Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


SEJARAH PERADABAN ISLAM DAN
KARAKTERISTIKNYA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban islam
DOSEN PENGAMPU
NISWATUR ROKHMAH, Lc., M.Ag

DI SUSUN OLEH
PUTRI ARIYATI (220605110011)
LAILINA INTAN NURYANTI(22060510183)

PRODI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULAN MALIK
IBRAHIM MALANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sebuah pengertian yang cukup representative yang di


kemukakan oleh ahli sejarah bahwa sejarah adalah kisah dan
peristiwa masa lampau umat manusia, baik secara objektif maupun
subjektif. Di sebut makna yang subjektif apabila sejarah dipaparkan
dalam bentuk kisah dan cerita, yaitu peristiwa masa lalu yang telah
menjadi pengetahuan mahasiswa. Sebaliknya di sebut sejarah
objektif, bila peristiwa tersebut berada di luar pengetahuan manusia,
tidak memuat unsur-unsur subjek. Definisi terakhir menegaskan
bahwa peristiwa sejarahb itu mencakup segala hal yang di pikirkan,
dikatakan, dikerjakan dirasakan dan dialami oleh manusia sebagai
hasil rekontruksi masa lalu.

Peradaban Islam adalah terjemahan dari “al-Ahdhaarah al-


Islaamiyyah”. Kata Arab sering diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia sebagai "kebudayaan Islam". Di Indonesia, seperti halnya
di Arab dan Barat, masih banyak orang yang menyamakan dua kata
“budaya” (Arab, atsTsaqaafah; bahasa Inggris: culture) dan
“peradaban” (Arab: al- Hadharah ). Dalam perkembangan ilmu
antropologi saat ini, kedua konsep ini dipisahkan. Budaya adalah
ekspresi dari semangat yang mendalam dari masyarakat. Pada saat
yang sama, perwujudan perkembangan mekanis dan teknis lebih
terkait dengan peradaban.

Istilah peradaban biasanya digunakan untuk bagian dan unsur


dari kebudayaan yang indah dan indah. Menurutnya, peradaban juga
sering merujuk pada budaya dengan sistem teknologi, arsitektur,

2
seni rupa, sistem pemerintahan, dan1 ilmu pengetahuan yang maju
dan kompleks. Kata peradaban merupakan terjemahan dari kata
Arab al-Hadharah. Juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan budaya. Ketika istilah peradaban digunakan untuk merujuk
pada bagian dan elemen dari budaya yang kompleks dan indah.
Peradaban juga sering digunakan untuk merujuk pada budaya
dengan sistem teknologi, seni, bangunan, seni visual, politik yang
maju dan kompleks, dan sains, pengetahuan.

Pengertian peradaban dan kebudayaan dalam bahasa Indonesia


sering kali diartikan sama. Tetapi, dalam bahasa inggris masing-
masing memiliki arti yang berbeda yaitu, kata civilitation untuk
peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian juga dalam
bahasa arab, kata tamaddun dan madaniyah untuk peradaban dan
kata tsaqafah untuk kebudayaan. Suatu hal yang membedakan
antara kebudayaan dan perdaban terletak pada kemajuan dan
kesempurnaan wujud tertentu yang telah di capai oleh seseorang.

Islam yang diturunkan di Jazirah Arab membawa negara yang


semula terbelakang, bodoh, tidak dikenal dan diabaikan oleh
bangsa-bangsa lain negara Arab menjadi negara maju dan beradab.
Islam merupakan agama yang berbeda dengan agama yang lain.
Islam menimbulkan kebudayaan dan islam bukan kebudayaan.
"Peradaban Islam" didasarkan pada "budaya Islam", terutama
bentuk idealnya, sedangkan "budaya Islam" didasarkan pada agama
Islam. Jadi agama Islam melahirkan kebudayaan. Jika budaya
adalah hasil cipta, emosi dan karsa manusia, maka Islam adalah
wahyu dari Tuhan.2

11
Dr. Muhammad Basri, MA, SEJARAH PERADABAN ISLAM, Google Scholar:
DIKTAT SEJARAH PERADABAN ISLAM.pdf (uinsu.ac.id), 2021, hal 3
2
DR. H. SYAMRUDDIN NASUTION, M.Ag, SEJARAH PERADABAN
ISLAM, Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013, hal 2

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sejarah

Kata “sejarah” berasal dari bahasa arab “syajaratun”,


artinya pohon. Apabila di gambarkan sistematik, sejarah hampir
sama dengan pohon, memiliki cabang dan ranting, bermula dari
sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan
tumbang. Kata yang seirama dengan sejarah adalah silsilah, kisah,
hikayat yang berasal dari bahasa arab.3

