Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN, PROSES DAN PERAN FREIGHT FORWARDING

DISUSUN OLEH :

ANNISA SAYYIDINA RAHMA

21B505021012

S1 MTD A

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, berkat karunianya saya
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENGERTIAN,
PROSES DAN PERAN FREIGHT FORWARDING”. Guna, memenuhi tugas makalah
pada mata kuliah Multimoda Transportation and Freight Forwarding.

Saya menyusun makalah ini dengan tujuan untuk memberikan ilmu kepada
pembaca. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan dapat berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
kepada para pembaca. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Jakarta, 1 Juli 2023


Penulis

(Annisa Sayyidina Rahma)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Pengertian Freight Forwarding.................................................................5
2.1.1 Definisi Freight Forwarding...........................................................5
2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Freight Forwarding..........................5
2.1.3 Pentingnya Freight Forwarding dalam Industri Logistik................7
2.2 Jenis – Jenis Layanan Freight Forwarding ..............................................8
2.2.1 Pengangkutan Udara (Air Freight)................................................8
2.2.2 Pengangkutan Laut (Ocean Freight)............................................8
2.2.3 Pengangkutan Darat (Land Freight).............................................8
2.3 Proses dan Dokumen dalam Freight Forwarding.....................................9
2.3.1 Proses Freight Forwarding............................................................9
2.3.2 Dokumen – Dokumen dalam Freight Forwarding.......................10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia usaha, sarana pengangkutan merupakan hal yang sangat penting.
Setiap perusahaan, dalam bentuk atau bidang apapun, apalagi dalam bidang
perniagaan, tidak mungkin berjalan dengan semestinya untuk memperoleh
keuntungan tanpa adanya sarana pengangkutan. Maka dari itu muncullah
perusahaan jasa pengurusan transportasi (Freight Forwarding). Jasa Freight
Forwarding adalah usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan pemilik
barang, untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya
pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara
yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen,
penerbitan dokumen angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta
penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman
barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak
menerimanya.
Pengurusan pengiriman barang sangatlah penting yang dimana sering terjadinya
keterlambatan pengiriman barang seperti bertambahnya biaya yang diemban
oleh pemilik barang akibat terjadinya keterlambatan di proses stuffing dan
trucking, dengan adanya freight forwarding ini dapat meminimalisir terjadinya hal
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Freight Forwarding?
2. Apa saja jenis-jenis Layanan Freight Forwarding?
3. Bagaimana peroses, peraturan dan aspek hukum dalam Freight Forwarding?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini ingin membagikan ilmu mengenai freight forwarding,
supaya kita semua dapat mempelajari tentang freight forwarding dan menguasai
ilmu yang telah saya bagikan. Tidak hanya mempelajari materi ini, sebagai
mahasiswa kita tentu harus paham, sebagaimana dapat berguna bagi kita untuk
mengetahui freight forwading dengan pengertiannya, prosesnya dan perannya
dalam industry logistic.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Freight Forwarding


