Anda di halaman 1dari 1

GET YOUR ADVENTURE EXPERIENCES

Indonesia "

ADVENTURE, JOURNEY

Bushcraft Indonesia dan


seni bertahan hidup di
alam bebas (tutorial)

POSTED ON APRIL 29, 2021 BY ADE ZAENAL


MUTAQIN

29
Apr

Bushcraft di Indonesia

Daftar Isi [hide]

1 Bushcraft di Indonesia
2 Antara bushcraft, survival dan camping;
simak perbedaannya!
3 Pengertian Bushcraft
3.1 Bushcraft menurut Richard Graves
4 Sejarah Bushcraft
4.1 Primitif Bushcraft
4.2 Bushcraft di Era Modern
5 Peralatan Bushcrafts
6 Keterampilan dasar dalam Bushcraft
6.1 Membuat tempat berlindung
(shelter)
6.2 Mendapatkan makanan dan air
6.3 Berburu dan membuat perangkap
6.4 Membuat api
6.5 Pisau Bushcraft dan teknik
menggunakannya
6.6 Keterampilan tali temali atau simpul
6.7 Membaca jejak dan memahami
kebiasaan hewan
6.8 Navigasi
6.9 Pengetahuan cuaca
7 Simpulan bushcraft sebagai seni bertahan
hidup di alam liar

Bushcraft Indonesia – Bushcraft yang saat


ini digemari bukan hanya sebatas oleh
penjelajah alam liar yang memiliki tingkat
pengetahuan dan keterampilan yang sudah
mumpuni dan terasah sebagai gaya hidup,
namun juga telah menjadi kegiatan wisata
minat khusus berbasis petualangan. Dalam
produk wisata minat khusus, Bushcraft
tidak seperti apa yang dipertontonkan oleh
Ray Mears explores the world of bushcraft
dalam BBC series.

Dalam wisata minat khusus, kegiatan dan


peralatan Bushcraft pun itu layaknya seperti
seseorang jika pergi berkemah ke gunung
atau ke hutan, dengan tidak menghilangkan
esensi pengalaman seorang bushcrafter.
Dalam hal ini, buscraft bukan sebagai gaya
hidup seseorang, namun lebih untuk
mendapatkan pengalaman hidup di alam
bebas dengan wisata minat khusus berbasis
petualangan.

Dalam artikel ini, saya menulis “Bushcraft di


Indonesia dan seni bertahan hidup di alam
bebas” sebagai basic tutorial tentang
pengetahuan dasar bushcraft di hutan
tropis. Beberapa teknik bushcraft dalam
tulisan ini merujuk pada buku Australian
Bushcraft; A serious guide to survival and
camping, karya Richard Graves, 1984.

Dan, adapun literasi perkembangan


bushcraft, diambil dari tesis dengan judul
‘Bushcraft’ and ‘Indigenous Knowledge’:
transformations of a concept in the modern
world oleh Lisa Fenton ; 2016, dari School
of Anthropology and Conservation;
University of Kent. Dan beberapa sumber
lainnya. (buku maupun tesis dalam versi
PDF dapat di download pada link yang
disertakan)

Antara bushcraft, survival dan


camping; simak perbedaannya!
Bushcraft Indonesia – Sesungguhnya
Bushcraft tidak kembar identik dengan
survival, banyak perbedaannya, salah satu
perbedaannya diletakan pada unsur
teknologi yang digunakannya pada saat
bertahan hidup di alam liar. Dalam survival,
untuk dapat bertahan hidup, seorang
survivor bisa menggunakan alat modern
ataupun primitif selagi tujuan untuk tetap
dapat hidup dapat dicapai. Hal ini berbeda
dengan bushcraft, dibawah ini adalah
arsiran antara survival dan buschcraft.

