Bab 1
Bab 1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang niscaya akan terjadi, manusia dapat
beradaptasi maupun turut mengembangkan bahkan memanfaatkan teknologi yang terus
berkembang. Mulai dari system elekronik, system perbankan, navigasi, bahkan hal yang tidak
terpikirkan dahulunya yaitu digunakan sebagai penunjang ojek. Hal ini kemudian berkembang
menjadi lebih kreatif sehingga terciptalah ojek-ojek yang berbasis online. Pada awalnya tren ini
hanya baru menjadi trik perorangan dengan memanfaatkan media social sebagai alat untuk
memesan ojek, namun kini teknologi terus berkembang dengan adanya smartphone serta
aplikasi-aplikasinya yang semakin mudah didapatkan. Hingga kini tren tersebut diterapkan
terhadap perusahaan yang menaungi driver-driver ojek online dengan aplikasi yang mereka buat
sendiri.
Namun seiring waktu dengan hadirnya banyak pesaing dari basis yang sama, perusahaan-
perusahaan dituntut untuk memberikan servis yang lebih baik. Hal ini kemudian menjadikan
perusahaan tersebut membebankannya kepada driver-driver mereka yang dimana mereka adalah
barisan depan dari pelayanan mereka. Tentunya hal ini akan memberikan beban kerja yang lebih
berat bagi driver-driver mereka. Di satu sisi perusahaan ingin kinerja yang benar-benar maksimal
dengan pengeluaran yang tidak sebanding. Hingga akhirnya terjadilah konflik dimana driver-
driver gojek melakukan demo dan mogok kerja atas system kompensasi yang dianggap mereka
tidak mensejahterakan karyawannya.
Seperti yang dilansir dari berita liputan6.com, cnnindonesia.com, dan situs berita online
lainya yang isinya adalah demo yang dilakukan oleh para mitra gojek pada bulan oktober ini
diakibatkan oleh penerapan system “performa” yang dimana dianggap mengurangi bonus yang
dapat diperoleh oleh driver-driver gojek sebesar 140 ribu rupiah serta menambah beban mereka
dimana pengemudi tidak dapat memilih pesanan yang masuk, system yang ada saat itu malah
membuat pengemudi gojek untuk mengerjakan order tanpa henti karena server gojek terus
menerus mengirimkan order untuk mengantar penumpang. Apabila order ini ditolak, maka
presentase performa mereka dapat anjlok secara drastis dimana persyaratan performa yang harus
dicapai adalah 50%.
Sebelum kasus “performa” ini juga pada bulan agustus pernah terjadi masalah tarif pada
gojek, dimana menyebabkan mogok masal pengemudi gojek di Jakarta. Hal ini diakibatkan
diturunkannya tarif dari Rp15.000 menjadi Rp8.000. penurunan tarif ini dianggap sepihak dan
mendadak oleh pengemudi gojek serta tidak adanya sosialisasi kepada pengemudi.
Berdasarkan dari kasus-kasus yang dimuat oleh situs berita online tersebut, penulis
merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan Antara kompensasi yang diberikan untuk
pengemudi terhadap kinerja mereka, terlebih apabila ada perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kebijakan pemberian kompensasi ini.
1.2 Landasan Teori
Kompensasi
1.2.1 Pengertian Kompensasi
Pengertian kompensasi menurut Dessler (2009: 125), kompensasi adalah setiap imbalan
yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Meskipun
dalam praktiknya kinerja seseorang itu berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya, namun
kompensasi yang diberikan dengan bentuk uang atau barang adalah sarana untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Panggabean (2004: 84) kompensasi adalah semua jenis
penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang di berikan kepada pegawai secara layak
dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dari dua pengertian diatas kompensasi adalah semua jenis pemberian penghargaan kepada
pegawai yang timbul dari dipekerjakannya pegawai tersebut yang dapat berupa uang atau barang
selain uang yang diberikan kepada pegawai secara berbeda-beda satu dengan yang lainnya
berdasarkan atas jasa mereka yang telah dilakukan
2. Kompensasi Non-Finansial
Menurut Riva’i (2004: 360) kompensasi non finsansial adalah bentuk kompensasi yang diberikan
kepada karyawan selain dalam bentuk uang.
Kinerja Karyawan
2.2.1 Pengertian Kinerja
Menurut Keke T dalam jurnalnya performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
1.3.1.Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah driver-driver dari dua perusahaan ojek berargo di DKI Jakarta
yang dianggap sebagai ojek non-konvensional/modern yaitu driver-driver Gojek cabang Jakarta
dan driver-driver Uber Jakarta. Serta karyawan dari kedua perusahaan diatas yang memiliki
pengetahuan dan informasi atas pemberian kompensasi terhadap driver-drivernya.
1.3.4 Variabel-variabel
1. Variabel Independent
Variabel independent dari penelitian ini adalah kompensasi yang diberikan pada pengemudi-
pengemudi ojek online dengan beberapa indicator: Gaji/upah, Bonus, Tunjangan, Asuransi
2. Variabel Dependent
Variabel dependent dari penelitian ini adalah kinerja dari pengemudi ojek online tersebut
Indikatornya Antara lain: Target