SKRIPSI
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus,
Perbaikan Faktor Daya Pada Area Motor Control Center di PT. Citra Palu
Teknik pada Program Studi S1 Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
kepada Ayahanda tercinta Pdt. S. Ben Q. L. Tayaya, S.Th dan kepada Ibunda
tercinta Rum A. Dodoke yang tak pernah lelah mencurahkan kasih sayang,
cintanya, dukungan dan semangat serta do’a yang tak hentinya bagi penulis. Ati
Tayaya, Aldi Tayaya, Syaloom Tayaya, yang telah memberikan semangat serta
dukungan penuh dalam segala hal. Spesial untuk Laurencia Averina Yusuf,
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
1. Bapak Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc., IPM, Dekan Fakultas
2. Bapak Ir. Andi Arham Adam, S.T., M. Sc., Ph.D, selaku Wakil Dekan
3. Ibu Dr. Yuli Asmi Rahman, S.T., M.Eng, selaku Ketua Jurusan Teknik
iv
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
4. Ibu Nurhani Amin, S.Pd., M.T, selaku Ketua Program Studi S1. Teknik
5. Bapak Baso Mukhlis, S.T., M.T, selaku ketua KDK Teknik Energi Elektrik
terselesaikan.
7. Bapak Baso Mukhlis, S.T., M.T, Ibu Nurhani Amin, S.Pd., M.T, Ibu Dr-
Ing. Sari Dewi, S.T., M.Sc, dan Bapak Mardiansyah, S.T., M.T, selaku tim
menjadi rumah dan keluarga bagi penulis dan telah memberikan pengalaman
11. Keluarga besar Arester 2017 yang telah menjadi sahabat bahkan saudara bagi
penulis dikala susah maupun senang, yang telah memberikan pengalaman yang
12. Electrical Crew di PT. Citra Palu Minerals yang telah bersedia membantu dan
v
13. Teman teman sepenelitian Rapi dan Rizkan yang sangat membantu penulis
pada saat pengambilan dan pengolahan data, sehingga skripsi ini bisa
terselesaikan.
14. Keluarga Kost Kutilang, Oma, Opa (Alm.), Pano, Tesa, Iren, Ica, Roki, Jesi,
dan terlebih khusus kepada Om Eli yang telah memberikan dukungan penuh
15. Para petarung sejati di KTB Kutilang, teman-teman paling kocak, Entiz, Pax,
Jun, Cikal, Owen, Tayan, Gusti, Ujeng, Ai, Mat, Bram, Tama, Marsel, serta
adiks Riko, yang mengajarkan kepada penulis apa arti air kehidupan yang
sebenarnya.
16. Teman-teman di Bengkel SJ dan Wisma Atlet, yang telah banyak membantu
penulis dalam hal ide dan maupun materi guna merampungkan tulisan ini.
17. Teman terbaik sejak maba Bung Heri, terimakasih untuk segalanya poku.
18. Teman-teman Mahasiswa serta Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan
langsung.
membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ....................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 4
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 64
5.2. Saran ......................................................................................... 65
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
4.10. Simulasi Aliran Arus Pada Bus 4 Sebelum Kompensasi ........................... 62
4.11. Simulasi Aliran Arus Pada Bus 4 Setelah Kompensasi .............................. 63
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
1. Pembatas Naskah
2. Single Line Diagram kelistrikan PT. Citra Palu Minerals
3. Single Line Diagram (MCC Basic Plant)
4. Load Flow Analysis (MCC Basic Plant)
5. Load Flow Report (MCC Basic Plant)
6. Single Line Diagram (MCC Global Compensation)
7. Load Flow Analysis (MCC Global Compensation)
8. Load Flow Report (MCC Global Compensation)
9. Single Line Diagram (MCC Group Compensation)
10. Load Flow Analysis (MCC Group Compensation)
11. Load Flow Report (MCC Group Compensation)
12. Single Line Diagram Kapasitor Bank MCC Area
13. Box Panel MCC Area
14. Tabel Rekomendasi Kebutuhan Kapasitor Berdasarkan Hasil Penelitian
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
PT. Palu Citra Minerals is a company engaged in the industrial sector for
its operational activities using large capacity electric motors. The use of large
capacity electric motors will affect the power factor of the company's electrical
system. Power factor in the Motor Control Center area of PT. Citra Palu Minerals
is still not optimal, this can be seen from the power factor which is still below
standard where the standard power factor according to SPLN 70-1 is >0.85.
Therefore, it is necessary to conduct a study on optimizing the installation of
banks to overcome inductive loads, taking into account the placement points and
the value assigned. Agreement placement is analyzed based on two position
scenarios of bank agreement installation using ETAP (Electric Transient Analysis
Program) 12.6.0. Based on the research results it is known that in scenario I
(global compensation) where the design determines the power factor value of
0.95, improvements in power factor, reactive power, and apparent power occur
only on bus 3, while the current and voltage on each bus experience improvement.
