Anda di halaman 1dari 8

0

KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)

MODUL 1
KECEPATAN DAN PERCEPATAN

DOSEN: NURADI, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
JAKARTA
2017
1

KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK


Dalam perancangan konstruksi mesin dicakup subjek-subjek antara lain statika,
kekuatan bahan, kinematika dan dinamika. Tahapan awal dalam perancangan
mesin dimaksudkan untuk memenuhi aspek kekuatan dan kekakuan. Sebuah
komponen mesin dirancang untuk tidak patah dan tidak bengkok. Dalam mata
kuliah statika struktur telah dipelajari gaya-gaya yang bekerja pada komponen-
komponen mesin. Gaya-gaya tersebut adalah gaya statik yang antara lain
disebabkan oleh berat komponen itu sendiri maupun gaya aksi dari komponen lain
yang tersambung dengan komponen yang bersangkutan. Gaya-gaya statik
diperoleh ketika mesin dalam keadaan diam.

Aspek lain yang mendapat perhatian lebih besar karena adanya pemakaian mesin-
mesin kecepatan tinggi adalah efek-efek dinamik yang diakibatkan oleh kecepatan
tinggi. Dalam hal ini, komponen mesin bukan hanya menerima gaya-gaya statik,
tetapi juga gaya-gaya dinamik yang diakibatkan oleh bergeraknya komponen yang
bersangkutan. Untuk mesin-mesin kecepatan tinggi, gaya dinamik yang ditimbulkan
bahkan jauh lebih besar dari gaya-gaya statik.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda, yang meliputi
penentuan kecepatan dan percepatannya. Sedangkan Dinamika adalah ilmu yang
menentukan gaya-gaya yang terjadi akibat bergeraknya suatu benda.

KECEPATAN DAN PERCEPATAN LINEAR


Kecepatan
Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan perpindahan. Jika sebuah kereta
api berpindah 20 m setiap detik maka kecepatan kereta api disebut 20 m/dt.

Latihan:
1. Jika jarak antara Jakarta dan Bandung 80 km (80.000 m) ditempuh oleh
kereta api dengan kecepatan konstan 20 m/dt, berapa waktu yang dibutuhkan?
Jawab: Diket : V = 20 m/s, s = 80 km = 80.000 m, t = ….. ?

V = s/t, s = V x T, T=s/V
T=s/V
= 80.000 m : 20 m/s = 4.000 s
2

Perpindahan, s (m) 80.000

Kecepatan, v (m/dt)

40
ds
20
dt

1 2 ?
Waktu, t (dt)

Dari gambar diatas kecepatan v dapat dinyatakan dengan ds/dt, yang juga adalah
kemiringan garis.

Percepatan
Bagaimana menghitung kecepatan jika kurvanya bukan berupa garis lurus?
Percepatan didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan, dinyatakan dengan

a  dv
dt
Hubungan kecepatan dengan percepatan adalah

 ds 
d 
 dt  d s
2
dv
a   2
dt dt dt
Perpindahan, s (m)

Kecepatan, v (m/dt)

ds

dt

Waktu, t (dt)
3

Kecepatan dan Percepatan Sudut


Kecepatan sudut didefinisikan sebagai laju perubahan sudut, dinyatakan dengan

  d dt
Percepatan sudut didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sudut, dinyatakan
dengan

  d dt

Hubungan kedcepatan sudut dengan percepatan sudut adalah

 d 
d 
d  dt  d 
2
   2
dt dt dt
B’

A’
B

Garis acuan

Kecepatan dan percepatan , baik linear maupun sudut adalah besaran-besaran


vektor yang dapat dioperasikan seerti vektor-vektor lainnya.

