TEORI DASAR
kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastika dan batuan sedimen non-klastika.
yang terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang
sudah ada. Proses pengerjaan kembali itu meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan
air, angin, es atau efek gravitasi (beratnya sendiri). Media yang terakhir itu sebagai
akibat longsoran batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental, atau
hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu).
Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi
terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 èCaCO3. Secara organik
17
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah batuan sedimen klastik
hidrokarbon.
Batuan sedimen, dalam hal ini batupasir mempunyai sifat – sifat fisik yang
umumnya dideskripsi oleh seorang geologis, seperti warna, ukuran butir (fragmen dan
matriks), bentuk butir, pemilahan, kemas, kekompakan, semen dan komposisi mineral.
Tetapi untuk perhitungan petrofisik, hal yang umumnya ditinjau adalah porositas dan
permeabilitas.
3.2.1 Warna
Dalam hal ini adalah warna yang mendominasi dari suatu batuan. Pada
umumnya, batuan sedimen berwarna terang atau cerah, putih, kuning atau abu-
abu terang. Namun demikian, ada pula yang berwarna gelap, abu-abugelap
sampai hitam, serta merah dan coklat. Dengan demikian warna batuan sedimen
18
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Gambar 3.1 Klasifikasi Batupasir menurut Pettijohn (1975)
dengan matriks. Ukuran butir yang biasa digunakan didasarkan pada skala
Wentworth.
19
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
angularataupun rounded. Sedangkan berdasarkan tingkat kebulatan, butiran
Tabel 3.1 Ukuran butir didasarkan pada Skala Wentworth (Uden Wentworth, 1922)
sehingga semakin jauh tertransportasi maka semakin bundar dan bulat butiran
penyusun batuan tersebut. Dan begitu pula sebaliknya, semakin dekat butiran
kebundaran dari butiran pada batuan, maka semakin tinggi pula porositas dari
suatu batuan, dan semakin rendah tingkat kebundaran dari butiran pada batuan,
20
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Semakin tinggi tingkat kebulatan dari butiran pada batuan, maka semakin
tinggi pula porositas dari suatu batuan, dan semakin rendah tingkat kebundaran
dari butiran pada batuan, maka semakin rendah pula porositasnya (Gambar 3.2).
Gambar 3.2 Skema yang memperlihatkan perbedaan bentuk butir. Dua parameter
diperlihatkan dalam hal ini, tingkat kebulatan (secara vertikal), dan tingkat
kebundaran (secara horizontal) (Powers, 1953)
suatu massa batuan. Sortasi ini terjadi akibat dari energi saat sedimentasi, jika
energi saat sedimentasi itu tinggi, maka ukuran butir yang terbentuk cenderung
energi sasat sedimentasi itu rendah, maka ukuran butir yang terbentuk cenderung
tingkatan sortasi, dimana pemilahan yang paling baik berada pada bagian kiri
Sortasi itu sendiri juga dapat mempengaruhi porositas yang terdapat pada
batuan, karena akibat sortasi yang buruk, maka pori – pori yang umumnya
21
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
terbentuk antar partikel yang berukuran sama, cenderung tidak ada akibat
tertutup oleh partikel yang lebih kecil yang mengisi di sekitar partikel yang lebih
Gambar 3.3 Pemilahan butiran dalam batuan sedimen klastik. (Simpson, 1995)
3.2.5 Kemas
Kemas dalam hal ini adalah hubungan antar butiran dalam suatu massa
batuan. Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen saling
supported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua macam (besar dan kecil),
maka disebut bimodal clast supported. Tetapi bila ukuran butir fragmen ada tiga
22
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Kemas terbuka, bila butiran fragmen tidak saling bersentuhan, karena di
3.2.6 Kekompakan
adalah hasil dari sejumlah faktor, yang meliputi porositas, ukuran butir, bentuk
butir, arah orientasi dari butiran, komposisi mineral, dan kadar air didalamnya.