This can be seen on bus 3 where before installing the capacitor the simulation
results obtained a power factor of 0.834, a reactive power of 1823.218 kVAR, an
apparent power of 3306.7 kVA, a current of 4987.4 A and a voltage of 368.8 V.
The value of the simulation results after installing the capacitor bank obtained a
power factor of 0.951, reactive power 890.212 kVAR, apparent power 2880.7
kVA, current 4261.9 A and voltage 379.44 V. In scenario II (compensation group)
each bus (3-16) experiences improvement. The changes seen in bus 3 after
installing the capacitor bank obtained a power factor of 0.95, a reactive power of
947.646 kVAR, an apparent power of 2899.7 kVA, a current of 4294.9 A and a
voltage of 378.8 V.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk keperluan magnetisasi, dan daya lisrik tersebut disebut daya reaktif. Suatu
beban dikatakan induktif apabila beban tersebut membutuhkan daya reaktif dan
(pembangkit listrik) harus mensuplai daya yang lebih besar. Keadaan seperti ini
dapat menyebabkan arus pada jaringan bertambah dan faktor daya rendah pada
berkapasitas besar. Penggunaan motor listrik yang berkapasitas besar ini akan
sistem kelistrikan sudah optimal. Akan tetapi pada sistem penyaluran daya di area
Motor Control Center masih kurang optimal ini terlihat dari faktor daya pada
1
2
beban yang masih dibawah standar dimana standar faktor daya menurut SPLN 70-
Agar rugi energi berkurang dan tegangan menjadi stabil maka perbaikan
faktor daya pada sistem sangat diperlukan untuk mewujudkan kualitas daya yang
pemasangan kapasitor bank sebagai kompensasi daya reaktif. Hal inilah yang
menjadi 0,95 agar dapat menekan daya reaktif yang ditimbulkan dari beban yang
bersifat induktif.
untuk memodelkan sistem tenaga listrik di area Motor Control Center PT. Palu
Citra Minerals. Motor Control Center sendiri merupakan suatu pusat pengontrolan
operasi motor listrik pada suatu industri yang mempunyai dua fungsi utama, yaitu
sistem proteksi dari beban motor serta sebagai sistem kontrol, interlock dan
2
3
faktor daya di area Motor Control Center PT. Palu Citra Minerals?
2. Berapa nilai kapasitor bank yang akan dipasang untuk mendapatkan nilai
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan tepat sasaran, maka penulis
faktor daya di area Motor Control Center PT. Palu Citra Minerals.
12.6.0
3
4
compensation).
3. Mengetahui pengaruh perbaikan faktor daya terhadap arus, tegangan dan daya
pada sistem.
faktor daya pada industri agar dapat sesuai dengan nilai-nilai standar
yang berlaku.
Citra Minerals.
4
5
skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN, meliputi tahapan dan metode yang dilakukan
Bab V PENUTUP, meliputi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil
skripsi.
yang dilakukan, rencana kegiatan penelitian yang dilakukan, serta lampiran yang
memuat tabel, gambar dan hal-hal lain untuk memperjelas uraian dalam penulisan
skripsi.
5
BAB II
BANK PADA LINE 5 PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK”. Pada penelitian ini
kondisi faktor daya masih dibawah nominal SPLN 70-1 yaitu >0,85. Dari hasil
(VAR set) pada Bus LV MCC FF1A dan LV MCC FF1B sebesar 994,7 mikro
DAYA PADA PT. A. RASMA MULIA”. Pada penelitian ini penulis mencoba
untuk menaikkan nilai faktor daya pada pada perusahaan tersebut. Yang dimana
nilai faktor daya awal pada PT. A. Rasma Mulia ini adalah sebesar 0,6. Metode
yang digunakan adalah dengan memasang kapasitor pada MDP (main distribution
minimal 95 kVAR untuk memperbaiki faktor daya pada PT. A. Rasma Mulia.
6
7
Bukit Asam (Persero) Tbk dengan beban terbesar berupa motor induksi. Metode
keseluruhan dalam sistem agar nilai faktor daya lebih besar dari 0,95 lagging.
daya, besarnya jatuh tegangan di setiap bus dan rugi rugi daya total dalam sistem.
global compensation sebesar 1300 kVAR menghasilkan faktor daya 0,96 lagging,
total rugi rugi daya sebesar 62,7 kW, tegangan terendah pada bus 37 sebesar 19.8
sebesar 1304 kVAR menghasilkan faktor daya 0,96 lagging, total rugi rugi daya
dengan penelitian ini adalah tempat yang berbeda yaitu dilakukan pada sistem
kelistrikan area MCC PT. Palu Citra Minerals. Fungsi Objektif dari optimasi yang
dilakukan adalah mengomptimalkan nilai faktor daya dengan injeksi daya reaktif
masyarakat. Beban listrik dapat dibagi menjadi beban seimbang dan beban tidak
seimbang. Pada beban seimbang jumlah daya yang dibangkitkan oleh generator
tiga fasa atau daya yang diserap oleh beban tiga fasa, diperoleh dengan
menjumlahkan daya dari tiap tiap fasa. Pada sistem yang seimbang, daya total
tersebut sama dengan tiga kali daya fasa, karena daya pada tiap-tiap fasanya sama.
