya.Sehingga pelaporan penting untuk diperhatikan.

Laporan yang akan dibuat oleh konsultan Pengawas adalah:


1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Harian dan Mingguan
4. Laporan Bulanan
5. Laporan Khusus

5
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

6. Laporan Akhir
1.5 LANDASAN HUKUM
Sedangkan untuk landasan hukum yang mendasari dalam Kegiatan Jasa
Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plusadalah sebagai
berikut :
UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil.
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan
Khusus.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang terbuka Hijau diKawasan Perkotaan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
RepublikIndonesia
Nomor 28/PRT/M/2016
Tentang
Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan KesehatanKerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Surat EdaranNomor: 66/Se/M/2015
Tentang Biaya Penyelenggaraan SistemManajemen Keselamatandan
Kesehatan Kerja (SMK3) KonstruksiBidang Pekerjaan Umum.

6
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

1.6 SISTEMATIKA PELAPORAN


Sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan Teknis ini terdiri dari beberapa
BAGIAN, antara lain :
BAB I.PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Sasaran, Jenis
dan Lingkup Jasa Konsultan dan Fasilitas Penunjang, Substansi Pelaporan serta
Landasan Hukum. Kesemuanya telah itu diuraikan di atas.
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH PEKERJAAN
Bab ini menguraikan mengenai kondisi eksisting saat ini, meliputi; Ruang
Lingkup lokasi pekerjaan (Peta Administrasi), pekerjaan yang akan dilaksanakan
dan Foto awal Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi
Terbatas MCK Plus.
BAB III.METODOLOGI PELAKSANAAN
MetodologiPelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Teknis meliputi
pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan
tertib administrasi dalam pelaksanaan pembangunan fisik maupun pembangunan
sarana prasarana aksesibilitas, mulai dari tahap persiapan, tahap review sampai
dengan tahap pelaksanaan konstruksi.
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN
Dalam Bab Rencana Pelaksanaan ini akan diuraikan mengenai susunan dan
komposisi tim pelaksana, time Schedule/ jadwal penugasan personil, serta jadwal
penyerahan dan penyelesaian laporan.
BAB V. PENUTUP
Kemudian dalam Bab Penutup ini akan duraikan mengenai kesimpulan yang
akan dilaksanakan dalam kegiatan pengawasan serta memberikan saran dan
masukan berupa rekomendasi yang disampaikan untuk digunakan dalam
menunjang realisasi pelaksanaan pekerjaan maupun penyusunan pelaporan pada
tahapan berikutnya.

7
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

BAB 2
ambaran Umum Wilayah Pekerjaan

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum kondisi awal pekerjaan dalam
lingkup kawasan pelaksanaan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi
Terbatas MCK Plus.Kondisi wilayah yang menjadi bahasan berupa; kondisi
administrasi dan geografis wilayah, Peta lokasi dan Foto awal pelaksanaan
pekerjaan.

2.1. LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI


Secara administrative lokasi paket pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus terletak diDaruba Kecamatan Morotai
Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara ataudapat di lihat
pada gambar peta lokasi pekerjaan, dan secara geografis lokasi pekerjaan berada
diantara : 02° 17’ 09.98” LU dan 128° 14’ 30.35” BT.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk lebih jelasnya mengenai
ruang lingkup lokasi pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan
Teknologi Terbatas MCK Plus dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.

8
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Gambar 2.1
Ruang Lingkup Lokasi Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan
:Desa Daruba Pantai
Kec. Morotai Selatan
Kab. Pulau Morotai

9
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

BAB 3
etode Pelaksanaan

3.1 METODE PENDEKATAN

metodologi pendekatan umum yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan


pekerjaan ini, dikembangkan berdasarkan pada bagian sebelumnya yang secara
umum membahas perihal pemahaman terhadap pekerjaan yang akan dilakukan.
Untuk dapat mencapai konsistensi terhadap prioritas pelaksanaan dalam ruang
lingkup, tujuan dan sasaran dari pekerjaan ini secara keseluruhan, yang secara
prinsip harus dapat diselesaikan dan dicapai oleh konsultan, maka perlu
ditetapkan suatu metodologi dan pedekatan umum untuk dapat mengakomodasi
seluruh lingkup kegiatan yang telah ditetapkan, berdasarkan atas karakteristik
dan kebutuhan proyek

Untuk mencapai maksud dan tujuan Kegiatan Jasa Konsultansi Jasa


Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus, maka
metodologi pendekatannya diatur secara kronologis sebagai berikut :
Penyedia Jasa Konstruksi pembangunan dalam melakukan kegiatan dan tugasnya
harus berpedoman pada Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Penyedia Jasa Konstruksi
terdiri atas penyedia jasa pengawas konstruksi dan penyedia jasa pelaksana
konstruksi, dengan ketentuan sebagai berikut :
Penyedia Jasa Pengawas Konstruksi.
1. Organisasi dan Tata Laksana
a) Organisasi penyedia jasa Pengawas konstruksi, disesuaikan dengan
lingkup dan kompleksitas pekerjaan, seperti :
1. Penanggung Jawab kegiatan/proyek;

