Kunjungan Industri
Kunjungan Industri
MEI 2018
Disusun Oleh :
ARYANTO
E0016008
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kegiatan Lapangan ini telah disetujui oleh dosen pembimbing
pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan
Kunjungan Industri ini dapat terseleseikan. Adapun penyusunan Laporan
Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari data hasil
kunjungan, dan literatur pendukung.
Laporan ini tidak akan selesei dengan baik tanpa adanya dukungan,
bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terimakasih sebanyak-
banyaknya kepada :
1. Ibu Oktariani Pramiastuti, M.Sc., Apt selaku Ketua Prodi S1 Farmasi
STIKes Bhamada Slawi
2. Ibu Osie Listina, M, Sc., Apt selaku Dosen Pembimbing
3. Seluruh dosen S1 Farmasi STIKes Bhamada Slawi
4. Orang Tua yang selalu memberikan dukungan moral maupun material.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan
industri masih banyak kekurangan untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Praktik Kegiatan
Lapangan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
4. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
B. PT. VICTORIA CARE INDONESIA
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
4. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
1. Profil Perusahaan
a. Sejarah Perusahaan
b. Letak Geografis Perusahaan
c. Struktur Organisasi Perusahaan
d. Visi dan Misi perusahaan
2. Spesifikasi Produk
a. Jenis Produk
b. Kapasitas Produksi
c. Orientasi Pasar
d. Bahan Baku
3. Proses Produksi
4. Pengawasan Mutu
a. Pengawasan Mutu proses produksi
B. PT. VICTORIA CARE INDONESIA
1. Profil Perusahaan
a. Sejarah Perusahaan
b. Letak Geografis Perusahaan
c. Struktur Organisasi Perusahaan
d. Visi Dan Misi Perusahaan
iv
2. Spesifikasi Produk
a. Jenis Dan Merk Produk
b. Kapasitas Produksi
c. Orientasi Pasar
BAB III PEMBAHASAN
A. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
B. PT. VICTORIA CARE INDONESIA
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kesan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Bagan Struktur Organisasi
Bagan 2. Bagan proses pemanenan bahan baku
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu produsen mie instan terbesar di dunia, Divisi mie
instan Indofood senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mie
instan Indonesia, dikenal atas produknya yang berkualitas dan memiliki cita
rasa yang tinggi dengan harga terjangkau.
1
2
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang yang telah diuraikan maka dapat
diidentifikasi rumusan masalah yaitu :
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang yang telah diuraikan maka dapat
diidentifikasi rumusan masalah yaitu :
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
Lokasi Pabrik tidak berada didekat tepi jalan dan jarak menuju
parbrik sekitar 1 km dari tepi jalan. Hal ini tidak mempengaruhi proses
pendistribusian dan proses transportasi karena lokasi pabrik mudah
dijangkau. Lokasi pabrik jauh dari rumah pemukiman warga karena area
tersebut merupakan area kawasan industri. Luas bangunan pabrk adalah
19.695 m2, sedangkan luas tanah adalah 33.015 m2.
1) Departemen Purchasing
Departemen ini dipimpin oleh seorang Purchasing Officer
yang bertugas untuk menyediakan barang-barang selain bahan baku
yang dibutuhkan oleh masing-masing departemen untuk kepentingan
kelancaran pekerjaannya. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang
Purchasing Officer dibantu oleh karyawan dibawahnya untuk
memperlancar tugasnya.
9
• Market Audit
6) Departemen Manufacturing
Warehouse
Bagian ini dipimpin oleh Warehouse Supervisor yang
bertugas merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan
kegiatan pergudangan sehingga tercapai keakurasian jumlah,
keutuhan, dan keamanan barang.
Technical
Bagian ini dipimpin oleh Technical Supervisor yang
bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan
mengendalikan kegiatan di bagian teknik baik dalam perawatan
maupun perbaikan mesin sehingga dapat menjamin kelancaran
operasional mesin produksi beserta sarana penunjangnya.
2. Spesifikasi Produk
a. Jenis produksi
Indomie Goreng
Indomie Rebus : rasa ayam bawang, ayam spesial, soto, kari ayam,
dan masih banyak lainnya.
