Disusun Oleh :
Adetiya Wulawarman
NIM : 171011487
SEMESTER VI-C
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
karena berkat rahmat dan hidayahnya, kami bisa menyusun dan menyajikan
tugas yang berisi tentang “MULTIMODA FREIGHT FORWARDING“ sebagai salah
satu tugas mata kuliah FORWARDING Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna meyempurnakan dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
tugas-tugas selanjutnya.
Penulis juga mohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat
kesalahan pengetikan dan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami
maksud penulis.
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Landasan Teori...................................................................................................1
1.2 Latar Belakang...................................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah.............................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................4
2.1. Pengertian dan Klasifikasi Cargo......................................................................4
2.2. Jenis Pengiriman Barang....................................................................................6
a. Pengiriman Melalui Laut....................................................................................6
b. Pengiriman Melalui Darat..................................................................................7
c. Pengiriman Melalui Udara.................................................................................7
2.3. Pihak – pihak Terkait dalam Pengiriman Cargo................................................8
2.4. Standard Operation Prosedure (SOP) : Warehousing Aktivities.......................8
a. Aktifitas Inbound...............................................................................................8
b. Aktifitas Outbound ACCEPTANCE (Outbond) AREA........................................11
2.5. CARGO HANDLING...........................................................................................12
2.6. Prosedur Handling Kargo Ekspor Impor..........................................................12
BAB III..............................................................................................................................14
PENUTUP.........................................................................................................................14
A. KESIMPULAN........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Angkutan multimoda diantaranya seperti truk peti kemas, kapal peti kemas dan
lai-lain. Mengapa sangat dibutuhkannya angkutan multimoda ? angkutan
multimoda sangatlah penting karena untuk :
PEMBAHASAN
Menurut Suharto Abdul Majid & Eko Probo D. Warpani (2009:95) kargo
adalah ”Semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal)
atau darat (truk kontainer) untuk diperdagangkan, baik antar wilayah atau kota
di dalam negeri maupun antar negara (internasional) yang dikenal dengan istilah
ekspor-impor.” Apapun jenisnya, semua barang kiriman kecuali benda–benda
pos dan bagasi penumpang, baik yang diperdagangkan (ekspor-impor) maupun
untuk keperluan lainnya (non komersial) dikategorikan sebagai kargo. Pengertian
kargo menurut IATA (2005:50) adalah Semua barang yang diangkut atau yang
akan diangkut dengan pesawat udara dengan menggunakan Airwaybill / SMU
tetapi tidak termasuk pos atau barang lain yang dimuat dalam perjanjian
konvensi pos internasional dan bagasi yang disertai tiket penumpang atau check
baggage.
Ada tiga pihak utama yang terkait dengan pengiriman kargo, yaitu :
a. Pihak pengirim ( shipper ) : Shipper bisa berupa perorangan, badan usaha,
dilakukan secara langsung tanpa perantara, atau melalui jasa freight
forwarder.
b. Pihak pengangkut ( carrier ) : Carrier bisa berupa cargo sales airline, cargo
sales agent, airline / air charter yang juga berfungsi sebagai pengangkut
kargo.
c. Pihak penerima ( consignee ) : Consignee bisa berupa perorangan, badan
usaha maupun dalam bentuk cargo agent.
a. Aktifitas Inbound
Pada gudang inbound ada beberapa unit yang terkait dengan
penanganan kargo, seperti unit acceptance, document processing,
storage, dan break down area. Pada prinsipnya penerimaan dan
pengiriman kargo ada dua hal yaitu dokumen dan kargo.
ACCEPTANCE (Inbound) AREA
Acceptance di gudang impor adalah unit yang bertugas melakukan
verifikasi dokumen sebelum menjalani proses lebih lanjut. Tata cara
acceptance cargo dengan terlebih dahulu memilah dokumen dan
selanjutnya didistribusikan ke unit storage, cargo delivery, rush
handling, transfer/transit, bea cukai, dan karantina, kantor pos
tukar bandara setempat ataupun warehouse operator lain untuk
proses over bringen (OB) Memeriksa data pada MAWB antara lain :
a. Special Handling Information
b. Commodity
c. Sistem Pembayaran (collect atau prepaid)
d. Tujuan akhir pengiriman
e. Nama dan alamat consignee
BREAK DOWN AREA
Break down area adalah tempat kargo dibongkar atau diturunkan
dari ULD. Pelaksanaan breakdown adalah sebagai berikut:
a. Petugas mendapatkan break down plan dari petugas
acceptance
b. Petugas akan memeriksa kondisi ULD secara saksama
sebelum kargo diturunkan.
Pada saat kargo dibongkar, petugas akan mencatat :
Kondisi ULD
Nomor ULD
Kondisi segel
Nomor MAWB dan jumlahnya per ULD
Nomor HAWB dan jumlahnya per ULD
Jenis, warna, dan ciri kemasan
c. Apabila ada special cargo, petugas akan segera
mengalokasikannya sesuai dengan jenis kargonya, kecuali
ada permintaan sendiri dari pemilik kargo.
d. Apabila ada kargo angkut lanjut, petugas akan segera
menyiapkan kargo dan dokumennya untuk diproses lebih
lanjut.
e. Petugas menyerahkan hasil breakdown ke petugas storage
untuk ditempatkan.
f. Setelah selesai, petugas akan mengirimkan hasil break
down ke unit-unit terkait lainnya melalui telex dan atau
email.
STORAGE
Seperti telah dibahas sebelumnya, mekanisme storage harus
mengikuti seperti yang tercantum dalam AHM 330. Storage import
terbagi menjadi beberapa area seperti be handle area,overflow
area, dan area-area lain untuk special cargo.
Adapun proses storage dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Petugas menerima kargo yang telah selesai proses break
down
b. Petugas mendapatkan cargo dalam area storage sesuai
dengan lokasi yang telah ditetapkan. Pengelompokkan
kargo dalam storage bisa didasarkan atas beberapa hal,
antara lain jenis kargo, nomor airwaybill, jenis
komoditas, ukuran atau beratnya.
c. Petugas juga harus menyiapkan kargo yang akan
diserahkan kepada consignee.
d. Petugas melaksanakan stock opname tiap hari.
CARGO DELIVERY
Cargo delivery adalah unit yang berhubungan langsung dengan
consignee, freight forwarder, atau PPJK (Perusahaan Pengurusan
Jasa Kepabeanan). Pekerjaan unit ini dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a) Petugas menerima dokumen yang telah diproses oleh unit
acceptance.
b) Petugas melakukan Notice of Arrival (NOA) melalui telepon,
fax, atau email.
c) Pada saat consignee/freight forwarder/PPJK datang, petugas
akan meminta kartu identitas (KTP,passport,SIM, dan lain-
lain) baru setelah itu dokumen asli diserahkan untuk diproses
lebih lanjut.
d) Apabila kewajiban kepabeanan dan sewa gudang telah selesai
diakukan, petugas akan mengeluarkan surat/form yang
menyatakan bahwa kargo sudah boleh dibawa keluar gudang.
Ada beberapa syarat prosedural yang harus dilakukan baik untuk mengekspor
maupun mengimpor barang. Untuk mengirim barang, hal-hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Bila seseorang ingin mengirim barang/kargo, yang
harus dilakukan adalah mendatangi kantor cargo
agent/freight forwarder dengan membawa
barangnya. Di sana barang akan ditimbang dan
diperiksa packingnya. Bila memenuhi syarat,
maka akan dibuatkan dokumen Air Waybill (untuk
pengiriman dalam negeri dibuatkan surat muatan
udara). Biaya pengiriman bisa dibayar di muka
(prepaid) atau di tempat tujuan (collect).
b. Selanjutnya cargo agent atau freight forwarder
akan datang ke area pergudangan, khususnya ke
Acceptance Counter untuk memproses kargo
tersebut.
c. Dokumen-dokumen pelengkap kargo dibawa ke
pabean untuk diperiksa dan disetujui. Bila
nemenuhi syarat, barang siap untuk dikirim.
d. Selanjutnya barang disimpan dan di built up di
gudang outbound sampai tiba waktunya untuk
dinaikkan atau dimasukkan ke dalam cargo
compartment pesawat.
e. Tahap berikutnya adalah proses pengeluaran
barang yang diterima, yaitu setelah barang
diturunkan dari pesawat terbang, barang akan
disimpan lebih dahulu di gudang impor dan
gudang rush handling.
f. Si penerima barang akan mendapatkan
pemberitahuan tentang adanya barang kiriman
(notice of arrival) berupa surat, email, atau
melalui telepon dari petugas di gudang inbound.
g. Consignee dalam hal ini bisa diwakili oleh freight
forwarder, datang ke gudang inbound untuk
melakukan proses pengambilan kargo tersebut.
h. Barang digudang impor hanya bisa dikeluarkan
setelah diperiksa (dinyatakan clearance) oleh
pihak pabean dan pembayaran pajak dan atau
bea masuk atas barang tersebut telah
diselesaikan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
WWW.GOOGLE.COM
WWW.WIKIPEDIA.COM
http://mahfurnurdini.blogspot.com/2013/05/angkutan-multimoda.html
http://hubdat.dephub.go.id/km/tahun-2012/1387-peraturan-menteri-
perhubungan-nomor-pm
http://dishub.surabaya.go.id/backend/upload/files/peraturan/KMHUB/pm_no._
8_tahun_2012.pdf
http://dipocindy21.blogspot.com/
http://www.dephub.go.id/berita/baca/modal-dasar-pendirian-
perusahaan-jasa-pengurusan-transportasi-minimal-sebesar-25-miliar/?
cat=QmVyaXRhfHNlY3Rpb24tNjU=
http://www.jakarta.go.id/v2/news/2010/08/Penyelenggaraan-dan-
Pengusahaan-Jasa-Pengurusan-Transportasi
http://www.gultomlawconsultants.com/tata-cara-mendapatkan-izin-
usaha-jasa-perusahaan-transportasi-iujpt/