Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

FEODALISME

Dosen Pengampu : Zulkarnaen, MA

Oleh : Putri Dewi Darma Wimalasari

NIM : L1A021065

PROGRAM STUDI HUBUNGAN NTERNASIONAL

UNIVERSITAS MATARAM

2021

1
REVIEW MATERI FEODALISME

Banyak orang yang beranggapan saat ini bahwa korupsi sudah menjadi budaya di
Indonesia. Jika itu merupakan suatu budaya, maka korupsi merupakan suatu prilaku yang sudah
begitu mendarah daging dalam diri individu. Suatu prilaku yang menjadi darah daging berarti
suatu perilaku yang sudah lama menempel dalam diri individu. Perilaku yang demikian biasanya
terbentuk dalam suatu jangka waktu yang lama. Pembentukan perilaku yang demikian biasanya
ada faktor sistem tatanan kehidupan yang mendukung ke arah yang demikian. Tatanan
kehidupan yang dimaksud merupakan suatu budaya yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembentukan perilaku tersebut dapat dilihat dari perspektif sejarah, karena sejarah
berbicara mengenai proses waktu dalam jangka waktu yang cukup panjang. Makalah ini akan
mencoba menyoroti akar sejarah korupsi dari persepktif budaya yang muncul dalam sejarah
Indonesia yaitu kerja wajib dan feodalisme. Kedua istilah tersebut, ada dan melekat dalam
kehidupan masyarakat Indonesia di masa lalu.

Istilah feodalisme sendiri dipakai sejak masa waktu seratus tahun ke-17 dan oleh
pelakunya sendiri tidak pernah dipakai. Semenjak tahun 1960-an, para sejarawan meluaskan
penggunaan istilah ini dengan memasukkan pula bidang kehidupan sosial para pekerja area di
area yang direbut oleh tuan tanah, sehingga muncul istilah "masyarakat feodal". Karena
penggunaan istilah feodalisme semakin lama semakin berkonotasi negatif, oleh para
pengkritiknya istilah ini sekarang diasumsikan tidak membantu memperjelas keadaan dan
dianjurkan untuk tidak dipakai tanpa kualifikasi yang jelas. Dalam penggunaan bahasa sehari-
hari di Indonesia, seringkali kata ini dipergunakan untuk merujuk pada perilaku-perilaku negatif
yang mirip dengan perilaku para penguasa yang lalim, seperti 'kolot', 'selalu mau dihormati', atau
'bertahan pada nilai-nilai lama yang sudah banyak ditinggalkan'. Guna ini sudah banyak
melenceng dari pengertian politiknya.

2
Feodalisme adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan
kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui
kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra. Dalam pengertian yang asli,
struktur ini disematkan oleh sejarawan pada sistem politik di Eropa pada Abad Pertengahan,
yang menempatkan kalangan kesatria dan kelas bangsawan lainnya (vassal) sebagai penguasa
kawasan atau hak tertentu (disebut fief atau, dalam bahasa Latin, feodum) yang ditunjuk oleh
monarki (biasanya raja atau lord).

Perkembangan Feodalisme di Eropa

Pada abad pertengahan di Eropa yakni yang dimulai dengan runtuhnya Romawi dan
berakhir pada masa renaisans abad ke-14, sekitar abad ke-3 Romawi pecah menjadi 2 wilayah
yakni romawi barat dan Romawi Timur. Waktu waktu tersebut merupakan permulaan munculnya
perekonomian yang biasanya kita sebut sistem feodalisme. Sistem Feodalisme yang terjadi
mengakibatkan munculnya kelas penguasa, ningrat, borjuis, aristocrat dan kelas bawah yang
terdiri dari buruh, petani, dan hamba. Sistem yang demikian menjadikan kelas bangsawan dan
lain sebagainya untuk mengambil alih dan memonopoli sistem perekonomian. Dalam
feodalisme, tanah ibarat sumber kehidupan bagi para raja dan bangsawan. Seluruh tanah
dianggap milik raja dan keluarganya. Rakyat hanya meminjam sehingga harus membayar pajak
atau upeti dan sewaktu waktu raja dapat mengambil kembali tanahnya kalau ia
menginginkannya. Akibanya patronase menjadi kelaziman yang tak bisa dihindari. Kala
masyarakat ingin hidup maka ia harus mengabdi pada penguasa tanah , raja, bangsawn dan tuan
tanah. Petani dan masyarakat mesti tunduk dan hormat keada mereka.

Foedalisme sebagai suatu sistem yang ada di Eropa dan terjadi pada sekitar abad IX-XII
merupakan system yang jauh dari demokrasi. Dari system tersebut dapat terbentuk dasar
pemerintahan lokal, pembuatan undang-undang, menyusun dan mengatur angkatan perang, dan
berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kekuasaan eksekutif. Pemerintahan ini otoriter
dan itu dibuktikan dengan doktrin foedal yang dikatakan bahwa seluruh tanah kerajaan beserta
isinya itu berasal dari raja. Raja sebagai pemilik tanah-tanah luas terbentang di wilayah
kerajaannya.

3
Perkembangan Feodalisme di Indonesia

Seperti yang kita ketahui feodalisme adalah sebuah faham dimana adanya pengakuan sistem
kasta, dalam feodalisme sistem kasta masih dipertahankan namun berubah  bentuk menjadi penguasa
dan kaum elite. Di Indonesia neo-feodalisme masih ada dan berkembang dalam sistem pemerintahan
dan telah menjadi budaya yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan Negara kita. Feodalisme terlahir dari
adanya kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa hinduisme telah dominan di
Nusantara ini sebelum datangnya islam dan kolonialisme, karena memang kerajaan hindulah yang tertua
berkuasa di Nusantara ini. Sistem yang melekat dalam kerajaan hindu adalah sistem feodalisme.
Pengelompokan manusia sesuai dengan derajatnya tersebut.

Dalam masyarakat dunia modern yang menjunjung tinggi demokrasi, tentu nilai-nilai
kesetaraan yang menjadi makna lain dari demokrasi, telah menutup ruang bagi timbulnya nilai-
nilai feodalistik. Begitu juga dengan semangat yang terkandung dalam falsafah bangsa
Indonesia, Pancasila. Nilai ini terkandung dalam sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab
dan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara
demokrasi, telah menutup ruang bagi tradisi feodalisme dengan mengedepankan kesetaraan
setiap warga negara.

Disadari atau tidak, feodalisme masih ada dalam sebuah negara demokrasi seperti
Indonesia. Feodalisme yang eksis di sebuah negara monarki bertransformasi menjadi neo
feodalisme yang wujud di sebuah negara demokrasi dengan membawa nilai-nilai feodal yang
menciptakan paradoksi demokrasi. Dalam sebuah negara demokrasi dengan tradisi feodal,
ditandai dengan terbentuknya faksi-faksi, hal ini terlihat jelas dalam pemerintahan yang
didominasi oleh faksi kepentingan elit politik. Elit politik inilah yang memainkan alur kebijakan,
membawa kepentingan kelompoknya dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat.

4
Daftar Pustaka

Faiqoh, Faizah; Perkembangan Ideologi Feodalisme (2014)

https://summerinjember.wordpress.com/2014/12/19/perkembangan-ideologi-feodalisme-
sejarah-intelektual/

Saputra,I.S. (2014,12 April). Feodalisme

Anda mungkin juga menyukai