Pada listrik arus DC (arus searah) besar beban induktif dan beban kapasitif tidak
kapasitif dan induktif akan memberi pengaruh ke rangkaian, sehingga beban yang
bekerja yaitu beban resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Berikut adalah
a. Beban resistrif
Beban resistif dihasilkan dari rangkaian yang terdiri dari penghambat berupa
resistor murni. Beban ini hanya menyerap daya aktif dan sama sekali tidak
menyerap beban reaktif. Pada beban resistif arus dan tegangan akan sefasa.
b. Beban Induktif
Beban induktif adalah beban yang menyerap daya aktif dan daya reaktif
dengan faktor daya lagging, yaitu saat tegangan mendahului arus sebesar sudut
mengandung kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi. Contoh peralatan
9
c. Beban Kapasitif
kapasitor. Beban kapasitif menyerap daya aktif dan mengeluarkan daya reaktif.
Pada beban listrik tiga fasa seimbang, besar perbedaan sudut fasa antara tiap
2.2.2 Daya
Daya memiliki arti sebagai energi per satuan waktu (Von Meier, A. 2006).
Daya listik merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan
usaha di dalam sistem tenaga listrik. Satuan untuk daya listrik umumnya adalah
Watt (W). Daya pada suatu sistem tegangan bolak-balik (AC) dikenal dengan tiga
macam yaitu daya aktif dengan simbol (P) satuannya adalah Watt (W), daya
reaktif dengan simbol (Q) satuannya adalah volt ampere reactive (VAR) dan daya
semu dengan simbol (S) satuannya adalah volt ampere (VA). Sehingga besarnya
P= V . I (1)
Dengan nilai:
P = daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
Daya listrik dibagi menjadi tiga, yaitu daya aktif, daya reaktif dan daya
1) Daya Aktif
Daya aktif adalah daya rata-rata yang sesuai dengan kekuatan sebenarnya
ditransmisikan atau dikonsumsi oleh beban (Von Meier, A. 2006). Daya aktif
adalah daya yang sebenarnya digunakan oleh konsumen. Daya aktif memiliki
satuan Watt. Berikut adalah persaman yang digunakan untuk mendapatkan besar
daya aktif:
P = V. I. cos φ (2)
2) Daya Reaktif
magnet (Von Meier, A. 2006). Daya reaktif diberi simbol Q, sedangkan satuan
daya reaktif adalah VAR (Volt Ampere Reactive). Berikut adalah persamaan yang
Q = V. I. sin φ (4)
3) Daya Semu
Daya Semu adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan dan
arus dalam suatu jaringan (Von Meier, A. 2006) atau daya yang merupakan hasil
penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Mudahnya, daya semu
merupakan daya yang dibangkitkan oleh generator pada sistem pembangkit listrik.
Daya semu diberi simbol S dan memiliki satuan VA (Volt Ampere). Daya semu
terdiri dari daya aktif dan daya reaktif. Persaman yang digunakan untuk
S = V. I (6)
S = √3. V. I (7)
matematis antara daya aktif, daya reaktif, dan daya semu. Daya aktif berada dalam
komponen horizontal, daya rekatif berada pada posisi vertikal, sedangkan daya
semu merupakan sisi miring phitagoras yang dibentuk antara daya aktif dan daya
reaktif.
Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif (W) dengan daya semu
(VA) (Sankaran, C. 2002), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu.
memindahkan energi listrik dari satu titik ke titik yang lain. Efesiensi proses
pemindahan daya listrik ini terkait langsung dengan biaya energi listrik yang pada
13
gilirannya menjelma menjadi biaya yang harus dibayarkan oleh konsumen. Hal
yang mempengaruhi perpindahan energi listrik tersebut adalah faktor daya. Untuk
faktor daya sebesar 1. Namun hal ini sulit dicapai karena adanya rugi-rugi yang
ditimbulkan oleh penghantar listrik, terutama beban induktif. Faktor daya yang
baik mendekati angka 1 dan sebaliknya faktor daya yang buruk turun yang
mendekati nilai 0. Apabila faktor daya jelek maka sistem akan membangkitkan
daya yang lebih besar untuk memenuhi permintaan daya aktif. Faktor daya yang
rendah ini dapat disebabkan oleh pengoperasian beban induktif yang diakibatkan
oleh motor induksi dan unit lain yang memerlukan arus magnetisasi yang aktif.
