Ekstraksi Senyawa Dengan Metode Maserasi
Ekstraksi Senyawa Dengan Metode Maserasi
Oleh :
Sunu Pertiwi B1B015007
Fajar Ariyanto B1A016008
Yosi Herliani B1A016023
Muhammad Faqih Al-Amin B1A016030
Bunga Arya Samantha B1A016050
Rombongan : I
Kelompok :4
Asisten : Dema Rich Luckyana
A. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu, tanaman sering digunakan sebagai obat. Pada waktu itu orang
belum mengelolanya secara sempurna seperti pada zaman sekarang ini. Pada saat itu orang
hanya tahu suatu khasiat tanaman berdasarkan dari cerita orang yang lebih tua seperti dari ibu
ke anaknya. Suatu tanaman obat sering mempunyai khasiat yang berbeda dari tiap daerah.
Pada zaman sekarang ini orang kembali lagi menggeluti bahan alam sebagai bahan penting
dalam membuat obat. Para ahli sekarang ini telah memulai meneliti kembali tanaman obat
untuk mengetahui khasiat yang lebih mendalam dari tanaman tersebut (Ansel, 1989).
Di daerah-daerah pedalaman, banyak masyarakat yang masih menggunakan tumbuh-
tumbuhan yang mereka anggap mempunyai khasiat untuk pengobatan untuk beberapa
penyakit tertentu, tanpa pengetahuan dasar. Ada beberapa kasus, dimana masyarakat
menggunakan suatu obat, yang ternyata setelah diketahui zat aktifnya melalui ekstraksi dan
identifikasi komponen kimia, ternyata memberikan efek yang berlawanan, hal ini tentunya
membahayakan bagi jiwa manusia. Dari alasan tersebut di atas, maka dianggap perlu
pengetahuan yang cukup untuk mengenal berbagai macam tumbuhan yang berkhasiat obat,
mulai dari morfologi, kegunaan, prinsip-prinsip ekstraksi, isolasi dan identifikasi komponen
kimia yang terdapat dalam suatu simplisia, khususnya bagi seorang farmasis. Dan pada
laporan ini, akan diidentifikasi komponen kimia sampel daun tumbuhan X,dengan terlebih
dahulu di ekstraksi (Ansel, 1989).
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang dibentuk
dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang struktur kimia, biosintesis, perubahan dan
metabolisme, penyebaran secara alami dan fungsi biologis dari senyawa organik. Fitokimia
biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi
kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit (Ansel, 1989).
B. Tujuan
A. Materi
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah timbangan analitik, gelas
beaker, tabung erlenmeyer, jerigen 1 liter, Vacum Rotary Evaporator, dan corong.
Bahan- bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah teh (Camellia
sinensis), seledri (Apium graviolens), kunyit (Curcuma longa), alumunium foil, dan
kapur tohor.
B. Metode
A. Hasil
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah sebaiknya sampel yang akan digunakan setiap
kelompok ada, agar praktikum lebih efisien.
DAFTAR REFERENSI
Agustina, E., Andiarna, F., Lusiana, N., Purnamasari, R. & Hadi, M. I., 2018. Identifikasi
Senyawa Aktif dari Ekstrak Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) dengan
Perbandingan Beberapa Pelarut pada Metode Maserasi. Biotropic: The Journal of
Tropical Biology, 2(2), pp. 108-118.
Ansel, H.C. 1989. Pengatar Bentuk sediaan Farmasi. Edisi 4. Jakarta: UI Press.
Ayuningtyas, N.D., Sudarsono, A.P.P. and Mulyani, T., 2018. Formulasi Sabun Transparan
Menggunakan Kombinasi Madu Dan Daun Teh Hijau (Camelia sinensis L.). Jurnal
Farmasi & Sains Indonesia (JFSI), 1(1).
Ditjen POM. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Makhmud, AI. 2001. Metode Pemisahan. Makassar: Departemen Farmasi Fakultas Sains Dan
tekhnologi, Universitas Hasanuddin.
Umarudin , Susanti R., Yuniastuti A. 2012. Efektivitas Ekstrak Tanin Seledri Terhadap Profil
Hiperkolesterolemi Lipid Tikus Putih. Unnes J Life Sci, 1(2), pp. 78-85.
Sulasiyah, S., Sarjono, P. R. & Aminin, A. L., 2018. Antioxidant from Turmeric
Fermentation Products (Curcuma longa) by Aspergillus Oryzae. Jurnal Kimia Sains
dan Aplikasi, 21(1), pp. 13-18.