PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Penerapan Tugas Akhir Pada Prodi Teknik Elektro
Program Sarjana Di Universitas Pamulang
Oleh:
Syamsu Alfarizi
(181010100102)
i
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Proposal ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai bahan
rujukan.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Syamsu Alfarizi
181010100102
Telah Diperiksa Dan Disetujui Serta Dianggap Layak Untuk Diuji Secara
Lisan Melalui Sidang Tugas Akhir Oleh:
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Syamsu Alfarizi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Banyumas, 24 September 1999
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kav.DPR BLOK A NO.146, Kel. Kenanga, Kec.
RT/RW 004/005, Tangerang, Banten.
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan:
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik yang
berjudul “Percobaan Pengetesan Kapasitor 20-25 mf Fan Kondensor AC Split
1 PK” ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan
penerapan Tugas Akhir pada Prodi Teknik Elektro Strata S1 Universitas
Pamulang.
Dalam penyusunan laporan kerja praktik ini, tentu tak lepas dari pengarahan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucaPKan rasa hormat dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait
itu di antaranya sebagai berikut:
1. Bapak H. Darsono selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman A.M, M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Bapak Syaiful Bakhri, S.T, M.Eng.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang.
4. Bapak Ariyawan Sunardi, S.Si., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
5. Bapak Seflahir Dinata, S.T., M.Pd.T. selaku Wakil Ketua Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
6. Bapak Heri Kusnadi, S.Si., M.T. selaku Sekertaris Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
7. Bapak Aripin Trianto S.T., M.T sebagai Dosen Pembimbing Akademik,
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang.
8. Bapak Amirudin selaku rekan kerja di PT. Dutaflow Machinery
Tangerang,yang telah memberi izin untuk berlangsungnya penelitian di
tempat kerja.
9. Orang tua, kerabat, keluarga yang selalu mendukung dan menjadi
pendorong bagi saya dalam hidup.
10. Teman-teman kerja yang telah membantu selama berjalannya analisis
berlangsung.
v
11. Teman-teman kelas Reguler Malam angkatan 2019 atas kebersamaan dan
pertemanannya selama ini, dan semua pihak yang telah membantu, yang
penulis tidak bisa sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati sebagai
persiapan untuk penyelesaian penulisan selanjutnya. Semoga Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan dan menyelesaikan proposal ini.
Penulis
Syamsu Alfarizi
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................10
1.1 Latar Belakang...........................................................................................10
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................11
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................11
1.4 Maksud dan Tujuan....................................................................................11
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................11
1.6 Sistematika Penulisan.................................................................................11
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................13
2.1 Tinjauan Pusataka......................................................................................13
2.2 AC (Air Conditioner).................................................................................14
2.3 Jenis-jenis Air Conditioner (AC)...............................................................15
2.3.1 AC Split Wall...................................................................................16
2.3.2 AC Window......................................................................................16
2.3.3 AC Central.......................................................................................17
2.3.4 AC Standing Floor...........................................................................18
2.3.5 AC Cassette......................................................................................18
2.3.6 AC Variable Refrigerant Volume (VRV)........................................19
2.3 Komponen Utama AC..................................................................................20
2.3.1 Kompresor........................................................................................20
2.3.2 Kondensor........................................................................................20
2.3.3 Evaporator........................................................................................21
2.3.4 Katup Ekspansi................................................................................21
2.3.5 Pipa Kapiler......................................................................................22
2.4 Komponen Kelistrikan...............................................................................23
2.4.1 Thermistor........................................................................................23
2.4.2 Kapasitor..........................................................................................23
2.4.3 Overload Motor Protector (OMP)...................................................24
2.4.4 Motor Listrik....................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................26
vii
3.1 Flowchart Penelitian...................................................................................26
3.2 Metode Penelitian.......................................................................................27
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................27
3.4 Alat dan Bahan Penelitian..........................................................................27
3.3.1 Multimeter........................................................................................27
3.3.2 Tang Ampere....................................................................................30
3.3.3 Termometer Inframerah...................................................................31
3.3.4 Tachometer.......................................................................................33
3.5 Sumber Data...............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 2 Multimeter.........................................................................................28
Gambar 3.3 Tang Ampere dan Bagian-Bagiannya................................................30
Gambar 3.4 Termometer Inframerah dan Bagian-Bagiannya................................32
Gambar 3.5 Tachometer.........................................................................................35
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian dari Air Conditioner (AC) adalah sebuah alat yang berfungsi
untuk mengodisikan udara atau dikatakan sebagai alat yang berfungsi sebagai
penyejuk udara. Penggunaan AC dimaksudkan untuk memperoleh temperature
yang segar dan sejuk serta temperature yang diinginkan dan nyaman bagi tubuh.