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan
= kW / kVA
= Cos φ (8)
Pada suatu sistem tenaga listrik memiliki 3 jenis faktor daya yaitu faktor
daya unity, faktor daya mendahului (leading) dan faktor daya terbelakang
(lagging) yang ditentukan oleh jenis beban pada sistem tenaga listrik.
peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat
condensor.
perlahan listrik memerlukan daya reaktiif dari sistem atau beban bersifat
tegangan sebesar 𝜃°. Sehingga beban akan menyerap daya reaktif. Beban
Adalah pada saat nilai cos 𝜃 = 1, dan tegangan sephasa dengan arus, faktor
Perbaikan faktor daya untuk memperbesar nilai cos φ (pf) yang rendah, hal
ini dapat di lakukan adalah dengan cara memperkecil sudut phi. Usaha untuk
memperkecil sudut phi yang mungkin dilakukan adalah memperkecil nilai daya
reaktif (VAR). Komponen daya rekatif yang bersifat induktif harus dikurangi dan
yaitu berupa kapasitor atau lebih dikenal dengan istilah kapasitor bank. Perbaikan
Kompensasi suplai daya reaktif oleh kapasitor bank (Sankaran, C. 2002) adalah:
Misal, cos φ1 = X
17
φ1 = cos-1 X (9)
Q1 = P tan φ1 (10)
Misal, cos φ2 = Y
φ2 = cos-1 𝑌 (11)
Q2 = P tan φ2 (12)
Dari segitiga daya (Sankaran, C. 2002) dapat diperoleh hubungan sebagai berikut:
Q1 = √𝑆12 − 𝑃2 (13)
Q2 = √𝑆22 − 𝑃2 (14)
Dimana P = Konstan
Qc = Q1 – Q2 (15)
Dimana:
Kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya beban dapat dihitung
sebagai berikut:
yang terdiri dari sekumpulan kapasitor yang disambung secara paralel/seri untuk
memperbaiki kualitas daya listrik dengan menaikkan faktor daya (cos φ / cos phi).
Besaran yang dipakai untuk kapasitor ini adalah Volt Ampere Reaktif (VAR).
faktor daya dapat diperbaiki. Sebelum dipasang kapasitor bank, daya aktif (kW)
dan daya reaktif (kVAR) yang diserap oleh beban induktif seluruhnya disuplai
oleh sentral listrik (Trafo PLN), sehingga daya semu (kVA) dari sentral harus
besar. Sesudah pemasangan kapasitor bank, seluruh atau sebagian daya reaktif
19
yang diperlukan oleh beban induktif akan disuplai oleh kapasitor bank. Sehingga
tugas sentral listrik akan menjadi lebih ringan karena hanya menyuplai daya aktif
saja.
muatan listrik yang berguna dalam mengendalikan arus listrik. Di satu sisi,
kapasitor mirip seperti baterai. Meskipun kapasitor dan baterai bekerja dengan
cara yang sama sekali berbeda, proses kerja kapasitor yaitu bila dua buah benda
bermuatan dan berlainan tanda yang pisahkan oleh suatu benda dielektrik maka
dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron
maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan
itulah kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu
kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada
20
saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai
daya reaktif ke beban. Karena beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif
bersifat kapasitif (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil dan
secara pararel dengan saluran, dan sering diterapkan pada sistem distribusi
mengubah vektor arus ke arah leading sehingga voltage drop akibat beban
induktif saluran dapat teratasi dan tegangan pada beban tetap terjaga pada
Capacitor Bank merupakan suatu kapasitor yang terdiri lebih dari satu unit
voltage drop dan rugi-rugi daya. Pada sistem distribusi, jika suatu jaringan
tidak memiliki sumber daya reaktif di daerah sekitar beban maka semua
kebutuhan beban reaktifnya dipikul oleh gardu induk yang tersuplai dari
pada jaringan yang mengakibatkan faktor daya menurun, voltage drop, dan
adalah fixed capacitor bank dan automatic capacitor bank. Perbedaan dari
kedua model capacitor bank ini yaitu, pada automatic capacitor bank
fasa dan tiga fasa. Capacitor bank satu fasa memiliki unit-unit kapasitor
yang saling terhubung pararel dalam satu segmen, setiap segmen kapasitor
dapat saling terhubung seri atau pararel sesuai kebutuhan, hal tersebut juga
dimiliki oleh capacitor bank tiga fasa. Namun capacitor bank tiga fasa
dari penggunaan kapasitor. Capacitor bank satu fasa dapat dilihat pada
gambar 2.12. yang memiliki dua terminal output, yaitu terminal yang
capacitor bank tiga fasa hubung delta dan bintang (star/wye). Kedua
a) Global Compensation
sistem distribusi, akibatnya arus yang mengalir turun hanya diantara sistem
kompensasi daya dari kapasitor lebih baik karena beban tidak bekerja
secara bersamaan dan biaya untuk perawatan dari kapasitor lebih rendah.
b) Group Compensation
Metode ini dilakukan dengan cara memasang kapasitor bank pada sub-
distribusi. Metode ini lebih baik dipasang pada beban lebih dari ribuan
kVA. Kelebihan dari metode ini adalah biaya pemasangan yang rendah
c) Individual Compensation
Metode ini dilakukan denagan cara memasang kapas[itor bank pada setiap
beban. Metode ini lebih baik karena langsung terpakai oleh beban
Gambar 2.18.