Bushcraft adalah keahlian untuk


bertahan hidup di alam bebas dengan
mempelajari hal-hal mendasar dari
survival, seperti cara mendapatkan air
dan makanan, cara membuat shelter atau
tempat berlindung, cara membuat api
dengan teknik kuno, ilmu navigasi,
pengetahuan akan tanaman obat, cara
membuat perkakas, dan lainnya.
Bushcraft merupakan penggabungan
antara kemampuan menyintas (survival)
dengan keahlian atau keterampilan
dalam memanfaatkan sumber daya alam
liar untuk bertahan hidup.
Bushcraft adalah teknik terdasar dalam
kegiatan survival atau bushcraft
merupakan salah satu bagian dari
pengetahuan survival yang
mengkhususkan keterampilan atau cara-
cara dasar dalam bertahan hidup di alam
liar dengan menekankan pada
penggunaan teknik para penjelajah
tradisional maupun masyarakat primitif.
Dan, camping atau berkemah adalah
aktivitas luar ruang dengan
menggunakan tenda sebagai tempat
tinggal / tempat menginap
sementaranya.

Pengertian Bushcraft

Bushcraft Indonesia – Bushcraft belum ada


padanan / sinonim / persamaan kata-nya
dalam bahasa Indonesia, namun bushcraft
dapat dimaknakan sebagai kegiatan
menjelajah, menyintas dan atau
berpetualang dalam keliaran alam bebas
dengan berbekal peralatan yang digunakan
oleh para petualang dan atau para
penjelajah alam liar tempo dulu, atau
dengan alat-alat yang digunakan oleh
masyarakat primitif, seperti membuat api
dengan ranting dan rumput kering atau
berburu hewan dengan jerat dan panah,
serta berlindung dari lingkungan / alam liar
dengan membuat tempat menginap dari
material alam liar untuk tetap bertahan
hidup. Dan, dibawah ini adalah keragaman
atas pengertian bushcraft :

Bushcraft adalah keterampilan dalam


memanfaatkan sumberdaya yang ada di
alam liar untuk dapat bertahan hidup
dalam lingkungan liar dengan
pengetahuan dan pemahaman yang
diwariskan para penjelajah dimasa
lampau, beberapa lainnya mengatakan
bahwa Bushcraft adalah seni bertahan
hidup di alam liar sehingga mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan untuk
tetap hidup.
Dalam Oxford English Dictionary
mendefinisakan bahwa bushcraft adalah
“skill in matters pertaining to life in the
bush”
Bushcraft dapat diartikan sebagai suatu
keahlian hidup di alam bebas, atau
pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang dalam rangka
memanfaatkan alam dan
mempertahankan hidup dengan teknik
dan keterampilan yang alami,
Bushcraft adalah tentang penjelajahan
alam liar dengan menggunakan
kemampuan dan keahlian untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada
disekitar alam bebas.
Bushcraft adalah berkegiatan di alam
bebas dengan menggunakan teknik dan
kemampuan para penjelajah dahulu
dalam bertahan hidup dengan
memanfaatkan sumber daya alam
disekitarnya.
Bushcraft adalah sebuah pengetahuan,
teknik/keterampilan dan cara untuk
bertahan hidup dialam bebas dengan
meminimalisir penggunaan alat-alat
modern.
Bushcraft adalah sebuah seni bertahan
hidup di alam liar dengan menggunakan
alat-alat dan teknologi lawas/kuno.
Bushcraft merupakan keterampilan
manusia purba/primitif atau modern
yang pada dasarnya berfokus pada
keterampilan-keterampilan dasar yang
diperlukan untuk bertahan hidup
terutama di alam bebas.

Bush-craft, dalam beberapa literasi lainnya


merupakan adopsi langsung dari kata
‘bosch‘ dalam bahasa Belanda yang merujuk
pada hutan dan atau negara koloni Belanda
yang ditutupi dengan kayu alami (hutan
belantara). Di Afrika Selatan, ada kata
Bushman yang berasal dari padanan kata
‘boschjesman’ (bahasa Belanda) yang
ditujukan oleh penjajah Belanda kepada
penduduk asli yang tinggal di semak-semak.
Di Amerika Utara, terdapat kata
‘bushwacker’ yang dekat dengan padanan
kata ‘bosch-wachter‘ (Bahasa Belanda) atau
‘boswachter’ yang memiliki arti penjaga
hutan.