Pada suatu ruangan komponen AC yaitu evaporator yang merupakan sebuah alat
yang mempunyai fungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan bentuk cair menjadi uap. Pada bagian ini fungsi utamanya adalah
untuk mengubah suhu untuk menukar panas dan untuk meisahkan uap yang
terbentuk dari cairan.
Secara umum AC split banyak di gunakan di masyarakat karena membantu
untuk pendinginan di ruangan baik di rumah ,gedung dan lain lain. AC juga biasa
di gunakan kendaraan bermotor seperti mobil dan kendaraan lainnya. Fungsi kerja
pada AC split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor mempompa gas yang
bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (discharge) ke kondensor.
Didalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh kipas yang terletak pada
outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah memulai
condesor gas refrigerant masuk ke filter dryer untuk disaring, agar gas yang
mengalir tidak dapat kotoran. Setelah disaring gas (Freon) masuk pia kapiler yang
lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini Freon saling bertubrukan dan berdesak-
desakan disini Freon berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya menjadi gas.
(Hadi, 2021).
Oleh karena itu, perlunya dilakukan pengontrolan motor kipas condensor
sebagai salah satu komponen pada AC, dengan harapan dapat meningkatkan
performa dari AC disamping menghemat penggunaan daya listrik. Hal ini yang
melandasi penulis untuk merancang dan meneliti penelitian ini yang berjudul
“Analisis Pengaruh Perubahan Nilai Kapasitor Pada Fan Kondensor AC
Split 2 PK”.
10
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang permasalahan tersebut, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh nilai kapasitor normal?
2. Apakah perubahan nilai terhadap pendinginan kondensor?
3. Berapa hasil data arus dan tegangan pada perubahan nilai kapasitor?
11
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi membahas tentang sebuah teori Sistem Tata Udara AC Split
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis
dalam melakukan penelitian. Metodologi ini meliputi waktu dan lokasi penelitian,
metode penelitian, pengujian/analisa yang dilakukan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pusataka
Kapasitor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan
muatan listrik, dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor disebut keping. Kapasitor
disebut juga kondensator adalah alat atau komponen listrik yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara
waktu. Kapasitor terdiri dari dua konduktor (lempengan logam) yang dipisahkan
oleh bahan penyekat (isolator). Isolator ini sering disebut bahan (zat) dielektrik.
Sebuah kapasitor mempunyai prinsip sebagai generator yang bisa menghasilkan
daya reaktif. Bagian utama dari suatu sel kapasitor adalah 2 elektroda yang terbuat
dari foil alumunium yang dipisahkan oleh dielektrik terlapis. Agar kapasitor lebih
handal, maka jumlah lapisan dielektrik dibuat sekurangnya 2 lapis. Tebal foil
alumunium biasanya kurang lebih 7 mikron, sedang tebal dielektrik biasanya
antara 8 –24 mikron, tergantung kepada tegangan kerja kapasitor.(Almanda, 2019)
Sistem tata udara atau pengkondisian udara (air conditioning) adalah
penerapan system refrigerasi untuk menjaga temperature permukaan atau ruangan
pada sebuah bangunan agar tetap dingin selama pada musim panas. Sistem
pengondisian udara (refrigerasi) membuang panas dari sebuah sistem atau ruangan
ke lingkungan luar.(Ferry, 2020)
Penyejuk udara sering disebut sebagai AC (Air Conditioner) adalah proses
mengubah sifat-sifat udara, terutama kelembaban dan temperatur ke kondisi yang
menguntungkan, untuk meningkatkan kenyamanan. Berdasarkan dengan hukum
kekekalan energi maka energi tidak dapat dimusnakan hanya saja dapat dipindah.
Untuk mendapatkan suhu udara yang sesuai dengan yang diinginkan banyak
alternativ yang dapat diterapkan, diantaranya adalah dengan menaikkan koefisien
perpindahan kalor kondensasi dan dengan menambahkan kecepatan udara
pendingin pada kondensor. Siklus sederhana dari sistem pendingin terdiri dari
komponen-komponen standar seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi dan
evaporator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan
menggunakan peralatan dari mesin AC split 1 pk. Dengan variasi putaran kipas
13
kondensor, putaran yang digunakan adalah (100, 200, 300, 400 dan 500) rpm.