10
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

2. Ahli Teknik Bangunan Gedung (Team Leader);


3. Ahli Teknik Lingkungan;
4. Ahli Teknik Tenaga Listrik;
5. Inspektur Teknik Lingkungan;
6. Inspektur Teknik Bangunan Gedung;
7. Inspektur Teknik Tenaga Listrik;
8. Inspektur Teknik Makanikal;
9. Sekretaris;
10. Operator Komputer;
11. Office Boy.
b) Penyedia jasa Pengawas konstruksi yang selanjutnya disebut
Konsultan Pengawas Konstruksi adalah perusahaan yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan tugas konsultansi
dalam bidang Pengawas konstruksi;
c) Konsultan Pengawas Konstruksi bertugas sejak penyerahan
Lapangan pekerjaan kontruksi sampai serah terima II pekerjaan
konstruksi fisik, dan berfungsi melaksanakan pengendalian pada
tahap tahap konstruksi, baik di tingkat program maupun di tingkat
operasional;
d) Konsultan Pengawas Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab secara kontraktual kepada Kepala Satuan
Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen;
e) Dalam hal di daerah tempat pelaksanaan Kegiatan tidak terdapat
perusahaan yang memenuhi persyaratan dan bersedia melakukan
tugas konsultansi Pengawas konstruksi, maka dapat ditunjuk
perusahaan yang memenuhi persyaratan dan bersedia dari daerah
lain, atau Provinsi lain yang berdekatan. Apabila tidak terdapat
konsultan Pengawas konstruksi seperti tersebut di atas, maka fungsi
tersebut dilakukan oleh unsur Instansi Teknis setempat;

11
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

f) Pengadaan Konsultan Pengawas Konstruksi harus berdasarkan


ketentuan yang tercantum dalam perpres R.I. tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah serta
petunjuk teknis pelaksanaannya;
g) Konsultan Pengawas Konstruksi tidak dapat merangkap sebagai
Konsultan Perencana untuk pekerjaan yang bersangkutan;
h) Biaya Konsultan Pengawas Konstruksi dibebankan pada biaya untuk
komponen Pengawas konstruksi kegiatan yang bersangkutan.

3.2 METODE PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI


KegiatanSupervisi meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik
(kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi dalam pelakanaan pembangunan,
mulai dari tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan tahap pemeliharaan.
Kegiatan Supervisi terdiri atas :
a) Tahap Persiapan
Melakukan penyusunan organisasi pelaksanaan pekerjaan.
Mobilisasi personil lapangan untuk pekerjaan supervisi/ pengawasan.
b) Tahap Pelaksanaan
Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran
konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality
Assurance/ Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3);
Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian
waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil
konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib
administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;

12
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan


manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
Melakukan Koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
Melakukan satuan kerja pengawasan yang terdiri atas :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di
lapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi;
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi;
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawings) sebelum serah terima I;
i. Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima I, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
j. Bersama-sama dengan Konsultan Perencana Konstruksi menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;

13
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

k. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen


Pendaftaran;
Menyusun laporan akhir pekerjaan Pengawas konstruksi.

3.3 PERANAN KONSULTAN PENGAWAS KOSTRUKSI/ SUPERVISI


a) Pada Tahap Konstruksi dan Pelaksanaan
Menyusun prosedur-prosedur lapangan;
Mengkoordinasikan dan memberi pengarahan kepada pihak-pihak yang
terlibat dalam tahap-tahap pembangunan fisik di lapangan;
Mengontrol rencana konstruksi agar sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan;
Pengawasan inspeksi pekerjaan di lapangan, untuk menghasilkan kualitas
yang diharapkan dalam waktu yang telah ditentukan;
Menyusun jadwal waktu pelaksanaan pembangunan yang selalu
dimonitor dan diperbaharui;
MengKoordinasikan pekerjaan-pekerjaan servis pendukung seperti :
a. Pengadaan air kerja, listrik untuk penerangan sementara dan sumber
daya, kantor-kantor/ gudang sementara, jalan-jalan sementara dan
sebagainya.
Memimpin rapat-rapat Koordinasi setiap minggu dengan tujuan :
a. Mengawasi kemajuan pekerjaan kontraktor dan pertanggungjawaban
kontraktor;
b. Membicarakan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di
lapangan.

14
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Dalam rapat Koordinasi lapangan, kontraktor utama dapat mengemukakan