26
besaran tegangan dan arus. Besar dan arah diagram fasor tergantung dari kondisi
beban. Ketika beban cenderung induktif maka diagram fasor akan cenderung
diagram fasor akan cenderung mengarah ke bawah, dan ketika kondisi beban
induktif maka besar komponen arah L akan lebih besar daripada komponen arah C
sehingga vektor pada fasor akan cenderung mengarah miring ke atas. Kemudian
saat beban cenderung bersifat kapasitif maka besar komponen C akan lebih besar
daripada komponen arah L sehingga fasor akan miring ke bawah. Terakhir saat
beban bersifat resistif maka komponen L dan C akan sama besar sehingga fasor
Berdasarkan gambar 2.20, 2.21, dan 2.22 dapat dilihat komponen fasor saat
kondisi beban induktif, kapasitif, dan resistif serta dapat dihitung total
impedansinya. Saat beban induktif nilai reaktansi induktif (𝑋𝐿) akan lebih besar
cenderung ke atas. Kemudian saat beban cenderung kapasitif maka nilai reaktansi
kapasitif (𝑋𝐶) akan lebih besar dibanding nilai reaktansi induktif (𝑋𝐿) sehingga
bersifat resistif nilai reaktansi induktif (𝑋𝐿) akan sama dengan nilai reaktansi
kapasitif (𝑋𝐶) sehingga arah impedansi akan sama dengan arah hambatan pada
Nilai reaktansi induktif (𝑋𝐿), reaktansi kapasitif (𝑋𝐶), dan impedansi (Z),
𝑋𝐶 =1/(𝜔.𝐶) (18)
Dimana:
f = frekuensi (Hz)
L = Induktansi (H)
penggambaran single line diagram secara grafis dan mengadakan beberapa analisa
atau studi yaitu Load Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor
dapat dirubah langsung dari diagram satu garis dan atau jalur sistem pentanahan.
Untuk kemudahan hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada diagram satu
garis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP adalah
sebagai berikut:
1. One line diagram, menunjukan hubungan antar komponen atau peralatan listrik
2. Library, informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem
kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail atau
3. Standard yang digunakan biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSI,
2. Short-Circuit Analysis
4. Harmonic Analysis
8. DC Short-Circuit Analysis
listrik yaitu Motor Control Center (MCC), artinya suatu MCC mampu
untuk korosi, dan juga akan terganggu karena temperatur dan vibrasi. Oleh
MCC diinstalasi dalam suatu panel yang terdiri dari motor starter,
bus bar, sekering (fuse), push buttons, dan sebagainya seperti yang terlihat
dalamnya. Selain itu, motor starter ini difungsikan juga sebagai “Overload Relay”
yang digunakan untuk memproteksi motor dengan cara memutuskan aliran listrik
memberikan proteksi dari beban berlebih, tetapi overload relay ini tidak
BAB III
METODE PENELITIAN
Pemasangan Kapasitor Bank Untuk Perbaikan Faktor Daya Pada Area Motor
program ETAP.
ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk desain dan testing
power system. ETAP versi 12.6.0 merupakan salah satu produk OTI.
a) Data beban dan daya yang terpasang pada area M CC di PT. Citra
Palu Minerals.
b) Data faktor daya pada area MCC di PT. Citra Palu Minerals.
34
c) Data jaringan dan single line diagram kelistrikan area MCC di PT. Citra
Palu Minerals.
Adapun diagram alir (Flowchart) rencana penelitian yang akan dilakukan adalah:
Mulai
Studi Literatur
Observasi
Pengambilan Data
Melakukan optimasi
penempatan menggunakan
metode global dan group
kompensasi dan perhitungan
nilai kapasitor
TIDAK
Berhasil
YA
A
35
Analisa
Kesimpulan
Selesai
3.2.1 Mulai
3.2.3 Observasi
proses penelitian proposal skripsi ini. Data yang diperlukan antara lain
data daya yang terpasang, data trafo, data beban dan data-data jaringan
lainnya serta single line diagram area MCC PT Palu Citra Minerals.
Data inilah yang nantinya akan disimulasikan oleh ETAP agar sesuai
daya, maka data tersebut diolah dan diproses pada software ETAP
diagram sistem kelistrikan area MCC pada PT. Palu Citra Minerals.
di pasang.
3.2.8 Analisa
37
pemasangan terhadap nilai faktor daya, arus, tegangan dan daya pada
sistem.
3.2.9 Kesimpulan
3.3 Hipotesis
0,95 lagging.