Indomie rasa nusantara : seperti mi kocok Bandung, mi goreng rasa
rendang pedas Medan, mi goreng Cakalang, soto Banjar Limau kuit,
rasa sate ayam, dan lain-lain.
Indomie jumbo
Indomie vegan
Indomie Premiun : rasa ayam panggang, cabe rawit, laksa, kornet, dan
masih banyak lainnya.
Supermi : rasa ayam bawang, rasa ayam bawang super, mi goreng
sedap, dan lain-lain.
Sarimi : rasa ayam bawang, bakso sapi, soto koya, sarimi besar
goreng, dan lain-lain.
Sakura : rasa ayam spesial, kuah rasa soto ayam, dan lain-lain.
Nikimiku : rasa ayam spesial, kuah rasa soto ayam, dan lain-lain.
Pop Mie : Pop Mie mi goreng spesial, Pop Mie mi goreng pedas, rasa
ayam spesial, rasa ayam bawang, rasa baso spesial, rasa ayam, rasa
13
baso, rasa soto ayam, rasa kari ayam, rasa ayam bawang, rasa baso
sapi, dan rasa soto mie.
Selain itu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi Noodle
Cabang Semarang ini juga memproduksi cup noodle yaitu Pop Mie
dengan berbagai macam variasi rasa, seperti ayam, bakso sapi, soto dan
lain-lain. Sebenarnya pada dasarnya proses produksi dari keenam jenis
merek mie instan tersebut sama saja, yang membedakan hanyalah jenis
bahan baku tepung terigu yang digunakan, serta perbedaan dari bahan
tambahan yang diberikan seperti vitamin, benyuk fisik dari mie tersebut
apakah mie biasa atai mie keriting, ukuran mie, bentuk mie apakah
normal atau dalam bentuk cup noodle dan perbedaan selanjutknya pada
harga mie itu sendiri.
b. Kapasitas Produksi
c. Orientasi Pasar
d. Bahan Baku
3. Proses Produksi
• Pengayakan Tepung
Pencampuran
Pada proses ini titik kritis untuk penolakan dilakukan bila adonan
tidak sesuai dengan standar, tidak dapat diproses, lembar adonan terputus
- putus dari satu silinder ke silinder selanjutnya pada bagian proses
pembentukan lembaran adonan. Selain itu juga dapat dikarenakan adanya
cemaran atau benda asing dan adonan yang terlalu lembek atau basah.
Jika hal itu terjadi maka adonan dipisahkan dan dibuat laporan
peyimpangan sehingga adonan tersebut dapat diproses ulang. Namun jika
kadar air adonan tidak sesuai dengan standar maka akan dilakukan
pemeriksaan terhadap mutu akhir produk. Jika hasil pemeriksaan produk
sesuai standar maka produk tersebut dapat diterima, dan jika tidak sesuai
akan dilakukan penolakan.
Pada tahapan ini adonan disalurkan melalui roll press dan diberi
tekanan sehingga membentuk lembaran. Pada proses pembentukan
lembaran adonan, pemeriksaan dilakukan secara visual terhadap bentuk
untaian dan gelombang mie, ada tidaknya cemaran dan pisau slitter yang
digunakan. Sedangkan untuk tebal untaian mi diperiksa dengan
menggunakan tickness gauge dan jumlah untaian mie dihitung secara
manual. Titik kritis pada tahap ini yaitu akan dilakukan penolakan
apabila tebal atau jumlah untaian tiap jalur tidak sesuai dengan standart,
untaian mie rusak, gelombang mie renggang, rebah, ataupun tertarik, dan
apabila ada cemaran. Jika hal tersebut terjadi maka akan dilakukan
penginformasian ke operator pembentukan lembaran adonan agar jalur
mie dapat diputuskan dan dilakukan pemprosesan ulang sehingga sesuai
dengan standart. Penolakan jika terdapat cemaran pada untaian mie
dilakukan dengan cara memisahkan dan membuang mie yang tercemar.