adalah porositas, ukuran butir dan bentuk butir. Ketiga faktor ini mempengaruhi
luas permukaan dari kekuatan ikatan antar butiran. Pada kebanyakan batuan,
semakin besar luas permukaan butiran terhadap kontak butiran, semakin kompak
luas permukaan kontak antar butiran; 2) Penurunan ukuran butir pada batuan
butiran yang sama besar akan lebih besar dibandingkan dengan luas permukaan
cerminan dari proses pembentukan dan sifat dari penyemenan. Akibatnya batuan
3.2.7 Semen
Semen adalah material pengisi serta rongga pengikat antar butir pada
batuan sedimen, dapat berbentuk amorf atau kristalin. Semen, material halus
yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen dan matrik.
23
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi. Semen terdiri dari
material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan mengisi rongga pori yang
3.2.8 Porositas
dengan adanya porositas yang tinggi, maka kemungkinan suatu batuan untuk
Porositas itu sendiri dapat didefinisikan sebagai kuantitas dari rongga pori
ataupun intragranular untuk batupasir, dan yang satu lagi berupa porositas
Gambar 3.4 Porositas yang dipengaruhi oleh sortasi batuan, yaitu sortasi baik (Kiri)
dan sortasi buruk (Kanan) (Halliburton, 2001)
24
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Tingkat kebundaran dan kebulatan dari butiran pada batuan
Sortasi
kecil.
partikel batuan dan dianggap partikel batuan tersebut berupa bulat sempurna.
Dan diberi anggapan bahwa ukuran butiran sama besar untuk semua butiran yang
Gambar 3.5 Kenampakan penyusunan dari butiran pada batuan yang membentuk
suatu bentukan kubus, porositas yang terbentuk kurang
lebih sebesar 48 % (Selley, 2000)
25
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Gambar 3.6 Kenampakan penyusunan dari butiran pada batuan yang membentuk
suatu bentukan rhombik, porositas yang terbentuk kurang
lebih sebesar 27 % (Selley, 2000)
Dari kedua gambar diatas dapat terlihat bahwa untuk cara penyusunan
porositas yang lebih besar dibandingkan dengan cara penyusunan rhombik, hal
ini disebabkan karena pada cara penyusunan rhombik, pori – pori yang ada pada
ada di dalam batuan itu sendiri, misal batuan dengan point contact akan
kontak antar partikel berupa long contact, karena semakin besar bidang sentuhan
antar partikel batuan, maka semakin kecil pula pori antar butiran yang dapat
26
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Gambar 3.7 Kenampakan penyusunan dari dua partikel batuan yang berbeda
ukuran, membentuk suatu bentukan kubus, porositas kurang
lebih sebesar 14 % (Selley, 2000)
3.3 Seismik
ini merupakan salah satu bentuk energy. Maka dari itu gelombang merupakan
fenomena perambatan energy. Gelombang seismic adalah suatu rambatan energy yang
disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan
atau ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam
oleh seismometer.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
menggunakan sumber seismik (palu, ledakan, dll). Setelah getaran diberikan, terjadi
tersebut direkam sebagai fungsi waktu. Berdasarkan data rekaman ilmiah dapat
27
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Penyelidikan seismik dilakukan dengan memberikan getaran dari suatu sumber
gelombang yang datang akan berbeda-beda tergantung sifat fisik batuan yang meliputi
densitas, porositas, umur batuan, kepadatan dan kedalaman batuan. Gelombang yang
antara lain :
28
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Metode Seismik Bias (Refraksi)
gelombang pada tanah / batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai
jarak tertentu. Pada metode ini gelombang yang terjadi setelah gangguan
yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh
sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai
gelombang elastis yang dipancarkan oleh suatu sumber getar yang biasanya
menggunakan sumber getar (pada media air menggunakan sumber getar berupa
air gun, boomer atau sparker). Gelombang bunyi yang dihasilkan dari ledakan
diterima dan direkam oleh alat perekam yang disebut geophone (di darat) atau
Hydrophone (di laut), (Bradley, 1985). Refleksi dari suatu horizon geologi
mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metode seismik
29
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
pantul atau refleksi ini hanya mengamati gelombang pantul yang dating dari
batas – batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa
getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang –
pada teknologi bawah air, kapal dan sistem radar. Informasi tentang medium
juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang
yang dilakukan masih sama dengan seismik refraksi atau bias, yaitu analisis
geofisika lainnya, misalnya metode gravitasi, magnetic dan lain – lain. Namun
30
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Gambar 3.9 Unsur dasar metode seismik (Sukmono, 1999).
