Anda di halaman 1dari 13

Strategi Dakwah Warga Pengajian Wanita Assalaam (WPWA) dalam

Pembinaan Akhlakul Karimah di Assalaam Bandung

(Studi Deskriptif di Assalaam Bandung)

PROPOSAL SKIRPSI

Diajukan untuk Memnuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian dengan Dosen Pengampu

Dr. Dewi Sadiah, S.Ag., M.Pd

Oleh

Ghaida Kamila Adillah 1204030042

JURUSAN MANAJEMAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLMA NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

1444 H/2023 M
Strategi Dakwah Warga Pengajian Wanita Assalaam (WPWA) dalam Pembinaan
Akhlakul Karimah di Assalaam Bandung

A. Latar Belakang Penelitian

Dakwah merupakan salah satu hal yang terpenting untuk membina akhlak masyarakat.
Dakwah dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja namun hal yang harus diperhatikan bagi
pendakwah adalah akhlaknya, baik dalam menyampaikan isi pesan dakwahnya maupun
diterapkan dalam kehidupan keseharian pendakwah. Akhlak yang melekat dalam diri pendakwah
akan menjadi panutan bagi jamaahnya. Oleh karena itu, bagi para aktivis dakwah dan para kader
dakwah harus mempunyai akhlak yang baik untuk membina masyarakat di lingkungan sekitar
agar terciptanya lingkungan yang mematuhi nilai-nilai Islam.1

Pembinaan akhlak bertujuan untuk menuntun manusia agar meniru akhlak yang ditunjukan
Allah lewat Rasul-Nya dan agar manusia tidak mengalami penyimpangan perilaku, sehingga
akan memiliki akhlak yang terpuji. Pada era globalisasi ini, banyak sekali tindakan kurang
terpuji yang dilakukan oleh manusia, seperti tawuran antar warga, penyalah gunaan obat-obat
terlarang, dan sebagainya. Penyimpangan perilaku tersebut merupakan masalah bagi seluruh
unsur pendidikan, diantaranya orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan bentuk jama’ dari “khulqu” dari bahasa
arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata
krama.2Akhlak itu terbagi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (Al-Akhlakul
Mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak tercela (Al-Akhlakul Madzmumah).3

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk simbol atau kode dari satu
pihak kepada pihak yang lain dengan efek untuk mengubah sikap, atau tindakan. Proses tersebut
dilakukan oleh seorang komunikator sebagai penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima
pesan, melalui media tertentu. Dakwah termasuk dalam tindakan komunikasi, walaupun tidak
setiap aktivitas komunikasi adalah dakwah. Dakwah adalah seruan atau ajakan berbuat kebajikan
untuk mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW,

1
Hamidi. Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, (Malang: UMM Press, 2010), cet ke-1,h.5
2
Husin Al-Habsyi, Kamus Al-Kautsar, (Surabaya: Assegaf, tt), h. 87.
3
3 Barmawi Umary, Materi Akhlak, (Solo: Ramdani, 1993), h. 196

1
2

sebagai mana yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. 4 Al-Qur’an surat Ali Imran ayat
104 yang berbunyi :

َ ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۚ َوُأو ٰلَِئ‬


َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬ ِ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ ِإلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung”.

Menyebarkan dakwah dan menyampaikannya wajib bagi setiap muslim sesuai dengan
kemampuannya. Setiap muslim juga wajib mempelajari ilmu tentang cara ibadah dan hukum-
hukum pokok secara sempurna dan benar. Kewajiban inilah yang merupakan sebagian kewajiban
yang disepakati para ulama.5

Dalam pembentukan akhlak setiap muslimah, Allah SWT telah mengutus RasulNya
dalam menyempurnakan akhlak manusia. Kesempurnaan ajaran Islam merupakan pedoman
hidup dan rahmat bagi seluruh alam. Hal ini merupakan kehendak Allah bagi eksistensi manusia
sebagai khalifah dimuka bumi. Berdasarkan keyakinan tersebut maka manusia dengan segala
nilai fitrahnya diharapkan mampu menginternalisasikan dan merealisasikan ajaran Islam tersebut
kedalam dan keluar dirinya.

