Anda di halaman 1dari 14

GOUT ATRITIS

ADILLAH IMANSARI, S.Gz., M.Si


GAMBARAN UMUM
Gout adalah salah satu penyakit Hal ini diikuti dengan terbentuknya
artritis yang disebabkan oleh timbunan kristal berupa garam urat
metabolisme abnormal purin yang di persendian yang menyebabkan
ditandai dengan meningkatnya peradangan sendi pada lutut dan
kadar asam urat dalam darah. atau jari.

Penyebab tingginya asam urat


(hiperurisemia) termasuk genetika,
obesitas dan obat-obatan tertentu.
PENGKAJIAN GIZI
Antropometri • IMT < 18,5 kg/m2(dewasa)
(status gizi normal) • IMT < 22 kg/m2(lansia)

Biokimia • Perempuan: 2,4 – 5,7 mg/dl


• Laki-laki: 3,4 – 7,0 mg/dl
(Normal)
• Adanya penurunan berat badan >20% dalam waktu 1 tahun, >10%
dalam 6 bulan, >7,5% dalam 3 bulan, >5% dalam 1 bulan atau 1-2%
Klinis/fisik dalam 1 minggu
• Badan tampak kurus, kehilangan lemak subkutan, dan kehilangan
massa otot
TUJUAN DIET

Mencapai dan Menurunkan


mempertahanka kadar asam urat
n status gizi dalam darah dan
normal urine
PRINSIP DAN SYARAT DIET
Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila BB berlebih atau kegemukan, asupan energi sehari
dikurangi secara bertahap sebanyak 500 – 1000 kalori dari kebutuhan energi normal hingga
tercapai berat badan normal

Protein cukup 10-15% dari kebutuhan energi total

Lemak rendah atau sedang 10-20% dari kebutuhan energi total. Lemak yang berlebihan
dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urine

Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak yaitu 60-75% dari kebutuhan energi (BB lebih pilih
karbohidrat kompleks)
PRINSIP DAN SYARAT DIET (2)

Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan

Cairan disesuaikan dengan urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan cairan
yang dianjurkan adalah 2-2,5 liter/hari
PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI
Waktu dan BM DPR* I (1500 kkal) DPR II (1700 kkal)
Penukar Penukar
Pagi (08.00)
Makanan pokok 1 1,5
Lauk hewani 1 1
Sayuran ½ 1
Minyak 1 1
Susu skim bubuk 1 1
Pukul (10.00)
Buah 1 ptg sdg 1 ptg sdg

*Diet Purin Rendah


Con’t
Waktu dan BM DPR I (1500 kkal) DPR II (1700 kkal)
Penukar Penukar
Siang (12.00)
Makanan pokok 1,5 1,5
Lauk hewani 1 1
Lauk nabati ½ ½
Sayuran 1 1
Buah 1 1
Minyak 1 1
Pukul (16.00)
Buah 1 ptg sdg 1 ptg sdg
Con’t
Waktu dan BM DPR I (1500 kkal) DPR II (1700 kkal)
Penukar Penukar
Malam (19.00)
Makanan pokok 1,5 1,5
Lauk hewani 1 1
Lauk nabati ½ ½
Sayuran 1 1
Buah 1 1
Minyak 1 1
NILAI GIZI
NILAI GIZI DPR I DPR 2
Energi 1500 kkal 1700 kkal
Protein 65 g 69 g
Lemak 43 g 43 g
Karbohidrat 212g 257 g
Kalsium 354 mg 373 mg
Besi 7 mg 7,9 mg
Vit. A 3295 RE 4267 RE
Vit. C 236 mg 237 mg
Natrium 219 mg 252 mg
PANGAN YANG DIANJURKAN,
DIBATASI DAN DIHINDARI
PANGAN YANG PANGAN YANG PANGAN YANG
DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI
Nasi, ubi, singkong, Kandungan purin sedang Kandungan purin tinggi
jagung, roti, mie, bihun, (9-100 mg purin/100 g (100 – 1000 mg
tepung beras, puding, bahan makanan) purin/100 g bahan
susu rendah lemak, telur, maksimal 50 – 75 g (1 makanan)  otak, hati,
minyak, margarin, gula, -1/2 ptg)/hari  daging jantung, ginjal, ekstrak
sayuran, dan buah- ikan atau unggas atau daging (kaldu pengental),
buahan satu mangkuk (100 g) bebek, ikan sarden,
sayuran atau kacang- makarel, remis dan
kacangan kering 25 g. kerang
a. Komponen Etika dalam menetapkan diagnosis gizi
diagnosis gizi
Problem • Adanya masalah gizi yang digambarkan dengan perubahan status gizi klien
• Gambaran respon tubuh berupa kegagalan fungsi, ketidakefektifan, penurunan
atau peningkatan dari suatu kebutuhan normal dan risiko munculnya gangguan
gizi tertentu secara kronis

Etiologi (Faktor • Berperan dalam timbulnya problem yaitu patofisiologi, psikososial, perilaku dan
penyebab) lingkungan dsb
• Dasar penentuan intervensi  dilihat penyebab utama
Sign dan sympton • Gambaran besarnya masalah gizi
(tanda dan gelaja) • Sign  data objektif dari perubahan yg nampak status kes.
• Sympton  data subjektif dari perubahan yag dirasakan klien yg diungkapan
secara verbal
Diagnosis (Lanjutan)….
a. Kelompok diagnosis Gunakan selalu International Diettetic & Nutrition Terminology (IDNT)
gizi
Domain intake • Keseimbangan energi  hiper/hipometabolisme, ke()/ke(---) kebutuhan intake
energi
• Asupan oral/dukungan gizi ke()/ke(--) asupan enteral atau parenteral
• Asupan cairan , zat bioaktif (alkohol, suplemen diet) dan zat gizi lainnya
(suplemen/obat)

Domain klinis • Fungsional  perubahan fisik/fungsi mekanik seperti sulit menelan, mengunyah
• Biokimia  perubahan kemampuan metabolisme zat gizi akibat obat, operasi dari
hasil lab
• BB menurun/meningkat

Domain perilaku • Pengetahuan dan keyakinan


• Akitivitas fisik
• Keamanan dan akses makanan
Diagnosis (lanjutan)..
Contoh (Diagnosis domain asupan/intake)
Asupan energi tidak adekuat (P) berkaitan dengan tidak nafsu makan,
mual dan muntah (E) ditandai dengan pencapaian asupan energi
makan terhadap kebutuhan hanya sebesr 65% (S)

Contoh (Diagnosis domain klinis)


Berat badan yang meningkat (P) berkaitan dengan konsumsi energi
berlebihan (E) ditandai dengan nilai IMT 23 (kelebihan berat badan)
(S)
Contoh (Diagnosis domain perilaku)
keamanan pangan yang rendah (P) berkaitan dengan penyakit diare
(E) ditandai dengan sering BAB dan mual (S)

Anda mungkin juga menyukai