Pada tugas akhir ini simulasi optimasi untuk memperbaiki faktor daya yang
diujikan pada sistem kelistrikan area motor control center PT. Citra Palu Minerals
akan dilakukan dengan beberapa urutan skenario. Berikut adalah skenario yang
dilakukan:
Dari setiap skenario yang dilakukan akan menunjukan hasil perbaikan faktor
daya pada sistem. Hasil tersebut akan dianalisa dengan tujuan mengetahui
pengaruh dari teknik optimasi terhadap faktor daya pada jaringan sistem
kelistrikan area motor control center PT. Citra Palu Minerals. Sehingga akan
38
39
Data yang digunakan di area Motor Control Center PT Citra Palu Minerals
akan ditampilkan pada Tabel 4.1 sampai Tabel 4.4 dibawah ini:
BUS 8
21 Trash screen 380 1,5 1
22 Thickener 380 5,5 1
23 Leaching tank 380 22 7
BUS 9
24 Safety screen 380 1,5 1
25 Lifting carbon screen 380 1,5 1
26 Flocculent adding device 380 0,5 1
27 Agitation tank 380 2,2 1
28 Metering pump 380 0,5 2
29 Crushing lighting 380 5 1
30 Electric hoist 380 3 2
31 Roots blower 380 132 2
BUS 10
32 Slurry pump 380 11 2
33 Fan slurry pump 380 0,105 2
BUS 11
34 Elution & electrowinning 380 291,5 1
35 Carbon regeration 380 131,5 1
36 Smelting room 380 108 1
37 Sump pump leaching 380 5,5 1
38 Sump pump reclaim tunnel 380 5,5 1
39 Office & lab 380 200 1
BUS 12
40 Heavy apron feeder 380 15 1
41 0# belt conveyor 380 2,2 1
42 1# belt conveyor 380 22 1
43 Iron remover 380 3,6 1
44 Metal detector 380 0,05 1
45 Sump pump Lime 380 5,5 1
46 Lime agitation tank 380 11 2
47 Electric crane1 380 3 1
48 Electric crane2 380 0,8 1
41
4.2 Pembahasan
Pada scenario ini, data yang diperoleh dari PT. Citra Palu Minerals diolah
listrik PLN dengan kontrak daya sebesar 15.000 kVA dengan tegangan 20 kV
sebagai sumber listrik utama. Langkah awal untuk melakukan simulasi yaitu
dengan memasukan data yang ada di Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.4 dan
Setelah membuat diagram segaris dan memasukan data yang ada, langkah
dilakukan untuk mengetahui aliran daya dari sumber PLN ke MCC tanpa
kompensasi kapasitor.
a). Data load flow sistem kelistrikan di area MCC sebelum pemasangan kapasitor
bank
Tabel 4.5 Data load flow analisis sistem kelistrikan area MCC sebelum
daya aktif yang mengalir pada bus utama sebesar 2758,687 kW, daya semu
sebesar 3306,7 kVA dan daya reaktif sebesar 1823,218 kVAR dengan faktor daya
sebesar 0,834 lagging. Terlihat bahwa sebelum adanya kompensasi daya reaktif
dari kapasitor bank nilai faktor daya dari sistem tersebut masih di bawah
ketetapan PLN yaitu sebesar 0,85 lagging. Penelitian ini akan membandingkan 2
Berdasarkan tabel 4.5 maka data profil faktor daya tersebut dimuat dalam
88,9
87,5
86,9
85,3
85,2
84,0
83,4
82,5
81,9
81,7
81,6
80,9
78,3
COS PHI (%)
38,0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BUS
Gambar 4.2 Grafik profil faktor daya pada area MCC sebelum pemasangan
kapasitor bank
Bersumberkan dari data sebelumnya pada area MCC memiliki nilai faktor
daya pada sistem masih rendah. Rendahnya faktor daya mengakibatkan daya
reaktif yang disuplay akan semakin besar. Untuk mengurangi suplay daya reaktif
skenario atau 2 jenis posisi pemasangan kapasitor bank yaitu group compensation
kapasitor bank yang berada pada bus utama. Pemasangan kapasitor bank ditujukan
Berikut adalah single line diagram area MCC dengan kompensasi kapasitor
Gambar 4.3 Single line diagram area MCC dengan kompensasi kapasitor
Bus utama (bus 3) merupakan gabungan beban dari bus 4-16. Besar daya
dan arus bus utama dapat diketahui dari gabungan dari beban pada masing masing
bus.
P = 2758,687 kW
Cos φ1 = 0,834
47
Q φ1 = 1823,218 kVAR
Cos φ2 = 0,95
cos φ2 = 0,95
φ2 = cos 0,95-1
φ2 = 18,19°
Q2 = P x tan φ
Q2 = 2758687x 0,328
Qc = Q1 – Q2
Qc = 1823,218 - 906,736
Qc = 916,482 kVAR
916482
C = 2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 3802
C = 20212,81631 𝜇𝐹
Berikut nilai kompensasi daya reaktif dan kapasitor dengan metode global
compensation.