Pembinaan akhlak pada muslimah harus dilakukan sedini mungkin karena akan
mempengaruhi seluruh dimensi kehidupannya kelak apabila sudah berinteraksi dalam dunia yang
lebih luas dan dapat dimulai dari ranah domestik yang nantinya akan mempengaruhi setiap
langkah dan tindakannya kedepan.6

Di sinilah peran sebuah lembaga atau organisasi islam. Dengan adanya lembaga ini
diharapkan mampu memberikan solusi umat terhadap berbagai masalah kehidupan. Strategi
menjadi sebuah keharusan dalam memajukan sebuah organisasi, terutama strategi yang tepat dan
lengkap akan mengarahkan kepada suatu pencapaian tujuan yang diinginkan.

Pada hakikatnya strategi merupakan serangkaian perencanaan atau suatu keputusan


manajerial yang strategis untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi.

4
Hamidi. Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, (Malang: UMM Press, 2010), cet ke-1,h.6
5
Abdurrahman Abdul Khaliq, Strategi Dakwah Syar’iyah, (Solo; CV. Pustaka Mantiq, 1996), cet. Ke-I, h. 113.
6
M. Said Imam Ghazali, Falsafah Akhlak, (Bandung: Al-Ma’arif, 1987), h.24
3

Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi mempunyai peranan yang sangat penting bagi
pergerakan kegiatan dakwah, bila strategi yang diterapkan dalam berdakwah baik, maka aktivis
dakwah akan tersusun secara sistematis dan teratur.

Masyarakat kita sangat membutuhkan perempuan da’iyah yang meyakini bahwa agama
ini adalah kehidupan, dan bahwa selain itu adalah palsu, batil dan rusak. Perempuan da’iyah
bukanlah penceramah dalam berbagai acara atau pembicara dalam berbagai pertemuan,
sebagaimana terbetik dalam benak kita, tapi dia adalah perempuan muslimah yang mengetahui
hakikat Islam, mendalami permasalahan-permasalahan agamanya, meyakini apa yang
diimaninya, mengetahui bagaimana menjalankan amanat yang besar dalam hidup dan tanggung
jawab penting terhadap masyarakatnya.

Oleh karena itu, dia mempersiapkan dirinya untuk menunaikan tanggung jawab ini dan
menyingsingkan lengan bajunya demi terciptanya masa depan yang mulia bagi umat ini.7

Berdakwah dapat dilakukan melalui media massa maupun melalui kumpulan individu
(kelompok) yang biasa disebut sebagai organisasi. Organisasi merupakan wadah/sarana
kumpulan individu-individu yang berbeda yangkemudian disatukan dalam sebuah visi dan
misi yang sama untuk mencapaitujuan tertentu. Tak jarang bahwa dakwah dilakukan pada
berbagai kegiatan/aktivitas organisasi-organisasi Islam. Salah satu organisasi yang melakukan
aktivitas dakwah adalah Warga Pengajian Wanita Assalaam (WPWA)

Warga Pengajian Wanita Assalaam (WPWA) adalah organisasi wanita yang beranggotakan 32
organisasi massa muslimah tingkat Nasional, seperti Muslimat NU, Wanita Islam, Wanita
Syarikat Islam, Aisyiyah, dan beberapa organisasi massa muslimah lainnya. Warga Pengajian
Wanita Assalaam (WPWA) bertujuan untuk menjadi wadah organisasi wanita yang dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan keimanan dan mengembangkan watak
serta kepribadian wanita yang taat dan bertanggung jawab, dan mewujudnya pelayanan terhadap
penyelenggaraan pengajian sebagai sarana amar ma’ruf nahi munkar yang berkualitas untuk
keselamatan umat dunia dan akhirat.

Strategi seperti apa yang diaplikasikan oleh Warga Pengajian Wanita Assalaam
(WPWA), sehingga tersusunnya organisasi Islam yang dikelola oleh para wanita-wanita Islam.

7
Muhammad Hasan Baryaghisy, Perempuan Da’iyyah.(Jakarta: Mujahid Press. 2006). h.24
4

Maka, peneliti terinspirasi untuk mengajukan judul skripsi “Strategi Warga Pengajian Wanita
Assalaam (WPWA) dalam Pembinaan Akhlak Muslimah di Assalaam Bandung”