masalah-masalah atau keterlambatan yang terjadi di lapangan, baik yang
berkaitan dengan pemilik, Pengawas konstruksi atau perkembangan bahan-
bahan.
1. Mengadakan rapat khusus untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
harus diselesaikan sebelum menunggu diselenggarakannya rapat
Koordinasi lapangan.
2. Memberikan petunjuk sub-kontraktor/ kontraktor spesialis jika diperlukan.
3. Bila terjadi keragu-raguan dari pihak kontraktor, maka Pengawas
Konstruksi akan memeriksai construction drawing atau membuat redesign,
berupa gambar atau sketsa yang harus disetujui oleh konsultan perencana.
4. Memeriksa shop drawing yang dibuat oleh kontraktor utama (shop drawing
diperlukan karena construction drawing belum cukup jelas untuk
pelaksanaan di lapangan).
5. Mengawasi pengadaan dan kualitas tenaga kerja, material dan peralatan
dari kontraktor.
6. Menguji peralatan yang dipasang (testing and commisioning) oleh
kontraktor.
7. Menyusun program - program untuk keselamatan kerja dan keamanan
proyek.
8. Menyusun laporan-laporan berkala.
9. Mensahkan laporan harian yang dibuat oleh kontraktor utama, yang berisi:
Aktivitas yang dilakukan di lapangan
Material yang masuk
Peralatan yang dipakai
Jumlah Pekerja
Keadaan cuaca
10. Mensahkan laporan bulanan yang dibuat oleh kontraktor utama, yang
memuat :
Aktivitas yang terjadi di lapangan

15
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

General Supervision Report


Equipment Report
Man Power Histogram
Progress Schedule
Progress of Cost Work
Coordination Meeting
Testing masters
Document fhoto
11. Menyusun berita acara prestasi pekerjaan.
12. Menyusun berita acara serah terima pekerjaan.
13. Menyusun daftar kekurangan atau perbaikan pekerjaan selama masa
pemeliharaan.
14. Memproses klaim apabila terjadi pelanggaran kontrak.
15. Memeriksa dan menyusun gambar-gambar kerja sesuai dengan lapangan
(as built drawing) yaitu gambar-gambar arsitektur, struktur, serta
mekanikal & elektrikal yang disesuaikan dengan semua pekerjaan yang
telah dilaksanakan di lapangan, termasuk perubahan-perubahan
pekerjaan.
16. Melakukan inspeksi-inspeksi berkala dan inspeksi akhir untuk proses serah
terima.

b) Pada Tahap Sesudah Pelaksanaan


Jika sebagian bangunan telah selesai dan telah digunakan oleh pemilik,
maka Pengawas konstruksi mengkoordinasi apa-apa yang perlu untuk
memungkinkan kegiatan pelaksanaan pembangunan dan operasi dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya dan tidak saling mengganggu.
Menyusun pedoman untuk mengoperasikan dan memelihara bangunan.
Menyerahkan gambar-gambar (as built drawing), laporan material, suku
cadang dan sebagainya kepada pemilik.

16
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

BAB 4
encana Kerja

Untuk mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang maksimal, mampu


membentuk sistem Koordinasi yang baik dan terpadu sesuai dengan persyaratan,
tepat waktu, dan optimalisasi pekerjaan, maka Konsultan akan mempersiapkan
suatu organisasi kerja Tim Pelaksana Konsultan yang memiliki latar belakang
pendidikan dan pengalaman kerja yang sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) di lapangan.
Sesuai kebutuhan dan jenis kegiatan yang akan ditangani oleh konsultan,
maka dipandang perlu adanya suatu konsep rencana kerja yang mengarah pada
pendekatan secara khusus. Uraian berikut akan memberikan suatu metode
penanganan untuk perihal dan permasalahan yang bersifat khusus, yang perlu
dipertimbangkan dalam proses penyiapan, dan proses pelaksanaan kegiatan
pekerjaan proyek.

4.1 Pemilihan dan Penugasan Personil


Dengan mempertimbangkan pengelompokan penugasan dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan seperti yang tercantum dalam kerangka acuan kerja,
maka konsultan memandang perlu melakukan penyempurnaan untuk mengatur
kembali rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan, tanpa harus
mempengaruhi ketentuan batas waktu penyelesaian program-program secara
keseluruhan. Konsultan merencanakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan
pekerjaan Pengawas Konstruksi ini secara simultan dan tepat waktu, dengan
pengelompokan program pelaksanaan berdasarkan pada wilayah/lokasi yang
serta cakupan komponen kegiatan yang terdapat di dalamnya.

17
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

4.2 Model Pendekatan Penugasan


Jumlah personil yang akan ditempatkan dan disesuaikan dengan
pengajuan dalam penawaran harga, dan penempatannya akan disesuaikan
dengan kompleksitas jenis dan item pekerjaan. Hal ini dimaksudkan agar capaian
Koordinasi terhadap setiap kegiatan bisa tercover dengan baik melalui Team
Leader. Dan kualifikasi masing-masing personil yang akan ditempatkan dalam
pekerjaan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan struktur organisasi pekerjaan
serta ruang lingkup tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

4.3 Implementasi Metodologi


Di dalam menterjemahkan aplikasi metode kerja perencanaan ini tak lepas
dari bagaimana konsultan memahami uraian tugas operasionalnya, dalam
kaitannya pemahaman terhadap uraian yang telah dijabarkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), untuk mencapai tujuan dan sasaran pekerjaan tersebut.
Implementasi ini dimulai dengan mengadakan pengenalan lapangan
setelah mempelajari dan mendapat penjelasan Aanwijzing terhadap Ruang
lingkup Pekerjaan yang akan dikerjakan. Dengan turun langsung ke lokasi
pekerjaan Konsultan mendapat gambaran jelas mengenai kondisi eksisting yang
bakal dihadapi nantinya. Sehingga sedini mungkin dipersiapkan tata cara,
schedule dan metode kerja yang akan diterapkan. Selain itu para personil inti
Konsultan telah mendapatkan visualisasi pekerjaan sebagai hasil dari orientasi
lapangan dalam rangka adaptasi awal terhadap lingkungan baru di lokasi
pekerjaan. Hal ini juga akan mempermudah tim personil konsultan dalam
menterjemahkan gambaran tugas dan mempermudah dalam memprediksikan
mobilitas jalur Koordinasi pekerjaan.