Data hasil pencatatan berupa tekanan dan temperatur selanjutnya diplot pada
diagram P-h untuk refrigerant R-410a. Berdasarkan pembahasan yang telah
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan berikut, Nilai kalor yang dilepas
kondensor meningkat dari nilai terendah 157,212 kJ/kg menjadi nilai tertinggi
185,24 kJ/kg, Kerja kompresor mengalami penurunan dari nilai tertinggi 38,97
kJ/kg menjadi nilai terendah 35,12 kJ/kg, Nilai kalor yang diserap evaporator
meningkat dari nilai terendah 118,242 kJ/kg menjadi nilai tertinggi 150,15 kJ/kg,
Nilai mengalami peningkatan dari nilai terendah 3,03418 menjadi nilai tertinggi
4,27448, Nilai Efisiensi mengalami peningkatan dari nilai terendah 79,71 %
menjadi nilai tertinggi 96,79% dan Nilai daya kompresor menurun dari nilai
tertinggi 0,869 kW menjadi nilai terendah 0,836 kW. Dikarenakan semakin besar
laju aliran udara untuk mendinginkan kondensor pada variasi putaran 500 rpm
maka daya yang dikonsumsi kompresor menjadi lebih sedikit. Sedangkan pada
koefisien prestasi (COP) dan Efisiensi terjadi peningkatan pada putaran kipas
pendingin kondesor yang semangkin besar.(Sukariyanto. 2019)
2.2 AC (Air Conditioner)
Komponen, yaitu; kompresor AC, kondensor, orifice tube, evaporator, dan
katup ekspansi. AC dirancang mempergunakan bagian unsur pendingin yang
mempunyai sifat mekanis dimana kedalam suatu sistem peredaran udara kembali,
yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghisap suhu panas udara didalam
suatu ruangan dan memindahkan suhu panas keluar ruangan.(Ruwah.2017)
14
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Sistem AC[2]
15
2.3.1 AC Split Wall
Air Conditioner (AC) split terdiri dari dua unit yaitu indoor dan outdoor.
Bagian indoor terdiri atas control unit, filter udara, evaporator, expansion valve
dan evaporator blower. Untuk bagian outdoor terdiri atas kondensor blower,
refrigerant filter, kompresor dan kondensor. Sistem kerja untuk AC split ini
memisahkan sisi panas dan sisi dingin. Untuk sisi dingin terdiri atas katup
ekspansi dan juga kumparan evaporator yang mana ditempatkan pada AHU atau
Air Handler Unit. Air Handler Unit sendiri akan menghembuskan udara melalui
kumparan evaporator dan udara, setelah melewati evaporator maka udara akan
menjadi dingin. Untuk sisi dingin disebut dengan unit kondesasi atau kondenser
dan biasanya diletakkan pada bagian luar. AC split memiliki kelebihan yaitu suara
didalam ruangan yang tidak berisik dan juga bisa diletakkan pada ruangan tengah
seperti pada bangunan ruko. Meskipun demikian, AC split juga tetap memiliki
kekurangan yaitu membutuhkan tenaga yang terlatih dan professional.
2.3.2 AC Window
Komponen pada AC Window terdiri atas blower, kompresor, kondensor,
refrigerant filter seperti filter udara, evaporator, expansion valve dan control unit
yang sudah terpasang pada base plate. Komponen AC dan base plate akan
dimasukkan ke dalam plat sehingga menjadi satu unit yang utuh. AC ini dibuat
dengan ukuran yang kecil dan mudah untuk dipasang. Setelah dipasang maka
tinggal menghubungkan stop kontak dan dinyalakan. Pengoperasian AC juga
cukup mudah dan memiliki harga yang terjangkau serta biaya perawatan juga
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan tipe AC lainnya. Hanya saja untuk
AC window ini tidak semua ruangan dapat dipasang karena memang untuk bagian
kondensor harus menghadapap ke tempat terbuka agar udara panas yang keluar
dapat dibuang ke alam bebas.
16
2.3.3 AC Central
Sesuai namanya, tipe AC satu memang sering digunakan di mall atau pun
perkantoran dengan ruangan yang luas. Di sebut dengan AC central karena
pengaturan AC berada pada satu titik pusat. Sistem penyebaran dingin pada AC
memakai sistem ducting. AC central memiliki beberapa keuntungan sehingga
menjadi pertimbangan. Untuk AC central, Anda bisa menyembunyikan instalasi
indoor pada ruangan sehingga terlihat lebih cantik, selain itu AC juga tidak
berbunyi atau memiliki suara bising yang berlebihan.
2.3.4 AC Standing Floor
Tipe AC satu ini mungkin pernah di temui pada beberapa ruangan saja.
Meskipun masih jarang yang memakai nyatanya tipe AC standing floor juga
cukup diminati karena mudah untuk dipindahkan ke tempat yang diinginkan. Tipe
AC satu ini sering ditemui pada acara resepsi pernikahan atau dalam acara hajatan
lainnya karena bentuknya yang praktis dan simpel. Untuk memindahkan dari satu
tempat ke tempat lainnya juga cukup mudah, tidak diperlukan keahlian khusus.
17
Gambar 2.5 AC Standing Floor[6]
2.3.5 AC Cassette
Tipe AC satu ini memiliki ukuran lebih besar dari pada AC split. Sama-
samamemiliki dua bagian AC hanya saja perbedaan yang terlihat cukup jelas.
Keduanya memiliki bagian AC indoor dan juga outdoor. AC biasanya dipasang
pada plafon ruangan atau pada langit-langit ruangan. Biasanya AC akan
digunakan pada ruangan yang sangat lebar mengingat bentuk AC ini juga besar.
Biasanya ukuran AC Cassette dimulai dari 1,5 PK - 6 PK. PK merupakan
singkatan dari Paard Kracht, yaitu daya kuda dan berasal dari bahasa Belanda.
Dalam Bahasa Indonesia disebut dengan watt.
18
2.3.6 AC Variable Refrigerant Volume (VRV)
19
Gambar 2.8 Kompresor AC[9]
Kompresor adalah jantung dari sistem pendingin. Kompresor bisa dianggap
sebagai pompa uap. Mengurangi tekanan pada sisi tekanan rendah dari sistem, dan
meningkatkan tekanan pada sisi tekanan tinggi dari system.
2.3.2 Kondensor
Kondensor Kondensor adalah alat pertukaran panas yang serupa dengan
evaporator, ini membuang panas dari sistem yang diserap oleh evaporator. Panas
ini dibuang dari uap super panas pada lintasan pertama kondensor. Bagian tengah
kondensor membuang panas laten dari uap jenuh, yang sedang dalam proses fasa
berubah menjadi cairan jenuh. Bagian terakhir kondensor yaitu membuang panas
dari cairan subcooled. Selanjutnya mensubtitusi cairan ke bawah suhu
kondensasinya.
20
2.3.3 Evaporator
Evaporator bertujuan untuk menerima refrigeran bertekanan rendah dan
bersuhu rendah dari katup ekspansi dan membawanya dalam kotak termal tertutup
dengan beban. Refrigeran mengambil panas laten dari beban dan meninggalkan
evaporator sebagai gas kering.
21
Gambar 2.12 Pipa Kapiler[13]
Pipa kapiler adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menurunkan
tekanan refrigerant serta mengatur aliran refrigerant menuju evaporator. Fungsi
utama dari pipa kapiler sendiri sangatlah vital, sebab pipa ini mempunyai
hubungan dengan dua bagian tekanan yang berbedabeda, yaitu tekanan rendah dan
tekanan tinggi. refrigerant yang bertekanan lebih tinggi sebelum melewati pipa ini
akan diturunkan atau diubah tekanannya. Penurunan tekanan pada refrigerant
mengakibatkan terjadinya penurunan suhu. Pada bagian inilah yang bisa
menyebabkan udara mencapau suhu terendah atau dingin.(Alika.2020)
2.4 Komponen Kelistrikan
2.4.1 Thermistor
Thermistor adalah perangkat yang pekaterhadap suhu yang hembatan
listriknya akan meningkat seiring suhu meningkat. Thermistor ini ditempatkan di
terminal run dan start motor PSC, pada suhu termistor PTC memilikisuhu rendah
resistensi.
22
2.4.2 Kapasitor
23
Gambar 2.15 Overload[16]
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Flowchart Penelitian
Proses penelitin melibatkan beberapa alat dan bahan yang telah dibahas
sebelumnya, pada proses “Analisis Pengaruh Perubahan Nilai Kapasitor Pada
Fan Kondensor AC Split 2 PK” terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan
agar penelitian berjalan sesuai dengan rencana. Tahapan penelitian tersebut
dimuat dalam gambar dibawah yang berbentuk diagram flowchart:
MULAI
STUI PROPOSAL
PERCOBAAN TIDAK
2µF, 2.5µF,
3µF
YA
PEMBUATAN LAPORAN
SELESAI
25
3.2 Metode Penelitian
Pada penelitian ini, akan dilakukan Analisis Pengaruh Analisis Pengaruh
Perubahan Besaran kapasitor Fan Pada Kondensor AC Split 2 PK. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja terhadap penurunan suhu
kondensor dan efesiansinya.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian ini dilakukan untuk kegiatan penelitian
pengambilan data pada salahsatu AC Split di gedung Pondok Indah Mall 3
tepatnya berada di Jl. Kartika Utama No.1, RT.6/RW.3, Pd. Pinang, Kec. Kby.
Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12310.
26
Gambar 3. 3 Multimeter[22]
27
Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam
tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap
multimeter/multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus,
tegangan dan resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada
multimeter:
1. Mengukur Arus Listrik
Dinilai sebagai fungsi utama dalam mengukur arus listrik (ampere). Alat
ukur ini memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current)
dan arus AC (Alternating Current). Tujuannya agar memperkecil serta
menghindari kerusakan yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, pengguna
sebaiknya memperhatikan arus listrik terukur. Jangan mengukur melebihi
batas maksimum.
2. Mengukur Tegangan Listrik
Fungsi kedua yakni sebagai alat ukur tingkat voltase atau tegangan yang
diciptakan dari komponen listrik.Umumnya, setiap multimeter memiliki
saklar selector berfungsi sebagai penentu batas maksimum pengukuran.