Bushcraft menurut Richard Graves


Dalam buku Australian Bushcraft; A serious
guide to survival and camping yang ditulis
oleh Richard Graves, tahun 1984; halaman
7; dinyatakan bahwa bushcraft adalah “The
practice of bushcraft shows many
unexpected results. The five senses are
sharpened and consequently the joy of
being alive is greater. The individual’s ability
to adapt and improvise is developed to a
remarkable degree.

………bushcraft, by developing adaptability,


provides a broadening influence, a
necessary counter to offset the narrowing
influence of modern specialisation. For this
work of bushcraft, all that is needed is a
sharp cutting instrument: knife axe or
machete. The last is the most useful. For the
work, dead materials are most suitable. The
practice of bushcraft conserves and does
not destroy wildlife.

Australian Bushcraft
book, Richard Graves

Sejarah Bushcraft
Bushcraft Indonesia – Dalam sebuah
penelitian (thesis Doctoral) pada tahun
2016, dengan judul Bushcraft and
Indigenous Knowledge; transformations of
a concept in the modern world, yang di tulis
oleh Lisa Fenton, istilah bushcraft belum
ditemukan dalam kamus bahasa Inggris
Oxford sampai tahun 1871, namun
pernggunaan istilah Bushcraf mulai dikenal
pada masa kolonialisme yang merujuk pada
cara seseorang atau kelompok orang untuk
dapat bertahan hidup akibat dari
berpindah-pindah tempat tinggal karena
mengikuti perang atau pergi ke medan
perang yang wilayahnya masih asing. Hal
tersebut membuat mereka perlu memiliki
keterampilan dalam bertahan hidup di alam
bebas atau semak-semak. Lainnya karena
pekerjaan yang berpindah dan
mengharuskan seseorang untuk memiliki
keterampilan dalam membangun rumah,
mencari bahan makan dan seni
mempertahankan hidup. Dan, disinilah
istilah Bushcraft mulai dikenal.

Primitif Bushcraft
Bushcraft Indonesia – Istilah bushcraft
dilekatkan terhadap masyarakat primitif, hal
ini karena perilaku para bushcrafter dan
hasil-hasil karyanya menyerupai peradaban
yang terlahir dan ada sejak jaman primitif.
Hal ini dicirikan dengan teknik-teknik atau
tata cara dalam bertahan untuk hidup di
alam liar dan hasil teknologi yang diciptakan
berdasar kecakapannya untuk dapat
beradaptasi pada lingkungannya, semisal
teknik pembuatan api dengan menggunakan
alat fire plow, bowdrill; pembuatan alat
berburu, jebakan binatang, model-model
shelter, teknik pemurnian dan cara
mendapatkan air (minum), teknik
pengobatan, teknik membuat benda-benda
dari kayu, dan lainnya.

Banyak teknik dari suku-suku di belahan


dunia (saat ini dikenal dengan suku
pedalaman atau indigenous people), seperti
kegiatan memasak dengan menggunakan
batu yang dibakar di Papua, teknik
pembuatan senjata tajam dari batu oleh
suku Aborigin, teknik pengobatan suku
Mentawai, penggunaan alat makan dan
minum ukir dari kayu oleh masyarakat
tradisional scandinavia, dan banyak lainnya.
[1]

Bebeberapa hasil karya peradaban masa


lampau yang digunakan oleh seorang
manusia modern pada zaman ini melakukan
kegiatan bushcraft, diantaranya adalah :

Shelter (tempat menentap sementara):


lean-to, teepee, raised bed, A-frame,
debris hut
Firecraft (membuat api) : bowdrill,
fireplow, steel flint
Food procurement (pengadaan
makanan): jebakan, fishing rod, fishing
hook, deadfall, bird trap, snare, fish trap
Tinder: feather stick, birch bark, lumut
kering
Self defense (pertahanan): tombak, sling
weapon, ketapel
Jaring untuk membawa barang bawaan
Tali berbahan serat tumbuhan
Alat serbaguna; semisal perlengkapan
memasak di atas perapian, dll