Selain itu tim konsultan akan berusaha mendapatkan data-data primer dan
sekunder sebagai tolak ukur dasar pelaksanaan pekerjaan konstruksi nantinya.
Data yang dimaksud adalah dokumen yang berkaitan dengan pekerjaan baik
untuk keperluan administrasi maupun teknis. Yang tak kalah pentingnya dalam
menunjang kelancaran jalannya pekerjaan Pengawas konstruksi ini adalah sarana

18
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

dan prasarana peralatan penunjang operasional, baik untuk personil di lapangan


dan juga personil di kantor. Sarana penunjang lapangan yang utama adalah alat
transportasi, alat dokumentasi, sarana komunikasi, dan sarana standart kantor
kerja lapangan. Sementara sarana di kantor cabang adalah sarana komputerisasi
lengkap dengan penunjangnya, alat komunikasi, meja kursi kerja dan lemari serta
perlengkapan standart kantor lainnya guna mentransfer informasi hasil kerja di
lapangan/di lokasi.

4.4 Pelaksanaan Pekerjaan


Pada dasarnya Pengawas Konstruksi dilaksanakan dengan berpedoman
pada UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan-peraturan
pelaksanaannya.
Secara teknis, pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawas Kontruksi ini
berpedomanpada Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan tersebut diatas yang
disusun oleh Kepala Pokja1 ULP D.I. Yogyakarta. Adapun sistematisasi dari
rencana pelaksanaan pekerjaan dalam penyusunannya akan melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut :
Tahap Persiapan;
Tahap Pelaksanaan;

Dimana untuk lebih jelasnya mengenai langkah-langkah kegiatan dalam


pelaksanaan pekerjaan diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan :
Melakukan penyusunan organisasi pelaksanaan pekerjaan.
Mobilisasi personil lapangan untuk pekerjaan supervisi/ pengawasan.
Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning
yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan
setelah diperiksa oleh direksi teknis/tim teknis.

19
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Asistensi ke Direksi Teknis maupun Pejabat Pembuat Komitmen sebelum


dilaksanakannya kegiatan pengawasan/ supervisi.
2. Tahap Pelaksanaan :
Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran
konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality
Assurance/Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3);
Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian
waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil
konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib
administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;
Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
Melakukan Koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
Melakukan satuan kerja pengawasan yang terdiri atas :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e. Membuat instruksi kerja kepada Kontraktor Pelaksana, seperti contoh
berikut ini, (Halaman Berikutnya).

20
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Gambar 4.1. Blangko Instruksi Kerja Konsultan Pengawasan Kepada


Kontraktor Pelaksana

21
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

f. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat


laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pelaksana
konstruksi;
g. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi;
h. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi;
i. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawings) sebelum serah terima I;
j. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
k. Bersama-sama dengan Konsultan Perencana Konstruksi menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
l. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran;
m. Membantu pengelola kegiatan mengurus sampai mendapatkan SLF
(Sertifikat Laik Fungsi) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat,
dalam hal terdapat ketentuan dalam Peraturan Daerah setempat;
Menyusun laporan akhir pekerjaan Pengawas konstruksi.

4.5 Penyusunan Laporan


Bagian pelaporan ini akan dijelaskan mengenai sistem pelaporan yang
diberikan dan menjadi tanggung jawab dari konsultan sebagai bentuk realisasi
pelaksanaan pekerjaan Konsultan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan
Teknologi Terbatas MCK PlusTahun Anggaran 2018 kepada pihak pemberi
pekerjaan. Penyusunan laporan ini dilakukan sebagai tahap penyempurnaan

22
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

pelaksanaan pekerjaan ini. Dimana kegiatan penyusunan laporan yang dilakukan


antara lain adalah sebagai berikut :

A. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat sebagai jaminan mutu pelaksanaan
kepada pengguna jasa (Satuan Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan
Penerapan Teknologi Permukiman), Laporan ini merupakan tinjauan pada
RMK apabila terjadi perubahan dalam pelaksanaanpekerjaan yang meliputi
persyaratan/ ketentuan/organisasi, agartetap memenuhi mutu yang
dipersyaratkan dan mengajukan usulanpengesahan ulang apabila terjadi
perubahan RMK, Dimana jumlah laporan RMK yang harus diserahkan adalah
sebanyak 5 buku.

B. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi :
Hasil Survei dan Pengamatan Pendahuluan.
Rencana Kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh.
Mobilisasi tenaga ahli, Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
lainnya
Mobilisasi Peralatan dan Perlengkapan.
Jadwal Kegiatan Penyedia Pasa.

C. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan merupakan laporan yang berisikan Progres Kegiatan dalam
kurun waktu 1 minggu, laporan ini memuat permasalahan-permasalahan
yang timbul, usulan penanganan, Realisasi Pelaksanaan dan Deviasi
Pelaksanaan Pekerjaan, Laporan Cuaca dan Foto Dokumentasi.Dimana jumlah
laporan mingguan yang harus diserahkan adalah sebanyak 5 buku laporan
setiap minggunya dengan format kertas A4 dan A3 atau double kwarto untuk
lampiran gambar yang memerlukan skala besar.

23
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

D. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan ini merupakan laporan yang berisikan Progres Kegiatan
monitoring jalannya kegiatan dilapangan yang direkap dalam kurun waktu 1
Bulan. Dalam laporan ini juga termuat permasalahan-permasalahan yang
timbul, usulan penanganan, Rencana Progres Bulan depan, Realisasi
Pelaksanaan dan Deviasi Pelaksanaan Pekerjaan, Laporan Cuaca dan Foto
Dokumentasi. Jumlah laporan bulanan yang harus diserahkan sebanyak 5
buku laporan dengan format kertas A4 dan A3 atau double kwarto untuk
lampiran gambar yang memerlukan skala besar.

E. Laporan Khusus
Laporan Khusus ini merupakan laporan yang dibuat oleh penyedia jasa
tentang adanya perubahan (revisi/review)desain yang memerlukan Justifikasi
Teknis pada setiap perubahan desain dan/atau setiap terjadinya perubahan
lingkup pekerjaan (kontrak), Dimana jumlah laporan khusus yang harus
diserahkan adalah sebanyak 2 buku.

F. Laporan Akhir/ Final Report


Buku Laporan ini memuat data-data Proyek secara keseluruhan, Progres
Kegiatan 100%, Foto-foto dokumentasi dari 0%, 50% s/d 100%, Asbuilt
Drawings, Laporan Cuaca, dan kesimpulan kegiatan. Laporan ini mencakup
Progres Keseluruhan kegiatan dari awal kegiatan s/d akhir kegiatan. Dimana
jumlah buku laporan Akhir ini diserahkan sebanyak 5 buku dengan format
kertas A4 & A3 atau double kwarto.

4.6 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun dan diorganisasikan secara
maksimal, sehingga pencapaian sasaran setiap kegiatan akan dapat dilakukan
dalam batas waktu yang disediakan. Guna mencapai sasaran yang ditetapkan
dalam kerangka acuan kerja, maka konsultan akan melengkapi jadwal kegiatan
tersebut dengan distribusi penugasan tenaga ahli yang dibutuhkan untuk

24
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

melaksanakan serta mendukung seluruh kegiatan yang dipersyaratkan dalam


pekerjaan ini. Dalam implementasi pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan secara
simultan antar komponen kegiatan, namun rangkaian kegiatan yang ada belum
mencerminkan waktu secara terinci. Melalui alur kegiatan dimaksud, diharapkan
dapat dicapai efektivitas kegiatan yang tinggi.

Secara substansial, pekerjaan Jasa Konsultansi Jasa Konsultansi


Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus ini akan melalui langkah
tahapan kegiatan seperti yang telah diuraikan diatas. Secara teknis administratif,
jadwal penyelesaian disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara tim


Konsultan Pengawas Konstruksi dengan pihak pemberi tugas diselesaikan.
Penyelesaian keseluruhan pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus adalah 150 (seratus limapuluh) hari
kalender sejakdikeluarkannya SPMK pekerjaan ini.
Untuk memudahkan pembacaan penjadwalan pekerjaan akan disajikan dalam
bentuk tabel yang disebut jadwal pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule), yang
dapat dilihat pada Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.(Halaman
Berikutnya)

25
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

BULAN
No URAIAN KEGIATAN I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

I Tahapan Persiapan
a Penyusunan Organisasi Pelaksanaan
b Mobilisasi Personil
II Tahapan Pengawasan Pelaksanaan Fisik
a Pengawasan Kualitas dan Kuantitas
III Tahapan Penyusunan Laporan
a Rencana Mutu Kontrak (RMK)
b Laporan Pendahuluan
c Laporan Harian dan Mingguan
d Laporan Bulanan
e Laporan Khusus
f Laporan Akhir

4.7 Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya


Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan ini digunakan
mekanisme kerja yang disusun oleh konsultan dengan penyesuaian dengan
kebutuhan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta Usulan Biaya yang telah
ditawarkan agar segenap pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik dan lebih efektif. Dimana untuk komposisi tenaga ahli CV. DELA
CONCIETA Consultant yang akan diturunkan dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus ini antara
lain :
 Ahli Teknik Bangunan Gedung(Team Leader);
 Ahli Teknik Lingkungan;
 Ahli Teknik Tenaga Listrik;
 Inspektur Teknik Lingkungan;
 Inspektur Teknik Bangunan Gedung;
 Inspektur Teknik Tenaga Listrik;
 Inspektur Teknik Makanikal;
 Sekretaris;
 Operator Komputer;

26
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

 Office Boy.