Sehingga, dapat diperkirakan dahulu tinggi tegangan dari suatu rangkaian
listrik.
3. Mengukur Hambatan Listrik
Alat ini juga mampu mengukur tingkat resistensi atau hambatan dari
sebuah komponen listrik (resistor). Dimana resistor terukur harus
terdapat unsur resistansi. Selain itu, ada juga batas ukur resistensi ketika
digunakan.
4. Fungsi HFE
Rupanya tidak semua multimeter alat pengukur dibekali fungsi HFE.
Adapun kegunaannya agar tahu nilai atas faktor penguat dari transistor.
Fungsi tersebut sering digunakan sebagai pengukur terhadap penguatan
transistor pada tipe PNP dan NPN.Pengukur kapasitansi
5. Mengukur Nilai Kapasitansi
Multimeter mampu mengukur nilai kapasitansi pada kapasitor.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan tipe digital
maupun analog. Kedua tipe tersebut juga memiliki batas maksimal atas
28
pengukuran tingkat resistansi. Jadi, jangan sampai melewati batas
tersebut.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal
Terakhir, berfungsi sebagai pengukuran frekuensi sinyal. Supaya
mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari sinyal yang dikirimkan oleh
suatu komponen elektronik.(Reza.2022)
3.3.2 Tang Ampere
Tang ampere atau clamp meter adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besarnya arus dalam suatu penghantar, dengan menggunakan dua
bagian garpu penjepit tanpa kontak langsung dengan penghantar tersebut. Oleh
karena itu, saat menggunakan tang ini, Anda dapat membaca besaran arus dengan
cepat dan mudah dengan menjepit gagang kedua tang tanpa harus mematikan atau
memutus arus yang mengalir. Secara umum, tang ampere juga dilengkapi sebagai
multimeter. Karena itu, alat ini tidak hanya dapat mengukur arus, tetapi juga
resistansi, tegangan DC, dan AC. Beberapa tang ampere juga memiliki
kemampuan untuk mengukur frekuensi dan arus DC.
29
2. Trigger
Trigger merupakan pelatuk pada tang ampere yang memiliki fungsi untuk
membuka gagang tang ampere.
3. Data Hold
Data Hold merupakan tombol yang terletak di bagian samping bodi tang
ampere yang mana ketika tombol ini ditekan akan menampilkan besar
arus hasil dari pengukuran suatu penghantar listrik.
4. Range Switch
Range switch merupakan selector yang berfungsi untuk mengatur jenis
pengukuran yang akan digunakan untuk mengukur sesuai kebutuhan.
5. Display
Display merupakan layar yang menunjukkan hasil pengukuran dari tang
ampere.
6. Com Terminal
Com terminal merupakan lubang untuk menyambungkan gagang tang
ampere yang berwarna hitam. Biasa disebut juga dengan nama Commot
Terminal.
7. Volt/Ohm Terminal
Volt/Ohm Terminal merupakan lubang untuk menyambungkan kabel
gagang yang berwarna merah.(Yaletools.2021b)
3.3.3 Termometer Inframerah
Termometer inframerah juga dikenal sebagai termometer laser. Termometer
inframerah digunakan untuk mengukur suhu sebagian radiasi panas yang
dipancarkan oleh suatu benda yang akan diukur. Cara kerja termometer jenis ini
adalah dengan menggunakan laser untuk mengarahkan termometer.
Penggunaannya untuk pemantauan suhu. Termometer ini digunakan untuk
mengukur saat suatu benda bergerak. Selain itu, jika objek dikelilingi oleh medan
elektromagnetik seperti pemanasan induksi, vakum, dan atmosfir terkendali,
disarankan untuk merespons permukaan deteksi atau batas suhu sensor kontak
dengan cepat. Termometer ini banyak digunakan untuk pendeteksian awan,
pemeriksaan suhu hotspot peralatan, pengukuran suhu pasien, pemeriksaan suhu
oven. Termometer ini juga semakin banyak digunakan selama pandemi Covid-19.
30
Siapa pun yang memasuki ruangan terlebih dahulu mengukur suhu dengan
termometer inframerah.
1. LCD Display
LCD merupakan singkatan dari liquid crystal display, yaitu jenis media
tampilan yang menggunakan liquid crystal sebagai penampil utama.
Tampilan keluaran berupa format data baik dalam format teks, maupun
grafik. Dengan termometer inframerah , layar LCD tidak terlalu besar.
Tuliskan suhu tubuh benda atau orang yang ingin diukur. Prinsip
pengoperasian layar LCD ini adalah untuk menampilkan suhu suatu benda
atau orang segera setelah pemeriksaan suhu.