B. Focus Penelitian

Berdasarkan focus penelitian yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat Menyusun focus
penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana penerapan strategi dakwah yang dilakukan oleh WPWA dalam pembinaan
akhlakul karimah di Assalaam Bandung?
b. Apa saja pendukung dan penghambat strategi dakwah yang dilakukan oleh WPWA dalam
pembinaan akhlakul karimah di Assalaam Bandung?
c. Bagaimana Evaluasi strategi dakwah yang dilakukan oleh WPWA dalam pembinaan
akhlakul karimah di Assalaam Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana penerapan strategi dakwah yang diterapkan
WPWA dalam pembinaan akhlakul karimah di Assalaam Bandung?
b. Untuk mengetahui dan menganalisis apa saja pendukung dan penghambat strategi dakwah
yang diterapkan WPWA dalam pembinaan akhlakul karimah di Assalaam Bandung ?
c. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana evaluasi strategi dakwah yang diterapkan
WPWA dalam pembinaan akhlakul karimah di Assalaam Bandung?

D. Kegunaan Penelitian
1. Akademis(Teoritis)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dan positif dalam bidang
studi ilmu akhlak dan khususnya ilmu dakwah. Serta dapat memberikan sumbangsih bagi
khasanah keilmuwan dakwah dan komunikasi dalam bidang studi manajeman dakwah.

2. Empiris (Praktis)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan keilmuan
khususnya dalam kajian strategi dakwah dalam pembinaan akhlak.
5

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Hasil Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini sebagai upaya untuk
meminimalisir dari adanya persamaan plagiarism dan dijadikan rujukan dan juga perbandingan
dalam melakukan penelitin ini. Dibawah ini adalah karya atau skripsi yang terdahulu:

1) Skripsi Revina Septhiani tahun 2014 yang berjudul “Strategi dakwah Badan Musyawarah
Organisasi Isam Wanita Indonesia (BMOIWI) Dalam Pembinaan Akhlak Muslimah di
Masjid Istiqlal” hasil penelitian ini menunjukan bagaimana strategi dakwah yang
dilakukan Badan Musyawarah Organisasi Isam Wanita Indonesia (BMOIWI) dalam
Pembinaan Akhlak Muslimah di Masjid Istiqlal.
2) Skipsi Pamungkas Suci Ashadi tahun 2018 yang berjudul “Strategi Dakwah dalam Upaya
Pembentukan Akhlakul Karimah Santri” hasil penelitian menunjukan banyaknya kegiatan
yang dapat dilakukan untuk meciptakan akhlakul karimah santri pondok pesantren Al-
Madani.
3) Jurnal Mumtahanah dan Muhammad Warif tahun 2021 yang berjudul “Strategi Guru
dalam Pembionaan Akhlakul Karimah siswa di Madrasah Aliyah Al-Wasi Bontoa
Kabupaten Maros” hasil penelitian menunjukan adanya beberapa aspek dalam
menjalankan program pengembangan akhlakul karimah di Madrasah Aliyah Al-Wasi
Bontoa.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, ada persamaan judul yang penulis ajukan, akan tetapi ada
perbedaan dari segi objek kajian dan rumusan masalah yang penulis teliti. Dalam penelitian ini
penulis leboh condong meneliti tentang bagaimana strategi dakwah dalam upaya pembinaan
akhlakul karimah.

F. Landasan Pemikiran

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung satu sama
lain. Hampir sebagian besar tujuan manusia hanya dapat terpenuhi apabila berhubungan dengan
orang lain. Karena pada prinsipnya dimanapun manusia itu berada, jika ia mengerti dan
menghendaki hidup dan kehidupan yang lebih layak, maka selama itu pula manusia senantiasa
memerlukan kerjasama.
6

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah seni atau ilmu yang
menggunakan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan tertentu. 8 strategi adalah rencana yang
akan dilakukan oleh suatu organisasi dimana strategi dapat dilakukan secara terencana atau yang
telah disusun secara sistematis dan strategi yang timbul secara spontan. Strategi dibutuhkan agar
sesuatu yang telah terencana dengan sempurna dapat mencapai hasil yang diinginkan. Oleh
sebab itu dibutuhkan pengawasan terhadap hal-hal yang sifatnya dapat berubah. Dalam hal
tersebut strategi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi adalah strategi yang muncul secara
spontan. Dimana hal-hal yang belum direncanakan harus dilakukan.