Kualifikasi dan tugas serta tanggung jawab masing-masing tenaga ahli dalam
menangani pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi
Terbatas MCK Plus ini diatur sebagai berikut :

1. Ahli Teknik Bangunan Gedung (Team Leader))


Kualifikasi minimal Sarjana Teknik Sipil dan berpengalaman dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab dari Ahli Teknik Bangunan Gedung (Team
Leader) ini adalah :
Mengkoordinir, mengarahkan, memberikan bimbingan dalam hal
substansif maupun non substansif dalam pelaksanaan pekerjaan.
Bekerjasama dengan tenaga ahli dan asisten tenaga ahli dalam
melakukan mengawasi pelaksanaan konstruksi Penerapan Teknologi
MCK Plus yang dilakukan oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi di
lapangan dalam menerapkan desain, spesifikasi teknis, dan persyaratan
teknis lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak dan
menjamin pelaksanaan pekerjaan secara maksimal dapat tepat mutu,
tepat waktu, dan tepat biaya.
Melakukan penelaan terhadap dokumen-dokuemn perencanaan, antara
lain Gambar Kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Spesifikasi Teknis,
dan Syarat-syaratnya.
n. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian
sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance/Quality Control, dan program kesehatan
dan keselamatan kerja (K3).
o. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian
waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil

27
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib


administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
p. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
q. Melakukan Koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
r. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
s. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala.
t. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
u. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi.
v. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(Asbuilt Drawings) sebelum serah terima I.
w. Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima I, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
x. Bersama-sama dengan Konsultan Perencana Konstruksi menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaannya.
y. Dalam pekerjaan ini Tenaga Ahli Bangunan Gedung selain
merangkap sebagai Team Leader, ia juga merangkap sebagai
Kordinator Konsultan Pengawas lainnya (Korteam), yaitu
Konsultan Pengawas untuk Pekerjaan Penerapan Teknologi
Pengaman Pantai di Morotai pada Satker Balai Litbang
Penerapan Teknologi Sumber Daya Air dan Konsultan
Pengawas Pekerjaan Replikasi Perdana Teknologi Jalan Wisata
di Morotai pada Satker Balai Litbang Penerepan Teknologi
Jalan dan Jembatan dalam lokasi yang sama.

28
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

z. Membuat instruksi kerja kepada Konsultan Pengawasan untuk


Pekerjaan Penerapan Teknologi Pengaman Pantai Di Morotai
padaSatker Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya
Airseperti contoh berikut ini, (Halaman Berikutnya).

Gambar 4.2. Blangko Instruksi Kerja Team Leader Kepada Konsultan


Pengawasan Penerapan Tekknologi Pengaman Pantai di Morotai

29
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Membuat instruksi kerja kepada Konsultan Pengawasan untuk


Pekerjaan Replikasi Perdana Teknologi Jalan Wisata di Morotai
padaSatker Balai Litbang Penerapan Teknologi Jalan dan
Jembatan seperti contoh di bawah ini.

Gambar 4.3. Blangko Instruksi Kerja Team Leader Kepada Konsultan


Pengawasan Replikasi Perdana Teknologi Jalan Wisata di Morotai

30
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

2. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan


Kualifikasi minimal Sarjana Teknik Lingkungan dan berpengalaman
dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab dari Tenaga Ahli Lingkungan ini adalah :
Merancang bentuk danstruktur teknik lingkungan.
Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi Teknik Lingkungan
dan pemasangan instalasi Teknik Lingkungan.
Bertugas untuk menganalisa metode kerja Kontraktor Pelaksana dari
segi Teknik Lingkungan.
å. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
ä. Melakukan Koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

3. Tenaga Ahli Teknik Listrik


Kualifikasi minimal Sarjana Teknik Elektro dan berpengalaman dibidangnya.
Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu dan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan Lingkungan
dalam lingkup pekerjaan.
Melaksanakan pekerjaan perencanaan dan/atau pemasangan dan/atau
perawatan instalasi listrik.
Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja.
Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik dengan daya maksimum 197 KVA.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan jaringan tegangan rendah di atas
dan/atau di bawah tanah.
Membantu team leader dalam proses pembuatan laporan.

31
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

4. Inspektur Teknik Lingkungan


Kualifikasi minimal D-III Teknik Lingkungan dan berpengalaman
dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab dari tenaga Inspektur Teknik Lingkungan ini
adalah :
Membantu Team Leader dan Ahli Teknik Lingkungandalam mengawasi
pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan
berdasarkan dokumen kontrak.
Bertanggung jawab penuh terhadap Ahli Teknik Lingkungan untuk
mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.
Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan
spesifikasi teknis.

5. Inspektur Teknik Bangunan Gedung


Kualifikasi minimal D-III Teknik Sipil/ Arsitektur dan berpengalaman
dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab dari tenaga Inspektur Teknik Bangunan Gedung
ini adalah :
Membantu Team Leader dan Ahli Teknik Bangunan Gedungdalam
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas
pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
Bertanggung jawab penuh terhadap Ahli Teknik Bangunan Gedung
untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.