2. C/F Mode or Add
Tombol yang satu ini merupakan bagian dari termometer inframerah yang
berfungsi untuk mengukur suhu seseorang. Jadi saat Anda mengarahkan
termometer ke kening atau tangan maka tekan tombol C/F mode or add
tersebut, kemudian tunggu hingga hasil suhunya tampil di LCD display.
3. Object/Body Mode or Minus
31
Bagian termometer inframerah yang kedua adalah object mode or minus.
Bagian ini berfungsi untuk mengurangi atau menetralkan kembali tampilan
pada LCD display menjadi nol. Misalkan pada kasus ada dua orang yang
ingin masuk ke suatu tempat. Pertama Anda arahkan termometer ke kening
dan tekan tombol C/F mode or add maka akan tampil suhu orang pertama.
Kemudian untuk mengukur suhu orang kedua tekan tombol object/body
mode or minus, maka tampilan LCD menjadi netral kembali.
4. Memory Inquiry or Advanced Setting
Sesuai dengan namanya, tombol ini memiliki kemampuan untuk mengatur
termometer inframerah. Anda dapat menyesuaikan pengaturan yang telah
Anda buat sesuai kebutuhan menggunakan alat. Jika Anda ingin
membatalkannya, Anda dapat melakukannya dengan pengaturan ini.
5. Handle
Bagian kelima dari termometer inframerah adalah pegangannya. Gagang
ini merupakan bagian dari termometer yang memiliki kemampuan untuk
menempatkan pegangan. Oleh karena itu, saat menggunakan termometer
ini, Anda dapat memegangnya dengan meletakkan tangan Anda di
gagangnya. Grip juga memiliki area grip yang luas, sehingga dapat
digunakan untuk grip pria maupun wanita.
6. Battery Cover
Bagian terakhir dari termometer inframerah selanjutnya adalah penutup
baterai. Penutup baterai adalah bagian dari termometer dan memiliki
kemampuan untuk mengganti baterai ketika baterai sebelumnya habis.
Oleh karena itu, lokasi ini memiliki fungsi penggantian baterai.
(Yaletools.2021a)
3.3.4 Tachometer
Tachometer adalah alat untuk mengukur kecepatan putaran dari piringan,
atau rotasi poros motor dan mesin berputar. Ukurannya yang kecil dan mudah
dibawa membuat tachometer sangat membantu engineer ketika melakukan
inspeksi peralatan.
Fungsi pengukuran rotasi pada sebuah unit untuk mengetahui efisiensi
kinerja dari unit tersebut. Biasanya dilakukan pada saat inspeksi. Karena, efisiensi
32
dari kinerja unit berputar tentu akan mempengaruhi biaya produksi nantinya. Oleh
sebab itu, inspeksi unit kerja berpotar dilakukan secara berkala di industri dengan
menggunakan tachometer.
Tachometer juga diaplikasikan pada kendaran bermotor untuk menunjukkan
kecepatan putaran poros motor. Dengan demikian, para pengendara dapat
mengetahui berapa kecepatan kendaraan yang sedang mereka operasikan. Selain
itu, tachometer digunakan untuk memeriksa/mengukur kecepatan aliran darah
dalam dunia kesehatan.
Prinsip kerja dari tachometer dengan memanfaatkan gerakan relatif antara
putaran poros dan medan magnet. Gaya gerak listrik di induksi dalam kumparan
yang ditempatkan di dalam medan magnet konstan. Hal tersebut membuat gaya
gerak listrik yang dikembangkan berbanding lurus dengan kecepatan rotasi poros
motor. Fenomena tersebut tentunya menyiratkan hubungan linier antara gaya
gerak listrik dan kecepatan poros. Prinsip kerja diatas berlaku untuk tachometer
listrik, meskipun tachometer mekanik memiliki prinsip kerja lebih sederhana.
Namun, tachometer listrik lebih diminati karena menawarkan akurasi serta presisi
tinggi, dan dapat digunakan pada rentang yang luas.[10] Berikut adalah jenis-jenis
tachometer:
1. Tachometer listrik AC atau DC untuk pengukuran generator
2. Tachometer jenis kontak atau non-kontak
3. Tachometer untuk pengukuran frekuensi dan waktu
4. Tachometer listrik AC atau DC untuk pengukuran generator
33
Gambar 3.6 Tachometer[26]
Berkut adalah bagian-bagian dari tachometer:
1. Penyalur putaran (Roda Idler) 6 Inch
2. Tip sentuh cekung
3. Tip sentuh cembung
4. Pemanjangan (lengthening) bar
5. Penyalur putaran (Roda Idler) 0.1 m
6. Bantalan pengukuran
7. Tombol pindah mode yang berfungsi untuk berpindah ke mode
pengukuran satu ke yang lainnya, kita diberikan pilihan dengan 5 mode
pengukuran dari 0 s/d 5
8. Tombol pengukuran, tekan tombol ini untuk melakukan pengukuran
9. Tombol penyimpanan data.
10.Tombol Backlight dan HOLD komposit, yang berfungsi untuk
mengaktifkan dan menonaktifkan lampu background.