48
Tabel 4.6 Kompensasi daya reaktif dan nilai kapasitor dengan metode global
kompensasi
bagian antara lain: Bus 4, Bus 5, Bus 6, Bus 7, Bus 8, Bus 9, Bus 10, Bus 11, Bus
12, Bus 13, Bus 14, Bus 15, Bus 16. Dengan penempatan kapasitor bank group
compensation ini maka langkah pertama adalah membuat kelompok beban yang
Gambar 4.4 Single line diagram area MCC dengan kompensasi kapasitor metode
group kompensasi.
49
bus mulai dari bus 4 sampai dengan bus 16. Perhitungan dilakukan untuk
mengetahui besar daya reaktif dan nilai kapasitor yang akan dikompensasikan
pada masing-masing bus untuk memperbaiki faktor daya dengan target faktor
daya yaitu 0,95 lagging di setiap bus. Sebagai contoh perhitungan pada bus 4
sebagai berikut.
P = 563,721 kW
Cos φ1 = 0,817
Q1 = 397,421 kVAR
Cos φ2 = 0,95
cos φ2 = 0,95
φ2 = cos 0,95-1
φ2 = 18,19°
Q2 = P x tan φ2
Q2 = 563721 x 0,328
Qc = Q1 – Q2
Qc = 397,421 - 185,268
Qc = 212,1348 kVAR
212521
C =
2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 3802
C = 4678,592 𝜇𝐹
Berikut nilai kompensasi daya reaktif dan kapasitor dengan metode group
compensation.
Tabel 4.7 Kompensasi daya reaktif dan nilai kapasitor dengan metode group
kompensasi
sistem kelistrikan di area MCC PT. Citra Palu Minerals, dilakukan perbandingan
hasil faktor daya yang dihasilkan setelah pemasangan kapasitor bank di di area
pemasangan kapasitor dapat ditetukan di area MCC yang sesuai dan optimal
Setelah single line diagram sistem kelistrikan di area MCC PT. Citra Palu
Minerals disimulasikan menggunakan ETAP 12.6, maka terlihat profil faktor daya
Tabel 4.8 Perbandingan profil faktor daya sebelum dan setelah kompensasi
pemasangan kapasitor dengan dua metode pemasangan. Terlihat pada tabel nilai
faktor daya yang berubah, tergantung dari kompensasi daya reaktif oleh kapasitor
bank.
yaitu kapasitor yang dipasang hanya pada bus 3 (bus utama), sehingga bus yang
mengalami perbaikan faktor daya terdapat hanya pada bus 3 dengan nilai 95,1%.
Sementara itu pada skenario II, pemasangan kapasitor dengan metode group
kompensasi yaitu kapasitor yang dipasang pada bus feeder tempat semua beban
terhubung. Sehingga bus yang mengalami perbaikan faktor daya terdapat pada 13
buah bus feeder di sistem serta bus utama pada sistem. Peningkatan nilai faktor
daya pada setiap bus ini diakibatkan oleh kompensasi daya reaktif dilakukan pada
masing-masing bus.
53
Berdasarkan tabel 4.8 maka data perbandingan hasil simulasi sebelum dan
120,0
100,0
Cos Phi (%)
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BUS
Gambar 4.5 Grafik perbandingan profil faktor daya pada area MCC sebelum dan
Setelah single line diagram sistem kelistrikan di area MCC PT. Citra Palu
Tabel 4.9 Perbandingan profil tegangan sebelum dan setelah kompensasi (global
dan group)
yaitu kapasitor yang dipasang hanya pada bus 3 (bus utama). Adapun perubahan
profil tegangan terjadi pada setiap bus. Besar tegangan sebelum kompensasi yaitu
Sama halnya yang terjadi pada skenario II, pemasangan kapasitor dengan
metode group kompensasi yaitu kapasitor yang dipasang pada bus feeder tempat
semua beban terhubung. Perubahan profil tegangan pada setiap bus naik menjadi
378,8 V.
55
Berdasarkan tabel 4.9 maka data perbandingan profil tegangan sebelum dan
382
380
378
376
V (Volt)
374
372
370
368
366
364
362
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BUS
Gambar 4.6 Grafik perbandingan profil tegangan (V) pada area MCC sebelum
Setelah single line diagram sistem kelistrikan di area MCC PT. Citra Palu
Minerals disimulasikan menggunakan ETAP 12.6, maka terlihat profil daya semu
Tabel 4.10 Perbandingan profil daya semu sebelum dan setelah kompensasi
yaitu kapasitor yang dipasang hanya pada bus 3 (bus utama), sehingga bus yang
mengalami perubahan daya semu terdapat hanya pada bus 3 dengan nilai 2880,7
kVA. Selain bus tersebut, bus yang lain tidak mengalami perubahan.
