Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bagus Dwi Saputro

NIM : 5130019073
TUGAS MANAJEMEN KUALITAS
➢ Rangkuman 2 Video

1. Video pertama menjelaskan tentang memperbaiki masalah sistem inventory yang buruk
dengan memberikan penyelesaian bagaimana menerapkan receiving, picking, cycle
counts, truck loading, dan data entry yang baik dan benar di dalam perusahaan/Gudang
kesimpulan yang saya dapatkan ialah, cara meningkatkan manajemen inventoy yang baik
a) Buatlah perencanaan dan proyeksi yang baik
b) Jaga kondisi barang dalam posisi optimal
c) Bedakan barang berdasarkan status dan jenis.
d) Lakukan audit barang secara berkala
e) Menggunakan sofware untuk mempermudah pengecekan

2. Video kedua menjelaskan tentang bagaimana masalah persediaan umum yang di


dalamnya ada product yang sudah lama serta logistik yang tidak tepat kesimpulan yang
saya dapatkan ialah, kesalahan umum mengelola persediaan barang
a. Kurangnya Pengukuran Kinerja
b. Karyawan Tidak Memenuhi Syarat Untuk Mengelola Persediaan Barang
c. Perencanaan Tidak Dapat Dilakukan, Apabila Kurangnya Perkiraan
d. Menggunakan Cara Manual
e. Tidak Melakukan Penghitungan Persediaan Barang

➢ Menurut saya ringkasan dari artikel tersebut berisi mengenai, Manajemen Inventaris yang
buruk Dapat Membunuh Merek. Berikut adalah beberapa contoh manajemen inventaris
yang buruk:

1. Menggunakan metode lama untuk melacak item , seperti:


Pelacakan inventaris manual , yang menjadi memakan waktu dan rawan kesalahan seiring
pertumbuhan perusahaan.
Spreadsheet Excel/elektronik , yang rentan terhadap kesalahan parah. Dalam studi tentang
kesalahan dalam 25 sampel spreadsheet, Sekolah Bisnis Tuck di Dartmouth College
menemukan bahwa 15 buku kerja berisi 117 kesalahan. Sementara 40% dari kesalahan
tersebut berdampak kecil pada bisnis yang diteliti, tujuh kesalahan menyebabkan kerugian
besar sebesar $4 juta hingga $110 juta, menurut perkiraan para peneliti.

2. Persediaan yang terlalu besar .


Laporan menunjukkan bahwa sebagian besar bisnis memiliki 20-40% dari modal kerja
mereka yang terikat dalam inventaris. Jika Anda memiliki jumlah produk yang lebih
banyak dari yang diminta, Anda tidak akan dapat memenuhi pesanan secara optimal.
Tingkat stok yang besar tidak hanya menyebabkan lebih banyak sakit kepala manajemen;
mereka juga dapat memotong keuntungan dan menyebabkan stok mati.
3. Laporan dan peramalan permintaan yang tidak memadai .
Ketika perusahaan tidak menggunakan atau memiliki akses ke informasi yang akurat
seperti tren penjualan, produk terlaris, perilaku pelanggan, dan sejenisnya – mereka jatuh
ke dalam perangkap memesan terlalu banyak persediaan. Ketika hal ini terjadi, perusahaan
mengalami permasalahan berupa jumlah barang jadi yang berlebihan, pemesanan produk
jadi yang terlalu sedikit, mengalami kelangkaan, dan kehilangan pelanggan. Dengan
pelaporan real-time yang akurat yang dapat diakses 24/7, kapan saja, dari mana saja,
perusahaan dapat memperkirakan perilaku pelanggan mereka di masa depan dan
melakukan pemesanan yang sesuai untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa melebihi
anggaran mereka.
Menurut saya hal yang perlu diperhatikan Ketika mengelola inventaris, dibutuhkan lebih
dari sekadar memiliki inventaris produk yang besar untuk menjaga agar bisnis ritel tetap
berjalan. Semua inventaris itu harus disimpan, dipindahkan, dan di tempat yang tepat pada
waktu yang tepat. Gudang harus efisien, dan peralatan serta kendaraan pekerja keras
mereka selalu diperbarui. Setiap bagian dari rantai pasokan perlu dikoordinasikan, mulai
dari mendapatkan bahan mentah hingga mendistribusikan barang jadi.

Anda mungkin juga menyukai