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari


akar kata ta’rikh atau taurikh, yang menurut Bahasa berarti
ketentuan masa, pemberitahuan tentang waktu, dan kadang kala kata
tarikhusy-syay-i menunjukkan arti pada tujuan masa berakhirnya
suatu peristiwa. Sedang menurut istilah berarti Keterangan yang
telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada
masa yang masih ada. Sedangkan pengertian selanjutnya
memberikan makna sejarah sebagai catatan yang berhubungan
dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabadikan dalam
laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas, dan
pokok dari persoalan sejarah senantiasa akan sarat dengan
pengalaman-pengalaman penting yang menyangkut perkembangan
keseluruhan keadaan masyarakat.4
Sejarah juga berasal dari bahasa Arab “Syajarotun” yang
artinya pohon. Kalau ditelaah secara sistematis memang sejarah
hampir sama dengan pohon yakni mempunyai cabang dan ranting,
bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu
layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah kata silsilah,
kisah, hikayat yang berasal dari Bahasa arab.
Sejarah dalam dunia barat di sebut histoire (Prancis),
historie (Belanda), dan history (Inggris), berasal dari bahasa
Yunani, istoria yang berarti ilmu. Menurut definisi yang umum, kata

3
Samsur Munir Ami,.Sejarah Peradaban Islam, Jakarata :AMZAH, 2021, hal 1
4
Dr.Siti Zubaidah, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Medan: PERDANA
PUBLISHING, 2016, hal 1

4
history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa Jerman
di sebut geschichte, berasal dari kata geschencen yang berarti
terjadi. Sedangkan dalam bahasa Arab di sebut ta’rikh dan taurikh
yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadang kala tarikhus
syai’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu
peristiwa.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, pengertian
sejarah mencangkup 3 hal :
1. Silsilah, asal usul keturunan,
2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa lampau, riwayat, tambo, peristiwa-
peristiwa penting yang benar-benar terjadi,
cerita-cerita yang berdasar pada kejadian-
kejadian yang benar-benar terjadi,
3. Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-
peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-
benar terjadi di masa lampau.
Definisi sejarah menurut pendapat beberapa
ahli :
1. Menurut Ibnu Khaldun
Sejarah adalah catatan tentang masyarakat
umat manusia atau peradaban dunia, tentang
perubahan-perubahan yang terjadi pada
watak-watak masyarakat itu, seperti keliaran,
keramah-tamahan, dan solidaritas golongan,
tentang revolusi-revolusi dan
pemberontakan-pemberontakan oleh
segolongan rakyat melawan golongan yang
laindengan akibat timbulnya kerajaan-
kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat
bermacam-macam, tentang bermacam-
macam kegiatan dan kedudukan orang, baik
untuk mencapai penghidupannya, maupun
dalam hal bermacam-macam cabang ilmu
pengetahuan dan pertukangan, dan pada
umumnya tentang segala perubahan yang
terjadi kedalam masyarakat karena watak
masyarakat itu sendiri.

5
2. Menurut baurer
Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang
berikhtiar untuk melukiskan dan dengan
penglihatan yang simpatik menjelaskan
fenomena kehidupan sepanjang terjadi
perubahan karena adanya hubungan antara
manusia terhadap masyarakatnya. Melihat
dampaknya pada masa-masa berikutnya atau
yang berhubungan dengan kualitas mereka
yang khas dan berkonsentrasi pada
perubahan-perubahan yang temporer dan di
dalam hubungan terhadap yang tidak dapat
diproduksi Kembali.

3. Menurut Zidi Gazalba


Sejarah adalah gambaran masa lalu yang
tentang manusia dan sekitarnya sebagai
makhluk sosial yang disusun secara ilmiah
dan lengkap, meliputi urutan fakta tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi
pengertian dan kefahaman tentang apa yang
telah berlalu itu.

4. Menurut Brenheim
Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan
menceritakan fakta-fakta di dalam waktu
temporer dan di dalam hubungan dengan
perkembangan umat manusia dalam aktifitas
mereka ( baik individu maupun koleltif)
sebagai makhluk sosial di dalam hubungan
sebab akibat.5

Dengan demikian, antara sejarah peradaban islam dan


cabang-cabang nya perlu di rekontruksi dengan perkembangan

5
Dr.Siti Zubaidah, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Medan: PERDANA
PUBLISHING, 2016, hal 3-4

6
zaman, karena sejarah peradaban islam dan cabangnya berawal dari
sebuah ide, gagasan, dan konsep pada masa lalu.

Begitu banyak uraian yang menyebutkan bahwa sejarah


memiliki kedudukan cukup penting bagi kehidupan manusia, sama
halnya disiplin ilmu lain. Al-Qur’an misalnya sebagai sumber
sejarah, memuat kisah para nabi dan tokoh masa lampau sebagai
pelajaran dan atau sebaliknya. Dan beberapa sumber sejarah seperti
badad, hikayat dan tambo yang memuat mitos, legenda dan cerita-
cerita tokoh tertentu walaupun tidak terlalu akurat dan ilmiah., juga
merupakan bukti adanya upaya penguatan identitas dan solidaritas
kelompok, disamping sebagai pelajaran bagi masyarakat
sesudahnya.

Sejarah dalam pengisahannya muncul sebagai suatu


kenyataan subjektif, karena manusia dapat mengarahkan sudut
pandangnya terhadap apa yang telah terjadi itu dengan berbagai
interpretasi yang erat kaitannya dengan sikap hisup, pendekatan,
atau orientasinya. Perbedaan pandangan tersebut pada dasarnya
adalah objektif dan absolut, pada gilirannya akan menjadi suatu
kenyataan yang relative. Pengungkapan atas kenyataan sebuah
sejarah itu di tentukan oleh ahli sejarah, sedangkan kejadian atau
peristiwa sejarah sebagai akualitas juga dipilih dan di kontruksikan
menurut kecendrungan seseorang.

Berangkat dari pengertian sejarah sebagaimana yang


dikemukakan di atas, peradaban islam adalah terjemahan dari kata
Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata Arab ini sering juga
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan kebudayaan
islam. “Kebudayaan” dalam Bahasa arab adalah al-Tsaqafah. Di
Indonesia, sebagaimana juga di arab dan Barat, masih banyak orang
yang mensinonimkan dua kata “Kebudayaan” dan “Peradaban”.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam

7
suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi kemajuan
mekanis dan teknologi lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau
kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi,
dan moral, maka peradaban terrefleksi dalam politik, ekonomi, dan
teknologi.

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak


mempunyai tiga wujud :

1. Wujud Ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu


kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan-peraturan dan lain-lain.
2. Wujud Kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
3. Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-
benda hasil karya. Sedangkan istilah peradaban biasanya
dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah.

Dalam definisi peradaban yang dimaksud disini yakni islam


yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw yang telah
membawa bangsa arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak
terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa
yang maju, dan cepat mengembangkan dunia, membina satu
kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam
sejarah manusia hingga sekarang.

Dengan demikian jelaslah bahwa kedatangan islam


mempunyai makna kemanusiaan yang tinggi, cita-cita dan semangat
islam adalah peneguhan kemanusiaan, memperteguh kesetiaan
manusia terhadap tugas dan kewajibannyasebagai wakil allah di
muka bumi. Menurut H.A.R. Gibb, bahwa islam sesungguhnya
lebih dari sekedar agama, ia adalah peradaban yang

8
sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab
timbulnya kebudayaan adalah agama islam, kebudayaan yang
ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban islam.

Kata peradaban adalah terjemahan dari kata Arab

al-Hadharah. Juga diterjemahkan ke dalam bahasa


Indonesiadengan Kebudayaan. Padahal istilah peradaban dipakai
untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang
halusdan indah. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebutsuatu
kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni
rupa, sistem kenegaraan dan ilmupengetahuan yang maju dan
kompleks.

Jadi kebudayaan mencakup juga peradaban, tetapitidak


sebaliknya, sebab peradaban dipakai untuk menyebutkebudayaan
yang maju dalam bentuk ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.
Dalam pengertian kebudayaandirefleksikan kepada masyarakat
yang terkebelakang, bodoh,sedangkan peradaban terefleksikan
kepada masyarakat yangsudah maju. Dalam buku ini pengertian
peradaban adalahseperti disebutkan di atas.6

Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi sejarah peradaban


islam yakni kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa
silam yang diabadikan dimana pada saat itu islam merupakan pokok
kekuatan dan timbulnya suatu kebudayaan yang mempunyai system
teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu
pengetahuanyang maju dan kompleks.

