Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Hubungan Industrial
Disusun Oleh:
Nama : Wahyu Santoso
NPM : 2010631020149
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2023 1. Dewan Pengupahan Kabupaten 1) UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 2) PP No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah 3) PERMENNAKER No. 05/MEN/1989 Tentang Upah Minimum 4) Anggota Dewan Pengupahan: • Pemerintah • Pengusaha • Komponen Serikat Pekerja/Buruh • Perguruan Tinggi 5) Faktor yang mempengaruhi upah: • Pendidikan dan keterampilan • Kondisi pasar kerja • Biaya hidup • Kemampuan perusahaan • Kemampuan serikat pekerja/buruh • Produktivitas • Kebijakan pemerintah 2. Kebijakan Upah Minimum Konvensi ILO No. 131 dan Rekomendasi No. 135 Mengenai Penetapan Upah Minimum di Negara Berkembang: 1) Kebutuhan fisik minimum 2) Tahun 1995 ditingkatkan menjadi Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) 3) Saat ini Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 3. Tujuan Penetapan Upah Minimum 1) Menghindari persaingan yang tidak sehat sesama pekerja dalam kondisi pasar kerja yang surplus, yang mendorong mereka menerima upah di bawah tingkat kelayakan. 2) Menghindari kemungkinan eksploitasi pekerja oleh pengusaha yang memanfaatkan kondisi pasar kerja untuk akumulasi keuntungan. 3. Sebagai jejaring pengaman untuk menjaga tingkat upah. 3) Mengurangi tingkat kemiskinan absolut pekerja, terutama bila upah dikaitkan dengan kebutuhan dasar pekerja dan keluarganya. 4) Mendorong peningkatan produktivitas melalui perbaikan gizi dan kesehatan pekerja atas peningkatan upah minimum. 5) Meningkatkan daya beli masyarakat. 6) Menciptakan hubungan industrial yang lebih aman dan harmonis. 4. Kelembagaan Penetapan Upah Minimum Dewan Pengupahan Nasional (DPN), Dewan Pengupahan Provinsi (DPP), dan Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota (DPK). Tiga fungsi utama DPP dan DPK: 1) melakukan penelitian harga dan menghitung kebutuhan Fisik Minimal (KFM) atau Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pekerja. 2) Secara periodik/tahun melakukan penelitian kemampuan perusahaan untuk menghitung dan mengusulkan UMP/UMK. 3) Memberikan bahan-bahan dan saran kepada Gubernur dab Bupati/Walikota untuk menyusun kebijakan pengupahan dan ketetapan UMP/UMK. 4) Penetapan Upah Minimum Menggunakan Dasar: • Nilai Kebutuhan Hidup Minimum (NKHM) • Indeks Harga Konsumen (IHK) • Tingkat Upah Minimum Daerah yang bersangkutan • Perkembangan Perluasan Kesempatan Kerja 5. Perlindungan Upah Upah adalah imbalan yang diterima oleh pekerja dari pengusaha atas pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukannya, dinyatakan, atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut persetujuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Hak untuk menerima upah timbul pada saat hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja berakhir. 6. Tujuan Perlindungan Upah 1) Menjamin sumber penghasilan tetap yang menjamin kelangsungan hidup pekerja dan keluarganya. 2) Prinsip yang digunakan adalah upah dibayar bila pekerja melakukan pekerjaan, dan tidak dibayar bila tidak melakukan pekerjaan. 3) Kondisi tertentu guna menjamin kelangsungan sumber penghasilan pekerja, upah tetap dibayarkan bila karena terpaksa atau karena sesuatu hal pekerja tidak bisa melakukan pekerjaan misal karena kecelakaan kerja, sakit, menjalankan kewajiban negara yang lain. Pada saat menjalankan hak cuti juga tetap mendapatkan upah. 7. KHM dari Akumulasi 4 Kelompok dan 43 Komponen Kelompok I : Makanan dan Minuman, terdiri dari 11 Komponen Kelompok II : Perumahan dan Fasilitas, 19 Komponen Kelompok III : Sandang terdiri dari 8 Komponen Kelompok IV : Aneka kebutuhan terdiri dari 5 Komponen Penggunaan ini s/d 1994 dan akan berkembang sesuai dengan: 1) Lpe 2) Inflasi 3) Keadaan Perusahaan 4) Keputusan Kolektif Depekab 5) Keputusan Gubernur 8. Tujuan Kenaikan Upah Peningkatan Makro: 1) Pemerataan 2) Peningkatan daya beli pekerja/buruh 3) Perubahan struktur biaya perusahaan Peningkatan Mikro: 1) Sebagai jaring pengaman, agar upah terendah tidak semakin merosot 2) Mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan tertinggi 3) Meningkatkan penghasilan pekerja/buruh tingkat terendah 4) Meningkatkan etos dan disiplin kerja 5) Memperlancar komunikasi antara pekerja/buruh dan pengusaha