34
11.Tombol Plus, tekan tombol ini jika ingin menambahkan jumlah
penyimpanan.
12.LCD / Layar
13.Tombol Power, untuk menghiduPKan atau mematikan unit alat.
14.Masimum dan minimum, untuk menampilkan nilai max, min, dan rata-
rata dari pengukuran.
15.Penyimpan data dan baca data, Untuk membaca nilai kecepatan RPM
sesuai dengan nomer yang tersimpan.
16.Tombol Minus, untuk mengurangi jumlah penyimpanan data.
(Chandra.2022)
3.5 Sumber Data
Dalam menyusun suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang benar
seusai dengan tujuan penelitian, adapun beberapa metode yang digunakan dalam
penelitian tugas akhir ini. Data-data tersebut diperoleh dari:
1. Observasi
Pengambilan data yang dilakukan di lokasi penelitian secara langsung
untuk selanjutnya dianalisis.
2. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan pengumpulan informasi dai beberapa jurnal,
buku, internet atau penelitain sebelumnya.
3. Bimbingan
Metode ini dilakukan melalui bimbingan instruktur terkait pada pertanyaan
pertanyaan yang berkaitan dengan analisis penelitian ini.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadi Wibowo. 2021. “Analisis Kinerja Evaporator Pada AC Split 1/2 PK
Dengan Refrigeran R-22 dan R-290”. Jurnal Bidang Teknik, Vol 12 No 1
http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/eng/article/view/1848
2. Ruwah Joto. 2017. “Studi Perbandingan Pemakaian Energi Air Conditioner
Inverter Dengan Air Conditioner Konvensional”, Jurnal Eltek ELTEK Vol 11
No 1. Politeknik Negri Malang.
http://eltek.polinema.ac.id/index.php/eltek/article/view/9
4. AC Window https://www.google.co.id/search?
q=ac+window&tbm=isch&ved=2ahUKEwij5sPflvv6AhWBk9gFHQK0AzwQ
2-
cCegQIABAA&oq=ac+window&gs_lcp=CgNpbWcQAzIECAAQQzIFCAA
QgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgQIABBD
MgQIABBDMgUIABCABDIFCAAQgARQAFgAYABoAHAAeACAAdQ0i
AHQYJIBAzktMpgBAKoBC2d3cy13aXotaW1n&sclient=img&ei=LrtXY6O
XOYGn4t4PguiO4AM&bih=657&biw=1366#imgrc=kEbmpmhrr4awDM
5. AC Cenral https://www.google.co.id/search?
q=ac+central&tbm=isch&chips=q:ac+central,online_chips:chiller:P_VOOv5b
--E
%3D&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwipy_XTmfv6AhV9k9gFHejPAigQ4lYoA