32
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan


agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan
spesifikasi teknis.
Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk
kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang datang (masuk),
perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan,
kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan dan kejadian-kejadian khusus.
Memeriksa gambar terlaksana (Asbuilt Drawing).
Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material
yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau
mungkin akan menjadi pekerjaan tambah (extra).

6. Inspektur Teknik Tenaga Listrik


Kualifikasi minimal D-III Teknik Elektro dan berpengalaman dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab dari tenaga Inspektur Teknik Tenaga Listrik ini
adalah :
Membantu Team Leader dan Ahli Teknik Tenaga Listrikdalam
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas
pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
Bertanggung jawab penuh terhadap Ahli Teknik Tenaga Listrik untuk
mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan
kontraktor.
Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan
spesifikasi teknis.

33
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

7. Inspektur Teknik Mekanikal


Kualifikasi minimal D-III Teknik Mesin dan berpengalaman dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab dari tenaga Inspektur Teknik Mekanikal ini
adalah :
Membantu Team Leader dan Tenaga Ahli dalam mengawasi
pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan
berdasarkan dokumen kontrak.
Mengawasi proses pemasangan sistem M/E, dan menghitung
penggunaan daya listrik yang terjadi pada beban puncak.
Memberikan masukan atau usulan metode kerja kepada Kontraktor
Pelaksana.
Menjamin terpenuhinya faktor keamanan dan kenyamanan peralatan
mekanikal dan elektrikal.

4.8 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Team konsultan yang terdiri dari Ketua Tim/ Team Leader, Tenaga Ahli
dan TenagaPendukung akan ditugaskan dengan durasi waktu penugasan yang
disesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang tertuang dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) serta disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditentukan pada sub bagian D diatas.
Pekerjaan jasa konsultan Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus ini dilaksanakan dalam waktu selama 5
(lima) bulan atau 150 (seratus lima sepuluh) hari kalender, yang terhitung sejak
dikeluarkannya SPMK pekerjaan ini.
Untuk lebih jelasnya mengenai Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dapat dilihat pada
Tabel 4.2.di bawah ini :

34
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Tabel 4.2.
Jadwal Penugasan Personil

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN (BULAN)


No KOMPOSISI TENAGA ORANG BULAN
I II III IV V

I Tenaga Ahli
1 Ahli Teknik Bangunan Gedung (Team Leader)
1 5
Daryanto, ST. MT

2 Ahli Teknik Lingkungan


1 3
Hairun M. Saleh, ST

3 Ahli Teknik Tenaga Listrik


1 2
Ega Nurmega, ST

II Asisten Tenaga Ahli


1 Inspektur Teknik Lingkungan
1 3
M. Dhasyriel Ghazaly, ST

2 Inspektur Teknik Bangunan Gedung


1 5
Moh. Zaky, ST

3 Inspektur Teknik Tenaga Listrik


1 2
Roy Manalu, ST

4 Inspektur Teknik Mekanikal


1 2
Ir. Mochamad Ibnu Arifyn

III Tenaga Pendukung


1 Sekretaris
1 5
Herlina A. Marasabessy

2 Operator Komputer
1 5
Idrak H.S Mailaha, A. Md

3 Office Boy
1 5
Mohamad Tigor Susilo

35
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

4.9 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


A. Organisasi Eksternal Konsultan
Untuk menunjang dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan tersebut maka
konsultan akan selalu mengadakan hubungan dengan pihak lainnya yang
terkait, baik berupa hubungan koordinatif maupun konsultatif, terutama
kepada pihak pemberi tugas/pekerjaan yang secara tidak langsung akan
terjadi pada proses administrasi dan teknis.
Untuk lebih jelasnya mengenai organisasi pelaksanaan pekerjaan eksternal
konsultan dapat dilihat pada Diagram 4.1. Dibawah ini :
Diagram 4.1
Struktur Organisasi Eksternal

DIAGRAM
STRUKTUR ORGANISASI EKSTERNAL

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


SATKER BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PENERAPAN TEKNOLOGI PERMUKIMAN

KEPALA SATUAN KERJA (KASATKER)

KONTROL ADMINISTRASI KONTROL TEKNIS


PIMPINAN KONSULTAN
(PROYEK) (TEAM TEKNIS)