Sementara itu pada skenario II, pemasangan kapasitor dengan metode group
kompensasi yaitu kapasitor yang dipasang pada bus feeder tempat semua beban
terhubung. Sehingga setiap bus mengalami perubahan daya semu. Perubahan nilai
daya semu pada setiap bus ini diakibatkan oleh perbaikan faktor daya yang
Berdasarkan tabel 4.10 maka data perbandingan hasil simulasi sebelum dan
3500,0
3000,0
2500,0
S (kVA)
2000,0
1500,0
1000,0
500,0
0,0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BUS
Gambar 4.7 Grafik perbandingan profil daya semu (S) pada area MCC sebelum
Setelah single line diagram sistem kelistrikan di area MCC PT. Citra Palu
Tabel 4.11 Perbandingan profil daya reaktif sebelum dan setelah kompensasi
yaitu kapasitor yang dipasang hanya pada bus 3 (bus utama), sehingga bus yang
mengalami perubahan daya reaktif terdapat hanya pada bus 3 dengan nilai
890,212 kVAR. Selain bus tersebut, bus yang lain tidak mengalami perubahan.
Sementara itu pada skenario II, pemasangan kapasitor dengan metode group
kompensasi yaitu kapasitor yang dipasang pada bus feeder tempat semua beban
nilai daya reaktif pada setiap bus ini diakibatkan oleh perbaikan faktor daya yang
Berdasarkan tabel 4.11 maka data perbandingan hasil simulasi sebelum dan
2000,000
1500,000
Q (kVAR)
1000,000
500,000
0,000
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BUS
Gambar 4.8 Grafik perbandingan profil daya reaktif (Q) pada area MCC sebelum
Setelah single line diagram sistem kelistrikan di area MCC PT. Citra Palu
sebelum dan setelah pemasangan kapasitor bank. Perbandingan arus sebelum dan
Bus Arus (I) Sebelum Arus (I) Setelah Arus (I) Setelah
60
yaitu kapasitor yang dipasang hanya pada bus 3 (bus utama). Dari tabel dapat
dilihat bahwa walaupun kapasitor yang dipasang hanya pada bus 3 namun
Sementara itu pada skenario II, pemasangan kapasitor dengan metode group
kompensasi yaitu kapasitor yang dipasang pada bus feeder tempat semua beban
terhubung sehingga setiap bus mengalami perubahan nilai arus. Perubahan nilai
arus pada setiap bus ini diakibatkan oleh perbaikan faktor daya yang dilakukan
Berdasarkan tabel 4.12 maka data perbandingan hasil simulasi sebelum dan
6000,0
5000,0
4000,0
ARUS (I)
3000,0
2000,0
1000,0
0,0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
BUS
Gambar 4.9 Grafik perbandingan profil arus (A) pada area MCC sebelum dan
• Sebelum kompensasi
Penyelesaian:
ITotal = I’ + I”
= 1039,8 A + 40,2 A
= 1080 A
• Setelah kompensasi
Penyelesaian:
ITotal = I’ + I”
= 1010,7 A + 39 A
= 1049,7 A
Jadi dapat disimpulkan bahwa penjumlahan arus percabangan yaitu sama dengan
PENUTUP
4.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil simulasi dan analisa yang dilakukan, maka dapat ditarik
1). Pada penelitian ini terdapat tiga skenario, yaitu sebelum pemasangan
2). Untuk mencapai target nilai faktor daya sebesar 0,95 atau 95% dengan
metode global kompensasi, nilai kapasitor yang harus di pasang pada bus
tegangan dan daya pada sistem kelistrikan di area Motor Control Center
PT. Palu Citra Minerals. Arus total sebelum optimasi yaitu 4987,4 A
64
65
dengan tegangan sebesar 368,8 V, daya semu sebesar 3306,7 kVA dan
dengan tegangan sebesar 379,44 V, daya semu sebesar 2880,7 kVA dan
tegangan sebesar 378,8 V daya semu sebesar 2899,7 kVA dan daya
reaktif sebesar 947,646 kVAR. dari sini dapat kita lihat terjadi penurunan
arus dan suplay daya reaktif serta terjadi kenaikan profil tegangan pada
4.4 Saran
2 Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain untuk dapat
66
Engineering, 2021 9, 1-11, Department of Computer and Communications
Engineering, Faculty of Engineering, American University of Science and
Technology, Beirut, Lebanon.
Widodo, R. 2018. Analisa Optimalisasi Penempatan Kapasitor Bank Pada Jalur
Distribusi CHF 3 PT. Bukit Asam (Persero) TBK, Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Yani, A. 2017. Improvement of Load Power Factor by Using Capacitor, IOSR
Journal of Electrical and Electronics Engineering (IOSR-JEEE), Faculty of
Electrical Engineering, STT-Harapan, Medan, Indonesia.
LAMPIRAN
Single Line Diagram kelistrikan PT. Citra Palu Minerals
Tabel rekomendasi kebutuhan kapasitor berdasarkan hasil penelitian