Sejarah zaman Rasulullah Saw, kebudayaan islam


berkembang terus-menerus sejalan dengan perkembangan

6
DR. H. SYAMRUDDIN NASUTION, M.Ag, SEJARAH PERADABAN
ISLAM, Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013, hal 3

9
pemikiran dan meluasnya kekuatan politik dan daerah penganut
islam, terbentuk bermacam-macam struktur, ide, dan Lembaga-
lembaga dalam politik, lapangan ibadat, lapangan hukum, lapangan
seni, lapangan ekonomi, lapangan sosial dan bermacam-macam
lapangan kebudayaan yang lain. Yang jelas benar menonjol dalam
perkembangan kebudayaan islam yang berpusat pada al-Qur’an itu
adalah kedinamisannya menyerbu keluar dari keterbelakangan
kebudayaan bangsa arab, yang hidup terpencil di gurun-gurun yang
tandus, dan keluasan berpikir yang mendorongnya.

Yang sangat menarik dalam perkembangan kebudayaan


islam dari abad ketujuh sampai ketiga belas adalah bagaimana
kebudayaan dan agama yang berasal pada bangsa arab di gurun pasir
yang miskin dan gerpencil dengan pimpinan nabi Muhammad Saw
dan khalifah-khalifah Rasyidin dan khalifah raja-raja, dan yang
disebut pertama kali dari kebudayaan saat itu adalah ilmu.
Sedangkan landasan dari pembahasan ini yakni “peradaban islam”
adalah “kebudayaan islam” terutama wujud idealnya, sementara
landasan “kebudayaan islam” adalah agama islam. Jadi dalam islam,
tidak seperti pada masyarakat yang menganut agama-agama bumi,
agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan kebudayaan.
Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia,
maka agama islam adalah wahyu dari tuhan.

Persoalan Sejarah Peristiwa dan Sejarah sebagai Kisah.

Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa yang benar-benar


terjadi, seperti turunnya wahyu kepada nabi Muhammad SAW,
hijrah nabi, dan lain-lain.

Sejarah sebagai kisah adalah hasil rekonstruksi para


sejarawan, biasanya diterbitkan dalam sebuah buku. Penulis
buku sejarah tersebut biasanya berbeda-beda penafsiran
meskipun dalam bahasan masalah yang sama.

10
Persoalan Objektif dan Subyektif Sejarah

Subyektif sejarah terjadi 4 faktor, yaitu :

- Sikap berat sebelah pribadi (personal bias)


- Prasangka kelompok (group prejudice)
- Teori interpretasi sejarah yang berlainan
- Filsafat yang berlainan

Sejarah sebagai Ilmu atau Seni


Sejarah sebagai ilmu dimulai sejak Ibnu Khaldun menulis
buku pada abad ke-14, Muqaddimah. Dalam buku itu Ibnu
Khaldun menunjuk adanya kritik terhadap sumber-sumber
sejarah dan sebab-sebab kelemahan yang terdapat pada para
sejarawan. Di barat kritik sejarah berkembang sejak abad ke-17
hingga memperoleh kematangan pada abad ke-19 dengan
lahirnya sejarah ilmiah yang dipelopori oleh Leopold von Ranke
yang mengatakan bahwa sejarah harus menunjukkan apa yang
benar-benar terjadi.

2. Karakteristik sejarah
a. Universalitas

Peradaban Islam dikenal dengan ciri toleran ajaran dan


risalahnya yang universal, universal dalam cakrawala yang tinggi
dan luas, yang tidak terikat dengan iklim, geografi, dan tidak terikat
dengan jenis manusia, karena Peradaban Islam menaungi seluruh
umat manusia. Sebagaimana yang dijelaskan dengan firman Allah
Qs. Al Hujurat ayat 13, “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

11
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”.

b. Tauhid

Di antara keunggulan yang membedakan peradaban Islam


adalah tegaknya peradaban atas dasar tauhid secara mutlak kepada
Allah, menurut Ali A Alawi inti peradaban yaitu sikap berserah diri
kepada realitas ilahiah, karena peradaban Islam harus mengakui
peran yang transenden. Dari sini, peradaban yang berlandaskan
pada ketauhidan ini mempunyai pengaruh yang jelas dalam
mengubah semua bentuk keagungan pada peradaban dan
memberikan sumbangsih dalam perjalanan kemanusiaan. Dasar-
dasar peradaban yang berlandaskan ketauhidan sebagai berikut:
1. Tidak menuhankan seorang hakim
Hakim itu manusia biasa yang bisa saja salah atau kurang, yang
menjadi hakim mutlak hanyalah Tuhan yang memberikan jalan
kepada manusia berupa syariat-syariat dan undang-undang. Kepada
para makhluk supaya berjalan mengikuti perintah-perintah yang
Mahasuci dan melaksanakan syariat yang diturunkan. Dengan inilah
manusia merasa mulia dengan sisi kemanusiaannya.