2.1.1 Definisi Freight Forwarding
Freight forwarding adalah kegiatan yang melibatkan pengorganisasian dan
pengelolaan pengiriman barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui
berbagai moda transportasi. Freight forwarding dilakukan oleh perusahaan
atau agen logistik yang disebut freight forwarder. Mereka bertindak sebagai
perantara antara pemilik barang dan penyedia jasa transportasi, serta
menyediakan layanan logistik terkait.
Freight forwarding mencakup sejumlah aktivitas, termasuk pengumpulan
barang, pengemasan, pemilihan moda transportasi yang tepat, pengaturan
dokumen dan perizinan, pengaturan bea cukai, pelacakan pengiriman,
penanganan asuransi, serta manajemen rantai pasok. Tujuannya adalah
untuk memastikan pengiriman barang yang efisien, tepat waktu, dan aman.
Freight forwarding sering terkait dengan pengiriman internasional, di mana
pengiriman barang melibatkan perbatasan negara dan proses bea cukai.
Namun, freight forwarding juga dapat digunakan untuk pengiriman domestik
di dalam suatu negara.
Freight forwarder, sebagai penyedia layanan freight forwarding, memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang regulasi perdagangan internasional,
persyaratan bea cukai, dokumentasi, serta proses dan infrastruktur
transportasi yang berbeda. Mereka bekerja dengan berbagai pihak terkait,
seperti maskapai penerbangan, perusahaan pelayaran, operator kereta api,
perusahaan logistik darat, dan agen bea cukai, untuk mengoordinasikan dan
mengatur seluruh proses pengiriman barang.
2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Freight Forwarding
Sejarah dan perkembangan freight forwarding memiliki akar yang terkait
dengan perdagangan internasional dan pertumbuhan industri transportasi.
Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah dan perkembangan freight
forwarding:
Abad ke-19:
 Awalnya, pengiriman barang internasional dilakukan oleh pedagang atau
produsen sendiri, yang secara langsung mengatur transportasi dan
logistik. Tidak ada perusahaan khusus yang bertindak sebagai freight
forwarder pada masa ini.
 Perkembangan kereta api, kapal uap, dan telegraf memungkinkan
pengiriman barang yang lebih efisien dan cepat.
Abad ke-20:
 Pada awal abad ke-20, perusahaan pelayaran mulai menyediakan
layanan freight forwarding sebagai bagian dari bisnis mereka. Mereka
mengambil peran sebagai pengatur pengiriman barang dari mulai
pengumpulan hingga pengantaran.
 Setelah Perang Dunia II, perdagangan internasional meningkat pesat. Hal
ini mendorong perkembangan perusahaan logistik yang spesialis dalam
pengorganisasian pengiriman barang.
 Perusahaan-perusahaan ini muncul sebagai freight forwarder yang
independen, yang bertindak sebagai perantara antara pemilik barang dan
penyedia jasa transportasi. Mereka mengkhususkan diri dalam mengurus
proses pengiriman barang dan menyediakan layanan logistik terpadu.
Akhir abad ke-20:
 Revolusi digital dan kemajuan teknologi informasi memainkan peran
penting dalam perkembangan freight forwarding. Penggunaan komputer
dan internet memungkinkan freight forwarder untuk melakukan pelacakan
pengiriman secara real-time, berkomunikasi dengan lebih efisien, dan
mengelola informasi logistik dengan lebih baik.
 Perkembangan sistem manajemen rantai pasok (supply chain
management) juga mempengaruhi industri freight forwarding. Freight
forwarder mulai berperan dalam mengelola rantai pasok secara holistik,
termasuk pengawasan persediaan, koordinasi produksi, dan manajemen
aliran informasi.
Abad ke-21:
 Perkembangan teknologi terus berlanjut, termasuk penggunaan big data,
kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT), yang mempengaruhi
dan mengubah cara kerja freight forwarding.
 Globalisasi dan pertumbuhan perdagangan internasional yang terus
meningkat menjadikan freight forwarding sebagai industri yang semakin
penting dan berkembang pesat.
 Freight forwarder modern menghadapi tantangan seperti persaingan yang
ketat, perubahan peraturan dan kebijakan, serta meningkatnya permintaan
untuk layanan logistik yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih
berkelanjutan.
Secara keseluruhan, sejarah freight forwarding mencerminkan evolusi industri
transportasi dan logistik. Dari pengiriman yang diatur oleh produsen sendiri
pada abad ke-19, hingga kemunculan perusahaan logistik independen pada
abad ke-20, dan perkembangan teknologi informasi pada abad ke-21, freight
forwarding terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan perdagangan
internasional yang semakin kompleks dan meningkat.
2.1.3 Pentingnya Freight Forwarding dalam Industri Logistik
Freight forwarding memiliki peran yang sangat penting dalam industri logistik.
Beberapa alasan mengapa freight forwarding penting:
1. Pengorganisasi Pengiriman Barang
Freight forwarding bertindak sebagai pengorganisasi utama dalam
pengiriman barang. Mereka mengurus semua tahapan pengiriman, mulai
dari pengumpulan barang, pengemasan, pengangkutan, hingga
pengantaran akhir. Dengan demikian, freight forwarding memastikan
bahwa barang dikirim dengan cara yang paling efisien dan tepat waktu.

2. Pengetahuan tentang Persyaratan Internasional


Freight forwarder memiliki pemahaman yang mendalam tentang regulasi
dan persyaratan internasional yang terkait dengan pengiriman barang.
Mereka menangani dokumen ekspor-impor, perizinan, dan proses bea
cukai untuk memastikan kepatuhan yang tepat. Hal ini sangat penting
dalam perdagangan internasional, di mana aturan dan persyaratan bisa
berbeda di setiap negara.

3. Koneksi dengan Penyedia Jasa Transportasi


Freight forwarder memiliki jaringan yang luas dengan penyedia jasa
transportasi seperti maskapai penerbangan, perusahaan pelayaran, dan
operator logistik darat. Hal ini memungkinkan mereka untuk memilih moda
transportasi yang paling sesuai untuk pengiriman barang, serta
mendapatkan tarif yang kompetitif.

4. Manajemen Rantai Pasok


Freight forwarding juga berperan dalam manajemen rantai pasok secara
keseluruhan. Mereka memastikan koordinasi yang baik antara berbagai
pihak terkait, termasuk pemasok, produsen, gudang, agen bea cukai, dan
pelanggan. Dengan mengelola aliran barang dan informasi dengan efisien,
freight forwarding membantu mempercepat proses bisnis dan
meningkatkan kinerja rantai pasok secara keseluruhan.

5. Pelacakan dan Pengawasan


Freight forwarder memberikan layanan pelacakan dan pengawasan yang
memungkinkan pemilik barang untuk mengetahui status dan lokasi barang
selama perjalanan. Hal ini memberikan transparansi dan memungkinkan
pemilik barang untuk mengambil tindakan yang tepat jika terjadi masalah
atau keterlambatan.

6. Penanganan Risiko dan Asuransi


Freight forwarding membantu pemilik barang dalam meminimalkan risiko
kerusakan atau kehilangan selama pengiriman. Mereka dapat
memberikan saran tentang asuransi barang yang sesuai dan mengurus
klaim asuransi jika diperlukan.
2.2 Jenis – Jenis Layanan Freight Forwarding
2.2.1 Pengangkutan Udara (Air Freight)
 Karakteristik
Layanan pengangkutan udara adalah salah satu cara tercepat untuk
mengirimkan barang dengan jarak jauh. Pesawat kargo digunakan untuk
mengangkut barang dari bandara ke bandara. Kecepatan pengiriman yang
tinggi memungkinkan barang mencapai tujuan dengan cepat.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan


Jarak pengiriman, kecepatan yang diinginkan, sifat barang (misalnya,
barang bernilai tinggi atau waktu sensitif), dan ketersediaan layanan udara
ke tujuan tertentu.
2.2.2 Pengangkutan Laut (Ocean Freight)
 Karakteristik
Layanan pengangkutan laut melibatkan penggunaan kapal kargo untuk
mengirimkan barang dalam jumlah besar. Ini adalah metode yang
ekonomis untuk pengiriman barang dalam skala global. Waktu pengiriman
cenderung lebih lama dibandingkan dengan pengangkutan udara.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan


Volume barang, jarak pengiriman, waktu yang tersedia, kebutuhan biaya
yang efisien, dan sifat barang (misalnya, barang yang tahan terhadap
kelembaban atau perlu pengawasan suhu).
2.2.3 Pengangkutan Darat (Land Freight)
 Karakteristik
Pengangkutan darat melibatkan penggunaan truk atau kereta api untuk
mengirimkan barang di dalam negeri atau antar negara. Ini dapat meliputi
pengiriman door-to-door atau pengiriman ke terminal atau pelabuhan.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan


Jarak pengiriman, aksesibilitas lokasi, waktu pengiriman yang diinginkan,
jenis barang yang diangkut, dan kebutuhan logistik yang spesifik
(misalnya, pengiriman barang berbahaya atau over-sized).
2.3 Proses dan Dokumen dalam Freight Forwarding
2.3.1 Proses Freight Forwarding
Proses pengiriman barang yang melibatkan freight forwarding melibatkan
beberapa tahapan yang penting.
Berikut tahapan-tahapan umum dalam proses tersebut:
1. Pengumpulan:
Tahap ini melibatkan pengumpulan barang dari pemasok atau lokasi
pengirim. Perusahaan freight forwarding akan berkoordinasi dengan
pengirim untuk mengatur pengumpulan barang sesuai jadwal yang
ditentukan.

2. Pengemasan dan Pengepakan:


Setelah barang dikumpulkan, mereka akan diperiksa, dikemas, dan
dipersiapkan untuk pengiriman. Proses ini termasuk memilih kemasan
yang tepat, memastikan keamanan dan perlindungan barang selama
pengiriman, serta mengikuti persyaratan kemasan dan pengepakan yang
berlaku.

3. Pemuatan dan Konsolidasi:


Barang-barang yang telah dikemas kemudian akan dimuat ke dalam
sarana pengangkutan yang sesuai, seperti kontainer, truk, atau pesawat
kargo. Jika diperlukan, perusahaan freight forwarding dapat melakukan
konsolidasi barang dari beberapa pengirim untuk mengoptimalkan
penggunaan ruang dan mengurangi biaya pengiriman.

4. Pengiriman:
Setelah proses pengemasan, pemuatan, dan persiapan dokumen selesai,
barang siap untuk dikirim. Perusahaan freight forwarding akan mengatur
pengiriman barang sesuai dengan metode pengangkutan yang dipilih,
seperti pengiriman udara, pengiriman laut, atau pengiriman darat. Barang
akan dikirim ke tujuan akhir dan diserahkan kepada penerima yang
ditunjuk.

Setiap tahap dalam proses pengiriman barang dapat melibatkan tantangan


dan peraturan yang berbeda, dan perusahaan freight forwarding bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa semua aspek pengiriman berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku
2.3.2 Dokumen – Dokumen dalam Freight Forwarding
Dalam proses freight forwarding, ada beberapa dokumen penting yang terkait
dengan pengiriman barang.
Beberapa dokumen yang umumnya digunakan antara lain:
 Bill of Lading (B/L)
Dokumen ini merupakan kontrak pengangkutan antara pengirim,
perusahaan freight forwarding, dan maskapai pelayaran atau operator
pengangkutan. B/L berisi informasi tentang rincian pengiriman, penerima,
jenis dan jumlah barang, kondisi pengiriman, dan persyaratan
pembayaran.

 Commercial Invoice
Ini adalah faktur yang dikeluarkan oleh pengirim kepada penerima dan
berisi informasi tentang harga, jumlah, jenis barang, dan persyaratan
pembayaran.

 Packing List
Dokumen ini berisi daftar lengkap barang yang dikirimkan, termasuk
rincian tentang berat, dimensi, jumlah kemasan, dan instruksi penanganan
khusus.

 Dokumen-dokumen Kepabeanan
Dalam pengiriman internasional, ada dokumen-dokumen kepabeanan
yang diperlukan, seperti Commercial Invoice, Packing List, dan dokumen
lainnya yang dibutuhkan oleh otoritas kepabeanan negara tujuan.
Dokumen ini penting untuk proses pabean, termasuk pemeriksaan dan
pembebasan barang dari bea masuk dan pajak.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam makalah ini, kita telah membahas berbagai aspek penting yang terkait
dengan freight forwarding. Freight forwarding memainkan peran krusial dalam
memfasilitasi pengiriman barang di tingkat global, dengan menyediakan
layanan pengangkutan udara, laut, dan darat. Kami juga telah membahas
proses pengiriman barang yang melibatkan pengumpulan, pengemasan,
pemuatan, dan pengiriman, serta dokumen-dokumen penting yang terkait,
seperti bill of lading, commercial invoice, packing list, dan dokumen-dokumen
kepabeanan.

Dalam kesimpulan ini, kami dapat menyimpulkan bahwa freight forwarding


adalah elemen yang tak terpisahkan dalam rantai pasok global. Dengan
mengandalkan perusahaan freight forwarding yang andal, pelaku bisnis dapat
memanfaatkan keahlian dan jaringan mereka untuk memastikan pengiriman
barang yang efisien, aman, dan tepat waktu. Keuntungan dari menggunakan
layanan freight forwarding meliputi akses ke infrastruktur logistik yang kuat,
pemantauan pengiriman secara real-time, pengelolaan risiko dan peraturan
yang kompleks, serta keuntungan biaya dan waktu yang signifikan.

3.2 SARAN

Beberapa saran praktis yang dapat membantu perusahaan atau individu


dalam memilih dan bekerja dengan perusahaan freight forwarding:

1. Pilih perusahaan freight forwarding yang handal dan berpengalaman.


Lakukan riset mendalam dan tinjau ulasan pelanggan sebelum membuat
keputusan.
2. Pastikan perusahaan freight forwarding memiliki jaringan global yang luas
untuk memastikan pengiriman yang lancar ke tujuan yang diinginkan.
3. Jaga komunikasi yang efektif dengan semua pihak terkait dalam proses
pengiriman, termasuk pemasok, perusahaan freight forwarding, dan
penerima. Komunikasi yang baik akan membantu menghindari kesalahan
dan mengatasi masalah dengan cepat.
4. Gunakan teknologi dan sistem informasi yang tepat untuk memantau dan
melacak pengiriman barang secara real-time. Hal ini akan memberikan
visibilitas yang diperlukan dalam rantai pasok dan memungkinkan respons
yang cepat terhadap perubahan situasi.
5. Pastikan kepatuhan terhadap peraturan dan aturan yang berlaku dalam
industri freight forwarding, seperti peraturan keamanan dan kepabeanan.
Jaga pembaruan tentang perubahan regulasi dan beradaptasi dengan
perubahan tersebut.
6. Teruslah mengadopsi inovasi teknologi dalam operasi freight forwarding.
Perkembangan teknologi seperti blockchain, IoT, dan analitik dapat
meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pengiriman barang.
DAFTAR PUSTAKA

Amir M.S, 1993, Ekspor & Impor Teori & Penerapannya, Cetakan keempat,
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) & PT
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta Pusat.

Drs. Saauddin Ibrahim Pranoto. K, 1985, Kebijakan-Kebijakan Impor dalam


Perdagangan Luar Negeri Indonesia, Edisi Pertama, Jaya Prasada,
Jakarta.

Drs. Sukrisman, 1985, Ekspedisi Muatan (Freight Forwarding), Alumni,


Bandung.

Marolop Tandjung, 2011, Aspek dan Prosedur Ekspor-Impor, Salemba Empat,


Jakarta.

Radiks Purba, 1984, Pengetahuan Perdagangan Luar Negeri Indonesia,


Cetakan ke-3, Pustaka Dian, Jakarta.

Situs Resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai http://www.beacukai.go.id/

Anda mungkin juga menyukai