Anda di halaman 1dari 15

MODEL PROBABILISTIK Q – LOST SALES

MONANDA WANDITA RINI, S.T., M.SC

PERTEMUAN 13

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA


1
Karakteristik Model Q
▪Karakteristik kebijakan inventori model Q ditandai oleh 2 hal mendasar yaitu:
1. Besarnya ukuran lot pemesanan (Qo) selalu tetap untuk setiap kali pemesanan dilakukan
2. Pemesanan dilakukan apabila jumlah inventori yang dimiliki telah mencapai suatu tingkat
tertentu (r) yang disebut titik pemesanan ulang (reorder point)
▪Untuk mengatasi kondisi kekurangan inventori, dapat ditempuh melalui dua cara sebagai
berikut:
1. Pemesanan ulang (back order), yaitu melakukan pemesanan darurat untuk memenuhi
kekurangan tersebut, dimana ongkos yang ditimbulkan biasanya lebih mahal dari pemesanan
normal. Kondisi backorder biasa terjadi dalam pasar yang sifatnya monopolistik atau pemakai
mau menunggu sampai barang tersedia
2. Kehilangan penjualan (lost sales), yaitu membiarkan pelanggan tidak terpenuhi
pemesanannya. Keadaan ini menyebabkan pelanggan mencari barang di tempat lain.
Biasanya terjadi pada situasi persaingan ketat.
MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 2
Asumsi Model Q
1. Permintaan selama horison perencanaan bersifat probablistik dan berdistribusi normal
dengan rata-rata dan deviasi estándar
2. Ukuran lot pemesanan (Qo) konstan untuk setiap kali pemesanan, barang akan datang
serentak dengan waktu ancang-ancang (L), pesanan dilakukan pada saat inventori mencapai
titik pemesanan
3. Harga barang (p) konstan baik terhadap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu
4. Ongkos pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan (h) sebanding
dengan harga barang dan waktu penyimpanan.
5. Ongkos kekurangan inventori sebanding dengan jumlah barang yang tidak dapat dilayani atau
sebanding dengan waktu pelayanan (tidak tergantung pada jumlah kekurangan)

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 3


Komponen Model Q
▪ Kriteria Kinerja
Kriteria kinerja yg menjadi fungsi tujuan dari model Q adalah minimasi ongkos total inventori
dengan mengoptimalkan tinggkat pelayanan. Karena fenomenanya bersifat probabilistik
maka semua ongkos yang dibahas bukanlah ongkos riil tapi ekpektasi ongkos yang terjadi
selama satu tahun.
Ekspektasi ongkos total inventori terdiri dari empat elemen yaitu ongkos beli, ongkos pesan,
ongkos simpan dan ongkos kekurangan barang.

OT = Ob + O p + Os + Ok

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 4


Komponen Model Q
▪ Variabel Keputusan
Variabel keputusan yang terkait dalam penentuan kebijakan inventori probabilistik model Q
yaitu :
1. Ukuran lot pemesanan untuk setiap kali melakukan pembelian (Qo)
2. Saat pemesanan dilakukan/titik pemesanan ulang (r)
▪ Parameter
Paramater yang digunakan dalam model Q:
1. Harga barang per unit (p)
2. Ongkos tiap kali pesan (A)
3. Ongkos simpan per unit per periode (h)
4. Ongkos kekurangan inventori (cu)

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 5


Komponen Model Q
▪ Variabel Keputusan
Variabel keputusan yang terkait dalam penentuan kebijakan inventori probabilistik model Q
yaitu :
1. Ukuran lot pemesanan untuk setiap kali melakukan pembelian (Qo)
2. Saat pemesanan dilakukan/titik pemesanan ulang (r)
▪ Parameter
Paramater yang digunakan dalam model Q:
1. Harga barang per unit (p)
2. Ongkos tiap kali pesan (A)
3. Ongkos simpan per unit per periode (h)
4. Ongkos kekurangan inventori (cu)

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 6


Formulasi Model Q – Lost Sales
▪ Formulasi dan solusi hanya berlaku bila kekurangan inventori diperlakukan dengan cara lost
sales.
▪ Hal ini berarti pemakai tidak mau menunggu barang yang diminta sampai dengan tersedia di
gudang
▪ Pemakai akan pergi dan mencari barang kebutuhannya di tempat lain

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 7


Formulasi Model Q Lost Sales
▪ Ongkos Total

OT = Ob + O p + Os + Ok
▪ Ongkos Pembelian

Ob = D  p
▪Ongkos Pengadaan/Pemesanan

AD
Op =
qo

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 8


Formulasi Model Q Lost Sales
▪ Ongkos Simpan
 qo 
Os = h + r − DL + N 
 2 
▪ Ongkos Kekurangan
cuD
Ok = N
q0
N = S L  f ( z ) − z  (z )
▪ Formulasi Model Q Lost Sales
AD  qo  D
OT = Dp + + h ( ) + r − DL + N  + (Cu N)
qo  2  qo
atau
AD  qo  D
OT = Dp + + h ( ) + r − DL  + (Cu + h) N
qo  2  qo

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 9


Solusi Model Q-Lost Sales

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 10


Contoh Soal Model Q-Lost Sales
▪Kebutuhan suatu barang tiap tahun berdistribusi normal dengan harga rata-rata sebesar
100.000 unit dan standar deviasi sebesar 10% dari harga rata-rata. Untuk pengadaan barang,
dipasok dari sebuah supplier dengan ongkos pesan sebesar Rp. 2.500.000,- per pesan, harga
barang Rp. 25.000,- per unit dan waktu ancang-ancang 3 bulan. Bila ongkos kekurangan barang
sebesar Rp. 100.000,- per unit dan ongkos simpan sebesar 20% dari harga barang per unit per
tahun.
▪Tentukan:
1. Kebijakan inventori dengan model Q Lost Sales
2. Tingkat pelayanan optimal
3. Ongkos total inventori

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 11


Jawaban
▪ D = 100.000 unit/tahun
▪ S = 10.000 unit/tahun
▪ L = 3 bulan = ¼ tahun
▪ SL = 5.000 unit per tahun
▪ A = Rp 2.500.000 per pesan
▪ p = Rp 25.000 per unit
▪ h = 20% x Rp 25.000/ unit/ tahun = Rp 5.000 /unit/tahun
▪ Cu = Rp 100.000/unit

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 12


Jawaban (Iterasi 1)

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 13


Jawaban (Iterasi 1)

MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 14


Jawaban (Iterasi 1)

Lanjutkan Iterasi 2 dst sampai mendapat nilai r1=r2


MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA-POLITEKNIK APP JAKARTA 15

Anda mungkin juga menyukai