2. Persamaan derajat antar sesama manusia


Semua manusia diciptakan oleh Tuhan yang satu, menyembah
Tuhan yang merajai alam semesta. Tidak ada yang paling mulia dan
paling rendah antar sesama manusia kecuali yang menjadi pembeda
adalah ketakwaan yang mengangkat ketinggian kedudukan
manusia.

3. Meniadakan sekutu selain Allah

12
Islam membersihkan dari setiap bentuk penyembahan berhala, baik
dalam bentuk berhala patung maupun berhala selain itu yang
berkembang dizaman sekarang, misalnya harta, kecantikan, dan lain
sebagainya silakan sebutkan sendiri.

4. Pengembaraan yang benar tentang sang pencipta dan alam


semesta serta hari hisab
Manusia hidup di dunia, memakmurkan alam semesta ini, dan
memandang akhirat dan tempat hisab dan balasannya.

c. Adil dan Moderat


Keadilan dan moderat (wasathan) merupakan karakteristik yang
unggul dalam peradaban Islam, yakni moderat dan adil antara dua
sudut yang saling berhadapan atau saling bertentangan. Peradaban
Islam terhimpun antara ruh dan jasad, yang mengumpulkan antara
ilmu syariat dan ilmu hayat. Mementingkan dunia sebagaimana
mementingkan akhirat, mengumpulkan antara perumpamaan dan
kenyataan, kemudian menyeimbangkan antara hak dan
kewajiban. Sebagaimana diisyaratkan Kitabullah melalui
firman_Nya:
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca
(keadilan),
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu, Dan
tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu
Jika kedua sisi ruh dan jasad tidak berjalan seiring dan dipisah secara
tersendiri, tidaklah akan membawa kemashlahatan menuju jalan
kebahagiaan manusia. Peradaban Islam yang kekal datang untuk
memadukan dan menyeimbangkan antara tuntunan ruh dan jasad,
sehingga menjadikan ruhaniyah yang suci sebagai dasar bagi jasad
yang bersih. Jika keduanya bersih, maka manusia bisa memperoleh

13
kebahagiaan dengan kehendak dan kebebasan serta berpikir dan
membuahkan kesungguhan kerja keras dalam ruang lingkup
keimanan, akhlak yang berdiri lurus dengan keadilan, keamanan,
kesejahteraan, rahmat dan kasih sayang.

Tujuan dari keseimbangan tersebut adalah untuk memenuhi


harmonisasi antara fitrah kemanusiaan dan tujuan akal, serta untuk
memenuhi keselarasan universal dalam pemikiran manusia angan-
angannya, keinginan dan niat tujuannya.

Menggabungkan antara ilmu syariat dan ilmu umum secara luas,


menjadikan peradaban Islam menjadi peradaban yang tinggi,
peradaban yang berlandaskan pada metode keilmuan, pengetahuan
dan akal yang kokoh. Islam adalah agama teori, tapi pada saat
bersamaan juga agama yang realistis. Islam juga menuntut untuk
memahami sebab-sebab yang akan membawanya dalam peradaban
yang tinggi dengan usaha melalui pintu-pintu yang telah ditentukan.
Dengan demikian menjadikan peradaban Islam yang gemilang
dengan karakter seimbang dan moderat.

d. Sentuhan Akhlak
Akhlak dalam peradaban Islam merupakan pagar yang membatasi,
serta dasar yang tegak di atas kejayaan Islam. Sumber akhlak dalam
peradaban Islam adalah wahyu, sedangkan sumber wajib dalam
akhlak Islam adalah hadirnya perasaan manusia terhadap
pengawasan Allah. Sentuhan akhlak ini menyebabkan terwujudnya
rasa aman yang menjamin kesinambungan peradaban yang
langgeng, dalam waktu yang bersamaan mencegah penyimpangan.

Peradaban Islam mempunyai keistimewaan secara esensi (isi), yaitu


peradaban yang universal, ia ditegakkan atas dasar ketauhidan

14
mutlak kepada Allah, Tuhan semesta alam. Ia membawa sifat
keseimbangan dan pertengahan, sebagaimana membawa sentuhan
akhlak yang bernilai. Semua itu menunjukkan bahwa peradaban
Islam bukanlah peradaban sempit, peradaban masyarakat tertentu,
dan tidak pula menentang fitrah kemanusiaan.7
3. Dasar-dasar Peradaban Islam

Peradaban Islam merupakan realitas yang terjadi dalam


sejarah kehidupan manusia, yang nilai-nilainya tertuang dalam
sumber ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits Nabi. Sangatlah
penting untuk memahami pemborosan sejarah peradaban Islam dari
sudut pandang para sejarawan dan sebagai bahan acuan analisis
selanjutnya, termasuk temuan para orientalis.