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:
1. Pengumpulan data seismik (akusisi data seismik) yaitu semua kegiatan yang
detail.
yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk
Seismik 2D
31
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
permukaan. Hasil yang diperoleh berupa penampang bawah permukaan, baik
Seismik 3D
tinggi (12,5 meter sampai 25 meter) yang diperoleh dari tubuh bawah
streamer (dalam laut) dan lebih bertujuan sebagai data untuk melakukan
semakin rapat maka data akan semakin baik yang didapat. Panjang kabel harus
bergantung dari efisiensi yang diinginkan dana tau juga kedekatan engan near
group centre dari titik pusat kapal sangat mempengaruhi banyaknya streamer
yang akan digunakan. Shooting line sangat bergantung terhadap patahan yang
ada di bawah permukaan. Bentuk data dalam domain kedalaman dan waktu.
Inti dari metode seismik 3D berada pada pengumpulan data rill diikuti
oleh pemrosesan dan interpretasi volume data yang sangat rapat. Resolusi
teratur dari titik data yang didefinisikan dari geometri pengambilan data. Tiga
32
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
arah utama susunan tersebut menentukan tiga set potongan orthogonal yang
dapat dibuat melalui volume terkait. Potongan vertikal pada arah pergerakan
lintasan disebut inline, titik spasi antar inline disebut line. Sedangkan potongan
vertikal tegak lurus terhadap lintasan disebut crossline atau xline titik spasi
prospek petroleum. Perkembangan pesat pada riset dan data seismik 3D dan
kandungan fluida dan komposisi mineral dalam reservoir yang potensial serta
mengidentifikasi batas batas litostratigrafinya. Log seperti gamma ray, SP, resistivity,
dan neutron-density adalah jenis wireline logs yang sering digunakan karena
tertentu.
Log gamma ray merupakan log radiaktif dengan tingkat perekaman radiasi
alami sinar gamma dari suatu lapisan yang diakibatkan oleh unsur unsur radioaktif
yang ada dalam bumi dengan unsur uranium, thorium, potasium dan radium
(Harsono, 1997). Tingkat radioaktivitas pada lempung dan serpih lebih tinggi
33
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Hal ini dikarenakan unsur radioaktif cenderung mengendap di lapisan lempung dan
serpih yg tidak permeable, sehingga respon gamma ray (GR) akan tinggi pada
impermeable¸sebaliknya akan lebih rendah pada batuan yang bertekstur kasar dan
permeable.
karakteristik log.
Secara garis besar log resistivitas dapat digunakan untuk interpretasi pintas
kandungan fluidanya, arus listrik dapat mengalir akibat adanya air sedangkan
minyak dan gas tidak mengalirkan arus sehingga parameter terbatas pada air yang
dikandungnya, jumlah air formasi yang ada dan struktur geometri pori-pori.
