Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : TERSA D. HULISELAN


NIM : 2020.4.0298
SEMESTER : I A ( SARMI )

KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN
(STAKPN)
BURERE – SENTANI
2020
SOAL UAS PKN

1. JELASKAN SECARA SINGKAT SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

2. MENURUT ANDA APA SAJA DASAR PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN

NUSANTARA

3. JELASKAN UNSUR DASAR DALAM BELA NEGARA

4. JELASKAN AZAZ DAN SIFAR BELA NEGARA

5. JELASKAN PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA


JAWABAN

1. Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila


Lahirnya pancasila pada rapat 1 juni 1945, disaat presiden Indonesia yang pertama (Soekarno)
yang menerima gagasan untuk menyapaikan gagasan mengenai dasar negara merdeka, yang
dinamakan Pancasila. Gagasan yang disampaikan dalam bentuk pidato terrsebut berbunyi “
Sekarang prinsip : kebangsaaan internasionalisme, mufakat, kesejateraan, dan keutuhan, lima
bilangannya namanya bukan lagi Panca Dharma tetapi saya namakan ini dengan petunjuk teman
kita ahli bahasa –namanya pancasila. Sila artinya azas atau dasar dan diatas dasar kita
menciptakan negara.

2. Dasar Pememikiran dan Pengembangan Nusantara


Menuru pendapat saya, dasar pemikiran dan pengembangan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang meliputi darat, laut dan udara diatasnya sebagai satu kesatuan.

3. Unsur Dasar Bela Negara


1) Cinta Tanah Air
Dengan mencintai tanah air berarti kita mengenal, memahami, dan mencintai wilayah
nasional kita.
2) Kesadaran Bebangsa dan Bernegara
Membina kerukunan serta persatuan dan kesatuan mulai dari lingkungan yaitu mencintai
budaya bangsa dan produk dalam negeri, mengakui, menghargai, menghormati bendera
merah puti, lambing negara dan lagu Indonesia raya.
3) Meyakini Pancasila sebagai Ideologi Negara
Memahami hakikat atau nilai yang terkandung dalam pancasila dan melaksanakan
pancasila dalm kehidupan sehari-hari.
4) Rela Berkorban bagi Bangsa dan Negara
Bersedia menyediakan waktu, tenaga dan harapan bangsa negara serta siap melayani
jiwa dan raga demi ancaman bangsa dan negara dari ancaman juga aktif dalam
pembaharuan.
5) Memiliki kemampuan awal bela negara
Secara psiksik memiliki kecerdasan emosional, spritual dan intelgensia, senatiasa cerdas
jiwa dan raga, serta memiliki sifat displin, ulet, kerja keras dan tahan uji.
Namun secara fisik, memiliki kondisi kesehatan dan ketrampilan jasmani untuk
mendukung kemampuan awal secara psikis dengan cara berolaraga dan senatiasa
menjaga kesehatan.

4. Azaz dan Sifat Bela Negara


Bela negara merupakan sebuah seangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan
nyawa sekalipun berani berkorban demi keutuhan negara kesatuan republic Indonesia. Bela
negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyelurh, terpadu dan
berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air, serta kedadaran hidup berbangsa
dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan
pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran bangsa dan bernegara Indonseia dengan
keyakinan Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945
sebagi landasan konstitusi Negara.

5. Perkembangan HAM di Indonesia


HAM di Indonesia mengalami kemunduran bukan semata-mata karena faktor masyarakat
Indonesia yang kurang menghargai satu sama lain, dan bersifat egois atas haknya sendiri
sehingga menimbulkan tidak terpenuhinya hak orang lain. Dijelaskan bahwa banyak beberapa
faktor yang menggambarkan HAM di Indonesia mengalami kemunduran, seperti:
1) Kemunduran pada Demokrasi di Indonesia, mulai dari politik kebencian yang mengatas-
namakan Agama dan Nasionalisme. Hal seperti ini dilakukan oleh oknum-oknum
seperti aktor negara maupun aktor non-negara. Mereka mengajak masyarakat untuk
membenci mereka yang berbeda. Baik yang berbeda tentang nasionalis sehingga disebut
‘antinasionalis’ sampai yang menyimpang dari Islam disebut ‘radikal’.
2) Pemerintah yang terkesan antikrtik memperburuk citra HAM Indonesia, dalam kasus
penghinaan presiden, kelihatan sekali itu untuk melindungi pemerintah dari pada
memberikan jaminan kepada masyarakat untuk memberikan kritik tanpa dibayang-
bayangi ancaman hukum.
3) Polisi dan Militer masih menggunakan wewenangnya secara berlebihan, pemerintah
justru mengalami keberpihakan ideologis. Dampaknya adalah memaksa kelompok
mayoritas untuk mengalah kepada minoritas.

Anda mungkin juga menyukai