Dalam strategi mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan
yang nyata dengan mengantisipasi perkembangannya. Kurangnya aplikasi atau penerapan sebuah
strategi yang baik dapat menyebabkan strategi yang telah direncanakan gagal dan tidak berjalan
lancar seperti yang diharapkan. Maka penerapan strategi harus tersusun sempurna karena bukan
saja akan meraih kesuksesan, melainkan dapat mengokohkan strategi yang pada awalnya
diragukan. Dan hasil baik yang didapat bukan semata-mata karena strategi yang dimiliki, namun
hal tersebut dikarenakan kemampuan dalam menerapkan strategi yang efektif.

Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan,
tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok terhadap ajaran
agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.
Dengan demikian eksistensi dakwah adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi),
rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajakan agama dengan penuh
kesadaran demi untuk keuntungan pribadinya sendiri, bukan untuk kepentingan juru dakwah atau
lembaga dakwah.

Tujuan dilaksanakannya dakwah adalah untuk mengajak manusia kejalan Tuhan yang besar,
yaitu Islam. Dakwah adalah usaha atau kegiatan yang bertujuan, suatu kegiatan tidak akan
bermakna jika tanpa arah tujuan yang jelas. Tujuan dakwah Islam antara lain adalah mengubah
pandangan hidup seseorang, dari perubahan pandangan hidup ini akan berubah pula pola pikir
dan pola sikap.9
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustakia, 1997), hal.
199
9
Rafiudin dan Manan Abdul Djaliel. Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka)
7

Strategi dakwah adalah tata cara mencapai tujuan dakwah yang telah disepakati bersama
dengan memperhatikan kemampuan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada baik dari
Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA).

Strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan (planning) dan management dakwah
untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam mencapai tujuan tersebut strategi dakwah harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara teknik (taktik) harus dilakukan, dalam arti kiat
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
Untuk mantapnya strategi dakwah, maka segala sesuatunya harus dipersatukan dengan
komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell.

Unsur-unsur srtategi merupakan bagian yang ada kaitannya dengan strategi oleh karenanya
unsur ini tidak dapat dipisahkan dari strategi itu sendiri. Adapun unsur strategi terdiri dari tiga,
yaitu:

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah pengembangan tujuan, mengenali


peluang dan ancaman eksternal,menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi altenatif,
memilih strategi untuk dilaksanakan.10

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi disebut juga tindakan dalam strategi, karena implementasi berarti
memobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi sebuah tindakan. Kegiatan
yang termasuk dalam implementasi strategi adalah pengembangan budaya, menciptakan struktur
yang efektif, dan memanfaatkan sistem informasi yang masuk.11

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam strategi. Adapun pengertian evaluasi adalah
proses di mana seorang pemimpin membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan
tingkat pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah
dirumuskan sebelumnya.12

10
Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 5
11
Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 5
12
Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 5
8

Pembinaan adalah suatu upaya pengelolaan atau penanganan berupa melatih membiasakan,
memelihara, menjaga, mengarahkan serta mengembangkan kemampuan seseorang untuk
memperoleh hasil yang lebih baik secara efektif dan efisien.

Akhlak bersumber pada agama. Perangai sendiri mengandung pengertian sebagai suatu sifat
dan watak yang merupakan bawaan seseorang. Pembentukan perangai ke arah baik atau buruk,
ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun dari luar, yaitu kondisi lingkungannya.

Muslim secara harfiah berarti “seseorang yang berserah diri (kepada Allah), termasuk segala
makhluk yang ada di langit dan bumi. Kata muslim kini merujuk kepada penganut agama Islam.

Skema Kerangka Berfikir

Perumusan

Strategi

Implementasi Evaluasi

G. Langkah – Langkah Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di WPWA Bandung. Alasan memilih lokasi ini karena sebelumnya
belum pernah ada yang meneliti mengenai permasalahan yang ada di Warga Pengajiajhn Wanita
Assalaam (WPWA) ini , serta lokasinya yang terjangkau dari tempat tinggal peneliti sehingga
mempermudah dalam mengumpulkan data yang diperlukan oleh peneliti.

2. Paradigma dan Pendekatan


9

Paradigma yang dilakukan peneliti adalah paradigma kontruktivisme karena temuan dari
suatu penelitian ini merupakan hasil dari interaksi peneliti dengan yang teliti. Untuk pendekatan,
penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang mana focus riset ini adalah pemahaman dan
penjelasan terkait strategi dakwah WPWA dalam upaya menciptakan akhlak Muslimah.
Penelitian ini pula bersifat deskriptif sehingga tidak menekankan pada proses dan lebih
menekankan pada analisis.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif. Menurut Jalaludin
Rakhmat metode deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat. Dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk menggambarkan, memaparkan dan menjelaskan data-data dan melukiskan keadaan fungsi
pengorganisasian yang ada di WPWA .

