PROFESI
Tugas 1
Disusun Oleh:
Mhd Arjuna Satria Kirana
1907220038
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
perubahan yang hampir dirasakan di setiap aspek kehidupan. Perubahan akibat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilihat dari semakin pesatnya
persaingan global baik dalam ataupun luar negeri. Organisasi dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, apabila mampu mengembangkan dan meningkatkan
kualitas sumber daya yang dimilikinya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Untuk itu setiap organisasi sudah seharusnya mengembangkan
strategi terbaik untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan menerapkan aset
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi sukses. Setiap organisasi baik
organisasi bisnis maupun organisasi publik perlu berinvestasi dalam menciptakan
dan menerapkan jaringan pengetahuan, proses, metode, alat dan teknologi.
Kinerja sebagai hasil kerja yang telah dicapai individu baik secara kuantitas
maupun kualitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Potensi
sumber daya manusia organisasi memiliki kinerja baik, akan menjadi penentu
keberhasilan organisasi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
pegawai, diantaranya knowledge, skill, attitude, dan kompetensi. Dalam
pembahasan makalah ini untuk melihat Pembentukan sikap (attitude) dalam
mewujudkan kinerja yang profesional.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian sikap (attitude)
1
2) Untuk mengetahui apa saja komponen sikap (attitude)
3) Untuk mengetahui pengaruh sikap (attitude) terhadap kinerja yang
profesional
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sikap (Attitude)
Sikap atau attitude merupakan perasaan senang atau tidak senang ataupun
reaksi atas adanya rangsangan yang datang dari luar, seperti reaksi atas krisis
ekonomi dan perasaan atas kenaikan gaji. Attitude seseorang dapat dirubah
sepanjang ada kemauan dan komitmen yang kuat dalam dirinya. Namun,
kebanyakan orang tidak memiliki kemauan dan komitmen yang kuat untuk berubah,
sehingga dipaksa atau terpaksa adanya perubahan itu sendiri tergantung pada
seleksi alam.
Attitude merupakan sikap yang dimiliki sumber daya manusia dalam suatu
organisasi atau perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya dalam
berbuat serta bertindak untuk menjalankan tugas dan kewajibannya (Mastrida, dkk.,
2020:63). Keberadaan attitude dapat didasarkan pada adanya perbedaan individu
satu dengan individu lainnya. Atttitude pada dasarnya terbentuk sejak kecil, dimana
adanya perbedaan attitude akan berdampak pada perbedaan perubahan sosial dan
kebudayaan.
Attitude atau sikap merupakan keadaan kesiapan mental individu yang dapat
dipelajari dan diorganisi sesuai dengan pengalaman yang dimiliki dan dapat
berdampak pada reaksi individu terhadap orang, benda serta situasi dengan siapa
dia berhubungan (Sari, dkk., 2020). Adanya sikap, dapat menjelaskan atau
menggambarkan sikap seseorang dalam merasakan sesuatu.
Sikap merupakan kondisi mental dan juga neural yang dapat diperoleh
individu melalui pengalaman, yang mengarahkan serta secara dinamis dapat
mempengaruhi respon individu terhadap objek dan situasi disekitarnya (Kandou,
dkk., 2016).
3
Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan infiormasi yang diterima yang
selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak
2) Afektif
Menyangkut masalah emosional subjektif sosial terhadap suatu objek,
secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap
suatu objek.
3) Konatif
Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang
ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
Sikap (attitude) dimaknai sebagai sikap yang wajib dimiliki para kinerja
dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan perkerjaan yang
diembannya. Keberadaan sikap (attitude) dapat didasarkan pada adanya perbedaan
individu satu dengan individu lainnya.
Sikap (attitude) berpengaruh signifikan terhadap kinerja yang profesional.
Artinya, semakin baik sikap yang dimiliki seseorang dalam bekerja, maka
kinerjanya akan meningkat. Meningkatnya kinerja menunjukkan bahwa mereka
mampu bekerja secara profesional dibidangnya. Sikap yang baik akan memudahkan
seseorang untuk bekerjasama dengan rekan kerja, hal ini akan membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sikap (attitude) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Artinya, pegawai yang memiliki sikap yang baik dalam melaksanakan tugas, akan
berdampak pada hasil kerja yang dicapainya. Sikap yang baik akan mudah diterima
di lingkungan kerja. Sikap dalam bekerja sangat menentukan perilaku seseorang
dalam menyelesaikan tugasnya.(Etik, 2021)
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Attitude merupakan sikap yang dimiliki sumber daya manusia dalam suatu
organisasi atau perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya dalam
berbuat serta bertindak untuk menjalankan tugas dan kewajibannya (Mastrida,
dkk., 2020:63). Keberadaan attitude dapat didasarkan pada adanya perbedaan
individu satu dengan individu lainnya.
2) Sikap (attitude) memiliki 3 komponen yaitu : komponen efektif, komponen
kognitif, dan komponen perilaku dalaam menentukan terjadinya keselarasan
sikap untuk menanggapi objek yang terjadi padanya.
3) Sikap (attitude) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Artinya, pegawai yang memiliki sikap yang naik dalam melaksanakan tugas,
akan berdampak pada hasil kerja yang dicapainya. Sikap yang baik akan mudah
diterima di lingkungan kerja. Sikap dalam bekerja sangat menentukan perilaku
seseorang dalam menyelesaikan tugasnya.
3.2 Saran
Dalam kehidupan kinerja ada baiknya kita harus tetap menjaga sikap
(attitude) dengan baik agar dapat diterima dalam lingkungan pekerjaan. Kita harus
mampu mengetahui situasi dan kondisi kita saat bersikap (attitude) dalam rekan
kerja agar kita mampu menjadi kinerja yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Etik, E. T. (2021). Pentingnya Knowledge, Skill, Attitude, dan Kompetensi Untuk
Mewujudkan Kinerja Yang Profesional ( Studi Kasus Pada Asn Di Kodiklatal
5
Morokrembangan Surabaya ). Academia Open, Hukum Dan Ilmu Sosial, 1(1), 1–
35.