Segala sesuatu dalam sejarah dapat dikaitkan dengan dua


konsep yang berbeda: isi sejarah, yang terdiri dari urutan masa lalu,
seluruh pengalaman manusia, dan sejarah sebagai cara fakta sejarah
dipilih, dimodifikasi, dijelaskan dan dianalisis. Makna pertama
memberi pengertian tentang makna objektif masa lampau dan harus
dipahami sebagai realitas sejarah. kedua, sejarah menunjukkan
makna subjektifnya, karena masa lalu telah menjadi cerita yang
terungkap memberikan nilai yang dapat diambil.

Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman bagi masyarakat


selanjutnya untuk maju atau bahkan membentuk peradaban baru
yang lebih sempurna. sesuatu berupa peradaban yang mencontoh
Nabi Muhammad SAW. Di Mekkah dan Madinah memiliki
kontribusi peradaban Islam yang mengandung nilai sejarahnya
masing-masing, bahkan belum pernah ada sebelumnya dalam
sejarah peradaban manusia. Dalam 22 tahun dan beberapa bulan,

7
Zainal Arifin.2018.Karakteristik Peradaban Islam.worldpress: KARAKTERISTIK
PERADABAN ISLAM – zaenal arifin (wordpress.com), diakses pada tanggal Rabu
1 Maret 2023

15
sebuah revolusi terjadi dalam peradaban Islam, yang berdampak
sangat penting bagi kelanjutan sejarah selanjutnya.

Beberapa prinsip masyarakat Islam yang ditegaskan oleh


Nabi Muhammad antara lain yang pertama adalah al-ikhwah
(persaudaraan), persaudaraan sejati adalah persaudaraan dalam
iman dan agama. Orang-orang Arab yang sebelumnya menekankan
identitas etnik, kemudian menggantinya dengan identitas baru, yaitu
Islam. Persatuan Muhajirin dan Ansar disebabkan oleh ikatan
persaudaraan yang tulus di antara mereka. Persaudaraan tersebut
berkembang menjadi persaudaraan islam (ukhuwah Islamiyah),
tanpa terkecuali berlaku untuk seluruh umat islam, di sebut
islamisme atau wahdah Islamiyah.

Kedua, al-musawah (kesetaraan), landasan peradaban,


yang menekankan bahwa semua umat Islam adalah sama dan
berasal dari satu generasi, yaitu Nabi Adam as. Orang Arab tidak
lebih mulia dari Ajam (non-Arab) kecuali taqwa kepada Allah SWT.
Sebagaimana dalam QS Al Hujarat (49):13. Menurut asas ini, setiap
warga negara berhak atas kemerdekaan dan kebebasan. semangat
membebaskan para budak adalah realitas dari prinsip ini. Al-
Musawah juga berarti bahwa semua orang sama satu sama lain,
tidak ada perbedaan dan perlakuan khusus untuk orang tertentu.
sebagai individu, kedudukannya dalam masyarakat sama dan
sederajat dengan individu lainnya.

Ketiga, al-tasamuh (toleransi), salah satu prinsip


masyarakat Islam, sebagaimana ditegaskan Piagam Madinah. Umat
Islam dianjurkan untuk hidup berdampingan dan saling
menghormati dengan umat beragama lain. jika demikian, pemeluk
agama lain akan merasa damai berkat perlindungan negara dan juga
dapat dengan bebas menjalankan ajarannya. Toleransi bukan berarti
menyatu dengan ritual keagamaan agama lain, tetapi keyakinan

16
tetap mempertahankan, sebaliknya, sikap khusus terhadap
agamanya sendiri, juga tidak dibenarkan memperlakukan agama
atau sekte lain sebagai bid'ah.

Keempat, al-tasyawur (bermusyawarah), salah satu asas


yang menganjurkan untuk salling bermusyawarah. sekalipun
Muhammad SAW. yang status sosialnya lebih tinggi di
masyarakat,selalu bermusyawarah, meminta pendapat para sahabat
dalam menyelesaikan beberapa masalah umat. Namun dalam hal
musyawarah Nabi tidak meletakkan rinciannya, bahkan tidak juga
memberikan pola tertentu. Dengan demikian Rasulullah telah
memberiakan kebebasan bagi umat islam untuk mengatur urusan
dunianya.

Kelima At-ta'awun (pertolongan) dalam beramal saleh


merupakan kewajiban setiap muslim kepada setiap orang, baik
mukmin maupun non muslim. baik dan kebajikan adalah kebalikan
dari kejahatan, kesesatan dan kedengkian, berasal dari kata Arab
"al-khair, al-birr dan al-ma'ruf". Sebagai agama yang benar, Islam
mengajak manusia untuk berbuat baik dan meninggalkan kejahatan.

Dan keenam, al-adalah, keadilan berkaitan erat dengan


hak dan kewajiban setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat
sesuai dengan statusnya. di satu sisi seseorang harus menerima
haknya, di sisi lain kewajiban memberikan hak kepada orang lain
yang berhak menerimanya. keadilan merupakan prasyarat untuk
menciptakan tingkat kesempurnaan pribadi, kesejahteraan sosial,
dan sekaligus jalan terdekat menuju kebahagiaan ukhrawi. Perintah
bersikap adil berarti perintah agar seseorang bersikap objektif, tidak
pilih kasih dalam menerapkan keputusannya. Adil tidak mesti sama
(sawa) bagiannya, tapi boleh juga seimbang (tawazun) atas dasar

17
kemaslahatan Bersama dan masing-masing pihak sudah
menyetujuinya.8

A. HISTORIOGRAFI DAN PERIODERASI


PERADABAN ISLAM
Sejarah Islam adalah bagian dari ilmu pengetahuan
Agama Islam dan tidak boleh dipandang terpisah dari ilmu
pengetahuan agama Islam. Oleh karena itu dalam menulis
sejarah Islam harus mempunyai pengetahuan tentang
cabang-cabang ilmu pengetahuan agama Islam seperti Al-
Qur’an, As-Sunnah, Fiqih, Tauhid, Tarikh Tasyri. Menurut
para sejarawan, perkembangan historiogragfi Islam terbagi
ke dalam empat periode, di antaranya :
1. Periode awal sampai pada abad ke-3 Hijriyah
Ciri dari masa ini adalah belum terpecahkannya antara
legenda dan tradisi Arab sebelum Islam dengan sejarah
Islam yang relatif ilmiah yang muncul pada abad kedua
Hijriyah. Penulisan sejarah abad ini masih dipengaruhi
oleh tradisi penulis Persia. Salah satu buku yang terkenal
adalah buku yang berjudul Khudai-Nama (Buku Raja-
raja).
2. Periode dimulai abad ke-3 sampai abad ke-6 Hijriyah
Ciri periode ini adalah diakui sebagai disiplin ilmu yang
berdiri sendiri. Ciri lainnya ditandai dengan lahirnya
sejarawan-sejarawan wilayah/propinsi, seperti Fathu
Mishr karya Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul
Hakam, dan Tarikh Baghdad karya Ibnu Abi Thahir
Taifur.
3. Periode abad ke-6 sampai abad ke-10 Hijriyah

8
Dr.Rusyid Sulaiman M.Ag, Pengantar Metologi Studi Sejarah Peradaban
Islam, Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2014

18
Ciri periode ini adalah digunakannya dua bahasa yakni
bahasa Arab dan Persia 4. Periode abad ke-10 sampai
abad ke-13 Hijriyah Ciri periode ini adalah
dipergunakannya bahasa Turki dalam penulisan sejarah.
Hal ini sebagai akibat logis dari tegaknya Dinasti Turki
Utsmani dan ekspansi Barat terhadap dunia Islam.

B. PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Periodisasi sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang


mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan
tolok ukur yang bermacam-macam.

Menurut Prof. DR. H.N. Shiddiqi, ada beberapa pendapat


yaitu :

1. Tolok ukurnya adalah pada sistem politik, hal ini biasanya


digunakan pada sejarah konvensional.

2. Tolok ukurnya pada persoalan ekonomi (maju-mundurnya


ekonomi) dalam sebuah negara. 3. Tolok ukurnya pada tingkat
peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.

4. Tolok ukurnya pada masuk dan berkembangnya suatu agama.

Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, periodisasi sejarah Islam


terbagi pada 3 periode :

1. Periode Klasik (650-1250 M) Meliputi dua masa kemajuan


yaitu masa Rasulullah SAW, Khulafaurrasyidin, Bani Umayyah,
dan masa-masa permulaan Dawlah Bani Abbasiyah.