Bushcraft di Era Modern


Bushcraft Indonesia – Tidak ada yang
mengetahui dengan pasti sejak kapan mulai
berkembangnya bushcraft di era modern.
Namum dalam beberapa literatur, istilah
bushcraft dipopulerkan di belahan bumi
selatan oleh Les Hiddins yang populer
dengan julukan Bush Tucker Man serta di
belahan bumi utara oleh Mors Kochanski.
Dan Bushcraft semakin populer di belahan
penjuru dunia semenjak adanya siaran BBC
yang mempertontonkan aktivitas bushcraft
yang dilakukan oleh Ray Mears di wilayah
utara kanada yang dingin dan dilakukan
selama berminggu-minggu. Serial
selanjutnya di lakukan di hutan-hutan
belantara seperti Afrika atau wilayah yang
memiliki cuaca yang ekstrim. Seseorang
yang melakukan Bushcraft harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang
mumpuni untuk dapat bertahan hidup
dialam bebas sebelum dilepas dalam hutan
belantara dengan lingkungan dan cuaca
yang ekstrim.

Bushcraft and
Indigenous
Knowledge, Lisa
Fenton

Peralatan Bushcrafts

Bushcraft Indonesia – Peralatan bushcraft


dibawah ini layaknya adalah alat-alat yang
jika seseorang pergi berkemah ke gunung
atau ke hutan. Dalam hal ini, bushcraft
bukan sebagai gaya hidup seorang
penjelajah yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang mumpuni dengan hanya
menggunakan alat-alat tradisional (kuno),
seperti layaknya bushcraf dari tinjauan
Primitif Bushcraft atau modern buschcraft
yang dipertontonkan oleh Ray Mears dalam
BBC tv series, bushcraft dalam hal ini lebih
untuk mendapatkan pengalaman hidup di
alam bebas dengan pendekatan wisata
minat khusus berbasis petualangan.

Pisau bushcraft; perlengkapan ini


hampir sama persis fungsinya dan
kegunaan dengan pisau survival, namun
pisau bushcraft memiliki keunggulan
dalam hal kayu dan perkayuan seperti
untuk memotong, menseset, dll.
Kapak; atau kampak merupakan alat
pertukangan dibidang kayu yang
berfungsi untuk membelah kayu,
memotong kayu atau ranting dahan.
Gergaji lipat; memiliki bentuk yang
portabel dan menyerupai pisau lipat,
fungsi gergaji lipat sama dengan
kegunaan gergaji pada umumnya yaitu
untuk memotong dan membelah kayu.
Sekop ; berfungsi untuk pekerjaan tanah
seperti menggali dan lainnya
Backpack ; ransel untuk membawa
barang-barang yang dibutuhkan ketika
bushcraft
Alat masak ; contoh seperti nesting, dll.
Tali serba guna, seperti tali paracord,
prusik, tali pramuka, dll.
Tarp / flysheet; untuk membuat shelter
selain dari material alami,
Sleeping pad, sleeping bag dan thermal
blanket
Survival kit, alat makan minum, tempat
air minum, senter, sarung tangan, sepatu
trekking, dll.

Keterampilan dasar dalam


Bushcraft

Bushcraft Indonesia – karena bushcraft


pada dasarnya adalah kemampuan
seseorang atas keterampilan untuk dapat
bertahan hidup di alam liar, maka seorang
bushcrafter harus memiliki pengetahuan
dan membekali keterampilan dirinya atas
dasar-dasar seni bertahan hidup di alam liar,
seperti :

Teknik membuat tempat berlindung


(Shelter);
Teknik mencari makan (Foraging/food
procurement);
Teknik mencari air minum (Water and
Hydration);
Teknik membuat api (Firecraft);
Berburu, melacak jejak, membuat
jebakan (Hunting);
Pengetahuan mengenai tumbuhan dan
pengetahuan mengenai hewan;
Teknik mengolah kayu (Woodcraft);
Teknik pertahanan diri dari ancaman
bahaya (Self defense);
Teknik pengobatan (First Aid and
Medical) dan teknik-teknik dasar dalam
survival.