Untuk setiap kali penyimpangan terjadi harus dilakukan pencatatan dan
pembuatan laporannya
Pengukusan
Penggorengan
Pendinginan
mie. Uji organoleptik terdiri dari warna, aroma, rasa, dan tekstur mie
yang dilakukan dengan uji hedonik. Proses pendinginan dilakukan pada
cooling box yaitu lorong kotak pendinginan yang dilengkapi sejumlah fan
atau kipas angin. Untuk menarik udara panas dari proses pendinginan
mie, cooling box dilengkapi exhauster berupa blower untuk
mengeluarkan udara panas sehingga proses pendinginan akan lebih cepat
dan efektif. Titik kritis yang perlu diamati pada tahap kali ini yaitu
lamanya proses pendinginan dan suhu mie setelah keluar dari proses
pendinginan.
Pengisian bahan pelengkap dan pengemasan
4. Pengawasan Mutu
Produk yang dihasilkan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
divisi Noodle Cabang Semarang telah terstandarisasi secara menyeluruh,
diantaranya bahan baku, parameter proses, mesin/peralatan, manpower
(tenaga kerja), dan barang jadi. Standarisasi yang berlaku di semua pabrik
tersebut telah disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard
Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki sertifikat ISO 22000 :
24
Keamanan Pangan dan sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk
internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001 yang diserahkan di
Jakarta pada 3 Maret 1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001
versi 2000) dari badan akreditasi SGS International of Indonesia mengenai
manajemen mutu yang baik untuk dapat menghasilkan barang serta produk
yang baik mutunya dan sesuai standart. Hal ini ditunjukan melalui slogan
yang terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau
“Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung konsekuensi hanya
produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari
bahan baku pilihan, tetapi diproses secara higienis dan memenuhi unsur
kandungan gizi dan halal. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi noodle cabang Semarang ini
berdasar dan mengacu pada SOP ( Standart Operational Procedure )
perusahaan, dimana SOP merupakan kebijakan dari perusahaan sendiri yang
mengikuti standar dari SNI 01-3551-2000 dan Codex.
menghasilkan produk jadi atau produk akhir dengan kualitas yang baik dan
terjamin.
Nilai-Nilai Kami :
Kecepatan Kerja
Prosedur Sederhana
Cerdas Berpikir
Kuat Team Work
Kepuasan Stakeholder
Layanan Nasabah yang Unggul
Proses dikelola Standar
Integritas Kuat dan Tinggi
Pabrik Sorot
Pada tanggal 26 April 2007 PT. Victoria Care Indonesia secara
resmi mengumumkan 1.000 meter persegi pabrik baru di kota
Semarang - Jawa Tengah, sampai dengan USD 10 juta total
investasi.
Pabrik juga telah menerima GMP (Good Manufacturing Process)
sertifikasi dari BPOM untuk memastikan bahwa setiap produk
kami diproduksi dan diproses sesuai dengan standar internasional.
Dengan sekitar 500 pekerja terdiri dari Produksi, R & D dan QC
didukung oleh mesin manufaktur terbaru dengan kapasitas
produksi tinggi, pabrik ini bertujuan untuk memenuhi permintaan
pasar dan juga sebagai batu loncatan untuk mencapai visi masa
depan kita.
b. Letak perusahaan
c. Struktur organisasi
Untuk struktur organisasi PT. Victoria Care Indonesia dapat
dilihat pada daftar bagan 3.
d. Visi / Misi / Motto Perusahaan
Memimpin proses pengembangan produk baru, dan memastikan
produk yang dikembangkan sesuai dengan kualitas standard yang
sudah ditentukan.
Memimpin program efisiensi terhadap produk yang di buat.