34
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
3.4.3 Log Neutron (NPHI)
Log neutron pada dasarnya membaca hydrogen index di dalam batuan yang
dihubungkan dengan jumlah fluida pada tempat tersebut. Pada batuan yang
berukuran halus log neutron akan menunjukkan pembacaan yang besar ke kiri
karena pada umumnya batuan yang berukuran halus ini mempunyai kandungan
atom hidrogen yang besar, baik hidrogen bebas maupun hidrogen yang terikat
density (RHOB) dari batuan yang ditembus oleh lubang bor. Pada prinsipnya log
densitas mengukur densitas elektron pada formasi yang dinyatakan dalam satuan
gram/cc. Log densitas digunakan untuk mengukur densitas semua formasi dengan
sinar gamma yang tinggi dan mengukur jumlah sinar gamma rendah yang kembali
ke detektor. Proses ini merupakan fungsi dari jumlah elektron yang dikandung
pada suatu formasi. Secara kuantitatif log densitas digunakan untuk menghitung
porositas dan secara tidak langsung untuk menentukan densitas hidrokarbon. Dan
log ini juga dapat membantu perhitungan impedansi akustik dalam kalibrasi pada
seismik. Secara kualitatif log ini berguna sebagai indikator penentuan litologi yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi densitas mineral –mineral dan lebih jauh
lagi dapat memperkirakan kandungan organik dari source rock dan dapat
35
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Penggabungan log neutron dan log densitas sangat berguna untuk
mendeteksi zona gas dalam reservoir. Zona gas ditunjukkan dengan cross-over
seismik. Data ini memberikan korelasi antara data two-way time yang dimiliki oleh
gelombang seismik dengan data kedalaman, baik true vertical depth maupun
measured depth. Umumnya data checkshot ini ditampilkan dalam bentuk kurva
logaritmik atau time to depth curve. Dalam proses interpretasi seismik, data
kedalaman ataupun sebaliknya. Konversi ini memiliki dua tujuan. Pertama adalah
menkonversi dari data kedalaman menjadi waktu, yaitu untuk mengetahui marker
seismik dalam two-way time. Kedua adalah sebagai tools untuk proses depth
lain dari data checkshot diantaranya untuk mengkalibrasikan log sonic dan untuk
Log sonic disebut juga dengan log kecepatan, merupakan log yang bekerja
dipancarkan ke dalam suatu sumur pemboran akan direspon berbeda beda pada
36
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
untuk menentukan porositas batuan, menentukan koefisien refleksi (KR) dan
bersama log lain untuk menentukan litologi. Pada batuan yang memilik kerapatan
besar maka kurva log kecepatan akan bernilai besar, apabila batuan memiliki
Well-seismic tie atau pengikatan data seismik dan sumur dilakukan untuk
meletakkan horizon seismik dalam skala waktu pada posisi kedalaman sebenarnya
agar data seismik dapat dikorelasikan dengan data geologi lainnya yang diplot pada
skala kedalaman. Ada banyak teknik pengikatan, tetapi yang umum digunakan adalah
Seismogram sintetik adalah data seismik buatan yang dibuat dari data sumur
yaitu log kecepatan, densitas dan wavelet dari data seismik. Dengan mengalikan
kecepatan dengan densitas maka akan diperoleh deret koefisien refleksi. Koefisien
seismogram sintetik pada daerah sumur tersebut. Konvolusi adalah cara untuk
mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga.
(litologi, sumur, kedalaman, dan sifat-sifat fisis lainnya) terhadap tras seismik untuk
37
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Gambar 3.10 Seismogram sintetik (Dutch Thompson, Landmark Graphics
Corporation,2003).
batuan reservoar, memiliki porositas (salah satu properti reservoar) yang dapat
ketidakseragaman dalam sifat fisik tersebut. Kondisi ini memerlukan suatu studi dari
Petrofisika berasal dari bahasa latin yaitu petro yang berarti batuan dan fisika
yang berarti suatu imu yang mempelajari tentang sifat fisika suatu benda, sehingga
Petrofisika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat- sifat fisika dari
sifat fisik batuan pada suatu lapisan batuan reservoar yang sangat berguna dalam
Analisa Kuantitatif.
38
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Adapun parameter-parameter fisik dari Reservoar yang dapat dihitung dan
dianalisa pada daerah peneletian ini ialah kelimpahan jumlah shale, porositas,
saturation water.
beberapa log.
GR atau log SP. Apabila defleksi kurva GRnya ke kiri atau minimum,
sedangkan untuk litologi shale atau organic shale, maka defleksi kurva GRnya
RHOB-nya besar, dan harga NPHI-nya kecil, sedangkan untuk litologi batubara
diinterpretasikan dari log resitivity, serta di dukung log density dan log neutron.
berupa minyak, gas, ataupun air, tergantung besar kecilnya separasi. Apabila
kandungan dalam suatu formasi itu gas, maka separasi yang terbentuk besar,
sedangkan untuk air dan minyak separasi yang terbentuk lebih kecil.
39
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Kandungan hidrokarbon dengan air pada suatu formasi dapat dibedakan dari
harga tahanannya besar, dan untuk yang mengandung air harga tahanannya kecil.
analisis log secara kuantitatif. Analisis log secara kuantitatif ini dilakukan untuk
menghitung harga tebal batupasir (net sand), sand shale ratio (SSR), kandungan
Sand Shale Ratio (SSR) merupakan nilai rasio perbandingan antara ketebalan
40
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
d. Porositas
terhadap volum total seluruh batuan (Tabel 3.2). Perbandingan ini biasanya
Prosentase besarnya nilai porositas batuan yang dianggap baik ialah yang
Prosentase
Keterangan
Porositas
0% – 5% Dapat diabaikan (Negligible)
Kejenuhan air atau yang dikenal dengan istilah saturation water adalah fraksi
atau persen dari volume pori batuan yang terisi oleh air. Diasumsikan bahwa
41
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
bila suatu batuan tidak terisi oleh air maka batuan tersebut terisi oleh
hidrokarbon.
Leveaux), dll. Dalam pemilihan persamaan yang dipakai pada suatu lapangan
kondisi geologi di bawah permukaan dan menjadi dasar dalam suatu kegiatan
Peta struktur waktu diperoleh dari hasil picking horizon dan picking fault.
Pembuatan peta ini mempunyai tujuan antara lain untuk melihat kondisi bawah
Peta struktur kedalaman ini dibuat untuk mengetahui kondisi geologi bawah
permukaan. Peta struktur kedalaman ini dibuat dengan melakukan operasi aritmatika
peta yaitu perkalian antara peta struktur waktu dengan kecepatan interval. Pembuatan
42
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
bergerak dari permukaan sampai batas atas dan bawah formasi berdasarkan data
checkshot
Peta isopach ini merupakan peta yang menggambarkan ketebalan lapisan dari
Cadangan hidrokarbon adalah jumlah ( volume ) minyak dan suatu gas yang ada
dalam suatu reservoar yang telah ditemukan . Cadangan mempunyai dua pengertian
yaitu cadangan terhitung dan nyata terdapat dalam reservoar yang dikenal sebagai
adapun data yang diperlukan adalah porositas, kejenuhan air (SW) . dan ketebalan
lapisan reservoar .
cadangan ini berdasarkan evaluasi formasi berdasarkan data sumur (wirreline log)
untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari batuan tersebut. Dan diperrlukan juga data
tersebut. Perhitungan cadangan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dari cadangan
43
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Pengklasifikasian reservoar ini dipengaruhi oleh kondisi tekanan (P) dan
temperatur (T) dari masing-masing reservoar dan komposisi kimia dari fluida
Metode Volumetris. Metode volumetris adalah perhitungan yang sangat awal untuk
perhitungan volume yang mencakup beberapa metode, yakni pada (Gambar 3.11 dan
Gambar 3.12).
44
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo
Penulis menggunakan metode Trapezoidal pada (Gambar 3.11) dalam
perhitungan Bulk Volume (Vb) . Metode volumetris menggunakan data Netpay yang
sudah dihitung secara volumetris (Bulk Volume) yang dikalikan dengan porositas
rata-rata dan Oil Saturation (1-SW), kemudian dibagi oleh Faktor Volume Formasi
VB x ∅ x (1 − SW)
𝑆𝑇𝑂𝐼𝐼𝑃 = 7758 (
Boi
STOIIP : Stock Tank Oil Initianally In Place atau jumlah minyak awal
ditempat
VB : Volume batuan reservoir yang mengandung minyak atau gas
Ф : Porositas
SW : Saturasi air rata-rata
Boi : Faktor volume formasi
45
Perhitungan Cadangan Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Berdasarkan Data Seismik 3D dan Log pada Lapangan
"Herawati" Formasi Balikpapan Cekungan Kutai, Kalimantan Timur
Bimo Priyambodo