Membuat tempat berlindung (shelter)

Bushcraft trip - making A-…

Bushcraft Indonesia – Shelter adalah


tempat berlindung yang telah tersedia di
alam ataupun dibuat dengan sengaja untuk
melindungi diri dari cuaca maupun binatang
liar dan untuk tidur / beristirahat. Shelter
tak ubahnya dengan tenda bagi para
pekemping. Dalam dunia survival ataupun
bushcraft, terdapat tiga jenis shelter yang
dapat di gunakan ketika di alam liar yaitu
shelter alam, shelter buatan dan shelter
semi-alam.

Sebagian banyak para buscrafter yang


memilih tinggal lebih lama di alam bebas
membuat shelter dari kayu-kayu dan
ranting pohon sebagai kontruksi shelter,
dan dengan ilalang sebagai atapnya (rumput
,ijuk ,rumbia, daun palem, dan lainnya),
sementara itu mereka yang tinggal sebentar
akan membawa flysheet sebagai material
untuk membuat shelter.

Shelter buatan adalah tempat berlindung


yang sengaja dibuat oleh survivor atau
bushcrafter untuk melindungi diri dialam
bebas, biasanya terbuat dari bahan-bahan
yang sengaja di bawa oleh seseorang ke
alam liar, semisal flysheet, ponco, atau
plastik. Adapun shelter alam adalah tempat
berlindung yang telah tersedia di alam,
misalnya gua atau celah tebing, dan lainnya.
Sementara itu shelter semi-alam adalah
tempat berlindung dengan menggunakan
bahan-bahan yang tersedia di alam
ditambah dengan beberapa improvisasi
dengan bahan yang dibawa dan kondisi
medan pada lingkungan setempat,
contohnya adalah shelter pohon, shelter
tanaman, shelter batu, dll.

Krateria tempat yang baik untuk


membangun shelter buatan
Di atas tanah yang datar dan kering;
Dekat dengan sumber air;
Di bawah kerindangan pohon yang
tembus sinar matahari.;

Lokasi yang harus di hindari ketika


membangun shelter
Dimanapun lokasi yang memiliki
permukaan tanah yang lembab

Di pinggir aliran sungai yang memiliki


potensi banjir dan merupakan jalur lintas
binatang atau merupakan tempat
berkumpulnya binatang untuk minum;

Bukan jalur angin atau di puncak gunung


atau tempat terbuka yang langsung
terkena angin

Bukan sarang serangga, atau lokasi yang


banyak nyamuk dan lainnya;
Didasar lembahan yang yang sempit dan
berkumpulnya hawa dingin;
Tidak mendirikan shelter dibawah pohon
dengan banyak ranting /cabang nya yang
rapuh;
Aman dari bahaya banjir atau longsor
saat terjadi hujan;.

Mendapatkan makanan dan air


Bushcraft Indonesia – Pengetahuan untuk
mendapatkan makanan dan air bagi seorang
buscrafter wajib sebelum seseorang
melakukan aktivitas bushcraf, hal ini karena
tidak semua tanaman, binatang dan sumber
air yang ada di hutan bisa
dimakan/dikonsumsi, malah sebagiannya
mengandung zat beracun yang dapat
mematikan.

Mengumpulkan makanan
Bushcraft Indonesia – Bagian tumbuhan
yang biasa dikonsumsi berupa daun, buah
atau umbinya. Seseorang dapat memilih dan
membedakan tumbuhan hutan, buah dan
binatang yang dapat dimakan atau tidak
dengan melakukan pengamatan terhadap
tumbuhan / buah serta perilaku binatang.

Pilih tumbuhan yang dimakan


monyet/kera karena secara genetik
primata ini yang paling menyerupai
manusia, otomatis makanan yang
mereka makan akan lebih mudah
diterima oleh pencernaan manusia.
Hindari jenis tumbuhan dan buah yang
memiliki warna mencolok, baunya

Anda mungkin juga menyukai