TIM PELAKSANA
PEKERJAAN

TEAM LEADER
AHLI BANGUNAN GEDUNG

PT. ARIFA CIPTA CV. IDEA KARYA NUSA

TENAGA AHLI ASSISTEN TENAGA AHLI TENAGA PENDUKUNG

36
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

B. Organisasi Internal Konsultan


Dalam organisasi internal konsultan pada pelaksanaan pekerjaan ini
disusun atas unsur-unsur struktural internal konsultan itu sendiri dengan
penyediaan tenaga ahli dari berbagai bidang ilmu yang terkait dan
mempunyai pengalaman dibidangnya masing-masing, untuk masing-
masing unsur struktural internal konsultan antara lain sebagai berikut :
a. Pimpinan Perusahaan
Penanggung jawab utama Pekerjaan Jasa Konsultan Jasa
Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus.
Bertanggung jawab atas penyelesaian masalah administrasi
pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi
Terbatas MCK PlusTahun Anggaran 2018.
b. Koordinator atau Penanggung Jawab
Bertanggung jawab pada Direktur Utama
Penanggung jawab teknis pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus.
Memberikan Koordinasi, arahan, dan bimbingan baik dalam hal
substantif maupun non substantif dalam pelaksanaan pekerjaan.
Bekerja sama dengan tenaga ahli dalam menyelesaikan
keseluruhan proses pekerjaan.
Memimpin dan menyiapkan team untuk diskusi dengan pihak
pemberi tugas.
c. Tim Tenaga Ahli
d. Tenaga Penunjang seperti Surveyor, Inspector, Administrasi
danKuangan, CAD Operator,Operator Komputer dan lain-lain.
Mekanisme struktur kerja internal tersebut diterapkan secara terpadu dan
sistematis sehingga dapat saling mengisi dan menunjang.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Diagram 4.2.

37
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

Diagram 4.2.
Struktur Organisasi Internal

DIAGRAM 4.2.
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL

DIREKTUR

AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG


(TEAM LEADER)

PT. ARIFA CIPTA CV. IDEA KARYA NUSA

AHLI TEKNIK LINGKUNGAN

AHLI TEKNIK TENAGA LISTRIK

INSPEKTUR TEKNIK INSPEKTUR TEKNIK


LINGKUNGAN BANGUNAN GEDUNG

INSPEKTUR TEKNIK INSPEKTUR TEKNIK


TENAGA LISTRIK MEKANIKAL

SEKRETARIS OPERATOR KOMPUTER

OFFICE BOY

38
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

4.10 Fasilitas Pendukung


Untuk fasilitas pendukung yang harus dan telah dipersiapkan oleh
konsultan pelaksanaan guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan Konsultan
Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK PlusTahun
Anggaran 2018 ini antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :

1. PERALATAN KANTOR

Alat kantor yang dimiliki dan disediakan disini antara lain adalah sebagai
berikut :
Mesin Ketik. Scaner.
Mesin Hitung. Filling Kabinet.
Komputer Desktop / PC. Meja Tulis.
Laptop. Lemari Arsip.
Printer. White Board.

2. PERALATAN LAPANGAN

Sedangkan untuk peralatan lapangan yang dimiliki dan disediakan dalam


pelaksanaan pekerjaan ini antara lain adalah sebagai berikut :
Theodolit/ Waterpas.
Alat GPS.
Kompas.
Kamera.
Planimeter.
Roll Meter/Pita Ukur.

3. PERALATAN MOBILITAS

Sedangkan untuk peralatan lapangan yang dimiliki dan disediakan dalam


pelaksanaan pekerjaan ini antara lain adalah sebagai berikut :
Mobil.
Sepeda Motor.

39
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

4. PERALATAN KOMUNIKASI

Sedangkan peralatan komunikasi, konsultan melengkapi personil dengan


handphone, dan Handy Talky (HT), untuk memperlancar dan mempercepat
jalur Koordinasi.

5. PERALATAN K3
Sepatu Safety.
Sarung Tangan Safety.
Kacamata Safety.
Helm.
Rompi.

40
JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PENERAPAN TEKNOLOGI TERBATAS
MCK PLUS KABUPATEN PULAU MOROTAI
Laporan Pendahuluan TAHUN ANGGARAN 2018

enutup

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kegiatan pekerjaan Konsultan


Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi Terbatas MCK Plus
merupakan kegiatan pengawasan dan pengendalian dalam rangka
mengoptimalkan kegiatan pembangunan fisik Penerapan Teknologi Terbatas MCK
Plus yang simultan dan berkesinambungan.
Pada akhirnya, perusahaan CV. DELA CONCIETA Consultant, yang
bergerak dalam bidang Jasa Konsultan Perencanaan, Pengawasan serta bidang-
bidang jasa konsultan lainnya, senantiasa akan berupaya untuk dapat
melaksanakan Konsultan Jasa Konsultansi Pengawasan Penerapan Teknologi
Terbatas MCK Plus ini dengan sebaik-baiknya dengan berupaya untuk
memaksimalkan tenaga-tenaga ahli dan tenaga pendukung lapangan terbaik
dengan harapan perusahaan dapat lebih meningkatkan pelayanan dan mampu
memberikan hasil paripurna yang optimal dan suistainable sehingga hasil tersebut
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam lingkup pelaksanaannya dan nantinya
dapat sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Guna lebih memperlancar dan meningkatkan kinerja pelaksanaan pekerjaan
nantinya, maka perusahaan kami CV. DELA CONCIETA membuka diri terhadap
kritik dan saran-saran yang bersifat membangun yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilaksanakan, mengingat tanpa dukungan dan peran serta dari
semua pihak segalanya tidak akan ada artinya.

41

Anda mungkin juga menyukai