4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang
dihasilkan merupakan kata-kata tertulis atau lisan, tindakan dan perilaku yang diamati.

5. Sumber Data

Data-data dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam beberapa kategori, yaitu:

a. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung yang
memiliki sumber data dari hasil wawancara mengenai suatu masalah yang sedang akan diteliti.

Data primer yang peneliti dapatkan yakni ketua WPWA atau juru kunci yang berkompeten
dalam masalah ini, kemudian ditambah dengan data tentang berbagai proses kegiatan
pengorganisasian di WPWA ini.

b. Sumber Data Sekunder

Menurut Arifandi , merupakan data yang dihasilkan dari penelitian literatur buku, jurnal,
artikel dimana berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.
10

Data sekunder yang peneliti dapatkan yakni berasal dari arsip ketua dan buku penunjang yang
relevan dengan manajemen umum dan lain-lain yang terkait langsung dengan penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan
pengumpulan data dengan cara, sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang dilakukan
secara langsung. Wawancara dalam pengumpulan data sangat berguna untuk mendapatkan data
dari tangan pertama, menjadi pelengkap terhadap data yang dikumpulkan melalui alat lain dan
dapat mengontrol terhadap hasil pengumpulan data alat lainnya.

b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
maupun tidak langsung tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya. Dalam hal ini penulis
menggunakan jenis observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan observer terlibat
langsung secara aktif dalam objek yang diteliti. Guna mendapatkan kebenaran data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah sesuai atau tidak antara fungsi pengorganisasian dengan
teori yang didapat oleh penulis.

Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan melakukan rekaman gambar dan
rekaman suara. Hal tersebut Diharapkan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada setiap
responden, peneliti dapat menghimpun data yang relevan dengan tujuan penelitian dan memiliki
tingkat reliabilitas secara validitas. Dalam hal tersebut peneliti melakukan pengamatan secara
langsung lokasi penelitian untuk melihat situasi dan kondisi penelitian, data yang di peroleh dari
hasil observasi adalah data kualitatif mengenai:

1) Penerapan strategi dakwah yang dilakukan oleh WPWA

2) Pendukung dan Penghambat strategi dakwah yang dilakukan oleh WPWA

3) Evaluasi strategi dakwah yang dilakukan oleh WPWA

c. Studi Dokumentasi
11

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan
pada subjek peneliti, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku
harian, surat pribadi, laporan notulen rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
lainnya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa surat, transkip, buku dan
sebagainya. Metode ini digunakan sebagai sumber data sekunder.

7. Teknik Penentuan Keabsahan Data

Teknik dalam penentuan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu melalui triangulasi, yang
artinya yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara membandingkan antara hasil observasi
dengan wawancara. Karena triangulasi ini memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data sebagai
pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

Menurut Norman K Denkin triangulasi yaitu gabungan berbagai metode yang dipakai untuk
mengakaji penomena yang saling berkaitan dari sudut pandang yang berbeda. Ia mengatakan
bahwa triangulasi memiliki empat hal yaitu Triangulasi metode, Triangulasi antar peneliti (jika
itu kelompok), Triangulasi sumber data dan Triangulasi teori.

8. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain (Sugiyono,2008:14). Setelah data di
lapangan dikumpulkan, selanjutnya hal yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis data,
dengan melakukan penyederhanaan data dalam bentuk lebih praktis untuk dibaca dan di
interpretasikan, sehingga data tersebut dapat diambil pengertian dan kesimpulan sebagai hasil
penelitian.
DAFTAR PUSAKA

Abda, Slamet Muhaemin. Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah. Surabaya: Usha Nasional, 1994.

Alwakil, Muhammad Sayyid. Prinsip dan Kode Etik Dakwah; Penerjemah Nabhani Idris.
Jakarta: Akademika Pressindo, 2002.

Al-wisral, Imam Zaidillah. Strategi Dakwah. Jakarta: Kalam mulia, 2002.

Amirullah dan Cantika, Sri Budi. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta,
1998.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

Baryaghisy, Muhammad Hasan. Perempuan Da’iyyah. Jakarta: Mujahid Press, 2006.

David, Freed R. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.

12

Anda mungkin juga menyukai