XoECAEQJA&biw=1349&bih=657#imgrc=yXyYE2-
_z0TwlM&imgdii=9URiUmkW53MYcM
6. AC Sanding Floorhttps://www.google.co.id/search?
q=ac+standing+floor&tbm=isch&ved=2ahUKEwioic79mfv6AhWelNgFHTtJ
DB0Q2-
cCegQIABAA&oq=ac+standing+fl&gs_lcp=CgNpbWcQARgBMgUIABCA
BDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBAgAEB4yBg
gAEAUQHjIGCAAQBRAeMgYIABAFEB4yBggAEAUQHjoHCAAQsQM
QQzoICAAQgAQQsQM6BAgAEENQ1QxYtsoBYOSgAmgAcAB4AIABkE
WIAbbWApIBDzAuMi41LTEuMS40LjEuNpgBAKABAaoBC2d3cy13aXota
W1nwAEB&sclient=img&ei=k75XY-
jzE56p4t4Pu5Kx6AE&bih=657&biw=1349&hl=id#imgrc=5IV_RNsg9me3h
M
7. AC Cassatte https://www.google.co.id/search?q=ac
%20cassette&tbm=isch&hl=id&tbs=rimg:CUg5wbN4-
sWdYZTqE4lkrgQc8AEAsgIMCgIIABAAOgQIABAA&sa=X&ved=0CB8Q
uIIBahcKEwiwk4PwnPv6AhUAAAAAHQAAAAAQBg&biw=1349&bih=6
57#imgrc=E-RbMLHF47sbqM
36
8. AC VRV https://www.google.co.id/search?
q=ac+vrv&tbm=isch&ved=2ahUKEwiW2b71nPv6AhUUgGMGHepnAKUQ
2-
cCegQIABAA&oq=ac+vrv&gs_lcp=CgNpbWcQARgAMgQIABBDMgQIA
BBDMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIGCAAQBR
AeMgYIABAFEB4yBggAEAUQHjIGCAAQBRAeOggIABCABBCxAzoHC
AAQsQMQQ1COEFi8YmCBdGgAcAB4AIAB0AaIAbggkgENMS4xLjIuM
y4xLjIuMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1nwAEB&sclient=img&ei=p8F
XY9bpJJSAjuMP6s-
BqAo&bih=657&biw=1349&hl=id#imgrc=uaSJvQi4n72mHM&imgdii=09W
qNOnjWRPIEM
9. Kompresor AC https://www.google.co.id/search?
q=ac+kompresor&tbm=isch&ved=2ahUKEwjU5aa3nvv6AhWii9gFHXJNCS
kQ2-
cCegQIABAA&oq=ac+kompresor&gs_lcp=CgNpbWcQAzIFCAAQgAQyB
QgAEIAEMgQIABBDMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIAB
CABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDoGCAAQBxAeOggIABC
ABBCxAzoHCAAQsQMQQ1DgEFjmVGDYVmgAcAB4AIABjAWIAdkPk
gEJMi0yLjAuMi4xmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWfAAQE&sclient=im
g&ei=PsNXY9TOA6KX4t4P8pqlyAI&bih=657&biw=1349&hl=id#imgrc=cv
44cmf3FuQ6nM&imgdii=FxKH7oACK4I6fM
11. Arli Fauzi. 2022. “Penyebab Kerusakan dan Harga Evaporator AC Split”.
https://elektronik123.com/evaporator-ac-split/
37
13. Anugrah.2019. “Pipa Kapiler dan Fungsinya”.
https://glasswareindonesia.wordpress.com/2019/06/25/pipa-kapiler-dan-
fungsinya/
15. Admin. 2019. “Kapasitor AC - Fungsi, Harga, Ciri Kapasitor AC Rusak &
Cara Menggantinya”. https://www.webstudi.site/2019/10/Kapasitor-AC.html
18. Kurniawan Agus 14530007., and Intang Ambo. 2018. “Analisa Eksergi Pada
Mesin Pendingin Kapasitas 2 Kw”. Diploma Thesis. Palembang: Universitas
Tamansiswa Palembang. http://repository.unitaspalembang.ac.id/id/eprint/818
19. Ardianto,. Moch. Izam 2021. “Sistem Monitoring Perawatan Air Conditioner
(Ac) Tipe Split Wall Berbasis Iot”. Undergraduate thesis, Universitas
Muhammadiyah Gresik. http://eprints.umg.ac.id/4867/
20. Ferry Irawan., and Tita Anisa Putri. 2020. “Troubleshooting Dan Analisa
Performansi Ac Split Installation Demonstrator Trainer Pada Laboratorium
Refrigerasi Politeknik Sekayu”. Jurnal PETRA.Sekayu. Politeknik Sekayu.
https://www.jurnal.polsky.ac.id/index.php/petra/article/download/232/223
21. A Alaika Ghufron Albari. 2020. “Analisis Kinerja Evaporator Pada Ac Split 1
PK Dengan Refrigerant R-22 Dan R-290”. Skripsi. Universitas Pancasakti
Tegal. http://repository.upstegal.ac.id/1247/1/SKRIPSI.pdf
38
22. Muhammad Reza Furqoni. 2022. Multimeter
https://teknikece.com/multimeter/
23. Yaletools. (2019b). Fungsi Tang Ampere dan Bagian-Bagiannya - YaleTools.
https://yaletools.com/id/fungsi-tang-ampere-dan-bagian-bagiannya/
24. Yaletools. (2019a). Bagian-Bagian Termometer Inframerah dan Fungsinya -
YaleTools. https://yaletools.com/id/bagian-bagian-termometer-inframerah/
25. Chandra Syah Putra. 17 Maret 2022. Memahami Cara Kerja dan Jenis-Jenis
Tachometer. https://www.anakteknik.co.id/chandra25/articles/memahami-
cara-kerja-dan-jenis-jenis-tachometer
26. Alat Ukur. August 15, 2022 Prinsip Kerja dan Bagian-Bagian Tachometer
(Alat Ukur RPM). https://www.sentrakalibrasiindustri.com/prinsip-kerja-dan-
bagian-bagian-tachometer-alat-ukur-rpm/
27. Deni Almanda, Nurkholis Majid. 2019. “Studi Analisa Penyebab Kerusakan
Kapasitor Bank Sub Station Welding di PT. Astra Daihatsu Motor”.
RESISTOR (elektRonika kEndali telekomunikaSI tenaga liSTrik kOmputeR).
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/resistor/article/view/3998/3026
28. Sukariyanto. 2019. “Pengaruh Variasi Putaran Kipas Kondensor Terhadap
Unjuk Kerja Sistem Pendingin (Air Conditioner) Yang Menggunakan R-
410A”. Other thesis. https://repository.uir.ac.id/9038/
39