2. Periode Pertengahan (1250-1800 M.)

Pada periode ini terjadi dua masa kemunduran dan masa Tiga
Kerajaan Besar. Turki Utsmani, Dawlah Shafawiyah, dan
Dawlah Mongoliyah di India. Fase Tiga Kerajaan Besar

19
mengalami kemajuan pada tahun 1500-1700 M dan mengalami
kemunduran kembali pada 1700-1800 M.

3. Periode Modern (1800-sekarang)

Pada periode ini umat islam banyak belajar dari dunia Barat
dalam rangka mengembalikan balance of power. Dalam era ini
Islam mulai bangkit Kembali dengan melakukan pembaharuan
(tajdid).

4. Manfaat dan Urgensi Mempelajari Sejarah


Peradaban Islam

Sejarah memiliki nilai dan arti penting yang bermanfaat bagi


kehidupan umat manusia. Hal tersebut dikarenakan sejarah
menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan
dinamismedan melahirkan nilai-nilai bagi perkembangan kehidupan
manusia. Sejarah Islam mencatat kondisi kebesaran Islam berkat
kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi, di mana pada waktu itu
dunia Islam menjadi kiblat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dunia.Dengan mengkaji sejarah peradaban Islam, dapat
diperoleh informasi tentang aktivitas peradaban Islam dari zaman
Rasulullah s.a.w. sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan,
perkembangan, kemajuan kemunduran, dan kebangkitan kembali
peradaban Islam. Selain itu dengan mempelajari sejarah peradaban
Islam diharapkan seseorang dapatmemiliki kemauan untuk
melakukan pembangunan dan pengembanganperadaban Islam dan
dapat pula menyelesaikan problematika peradaban Islam pada masa
kini, serta dapat memunculkan sikap positif terhadap berbagai
perubahan sistem peradaban Islam

20
BAB III

PENUTUP

1) Kesimpulan

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari


akar kata ta’rikh atau taurikh, yang menurut Bahasa berarti
ketentuan masa, pemberitahuan tentang waktu, dan kadangkala kata
tarikhusy-syay-i menunjukkan arti pada tujuan masa berakhirnya
suatu peristiwa. Sedang menurut istilah berarti Keterangan yang
telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada
masa yang masih ada. Definisi sejarah peradaban islam yakni
kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa silam yang
diabadikan dimana pada saat itu islam merupakan pokok kekuatan
dan timbulnya suatu kebudayaan yang mempunyai system
teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu
pengetahuanyang maju dan kompleks.

Sejarah peradaban islam mempunyai 4 karakteristik yaitu,


universalitas, tauhid, adil dan mederat, dan sentuhan akhlak. Segala
sesuatu dalam sejarah dapat dikaitkan dengan dua konsep yang
berbeda: isi sejarah, yang terdiri dari urutan masa lalu, seluruh
pengalaman manusia, dan sejarah sebagai cara fakta sejarah dipilih,
dimodifikasi, dijelaskan dan dianalisis. Makna pertama memberi
pengertian tentang makna objektif masa lampau dan harus dipahami
sebagai realitas sejarah. kedua, sejarah menunjukkan makna
subjektifnya, karena masa lalu telah menjadi cerita yang terungkap
memberikan nilai yang dapat diambil. Periode islam dibagi menjadi
tiga yaitu, periode klasik, priode pertengahan dan periode modern.

21
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim M., Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam,

Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007.

Al Wakil, Sayyid, Lahmatun min Tarikihid Da’wah, Terj. Fadhly Bakhri

LC, Wajah Dunia.

Dr. Muhammad Basri, MA, SEJARAH PERADABAN ISLAM, Google

Scholar:DIKTAT SEJARAH PERADABAN ISLAM.pdf (uinsu.ac.id),

2021.

DR. H. SYAMRUDDIN NASUTION, M.Ag, SEJARAH

PERADABAN ISLAM, Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013.

Dr.Rusyid Sulaiman M.Ag, Pengantar Metologi Studi Sejarah

Peradaban Islam, Depok: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA, 2014.

Dr.Siti Zubaidah, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Medan: PERDANA

PUBLISHING, 2016.

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid 1,

Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia, 1985.

Samsur Munir Ami,.Sejarah Peradaban Islam, Jakarata :AMZAH, 202.1

Zainal Arifin.2018.Karakteristik Peradaban Islam.worldpress:

KARAKTERISTIK PERADABAN ISLAM – zaenal

arifin (wordpress.com), diakses pada tanggal Rabu 1 Maret

2023.

22

Anda mungkin juga menyukai