Soal

Sebuah rotor dengan radius R berputar dengan kecepatan sudut  rad  dt


.
Tentukan kecepatan linear sebuah titik A (lihat gambar)

A
R


4

Jawab:
Misalkan rotor berputar satu kali dalam satu detik. Dengan demikian kecepatan
linear titik A adalah jarak yang ditempuh (keliling lingkaran) dalam satu detik.
2R
V
dt
Sedangkan kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang di”sapu” dalam satu detik,
yaitu
2

dt
Dengan mensubstitusikan persamaan kecepatan sudut ke persamaan kecepatan
linear diperoleh
V  R
dimana arah kecepatan linear selalu tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran.

Kecepatan dan Percepatan Relatif

Untuk dapat mendefinisikan kecepatan, kita perlu menyepakati suatu titik/benda


acuan yang kita anggap memiliki kecepatan nol. Kita bisa mengatakan kecepatan
kereta api sebesar 20 m/dt dengan menganggap kita sedang berdiri diatas tanah
yang sedang diam (v=0 m/dt). Jika kita sedang berada diatas mobil yang bergerak
dengan v= 15 m/dt searah dengan kereta api, maka kereta api hanya mempunyai
kecepatan 5m/dt terhadap mobil; kita merasakan seolah-olah kereta api bergerak
meninggalkann mobil yang sedang diam.

VK=20 m/dt

VM=15 m/dt

Kecepatan Kereta Api (VK) adalah kecepatan mobil (VM) ditambah


kecepatan relativ kereta api terhadap mobil (VKM)
Secara Vektor dapat dituliskan
VK  VM  VKM
5

Hubungan Kecepatan Dua Buah Titik pada Satu Batang

Perhatikan sebuah garis A-B, seperti terlihat pada gambar 3-3a, yang mempunyai
gerak kombinasi translasi dan rotasi. Untuk menempatkan titik B, ambil koordinat
titik A sebagai XA dan YA, ambil R sebagai jarak antara A dan B, dan ambil  yang
merupakan sudut yang dibuat garis dengan sumbu x.

Sehingga koordinat titik B adalah


x B  X A  R cos 
y B  Y A  R sin 
Deferensiasikan masing-masing persamaan diatas terhadap waktu, dengan R
hanyalah besaran konstanta
dx B dX A d
  R sin 
dt dt dt
dy B dY A d
  R cos 
dt dt dt
Interpretasi dari masing-masing besaran adalah sebagai berikut:
dx B
adalah kecepatan titik B dalam arah x, dinyatakan dengan V Bx
dt
dx A
adalah kecepatan titik A dalam arah x, dinyatakan dengan VAx
dt
dy B
adalah kecepatan titik B dalam arah y, dinyatakan dengan V By
dt
dy A
adalah kecepatan titik A dalam arah y, dinyatakan dengan V AY
dt
6

d
adalah kecepatan sudut garis A-B, dinyatakan dengan .
dt
Dengan demikian diperoleh

VB  V A  R sin 
x x

VB  V A  R cos 
y y

Vektor-vektor ini ditunjukkan posisinya pada gambar 3-3b. Vektor-vektor pada ruas
kanan kedua persamaan harus dijumlahkan secara vektor untuk memberikan
kecepatan total titik B. Urutan dalam menjumlahkan vektor boleh sembarang.
Marilah kita kelompokkan besaran-besarannya:

 
VB  VA  V A  R sin   R cos  
x y


Karena V A  V A
x y
 adalah keceatan total titik A, V , dan A

R sin   R cos   R , maka persamaan diatas dapat dinyatakan dengan


VB  V A  R
dimana R adalah vektor kecepatan yang tegak lurus ke garis A-B dan dalam arah
yang sama dengan kecepatan sudut.

Selanjutnya anggaplah titik A sebagai suatu titik yang diam, dan batang AB berputar
mengelilingi titik A. Kecepatan titik B adalah R yang merupakan kecepatan relatif
terhaddap A, yang didefinisikan sebagai VBA. Konsekuensinya, kecepatan relatif titik
B terhadap titik A adala
VBA  R
Sehingga untuk dua buah titik pada satu penghubung kaku berlaku persamaan
VB  V A  R
VB  V A  VBA
7

Anda mungkin juga menyukai