Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UTS KEWIRA USAHAAN

NAMA : AJUM
NPM : 206110119
SEMESTER : VI (ENAM)
PRODI : PPKN
MATA KULIAH : KEWIRA USAHAAN
DOSEN PENGAMPU : HEVVI HENRIZAN, SE, M.Si, Dr.(c)

1). Berikut adalah dua pengertian kewirausahaan menurut para ahli:


1. Menurut Peter F. Drucker: Kewirausahaan adalah proses menciptakan nilai baru
dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang, menciptakan sumber daya
yang diperlukan, dan mengambil risiko untuk menghasilkan keuntungan atau nilai
ekonomi.
2. Menurut Howard H. Stevenson: Kewirausahaan adalah pengorganisasian dan
manajemen suatu usaha yang mencakup risiko finansial yang signifikan dengan
harapan mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan dalam jangka panjang.
Pengertian di atas menggambarkan kewirausahaan sebagai sebuah proses atau kegiatan
yang melibatkan identifikasi peluang, pengambilan risiko, penciptaan nilai baru, dan tujuan
untuk mencapai keuntungan atau pertumbuhan jangka panjang dalam sebuah usaha.

2). Berikut adalah lima fungsi kewirausahaan beserta penjelasannya:


1. Menciptakan Lapangan Kerja: Salah satu fungsi utama kewirausahaan adalah
menciptakan lapangan kerja. Para wirausahawan mendirikan dan mengembangkan
usaha mereka, yang memungkinkan mereka untuk merekrut dan mempekerjakan
orang lain. Dengan menciptakan lapangan kerja, kewirausahaan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pengurangan tingkat pengangguran dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Mendorong Inovasi: Kewirausahaan juga berperan penting dalam mendorong
inovasi. Para wirausahawan secara terus-menerus mencari cara baru untuk
memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan yang ada. Mereka
mengembangkan ide-ide baru, produk, dan layanan yang inovatif yang dapat
mengubah cara kita hidup dan bekerja. Inovasi yang dihasilkan oleh kewirausahaan
membawa dampak positif pada kemajuan teknologi, ekonomi, dan sosial.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi: Kewirausahaan memiliki peran yang
signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah.
Melalui pembentukan dan pengembangan usaha baru, kewirausahaan menciptakan
nilai tambah dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Kewirausahaan juga
mendorong investasi, perdagangan, dan penciptaan pasar baru, yang secara
keseluruhan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
4. Merangsang Persaingan Sehat: Dalam lingkungan bisnis, kewirausahaan
merangsang persaingan sehat antara perusahaan. Para wirausahawan menciptakan
usaha baru yang mendorong persaingan dengan perusahaan yang sudah ada. Hal
ini mendorong perusahaan-perusahaan yang ada untuk terus berinovasi,
meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta menjaga harga yang kompetitif.
Persaingan yang sehat ini bermanfaat bagi konsumen, karena mereka memiliki lebih
banyak pilihan dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif.
5. Membangun Jiwa Kewirausahaan: Fungsi lain dari kewirausahaan adalah
membangun jiwa kewirausahaan dalam masyarakat. Kewirausahaan mendorong
individu untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan mentalitas kewirausahaan.
Ini melibatkan kemampuan untuk mengambil risiko, berpikir kreatif, berani
menghadapi tantangan, dan berinovasi. Dengan membangun jiwa kewirausahaan,
masyarakat menjadi lebih adaptif, responsif terhadap perubahan, dan mampu
menciptakan peluang baru dalam berbagai aspek kehidupan.
Melalui fungsi-fungsi ini, kewirausahaan memiliki peran yang penting dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi, inovasi, persaingan sehat, dan penciptaan lapangan kerja, serta
membangun jiwa kewirausahaan dalam masyarakat.

3). Berikut adalah lima tujuan kewirausahaan beserta penjelasannya:


1. Menciptakan Nilai dan Keuntungan: Salah satu tujuan utama kewirausahaan adalah
menciptakan nilai dan keuntungan. Para wirausahawan berusaha untuk
mengidentifikasi peluang bisnis yang menghasilkan nilai tambah bagi konsumen
dan masyarakat. Dengan menciptakan nilai yang diakui oleh pasar, wirausahawan
dapat menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk membiayai
pertumbuhan usaha dan memperoleh imbal hasil atas risiko yang diambil.
2. Inovasi dan Perubahan: Kewirausahaan bertujuan untuk mendorong inovasi dan
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Para wirausahawan berusaha untuk
mengembangkan ide-ide baru, produk, layanan, atau proses yang inovatif. Tujuan
ini bertujuan untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan yang ada, atau
menciptakan kepuasan baru bagi konsumen. Inovasi dan perubahan yang dihasilkan
oleh kewirausahaan berkontribusi pada kemajuan sosial, ekonomi, dan teknologi.
3. Menciptakan Lapangan Kerja: Tujuan kewirausahaan lainnya adalah menciptakan
lapangan kerja. Dengan mendirikan dan mengembangkan usaha baru,
wirausahawan dapat merekrut dan mempekerjakan orang lain. Menciptakan
lapangan kerja tidak hanya memberikan penghidupan kepada individu-individu
yang bekerja di perusahaan tersebut, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan
tingkat pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.
4. Memperluas Pasar dan Membangun Hubungan Bisnis: Kewirausahaan memiliki
tujuan untuk memperluas pasar dan membangun hubungan bisnis yang kuat. Para
wirausahawan berusaha untuk memasarkan produk atau layanan mereka kepada
konsumen yang lebih luas. Mereka juga berupaya membangun hubungan kerja
sama dengan pemasok, mitra, dan pelanggan potensial. Tujuan ini bertujuan untuk
meningkatkan penjualan, memperluas jangkauan usaha, dan memperkuat posisi
kompetitif dalam pasar.
5. Pemberdayaan Individu dan Masyarakat: Kewirausahaan bertujuan untuk
memberdayakan individu dan masyarakat secara luas. Melalui kewirausahaan,
individu didorong untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan keberanian
dalam mengambil inisiatif dan mengelola usaha mereka sendiri. Pemberdayaan ini
memberikan kesempatan kepada individu untuk mencapai kemandirian ekonomi,
meningkatkan taraf hidup, dan menciptakan perubahan positif dalam komunitas
mereka.
Melalui tujuan-tujuan ini, kewirausahaan berfungsi sebagai alat untuk menciptakan nilai
dan keuntungan, mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, memperluas pasar,
membangun hubungan bisnis, serta memberdayakan individu dan masyarakat.

4). Latar belakang tentang kewirausahaan mencakup pemahaman tentang asal-usul,


perkembangan, dan konteks sosial-ekonomi yang mempengaruhi konsep dan praktik
kewirausahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang kewirausahaan:
1. Asal-Usul: Kewirausahaan sebagai konsep telah ada sejak zaman kuno, tetapi istilah
dan penggunaannya berkembang seiring waktu. Aktivitas kewirausahaan dapat
ditemukan dalam sejarah perdagangan, perindustrian, dan eksplorasi. Dalam
masyarakat agraris, petani dan tukang memiliki sifat wirausaha dalam mengelola
sumber daya mereka. Revolusi industri memainkan peran penting dalam
mendorong pengembangan kewirausahaan modern, karena munculnya teknologi
baru dan perubahan sosial yang signifikan.
2. Perkembangan Konsep: Konsep kewirausahaan berkembang dari fokus semata pada
penciptaan kekayaan menjadi lebih luas, termasuk inovasi, risiko, penciptaan
lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Konsep ini juga melibatkan kreativitas,
pengambilan risiko yang terukur, dan sikap proaktif dalam mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang bisnis. Perkembangan dalam bidang ekonomi, manajemen,
dan teori organisasi juga telah mempengaruhi konsep kewirausahaan, menciptakan
pendekatan baru dalam memahami dan mempraktikkan kewirausahaan.
3. Konteks Sosial-Ekonomi: Latar belakang kewirausahaan terkait erat dengan konteks
sosial-ekonomi di mana fenomena ini muncul. Faktor-faktor seperti kebijakan
pemerintah, kondisi pasar, infrastruktur, budaya, pendidikan, dan tingkat kemajuan
teknologi mempengaruhi pengembangan kewirausahaan. Lingkungan yang
kondusif bagi kewirausahaan akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan
usaha baru, sementara lingkungan yang tidak kondusif dapat menjadi hambatan
bagi perkembangan kewirausahaan.
4. Peran Kewirausahaan dalam Pembangunan Ekonomi: Latar belakang kewirausahaan
juga mencakup pemahaman tentang peran penting kewirausahaan dalam
pembangunan ekonomi suatu negara atau wilayah. Kewirausahaan memiliki potensi
untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, mendorong
inovasi, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah dan
lembaga lainnya sering mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan dan
mendukung kewirausahaan sebagai strategi pembangunan ekonomi.
Dengan pemahaman tentang latar belakang kewirausahaan, kita dapat mengenali sifat-
sifat, perkembangan, dan dampak kewirausahaan dalam konteks sosial-ekonomi yang
lebih luas. Ini membantu dalam memahami peran penting kewirausahaan dalam
menciptakan nilai, mendorong inovasi, memperluas lapangan kerja, dan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
5). Berikut adalah dua arti kewirausahaan dalam bermasyarakat:
1. Kewirausahaan Sosial: Kewirausahaan sosial merujuk pada praktik kewirausahaan
yang bertujuan untuk mencapai dampak sosial yang signifikan. Para wirausahawan
sosial mendedikasikan upaya mereka untuk memecahkan masalah sosial yang
kompleks dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka mengintegrasikan
tujuan sosial dengan keberlanjutan finansial, dengan fokus pada penciptaan nilai
sosial daripada keuntungan semata. Contoh kewirausahaan sosial termasuk usaha-
usaha untuk mengatasi kemiskinan, pendidikan, akses kesehatan, lingkungan, dan
masalah sosial lainnya. Kewirausahaan sosial bertujuan untuk menciptakan
perubahan sosial positif dan memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung.
2. Kewirausahaan Komunitas: Kewirausahaan komunitas melibatkan upaya untuk
mengembangkan dan memperkuat komunitas secara ekonomi, sosial, dan budaya.
Para wirausahawan komunitas fokus pada pemberdayaan dan peningkatan
kemampuan ekonomi masyarakat setempat. Mereka bekerja untuk menciptakan
peluang ekonomi, mengembangkan usaha mikro dan kecil, memberikan pelatihan
keterampilan, dan mempromosikan kerjasama antarwarga dalam mengatasi
masalah sosial dan ekonomi di komunitas mereka. Kewirausahaan komunitas
bertujuan untuk membangun ketahanan ekonomi lokal, memperkuat ikatan sosial,
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Kedua arti tersebut menyoroti peran kewirausahaan dalam membantu masyarakat.
Kewirausahaan sosial berfokus pada penciptaan nilai sosial dan penyelesaian masalah
sosial yang signifikan, sementara kewirausahaan komunitas berfokus pada pengembangan
ekonomi dan pemberdayaan masyarakat setempat. Keduanya memperkuat ikatan sosial,
menciptakan dampak positif, dan mendorong perubahan sosial yang lebih baik dalam
konteks masyarakat.

