Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pekerja merupakan kelompok yang berisiko untuk berbagai masalah


kesehatan terkait pekerjaan. jumlah karyawan meningkat dari tahun ke tahun.
Seiring bertambahnya jumlah karyawan, maka risiko terkena penyakit yang
menimpa karyawan juga meningkat. Berbagai macam bahaya dapat terjadi di
tempat kerja, termasuk bahaya fisik, biologi, kimia, psikologis dan
ergonomis..(Agistha Novta Auliya et al., 2021)

Bahaya ergonomis juga membuat pekerja muda berisiko tinggi mengalami


gangguan muskuloskeletal dan kelainan bentuk karena tubuh mereka terus
tumbuh dan berkembang. Cara kerja harus disesuaikan dengan kemampuan
fisik karyawan agar tidak terjadi ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan
atau gangguan kesehatan lainnya. (Agistha Novta Auliya et al., 2021)

Menurut International Labour Organization (ILO), sekitar 160 juta orang


memiliki masalah kesehatan terkait pekerjaan. Sistem muskuloskeletal
adalah salah satu penyakit yang muncul setiap tahun di seluruh dunia.
Gangguan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering
dilaporkan oleh karyawan. Masalah punggung memengaruhi 25-27% pekerja
di UE, sementara nyeri otot memengaruhi 23% dan 62% pekerja bekerja
dengan gerakan tangan berulang. (Jehaman et al., 2021)

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penyakit akibat kerja. Carpal Tunnel
Syndrome adalah penyakit neuropati paling umum pada bagian pergelangan
tangan yang disebabkan oleh tekanan pada saraf median saat melewati
terowongan karpal. Carpal Tunnel Syndrome sering dikaitkan dengan faktor
biomekanik terkait pekerjaan. Meskipun etiologi perkembangannya belum
diketahui secara pasti, beberapa dari gejala yang muncul berhubungan
dengan kompresi nervus medianus terkait pekerjaan yang menyebabkan
cedera pergelangan tangan (Putri,2019). Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
dikaitkan dengan efek kombinasi aktivitas kerja, efek antara kekuatan dan
gerakan berulang, yang terus menerus memengaruhi tangan dan jari selama
periode yang panjang. Salah satunya bekerja di sektor informal.(Sujadi 2022).

Carpal tunnel terdiri dari saraf medianus, 9 tendon fleksor, bursa sinovial,
dan jaringan ikat subsynovial (SSCT). Patogenisis pada CTS termasuk
tendosinovitis pada tendon fleksor digitorum, peningkatan tekanan carpal
tunnel yang mana mengganggu perjalanan saraf median, dan trauma yang
berulang bahkan gerakan tangan yang abnormal (Liu et al., 2021)

Anda mungkin juga menyukai