2. Spesifikasi Produk
a. Jenis dan Merk Produk
NO. PRODUK NO. PRODUK
1. For Him Body Spray 16. Herborist Aromatherapy
2. For Him Edt 17. Herborist Sabun Sere
3. Ja Hwa Whitening Cream 18. Herborist Sabun Beras
b. Kapasitas Produksi
PRODUK KAPASITAS
Liquid Soap 6 juta pcs/th
Roll On 3 juta pcs/th
Lipstik 3 juta pcs/th
Talc 3 juta pcs/th
Facial 3 juta pcs/th
Bar Soap 3 juta pcs/th
Body Scrub 3 juta pcs/th
Cream 3 juta pcs/th
Perfume Cologne 72 juta pcs/th
12 juta pcs/th
c. Orientasi Pasar
Untuk pemasaran Produk PT.Victoria Care Indonesia sepenuhnya
sudah diserahkan kepada salah satu perusahaan dari SSS Grup yakni PT.
Suka Sukses Sejati (3S) sebagai distributor eksklusif Indonesia.PT. Suka
Sukses Sejati adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan, yang berlokasi di Jalan Daan Mogot km 11, Jakarta. PT. Suka
Sukses.Sejati menjual kosmetik, perlengkapan mandi dan perawatan
kesehatan.sekitar 500 pekerja terdiri dari Produksi, R & D dan QC
didukung oleh mesin-mesin produksi terbaru dengan kapasitas produksi
tinggi, pabrik bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar dan juga
sebagai batu loncatan untuk mencapai visi masa depan.
BAB III
PEMBAHASAN
34
35
dari pengaturan suhu minyak ini adalah untuk menghindari terjadinya proses
case hardening, yaitu bagian luar telah matang dan kering sedangkan bagian
dalam masih terlihat mentah karena adanya pemanasan secara tiba-tiba. Setelah
sudah melalui proses penggorengan mie akan melewati proses pendinginan.
Proses pendinginan dilakukan pada cooling box yaitu lorong kotak pendinginan
yang dilengkapi sejumlah fan atau kipas angin. Untuk menarik udara panas dari
proses pendinginan mie, cooling box dilengkapi exhauster berupa blower untuk
mengeluarkan udara panas sehingga proses pendinginan akan lebih cepat dan
efektif. Titik kritis yang perlu diamati pada tahap kali ini yaitu lamanya proses
pendinginan dan suhu mie setelah keluar dari proses pendinginan. Proses yang
terakhir pada tahap proses produksi adalah dengan pengisian bahan pelengkap
dan pengemasan.
pada tahun 2007 PT. Victoria Care Indonesia telah mengantongi sertifikat
Good manufacturing practis (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) dari BPOM.
Produk yang din proses disini adalah sabun, handbody dan sampo.
Untuk sabun dapat menampung sampai dengan 500 kg bahan baku untuk
sekali produksi, waktu yang dibutuhkan untuk sekali produksi kurang lebih
4-6 jam kerja, sedangkan untuk cream kapasitasnya sampai 2 ton. Dari
proses mixing ini kemudian bahan setengah jadi akan di cetak di lantai 1.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
38
39
Kesan :
Saran :
Kadarisman, D. (1996). ISO 9000 dan 14000* dan Sertifikasi. Buletin Teknologi
dan Industri Pangan. Vol. VI(1). Fakultas Teknologi Pertanian. IPB
Bogor. (18 Mei 2018)
Wikipedia. 2018. Indofood Sukses Makmur. Diambil dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Indofood_Sukses_Makmur. (18 Mei
2018)
Anonim. (2006). Petunjuk Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Departemen
Keeehatan Republik Indonesia : Jakarta.
Prastian, Irwan. 2015. Laporan kunjungan industri pada PT. Indofood Sukses
Makmur. Diambil dari https: // id.wikipedia.org/ wiki/ Indofood/
Indofood_Sukses_Makmur. (18 Mei 2018)
Anonym. 2009. Profil PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Semarang-Jawa
Tengah. https://eprints.uns.ac.id/6662/1/103692909200910181.pdf
PERMENKES RI Nomer 1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri
Farmasi.
www.vci.co.id Website PT Victoria Care Indonesia
https://www.scribd.com/doc/237473064/Laporan-KKl
40
41
42
Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi
Noodle Semarang.
GENERAL MANAGER
PDQC MFG
BPDQCM FM
43
pengadukan
Pembelahan (adonan
mie menjadi untaian
yang bergelombang)
pemotongan
pencetakan
pengeringan
pendinginan