Anda di halaman 1dari 3

Lima Hal Yang Harus Dilakukan Pemerintah Untuk Meningkatkan

Perekonomian Pasca Covid-19

[Sheren Shalomita Wulur – 18042030]

1. Melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat pandemi

Covid-19.

Pemerintah melakukan percepatan pencairan belanja modal, mempercepat penunjukan

pejabat perbendaharaan negara, melaksanakan tender, mempercepat pencairan belanja

bantuan sosial dan tranfer ke dana daerah dan desa. Tujuan percepatan ini

mengarahkan agar dapat adaptasi dengan kebiasaan yang baru secara bertahap,

menyelesaikan permasalahan yang terjadi pasca pandemi, dan penguatan reformasi

untuk keluar dari middle income trap.

2. Pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Nasional. Pemerintah membentuk “Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan

Ekonomi Nasional” yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun

2020 dan ditandatangani oleh Presiden pada hari ini, Senin 20 Juli 2020.

Pembentukan Komite ini lebih mempertimbangkan upaya extra-ordinary yang

dilakukan Pemerintah dalam menyiapkan program dan kebijakan, serta memastikan

program dan kebijakan tersebut dapat berjalan (operasional) di lapangan. Dalam

Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tersebut ditetapkan Komite yang kelembagaannya

mempunyai struktur yang sederhana dan ramping. Karena itu, Komite ini terdiri dari

Komite Kebijakan yang menetapkan program dan kebijakan, Ketua Pelaksana yang

mengintegrasikan pelaksanaan kebijakan, dan Satuan Tugas yang melaksanakan dan

mengendalikan implementasi di lapangan. Untuk memimpin Komite Kebijakan,

ditetapkan Menko Perekonomian sebagai Ketua, dengan dibantu oleh 6 Wakil Ketua

yang terdiri dari Menko MarVest, Menko Polhukam, Menko PMK, Menkeu, Menkes
dan Mendagri. Sedangkan untuk membantu mengintegrasikan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Komite

Kebijakan, maka ditugaskan Menteri BUMN sebagai Ketua Pelaksana.

3. Pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai

program agar UMKM bergeliat kembali. Salah satunya adalah kebijakan

restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.

Pemerintah melakukan pengurangan pembayaran bunga selama 6 bulan atau subsidi

bunga kredit. Kreditur dengan nilai kredit dibawah 500 juta mendapatkan 6% di 3

bulan pertama dan 3% di 3 bulan kedua. Kreditur dengan nilai kredit diatas 500 juta

hingga 10 miliar mendapatkan subsidi bunga 3% pada 3 bulan pertama dan 2% di 3

bulan kedua. Pemerintah juga menyiapkan bagi masyarakat yang belum tercatat

sebagai nasabah di sistem keuangan perbankan maupun mikro untuk aktif mendaftar

di lembaga-lembaga seperti UMi, PMN, dan Mekar.

4. Pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar roda ekonomi.

Dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional, pemerintah mengambil

langkah untuk membantu pelaku usaha melakukan recovery melalui dukungan

perbankan. Kebijakan Pemerintah tersebut dilakukan dengan menggunakan

kewenangan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani selaku Bendahara Umum

Negara untuk melakukan penempatan uang dari pengelolaan kas pada Bank Umum

yang pada tahap pertama ini dilakukan pada Himpunan Bank-Bank Milik Negara

(HIMBARA) yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI dan Bank BTN. Pelaksanaan

terkait penempatan uang negara dalam pengelolaan kas tersebut diatur dalam PMK

70/PMK.05/2020.

5. Pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk korporasi.


Pemerintah meluncurkan penjaminan kredit modal kerja untuk usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung

Jamkrindo, Jakarta pada Selasa (7/7). Peluncuran penjaminan kredit modal kerja ini

ditandai dengan penandatanganan kerjasama penjaminan kredit modal kerja antara PT

Jaminan Kredit Indonesia (PT Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (PT

Askrindo) dengan PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk., PT

Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk., PT Bank

Rakyat Indonesia Agroniaga (BRI Agro) Tbk., PT Bank BJB Tbk., PT Bank Jatim

Tbk., PT Bank Centra Asia (BCA) Tbk., PT Bank Permata Tbk., PT Bank Jateng

Tbk., Nobu Bank dan Maybank. Sedangkan simbolisasi pemberian kredit modal kerja

dari bank kepada UMKM dengan jaminan dari PT Jamkrindo dan PT Askrindo

diwakili oleh PT Cahaya Gasdom, Dewi Katmujiwati, PT Subaresta Teknik Indoensia,

Gading Toys, dan Aminah.

Anda mungkin juga menyukai