6). Dalam konteks usaha, istilah "tangguh", "kuat", "berani", dan "jatuh bangun" memiliki
makna-makna berikut:
1. Tangguh: Tangguh dalam usaha mengacu pada kemampuan untuk bertahan dan
melewati tantangan, hambatan, atau krisis yang muncul dalam perjalanan bisnis.
Seorang wirausaha yang tangguh memiliki ketahanan mental, kemampuan
mengatasi kegagalan, dan ketekunan untuk terus melangkah maju. Mereka tidak
mudah menyerah ketika menghadapi rintangan, tetapi sebaliknya, mereka mencari
solusi, belajar dari kegagalan, dan memperkuat diri untuk menghadapi masa-masa
sulit. Ketangguhan ini membantu mereka dalam menghadapi risiko dan
ketidakpastian yang melekat dalam usaha.
2. Kuat: Ketika dikatakan bahwa usaha harus "kuat", itu mengacu pada keberdayaan
dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Usaha yang kuat adalah yang
memiliki fondasi yang kokoh, sistem yang baik, dan strategi yang tepat. Ini
mencakup aspek-aspek seperti manajemen yang efektif, keuangan yang sehat,
operasional yang efisien, serta kebijakan dan prosedur yang baik. Keberdayaan
usaha juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar,
teknologi, dan kebutuhan konsumen. Dengan menjadi kuat, sebuah usaha dapat
bertahan dan berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama.
3. Berani: Keberanian dalam usaha mengacu pada kemampuan untuk mengambil
risiko dan melangkah ke depan dengan keyakinan. Seorang wirausaha yang berani
berani mengambil langkah-langkah yang di luar zona nyaman mereka, menghadapi
ketidakpastian, dan mengambil risiko yang terukur. Mereka tidak takut untuk
mencoba hal-hal baru, berinovasi, atau mengambil keputusan yang penting untuk
kemajuan bisnis mereka. Keberanian dalam usaha juga melibatkan kemampuan
untuk mengatasi ketakutan dan rasa takut gagal, serta memanfaatkan peluang yang
ada.
4. Jatuh Bangun: Jatuh bangun dalam usaha merujuk pada siklus keberhasilan dan
kegagalan yang dapat dialami oleh seorang wirausaha. Dalam perjalanan bisnis, ada
saat-saat di mana segalanya berjalan lancar dan mencapai kesuksesan, tetapi juga
ada saat-saat di mana ada kegagalan atau kesulitan. Jatuh bangun menggambarkan
proses belajar dari pengalaman, menghadapi tantangan, dan bangkit kembali
setelah mengalami kegagalan. Bagi seorang wirausaha, penting untuk mampu
beradaptasi, belajar dari kesalahan, dan tidak menyerah ketika menghadapi
kegagalan. Dengan demikian, jatuh bangun adalah bagian alami dari perjalanan
kewirausahaan.
Secara keseluruhan, istilah-istilah ini mencerminkan sifat-sifat yang penting dalam
menjalankan usaha yang sukses. Tangguh, kuat, berani, dan mampu menghadapi jatuh
bangun adalah atribut yang membantu seorang wirausaha menghadapi tantangan,
mengambil risiko, dan terus maju dalam upaya mencapai kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai